RAHASIA MAURA
Maura bingung kenapa dia ada ditengah tengah taman yang luas penuh bunga seperti hamparan kebun bunga, anehnya semua bunga berwarna hijau mulai dari pohon, batang hingga daun dan warna bunganya berwarna hijau.
Baru sedetik yang lalu dia duduk di bangku perpustakaan di sekolahnya untuk belajar UN, karena sebentar lagi dia akan menghadapi ujian akhir sekolahnya.
Tidak mudah dia mendapatkan nilai yang bagus di sekolah, karena persaingan beratnya banyak.
Maklum, sekolahnya termasuk sekolah favorit di kotanya. Untungnya dia punya papa dan kakak-kakaknya selalu mendukung dia belajar, sehingga nilai-nilai sekolahnya cukup baik.
Hari ini, dia pulang sedikit telat karena harus belajar di perpustakaan sekolahnya untuk menghadapi UN.
Sedikit kelelahan dan mengantuk, Maura sedikit memejamkan matanya untuk menghilangkan sedikit penatnya. Baru hitungan detik dia membuka mata dia sudah ada di taman itu.
Taman itu begitu luas, penuh hamparan bunga bunga hijau. Ditepi taman itu ada danau kecil dan dikelilingi pohon-pohon Pinus.
Diujung taman bunga, ada satu bunga yang tampak berbeda dari yang lainnya, satu satunya bunga memiliki warna berbeda. Merah... Yah, bunga itu berwarna merah. Aneh, nampak sekali.
Maura ingin mendekati bunga itu karena dia penasaran bunga apa itu. Sebenarnya dia takut, karena tiba-tiba saja dia berada di sana. Sempat berpikir itu mimpi, tapi kok nyata sekali!
"Sia*l,aku takut. Tapi penasaran, aku mau liat apa itu," ujar Maura dalam hatinya.
Baru beberapa langkah dia maju, tiba-tiba ada yang menepuk bahunya dan berbisik.
"Pulanglah ... Atau menetap disini."
Seketika Maura merinding, siapa itu? Pelan tapi sangat jelas kata-katanya. Ketika dia menoleh ingin memastikan siapa yang berbisik di telinganya, dia kembali di perpustakaan sekolahnya.
Wtf!
Apa apaan ini, aku mimpi atau khayalanku saja! Fix, ini pasti gara-gara nonton film semalam. Si*lan!
Pikir Maura begitu, karena semalam dia menonton film horor thriller bersama kakaknya, mau belajar ga bisa badannya terlalu lelah untuk belajar karena seharian dia ikut kegiatan ekskul buat menambah nilai belajarnya.
Untuk refreshing otaknya dia butuh asupan yang menyegarkan, menonton film thriller atau horor kayaknya seru kan! Paling tidak mata terus melek dan memacu adrenalin, seru dan menegangkan!
Maura memang suka hal hal yang berbau horor dan menantang. Tapi siapa tau, hobinya itu membawanya ke petaka berbahaya.
Maura masih bingung duduk terpaku di kursinya, Maurice teman sekolah sekaligus sahabatnya itu menatap heran.
"May, are you oke?!"
Dia menatap aneh sahabatnya itu, dari tadi dia duduk di samping sahabatnya itu. Bingung melihat kelakuannya, hanya duduk diam melamun tanpa belajar.
Buku sedari tadi dipegangnya terbuka dari halaman pertama tanpa dibaca sekalipun. Bagi Maura, itu pertama kalinya dia mengalami hal aneh itu.
Tapi tidak bagi sahabatnya itu, Maura kedapatan melamun sendiri, tersenyum bahkan perubahan emosi yang mendadak.
Dia berpikir mungkin sahabatnya ini lagi pusing atau ada masalah pribadi.
Maklum, Maurice anak yg ga neko neko dia tidak mau banyak ikut campur urusan pribadi sahabatnya kecuali Maura sendiri mau berbagi cerita dengannya.
Maura kaget ketika ditegur sahabatnya itu.
"Mm ... I'm ok" ujarnya.
Dia tidak mau bercerita banyak tentang apa yang barusan dia alami, karena Maura tau betul.
Sahabatnya ini tidak percaya dengan hal-hal berbau mistis atau horor, bukan karena dia penakut tapi Maurice tipe anak yang realistis percaya apa yang dia lihat dan menyakini horor dan mistis itu dunia khayalan dan hanya ada di film dan cerita dongeng saja.
"Ya udah, kita pulang aja yuk. Sebentar lagi sore takut kemalaman pulangnya" ujar Maurice, dia melihat kondisi sahabatnya itu sepertinya tidak memungkinkan untuk kembali belajar lagi.
"Ok, pulang" singkat jawaban Maura, dia masih terbayang bayang dengan kejadian yang baru saja menimpanya.
"****! Brengsek, aku kenapa lagi?!"
Maura dan Maurice bergegas membereskan meja belajar mereka di perpustakaan, seolah olah itu tempat belajar pribadi mereka.
Karena setiap kali mereka belajar di sana selalu duduk ditempat yang sama, disalah satu sudut ruangan di perpustakaan disampingnya ada jendela kaca yang cukup besar untuk melihat keluar.
Di samping ruang perpustakaan adalah lapangan futsal tempat anak-anak bermain. Di sana anak beberapa anak lelaki yang sering bermain di sana, sekumpulan idola tampan di sekolahnya.
Sebenarnya, Maura dan Maurice belajar di perpustakaan bukan hanya itu belajar saja tapi untuk melihat para idola sekolah lagi main futsal. Dasar bocah!
Salah satunya Kevin, pria keturunan Indonesia Amerika. Papanya Kevin orang Indonesia yang sudah lama menetap di New York.
Menikah dengan mamanya yang sebenarnya asli Hungaria menjadi warga AS. Dan papa Kevin merupakan salah satu teman bisnisnya papa Maura.
Entah kebetulan atau tidak, kakak perempuan kevin, Dhania berpacaran dengan kakaknya Maura, Angga namanya.
Kevin dan Maura berteman sejak kecil meskipun tidak terlalu akrab, saat baru pindah ke New York, keluarga pertama yang menyambut mereka adalah keluarga Kevin.
Sebenarnya papa Kevin juga sahabat mendiang mamanya Maura.
Mereka selama ini membantu papa dan Maura juga kakaknya melalui semuanya saat awal datang ke AS.
Untuk anak usia 5 tahun waktu itu, sangatlah tidak mudah baginya untuk beradaptasi.
Semuanya baru baginya, lingkungan, orang orang, dari bentuk fisik dan bahasa sangat berbeda dari negara asalnya.
Dengan bantuan dan dukungan dari orang orang sekitarnya dia bisa melaluinya.Termasuk keluarga Kevin.
Disisi lain, Maura dan Maurice keluar dari ruang perpustakaan tidak sengaja bertemu dengan Kevin dan teman-temannya. Kevin melihat mereka langsung menghela nafas.
"Anak ini kenapa lagi? Dia mengeluh apalagi kali ini," batin kevin.
Ada maurice, senyum Kevin mengembang, sebenarnya Kevin menyukai Maurice sudah lama.
Dia gadis yang manis dan selalu bersemangat, tapi sayangnya Maurice tidak tau itu. Kevin menyimpan perasaannya sendiri.
Yang Maurice tau sahabatnya Maura menyukai Kevin, tapi bagi Kevin. Maura sudah seperti adiknya sendiri, ribet kan.
Seperti biasa, setiap kali bertemu Muka aura pasti akan mencari perhatian Kevin, mulai dari mengeluh ini-itu, atau bercerita banyak hal.
Itu membuat Kevin jenuh, apalagi disaat itu ada Maurice perasaannya langsung risih takut Maurice berpikir yang tidak-tidak tentangnya dengan Maura.
Saat itu Maurice langsung pergi meninggalkan mereka berdua karena dia tau sahabatnya itu, Maura butuh waktu berduaan saja dengan gebetannya. Tanpa tau perasaan Kevin kepadanya.
Saat ini, Kevin bingung dengan perubahan sikap Maura, biasanya ketika melihat Kevin dia langsung acting manja, sekarang berbeda.
Dia melihat kearah Maurice menatap heran, Maurice tau maksud dari tatapannya. Dia hanya mengangkat bahu tanda tidak mengerti.
"Kalian mau pulang yah? Mau aku anterin sekalian? Aku juga mau pulang" tanya Kevin.
Pertanyaannya tidak dijawab oleh Maura,
biasanya dia paling semangat bila melihat Kevin, baginya Kevin itu sahabat juga cinta pertamanya.
Berbeda dengan Kevin, baginya Maura hanya teman biasa bahkan baginya Maura adalah adiknya.
Sekali lagi Kevin dibuat heran dengan sikap Maura yang tiba-tiba jadi anak kalem. Untungnya Maurice memahami situasinya.
"Ok, ayo pulang sama-sama... Kebetulan hari ini ga ada yang jemput, mama papaku lagi di Florida sekarang mengunjungi pamanku yang ada di sana."
"Ok, aku tunggu diparkiran yah, aku mau keruang ganti dulu" sahut Kevin bersemangat, baginya jarang-jarang bisa bersama Maurice.
Tiap kali bertemu Maurice selalu bersama Maura, dan saat itu juga Maurice meninggalkannya dengan Maura.
Sekarang berbeda, dia mau bersama meskipun itu ada Maura, sebenarnya Maurice mau pulang bersama karena memikirkan sahabatnya itu, hari ini Maura tampak aneh tidak seperti biasanya.
Biasanya ceria, sekarang nampak murung ditambah lagi kejadian di perpustakaan tadi.
Maura sepanjang jalan menuju tempat parkiran tatapannya kosong, dalam pikirannya.
"Apa itu tadi mimpi tapi rasanya nyata sekali? Siapa yang berbisik di telingaku tadi? S
epertinya aku pernah mendengar suaranya. "
Tiba-tiba ada yang mengagetkan mereka, ada suara dentuman keras didepan jalan sekolah mereka.
......................
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 294 Episodes
Comments
Mbak Bashi
anak rajin blajar di seklah
2023-07-01
2
han bi
hai ka salam kenal
ceritanya seru ka😊
baca juga yuk ceritaku
kita saling suport
judul
KLINIK GHAIB : 3 PENDEKAR TANAH JAWA
bisa langsung cek berandaku
terimakasih🙏
2023-06-09
1
🍷⃞⃟Rere꧁༺𝓡𝓮𝓰𝓲𝓷𝓪༻꧂
mampir thorr😍..mampir juga yuk ke karya author Reginaryn : Me and my secret crush🌟
2023-02-10
1