"mengapa seminggu ini Bernard tidak menghubungiku? semenjak Ia menerima paket pemberianku, Ia tak satupun mengucapkan terimakasih. " ucap Rena lirih.
Ia membaringkan tubuhnya diranjang. menatap langit-langit kamarnya. matanya menerawang kosong. malam yang semakin larut, menambah kesunyian.
"mengapa kau menyiksaku seperti ini? awal bertemu kau selalu menghubungiku." ucap Rena yang terisak menangis menahan kepedihan.
"mengapa semua akses komunikasi kau tutup" isak Rena, air matanya tak mampu Ia tahan lagi.
"kemana aku harus mencarimu?" ucap Rena kian pilu.
"bang Anju, ya. aku harus mencari kabar mengenai Bernard melalui bang Anju." ucap Rena bersemangat. kini Ia menemukan harapannya yang hilang.
Rena lalu mencari kontak nama atas nama 'bang Anju'. lalu Rena menghubunginya. berharap menemukan informasi, mengapa Bernard menghilang.
kriiiing...kriiing.. suara panggilan aktif dari nomor yang dituju.
"hallo, Ren." ucap Anju dari seberang telefon.
"emmm..mengganggu gak ya bang?"ucap Rena ragu.
"katakan saja, jangan sungkan." ucap Anju tulus.
"bang. abang tau gak gimana kabar Bernard?" ucap Rena lirih.
heeeeefs... terdengar suara Anju menghela nafasnya. ada rasa kesal disana.
"Ren, apa kamu sudah fikirkan dalam-dalam tentang hubunganmu dengan Bernard?" ucap Anju dengan nada prihatin.
"emangnya kenapa bang? aku mencintainya" ucap Rena mantab.
"setelah apa yang dilakukannya padamu saat di cafe?" ucap Anju tegas
"da..da..darimana abang tau?" apa abang membuntuti kami? tanya Rena dengan nada penasaran.
"ya. abang membuntuti kalian, untuk memastikan kamu baik-baik saja." ucap Anju menegaskan. ada nada kekesalan dalam suaranya.
"emangnya kenapa bang?" uca Rena semakin penasaran.
"abang tidak ingin kamu menjadi korban seperti yang lainnya. kamu gadis baik-baik Rena. " ucap Anju dengan nada kesal.
"maksud abang apa?" ucap Rena panik.
"abang tau seperti apa sifat Bernard." ucapnya dengan ketus.
"apa yang abang ketahui?" ucap Rena lirih. semakin penasaran. nafasnya memburu.
"Bernard itu suka ketempat pelacuran.! sudah banyak wanita yang menjadi korbannya." ucap Anju menjelaskan.
"tidak mungkin..itu tidak mungkin.." ucap Rena terisak. tanpa terasa bulir-bulir bening itu jatuh juga.
"semua terserah padamu Ren. Abang hanya tidak ingin membuatmu jatuh terlalu dalam. carilah pegangan yang kuat, agar kau tak terperosok didalamnya." ucap Anju mengakhiri sambungan telefonnya.
tuuuuut...tuuuut..tuuut.. suara sambungan telefon terputus.
"tidak..tidak mungkin Bernard seperti itu." ucap Rena dalam kepedihan. hatinya bagai tersayat ribuan sembilu.
"aku harus menghubungi Bernard, apapun caranya. meskipun semua akses komunikasi ditutupnya, aku yakin suatu waktu akan di bukanya." ucap Rena dengan menggebu.
"sayang, tooooloong.. temui aku, ada hal penting yang akan aku bicarakan padamu. jika kamu tidak ingin menemuiku, maka jangan pernah harap aku menemui lagi." Rena mengirim pesan melalui phonsel dan aplikasi biru.
****
pukul 24.00 wib. malam yang kelam membuat Bernard uring-uringan.
"sudah seminggu aku me-nonaktifkan semua akses komunikasi terhadap Rena." ucap Bernard.
"apa dia ada mengirimiku pesan?" ucapnya penasaran.
"aku akan coba mencari tahu." ucap Bernard mengambil phonselnya.
tin..tiin..tin.. ada ratusan pesan masuk yang bertubi-tubi masuk ke phoselnya.
ternyata selama seminggu ini Rena menghujaninya dengan ratusan pesan masuk.
"hahaha.. benar dugaanku. ternyata ideku berhasil. dengan membuatku menghilang sejenak, sudah membuatnya kelimpungan." ucap Bernard bangga.
"heemmm..aku penasaran dengan pesan terakhirnya. kira-kira apa pesannya ya?" ucap Bernard penasaran.
lalu Ia membuka isi pesan itu.
"dia mengajak bertemu?" Bernard berguman.
"baiklah. aku akan menemuinya." ucapnya dengan licik.
lalu Ia membalas pesan Rena.
"maafin aku sayang, Hp aku hilang, jadi aku gak bisa menghubungimu." tulis balasan Bernard, lalu mengirimkannya kepada Rena.
tiiin..tiiin..
""baiklah, kapan kita bertemu? kapan dan dimana?" balasnya lagi.
tak selang berapa lama, datang balasan dari Rena. dipastikan gadis itu masih terjaga selarut ini. sehingga dengan cepat membalasnya.
"disimpang kemarin. aku tunggu kamu dihari minggu. jangan sampai telat." tulis balasan Rena.
"ok. besok hari minggu. tunggu aku disana." balas Bernard.
"ok. sayang.. emmmuach." tulis Bernard sok romantis. hatinya bersorak penuh kemenangan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
Ali B.U
next.
2024-05-15
1
Bang Thoyyib
semangat
2022-07-25
4