Pov Bernard
Bernard terbangun oleh jam alarm dikamarnya yang berbunyi nyaring. jam menunjukkan pukul 6.30 wib. Ia menguap dan menggerakkan tubuhnya. rasa kantuk masih bergelayut dimatanya, karena bergadang tadi malam. namun Ia harus bangun dan berangkat bekerja.
Bernard bekerja disalah satu pabrik pembuatan roti. pabrik itu sudah terkenal di daerah Sumatera Utara. Roti isi coklat yangbjuga sudah dikirim ke berbagai daerah antar propinsi disekitar pulau Sumatera.
gaji bulanan uang hanya berkisar dua juta lima ratus ribu, merupakan angka yang lumayan besar pada masa itu. dimana nilai UMR di Sumut memang tergolong rendah dibanding dengan propinsi lainnya.
Bernard bergegas mandi, membersihkan tubuhnya dan menyalin seragam pabrik.
tubuhnya yang kecil, terkadang harus repot untuk mengecilkan seragam, karena ukurannya tidak ada yang sesuai untuknya, maka Ia mengalah ketukang jahit untuk mengecilkannya.
setelah selesai, Ia bercermin di lemari pakaian yang dilengkapi dengan cermin. setelah memastikan penampilannya rapi, Ia pun beroamitan kepada orangtuanya. tak lupa membawa handphone jadul merk nokia, handphone tahan banting dan mampu menjangkau sinyal meski didaerah terpelosok sekalipun.
Bernard mengeluarkan sepeda motor bututnya, lalu memanaskan mesin motor itu. suara berisik mengganggu bagi semua telinga. karena knalpot yang dimodifikasinya sehingga suaranya memekakkan telinga.
"hei Bernard. kau kecilkanlah suara knalpot mesin motor kau itu. anakku yang masih bayi terbangun karena ulahmu" ucap melda sitorus, dengan nada kesalnya, seraya berlalu untuk menenangkan bayinya yang menangis, karena terkejut dengan suara mesin motor itu.
"iya tante". ucap Bernard dengan nyengir kuda.
Bernard menarik gas motornya, dan meninggalkan suara berisik hingga jarak seratus meter.
Bernard singgah sebentar ke Warnet, mengambil posisi ditempat sudut yang menjadi langganannya. tanpa memesan paket waktu, Ia menyalakan komputer, dan membuka aplikasi biru. matanya tertuju kepada pesan masuk. lalu dengan tergesa-gesa Ia membukanya, serasa tidak sabar dengan isi pesan itu. karena pesan berasal dari akun bernama Rena. gadis yang Ia puja secara diam-diam dimedia sosial.
wajahnya terlihat begitu bahagia, Ia tersenyum-senyum sendiri seperti orang yang tidak waras.
"hei, Bernard, kamu kenapa senyam-senyum seperti orang gila". ledek si abang pemilik Warnet. pagi itu sebenarnya bekum buka. namun karena Bernard pelanggan setianya, maka Ia membiarkan Bernard ngeloyor masuk.
tanpa memperdulikan ocehan si pemilik warnet, Bernard membuka pesan masuk itu dengan debaran hati yang berbunga-bunga. senyum tak lepas dari wajahnya, menandakan Ia sedang berbahahia pagi ini.
isi pesan itu sangat membuat hatinya berlonjak kegirangan.
tak lama Ia menutup layar komputer, lalu membayar harga sewanya kepada si pemilik warnet. hatinya penuh senyum kemenangan. Ia mampu menaklukkan gadis manis di media sosial itu.
Bernard memacu laju motornya dengan kecepatan tinggi, agar Ia segera sampai dipabrik tempatnya bekerja.
sesampai dipabrik, Ia menuju gudang tempat menyimpan stok produksi. Ia mengambil foto Rena yang diselipkan didompetnya, menatap tajam pada foto gadis itu, lalu matanya terpejam berkonsentrasi seraya mulutnya komat-kamit mengucapkan mantra disertai menyebut-nyebut nama Rena. setelah selesai dengan ritualnya, Ia membuka mata, lalu menghembuskan angin dari bibirnya kepada foto Rena. setelah selesai, Ia celingukan kesana kemari, memastikan tidak ada yang melihat apa yang dilakukannya. setelah itu Ia membuka layar komputer dimeja kerjanyanya, lalu mengecek pengiriman barang hari ini.
sejuim kemenangan telah Ia dapatkan. Ia memasyikan si gadis akan kelimpungan untuk mengejarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
Ali B.U
next
2024-04-08
1
Ali B.U
tipe 1115 atau 1110 kak
2024-04-08
1
Ai Emy Ningrum
hey Bernard,sama ganteng nya kau dgn kuda nti keseringan nyengir kuda 🤣🤣🤣🤣🤣
2023-05-15
1