"kemari." perintah Bernard kepada Rena.
"iya.." jawab Rena yang kini telah menjadi budak cintanya.
"makan ini!" perintah Bernard. seraya menyodorkan sebungkus permen kepada Rena.
"untuk apa?" tanya Rena kepada Bernard. penasaran.
"makan saja!. jangan banyak tanya. atau kamu ingin aku tinggalkan?" ucap Bernard mengancam.
"i..iya. aku akan memakannya." jawab Rena dengan gugup. seraya meraih permen yang disodorkan Bernard. lalu memakannya.
"bagus." ucap Bernard dengan nada licik.
setelah memakan permen itu, perasaan Rena berubah menjadi cinta yang begitu menggila.
"apa yang kamu rasakan sekarang?" ucap Bernard yang melihat reaksi dari mantranya melalui media permen. Ia tersenyum licik.
"emm..tidak ada." ucap mulut Rena berbohong. namun hatinya berkata lain.
"bohong..!! katakan yang sejujurnya!" bentak Bernard seraya mencengkram tangan Rena.
"aaw sakit.." rintih Rena meringis..
"maka katakan padaku. apa yang kamu rasakan saat ini?" ucapnya lagi mendesak Rena tak sabar.
"i..iya.. aku akan katakan. tapi jangan membentakku lagi." ucapnya dengan mata yang berkaca-kaca karena bentakan Bernard.
"baiklah. coba katakan padaku. apa yang kamu rasakan sekarang." ucap Bernard melemah.
"a. aku..mencintaimu." ucap Rena lirih. perasaannya semakin dalam. rasa cintanya semakin menggebu-gebu. perasaan itu datang saat bersamaan memakan permen pemberian Bernard.
"bagaimana aku dimatamu?" ucap Bernard dengan selembut mungkin. hatinya kini tengah berbunga karena mantranya berhasil mempengaruhi akal Rena.
"hanya kamu dihatiku. always and forever." ucap Rena mantab.
"fisikku dimatamu?" Bernard kembali bertanya.
"kamu yang paling tampan." ucap Rena seraya tersenyum.
mungkin matanya buta. orang normal akan melihat Bernard, tak ubahnya bocah ingusan. atau tepatnya anak usia SMP.
"jangan pernah menerima cinta dari lelaki manapun. jika kamu sampai melanggarnya. aku akan membunuhmu." ancam Bernard.
"i..iya. aku hanya mencintaimu. I'm promise." jawab Rena meyakinkan Bernard.
Bernard tersenyum puas. menatap tajam kepada Rena.
"permisi. pesanan datang." ucap pramusaji saat berada dibilik mereka.
"letakkan disini mbak." ucap Bernard kepada pramusaji. seraya menunjuk kearah meja lesehan.
"baik mas." ucap pramusaji itu dengan ramah.
setelah semua pesanan dihidangkan. pramusaji itu menyerahkan nota pembayaran.
"mas. ini nota bon-nya." ucap pramusaji seraya menyodorkan nota bon.
"Ren, kamu bayar dulu bon-nya. nanti aku ganti. dompetku ketinggalan." ucap Bernard dengan perintah.
"iya." jawab Rena menuruti saja setiap apa yang dikatakan Bernard. Ia mengambil uang dari dalam tas nya. lalu menyerahkannya kepada pramusaji.
"terimakasih mbak." selamat menikmati. have a sweet day." ucap sang pramusaji dengan tersenyum seraya berlalu.
seninggalan pramusaji. Bernard bertanya kepada Rena.
""kamu marah aku meminjam uangmu? ntar juga aku ganti." ucap Bernard dengan tatapan yang melekat hingga kejantung Rena.
"eng..engak koq. aku ikhlas, tak usah kamu ganti." jawab Rena seraya tersenyum. baginya Bernard segalanya. tiada duanya.
"baiklah. ayo kita makan. nanti keburu dingin." ucap Bernard. lalu mencicipi pesanannya.
"iya. mari." balas Rena yang juga ikut melahap pesanannya.
setelah selesai melahap pesanannanya. Bernard menggeser duduknya kesudut bilik.
"sini dekat padaku." perintahnya kepada Rena.
"iya." jawab Rena. seraya menggeser duduknya mendekati Bernard yang duduk disudut bilik.
Ia merogoh saku bajunya. lalu mengeluarkan selembar tisu. tisu itu sangat harum. seperti wangi farfum non alkohol. Rena begitu terhipnotis oleh wangi tisu tersebut.
"hirup aroma tisu ini. tempelkan kehidungmu. nikmati aromanya. sehingga meresap kerelung hatimu. ucap Bernard. lalu menyodorkan selembar tissu itu kepada Rena.
" baiklah." ucap Rena. seraya mengambil tisu pemberian Bernard. lalu melakukan sesuai apa yang diperintahkannya.
seketika fikirannya seperti melayang. Ia seperti ingin memeluk Bernard. nafasnya memburu. mengharapkan sesuatu.
"apa yang kamu inginkan?" ucap Bernard. mengetahui mantranya berhasil. itu terlihat pada reaksi Rena. dimana nafasnya tersengal-sengal.
"eemm..aku tidak tau." ucap Rena kebingungan.
"katakan saja. jangan malu. aku lebih suka jikau kau yang memintanya." ucap Bernard dengan senyum licik.
"aku ingin memelukmu." kalimat itu meluncur saja tanpa bisa Ia cegah.
"hehe.." Bernard terkekeh. ada rasa kemenangan dikekehannya.
"kemarilah. jika itu dapat membuatmu senang." balas Bernard. seraya merentang kedua tangannya.
"iya." jawab Rena tanpa dapat Ia kontrol. lalu mendekati Bernard. memeluk pria itu dengan desiran-desiran birahi.
Bernard mengambil kesempatan itu. Ia mulai mencumbu gadis yang dalam pengaruh mantra Peletnya.
"Bernard.." desah Rena lirih.
"iya.." ucap Bernard lalu menyambar bibir gadis yang kini telah pasrah.
saat ini, Rena seakan merasa bahwa pria itu adalah seorang pangeran tampan yang datang dengan gagah dihadapannya. hadir menghiasi hari-harinya dengan bunga-bunga cinta yamg bermekaran.
sedangkan disisi lain, Bernard hanyalah seorang pria yang tak dapat diandalkan.
angan Rena melambung tinggi, menggapai awan yang tampak cetah dilangit. secerah hatinya, karena telah bertemu dengan pujaan hatinya, yang telah membuatnya penasaran sekian lama, tanpa pernah tau seperti apa wajah Bernard.
kini rasa penasarannya telah terbayar sudah. Ia sudah tak lagi penasaran dengan orang yang telah membuatnya begitu mendamba dan menggila.
Rena kini yakin, bahwa Bernardlah pria yang menjadi pilihan hatinya. Ia sudah menetapkan pilihan, Bernard harus menjadi pendamping hidupnya kelak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
Ali B.U
next.
2024-04-09
1
yamink oi
uwalahh ujung ujungge njaluk di traktir...
2022-11-11
2
lananga elek kere misan. jijik i 😤
2022-10-22
1