episode 12 Cinta buta

"Rena ya?" ucap.Anju memastikan.

"iya. ini bang Anju kan?" balas Rena dengan nada yang ramah.

"he..eh.." jawab Anju singkat.

meski baru pertama kali bertemu, namun seperti akrab. karena sudah berkomunikasi via telefon

"kamu yakin ingin bertemu dengan Bernard?" ucap Anju dengan nada keraguan.

"iya bang. kalau bukan untuk menemuinya, buat apa saya jauh-jauh datang kemari. bahkan sampai bos kuliah segala." ucap Rena dengan nada mantab.

"ya sudah, jika kamu sudah memantabkan hatimu. semoga apa yang yang kamu bayangkan sesuai dengan harapan."ucap Anju.

"aamiin." jawab Rena kembali.

"ya sudah, ayo naik keboncengan. biar aku pertemukan kamu dengan Bernard." titah Anju kepada Rena.

"ok." jawab Rena, dengan nada tak sabar untuk bertemu dengan orang yang selama ini dirkndukannya.

Anju melajukan motornya, membelah kota Tebing Tinggi.

mereka membisu disepanjang perjalanan.

"masih jauh lagi bang?" ucap Rena memecahakan kebisuan.

"bentar lagi sampai. sabar saja" jawab Anju.

tak selang berapa lama, Anju menghentikan motornya. mereka Tiba disebuah pabrik yang tidak begitu besar. seperti bangunan ruko tiga pintu. disanalah Anju dan Bernard bekerja.

"kita sudah sampai mbak." ucap Anju.

"oh.." jawab Rena sekenanya. seraya memandangi bangunan pabrik pembuatan Roti.

"mbak tunggu disini saja ya? saya panggilkan Bernard sebentar." ucap Anju lagi.

"iya, jangan lama-lama ya bang? soalnya takut juga berdiri sendirian disini."ucap Rena dengan nada khawatir.

"iya, sebentar saja koq. jangan pergi kemana-mana sebelum saya datang." ucap Anju menegaskan.

Rena menganggukan kepalanya, tanda menyetujui.

Anju berjalan keraha belakang ruko, melalui samping bangunan.

tiba-tiba Rena teringat ibunya.

"bagaimana jika ibuku dan paman Rasyid mengetahui aku bolos kuliah? mungkin mereka akan marah besar. apalagi karena aku menemui laki-laki yang tidak kukenal." Rena berguman lirih.

tampak dikejauhan, Anju muncul dengan seorang pria. seumuran anak SMP.

"siapa pria itu? masa iya itu Bernard? kenapa seperti anak SMP?" Rena bertanya pada hatinya.

taksiran Rena, pria yang beesama Anju hanya memiliki tinggi seratus lima puluh, dengan betat badan sekitar empat puluh kilo. berat yang sangat tidak ideal untuk ukuran tinggi seorangmpria dewasa.

akhirnya dua pria itu sampai dilokasi Rena menunggu.

"ini cewek yang kubilang ingin menemuimu." ucap Anju menjelaskan kepada pria disampingnya.

pria itu menatap tajam kepada Rena tanpa berkedip.

Rena yang ditatap nervouse.

keduanya hanya diam tak saling sapa.

"aku pergi dulu ya mbak, mau melanjutkan pekerjaan yang tertunda." ucap Anju berpamitan.

"terimakasih ya bang. maaf merepotkan. ucap Rena tulus.

"iya, tak apa. lain kali jika memerlukan bantuan, jangan sungkan. balas Anju seraya pergi meninggalkan mereka.

"emmmmm..ka..kaa..mu yang bernama Bernard ya?" ucap Rena dengan nada bicara yang bergemuruh. Ia yakin pria dihadapannya benar Bernard.

pria itu tersenyum penuh licik sedari tadi matanya terus menatapi Rena dengan buas.

"kenapa? kamu menyesal bertemu denganku? karena aku tak seperti yang kamu bayangkan?" jawab pria itu dengan sorot mata yang sangat tajam..

sseeerrr...seketika darah didada Rena berdesir, memompa jantung lebih cepat.

"bu..bukan begitu maksudku." ucap Rena tergagap.

Ia sendiri tidak mengerti dengan perasaannya. bukannya berlari sembunyi, karena yang ditemuinya berbalik tiga ratus enam puluh derajat dari bayangannya. tetapi memiilih bertahan.

"mengapa kamu menemuiku?" tanya Bernard.

"karena aku penasaran." jawab Rena. singkat.

"heh..bukan karena kamu terlalu bernafsu mencintaiku? sehingga kamu mengejarku." ucap Bernard merendahkan.

"hah..? bukan seperti itu." ucap Rena mencoba menjaga harga dirinya.

"bohong..! katakan dengan jelas jika kamu mengejarku.!" ucap Bernard mengintimidasi Rena.

"aku tidak tahu..! dengan perasaanku." jawab Rena melemah.

"hahaha.. benar dugaanku. kamu ternyata tergila-gila padaku." ucap Bernard dengan penuh kemenangan.

"emmmm..iya." ucap Rena lirih. Ia tak mampu menahan bibirnya untuk mengatakan isi hatinya. meskipun kenyataannya pria yang dihadapannya tak setampan dan tak segagah dugaannya.

"baiklah, kuterima pengakuan cintamu. namun kamu harus menuruti segala keinginanku. apa kamu mengerti?" ucap Bernard dengan over Pede-nya.

"iya." jawab Rena lirih.

kini hatinya menghamba, mendamba cinta yang tak pernah Ia bayangkan sebelumnya.

apakah Ia sudah buta? buta oleh perasaan dengan cinta buta. dimana jika orang yang berfikiran normal, tentulah pria seperti Bernard bukanlah pilihan yang utama.

dari segi fisik saja Bernard, Bernard bukan type pria yang bisa dibanggakan.

apa jadinya jika teman-temannya mengetahui bahwa Rena menggilai pria seperti itu. bisa jadi Rena menjadi bahan candaan.

entahlah. hatinya sudah tertup cinta buta. sehingga tak lagi mampu membedakan yang mana batu berlian dan yang mana batu kerikil.

dimatanya saat ini, Bernard adalah pria tampan nan rupawan, dan yang terbaik buat hidupnya.

Terpopuler

Comments

Bunda Silvia

Bunda Silvia

ada hikmahnya si bos marahin aq kalo pasang foto di medsos salah satunya ya ini kejahatan mata kaum Adam sampe di pelet
astghfirullah hal'adzim

2024-12-08

0

Ali B.U

Ali B.U

next,

2024-04-08

1

Alby Upy

Alby Upy

q jadi ikut takut sendiri...

2023-12-04

0

lihat semua
Episodes
1 episode 1 ke kota Medan
2 episode 2 Paman Rasyid
3 episode 3 laptop baru
4 episode 4 kosongnya hati
5 episode 5 Pov Bernard foto profil
6 episode 6 seperti hilang
7 episode 7 senyum kemenangan
8 episode 8 Amy
9 episode 9 awal petaka
10 episode 10 Layar kaca
11 episode 11 Pertemuan
12 episode 12 Cinta buta
13 episode 13 cafe
14 episode 14 Permen dan Tisu
15 episode 15 Ancaman
16 episode 16 Oleh-Oleh
17 episode 17 Gemasnya Ariel
18 Mati Rasa
19 Berita dari Anju ***
20 Luluhnya Hati
21 Toni
22 kangen ibu dan Toni
23 episode 23 Hancurnya IPK
24 episide 24 Mencari Rumah Bernard
25 episode 26 Kata Putus
26 episode 27 Hilang Arah
27 Ke Khawatiran
28 Misteri hati Rena
29 Budak Cinta
30 Perangai Buruk
31 Curhat Pertama Rena
32 Rehan
33 Amy dan Arman
34 kunjungan Toni dan camping ke Danau Toba
35 kecurigaan Toni
36 Satu Tindakan Pertama
37 Pertemuan Dua Raga
38 Safri Saragih
39 Rekasaya Kehamilan
40 Mandi Peluntur dan 85%
41 Samar
42 Hambar POV Rena
43 Ridwan dan Rehan
44 Gagal Ginjal
45 Buah Tangan
46 Pengejaran Pov Bernard
47 Hai...
48 Bertemunya Dua Hati
49 Dress hijau silky
50 Luka Itu Pov Hanif
51 Sang Malaikat
52 Sang Malaikat
53 Kekasih Amy POV Rena
54 Galau
55 Bertamu
56 Tak Rela
57 pulang kampung
58 Gelap Mata
59 Teror Ghaib
60 lamaran
61 Paman Rasyid koma
62 pengakuan Rena kepada Rehan dan Ridwan
63 Hari Bahagia Tiba Dan Teror Ghaib
64 Mereka yang Terluka
65 Kejutan Indah
66 Teror
67 Tak Mampu Menembus Masuk
68 Honey moon dan Wanita Beruntung
69 Bertemu Anju
70 Persaingan Bisnis & Teror
71 Kak Hanan dan Dana
72 Kiriman Boneka Santet
73 Penemuan Boneka Santet
74 Karma berbalik
75 Jebakan
76 Tak tersentuh
77 Diam
78 lahirnya bayi khanza
79 Sofia..si Bayi malang
80 Merahasiakan
81 ucapan 'selamat' dari nomor misterius dan Karma.
82 Kecurigaan Hanif
83 Terkaman Harimau
84 Gangguan & Alat Berat Hampir Tenggelam Dalam Rawa.
85 Rasa yang melegakan
86 Penyakit Aneh Yang Diderita Jhoni
87 Operasi bibir Sumbing untuk Adillah
88 Tudingan dari Imelda tetangga Bernard untuk Rena dengan Isu santet begu ganjang
89 pertemuan tanpa sengaja
90 Tanda Ajal seseorang
91 Pov Paman Rasyid
92 Bernard Berniat Mencari Rena
93 Bernard mengirimkan Santet
94 Merasa Sial
95 Gangguan
96 Ujian
97 Sasaran Baru
98 Rasa Yang Tak Biasa
99 Pencarian Pemungut Sofia
100 Pemerasan
101 Wina Terjebak Cinta Buta
102 Sama Kagetnya
103 Perceraian
104 Cinta Lama Bersemi Kembali
105 Perlahan Abai
106 Enggan Disentuh
107 cinta yang salah
108 Ketika Cinta Diuji
109 Terungkap
110 Pemikat yang Mampu Memikat seluruh warga
111 Penyembuhan
112 Pertanda Alam
113 Awal Baru
114 titisan
115 Lahirnya Titisan Pemikat
116 Memikat
117 Khanza da Adilla
118 pertemuan Khanza dan Duma
119 menjadi asisten dosen
120 Tak Terkendali
121 Asisten dosen
122 Bar
123 Saingan
124 Rasa
125 eps. 123
126 Draft
127 draft
128 Draft
129 draft
130 dua darah yang berbeda
131 Dia
132 Mimpi itu
133 draft lagilah
134 Dinner Pertama
135 Pemikat
136 tanpa judul
137 Dendam
138 Dendam-2
139 Air Limau
140 Air Limau-2
141 Tak Menduga
142 Undangan Makan Malam
143 Cincin
144 Gelisah
145 Demam
146 Lamaran
147 Demam-2
148 Pulang Kampung
149 Terperangah
150 Semakin Parah
151 Hari Pernikahan
152 Hati Yang Lara
153 Resepsi
154 Akhir
155 Tamat
156 The End
Episodes

Updated 156 Episodes

1
episode 1 ke kota Medan
2
episode 2 Paman Rasyid
3
episode 3 laptop baru
4
episode 4 kosongnya hati
5
episode 5 Pov Bernard foto profil
6
episode 6 seperti hilang
7
episode 7 senyum kemenangan
8
episode 8 Amy
9
episode 9 awal petaka
10
episode 10 Layar kaca
11
episode 11 Pertemuan
12
episode 12 Cinta buta
13
episode 13 cafe
14
episode 14 Permen dan Tisu
15
episode 15 Ancaman
16
episode 16 Oleh-Oleh
17
episode 17 Gemasnya Ariel
18
Mati Rasa
19
Berita dari Anju ***
20
Luluhnya Hati
21
Toni
22
kangen ibu dan Toni
23
episode 23 Hancurnya IPK
24
episide 24 Mencari Rumah Bernard
25
episode 26 Kata Putus
26
episode 27 Hilang Arah
27
Ke Khawatiran
28
Misteri hati Rena
29
Budak Cinta
30
Perangai Buruk
31
Curhat Pertama Rena
32
Rehan
33
Amy dan Arman
34
kunjungan Toni dan camping ke Danau Toba
35
kecurigaan Toni
36
Satu Tindakan Pertama
37
Pertemuan Dua Raga
38
Safri Saragih
39
Rekasaya Kehamilan
40
Mandi Peluntur dan 85%
41
Samar
42
Hambar POV Rena
43
Ridwan dan Rehan
44
Gagal Ginjal
45
Buah Tangan
46
Pengejaran Pov Bernard
47
Hai...
48
Bertemunya Dua Hati
49
Dress hijau silky
50
Luka Itu Pov Hanif
51
Sang Malaikat
52
Sang Malaikat
53
Kekasih Amy POV Rena
54
Galau
55
Bertamu
56
Tak Rela
57
pulang kampung
58
Gelap Mata
59
Teror Ghaib
60
lamaran
61
Paman Rasyid koma
62
pengakuan Rena kepada Rehan dan Ridwan
63
Hari Bahagia Tiba Dan Teror Ghaib
64
Mereka yang Terluka
65
Kejutan Indah
66
Teror
67
Tak Mampu Menembus Masuk
68
Honey moon dan Wanita Beruntung
69
Bertemu Anju
70
Persaingan Bisnis & Teror
71
Kak Hanan dan Dana
72
Kiriman Boneka Santet
73
Penemuan Boneka Santet
74
Karma berbalik
75
Jebakan
76
Tak tersentuh
77
Diam
78
lahirnya bayi khanza
79
Sofia..si Bayi malang
80
Merahasiakan
81
ucapan 'selamat' dari nomor misterius dan Karma.
82
Kecurigaan Hanif
83
Terkaman Harimau
84
Gangguan & Alat Berat Hampir Tenggelam Dalam Rawa.
85
Rasa yang melegakan
86
Penyakit Aneh Yang Diderita Jhoni
87
Operasi bibir Sumbing untuk Adillah
88
Tudingan dari Imelda tetangga Bernard untuk Rena dengan Isu santet begu ganjang
89
pertemuan tanpa sengaja
90
Tanda Ajal seseorang
91
Pov Paman Rasyid
92
Bernard Berniat Mencari Rena
93
Bernard mengirimkan Santet
94
Merasa Sial
95
Gangguan
96
Ujian
97
Sasaran Baru
98
Rasa Yang Tak Biasa
99
Pencarian Pemungut Sofia
100
Pemerasan
101
Wina Terjebak Cinta Buta
102
Sama Kagetnya
103
Perceraian
104
Cinta Lama Bersemi Kembali
105
Perlahan Abai
106
Enggan Disentuh
107
cinta yang salah
108
Ketika Cinta Diuji
109
Terungkap
110
Pemikat yang Mampu Memikat seluruh warga
111
Penyembuhan
112
Pertanda Alam
113
Awal Baru
114
titisan
115
Lahirnya Titisan Pemikat
116
Memikat
117
Khanza da Adilla
118
pertemuan Khanza dan Duma
119
menjadi asisten dosen
120
Tak Terkendali
121
Asisten dosen
122
Bar
123
Saingan
124
Rasa
125
eps. 123
126
Draft
127
draft
128
Draft
129
draft
130
dua darah yang berbeda
131
Dia
132
Mimpi itu
133
draft lagilah
134
Dinner Pertama
135
Pemikat
136
tanpa judul
137
Dendam
138
Dendam-2
139
Air Limau
140
Air Limau-2
141
Tak Menduga
142
Undangan Makan Malam
143
Cincin
144
Gelisah
145
Demam
146
Lamaran
147
Demam-2
148
Pulang Kampung
149
Terperangah
150
Semakin Parah
151
Hari Pernikahan
152
Hati Yang Lara
153
Resepsi
154
Akhir
155
Tamat
156
The End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!