Bab 16

Suasana tegang tampak menyelimuti depan gedung tempat Nadira bekerja. Beberapa saat lalu Nadira tiba-tiba didatangi seorang yang ia ketahui sebagai kerabat jauh atasannya, Raka. Namun, sepertinya dia sedang salah paham terhadap Nadira dan mengira kalau Nadira adalah wanita gatal yang menggangu Raka.

"Mbak, apa maksudmu berkata seperti itu?" tanya Nadira sambil menatap lekat wajah wanita muda yang bernama Via itu.

"Ck, kamu jangan pura-pura tidak mengerti apa yang sedang aku katakan! Bukankah kamu wanita yang gosipkan sedang dekat dengan Raka?" tanya Via sambil berkacak pinggang.

"Hah, dekat dengan Pak Raka? Apa maksudnya?"

"Cih. Jangan sok polos kamu! Aku sudah pernah bertemu dengan wanita sepertimu itu lebih dari sepuluh kali. Jadi, jangan berpura-pura tidak tahu dengan apa yang sedang terjadi sekarang!" bentak Via lagi cinta mengundang beberapa karyawan lain menghampiri keduanya.

"Mbak, aku benar-benar tidak mengerti maksud dari ucapanmu. Aku tidak pernah merasa dekat dengan Pak Raka. Hubungan kami pun hanya sebatas atasan dan bawahan saja, selain itu tidak ada lagi," jelas Nadira yang enggan terjadi kesalahpahaman di antara dia dan sepupu jauh atasannya itu.

"Hmmmph, apa kamu kira aku percaya dengan pengakuanmu itu?"

"Tentu saja. Karena memang di antara kami tidak mempunyai hubungan lebih dari itu.'

"Lalu, atas dasar apa Raka mau membantumu beberapa hari lalu? Asal kamu tahu saja, hal itu bukanlah yang biasa terjadi pada Raka!"

"Lalu, bagaimana caraku bisa meyakinkan Mbak kalau aku dan Pak Raka memang tidak mempunyai hubungan apa-apa?" tanya Nadira yang sudah enggan untuk melayani perkataan Via pagi itu.

"Jauhi Raka."

Alis wanita itu terangkat sebelah, Nadira menatap Via dengan pandangan heran karena dia tidak merasa mempunyai hubungan dekat dengan Raka, tetapi kenapa wanita di depannya malah mengira dia mempunyai hubungan khusus dengan atasannya itu?

Ya Tuhan ... aku benar-benar tidak mengerti dengan apa yang terjadi saat ini. Bagaimana bisa orang-orang menggosipkanku dengan Pak Raka yang sudah jelas kalau kami tidak mempunyai hubungan apapun, selain atasan dengan bawahannya, batin Nadira.

"Hei, kenapa tidak menjawab perkataanku? Apa kamu tidak sanggup menjauhi Raka?" tanya Via lagi karena melihat Nadira yang hanya terdiam sambil menatapnya dengan heran.

"Aku tidak mempunyai alasan untuk tidak sanggup menjauhinya. Lagi pula, seperti yang aku katakan tadi, aku tidak mempunyai hubungan apapun dengan Raka."

"Lalu, apa kamu setuju untuk menjauhinya?"

"Tentu."

Setelah Nadira menyanggupi untuk menjaga jaraknya dengan Raka, Via pun langsung pergi begitu saja tanpa mengatakan apa-apa lagi. Sementara Nadira masih berdiam diri di tempatnya dengan bingung karena tidak mengerti dengan apa yang sedang terjadi di hidupnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Waktu berlalu begitu cepat. Sore ini Nadira bisa pulang lebih cepat dari biasanya karena tidak banyak pekerjaan yang dilakukan, jadi gedung tempatnya kerja tidak melemburkan para pegawainya.

Saat itu, Emma datang menghampiri Nadira. Dia menyusul wanita muda itu untuk bisa pulang bersama dengannya.

"Nad, tunggu aku! Ayo pulang bersama!" ajak Emma setelah langkahnya sejajar dengan Nadira.

"Boleh, Em. Sekalian ada yang mau bicarakan," jawab Nadira.

"Pasti ini tentang gosip yang menyebar di gedung, ya?"

"Iya. Aku tidak mengerti ... bagaimana orang-orang bisa mengira aku mempunyai hubungan khusus dengan Pak Raka? Bahkan aku saja tidak kenal dekat dengannya," ucap Nadira.

"Apa mungkin gara-gara waktu itu kamu pernah datang bersamanya?"

"Bukankah mereka tahu kalau itu hanya kebetulan?"

"Orang yang tidak menyukaimu pasti yang menyebarkan gosip murahan itu, Nad. Kamu yang sabar, ya!"

"Hmmm, entahlah."

Nadira tertunduk sambil menatap langkah kakinya. Bagaimana bisa aku bersabar menghadapi gosip ini? Jelas mereka berniat untuk menjatuhkanku, batinnya.

Setelah perbincangan itu usai, Nadira dan Emma berpisah di tempat parkiran. Emma biasa membawa kendaraan sendiri, sementara Nadira berjalan menuju tempat biasa mobil angkot berhenti. Dia tidak berharap Danu menjemputnya karena pria itu bahkan tidak pulang ke kontrakan selama beberapa hari. Jadi, sudah dipastikan kalau Danu juga tidak akan ditemukan di tempat biasa pria itu menunggu. Dugaan Nadira benar, Danu sama sekali tidak menjemputnya.

Kenapa aku merasa sedikit kecewa? Bukankah aku sendiri sudah menduganya? tanya Nadira pada dirinya sendiri.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama, akhirnya Nadira sampai di gang depan kontrakannya. Dia tidak memperhatikan kalau di depan pintu rumahnya itu sudah ada suami, mertua, dan kakak iparnya yang sedang menunggu kedatangannya.

"Akhirnya kamu pulang juga. Kenapa lama sekali?" tanya Danu begitu Nadira menengadahkan kepalanya.

"Mas Danu, Ibu, Kak Nia, ada apa kalian berkumpul di sini?" tanya Nadira kebingungan.

Meskipun ketiga anggota keluarga dari suaminya itu berkumpul, tetapi dia tidak menemukan keberadaan Tiara bersama mereka.

"Tiara mana, Mas? Kenapa dia tidak bersamamu?" tanya wanita itu lagi.

"Ck. Kenapa kamu malah menjawab pertanyaanku dengan pertanyaan yang lain? Bukankah kamu sendiri yang menitipkan Tiara di Ibu Rumi? Sudah pasti dia masih berada di sana," jawab Danu sambil bertolak pinggang.

"Apa maksudmu kamu tidak mengambil anak kita? Dan malah membiarkannya di sana?" katanya Nadira yang tidak habis pikir dengan perilaku suaminya.

"Itu bukanlah hal penting sekarang!"

"Maksud kamu?" Nadira tidak mengerti dengan apa yang dikatakan oleh Danu.

"Iya. Itu bukan hal penting yang harus dibahas sekarang," jawabnya.

"Lalu, menurutmu hal penting apa yang semestinya kita bahas?" tanya Nadira sambil mengepalkan kedua tangan karena merasa kesal dengan tingkah laku suaminya.

"Jawab pertanyaanku dengan jujur. Siapa pria yang sedang mendekatimu sekarang?" tanya Danu seraya menatap tajam kedua mata Nadira.

"Hah, apa maksudmu?" tanya wanita itu lagi. Dia benar-benar tidak mengerti arah pertanyaan dari suaminya.

"Cih, lihat tampangnya yang menggelikan itu. Apa dia sedang pura-pura bo*oh saat ini?" bisik Nia pada Ibu Susan yang langsung dianguki oleh wanita itu.

"Sepertinya begitu, Ni," sahut Ibu Susan sambil mencebikan bibirnya menatap sang menantu.

Nadira semakin tidak mengerti dengan pertanyaan Danu. Bahkan, dia juga heran dengan sindiran-cibiran yang dilontarkan oleh ibu mertua serta kakak iparnya itu.

"Kamu jangan berpura-pura tidak tahu, Nadira. Aku saja tahu kalau kamu sedang menjalin hubungan dengan pria lain di belakangku, iya 'kan?" tuduh Danu yang langsung membuat Nadira terkejut dengan perkataan suaminya.

"Tu–tunggu, atas dasar apa kamu menuduhku seperti itu, Mas?"

"Heh, Nadira ... seharusnya kamu tahu diri dengan posisimu sekarang! Anakku rela kerja keras banting tulang, siang malam, demi menghidupi kamu dan Tiara. Tapi, kamu malah menghianatinya di belakang Danu. Di mana pikiranmu, hah?" tanya Ibu Susan yang turut angkat bicara.

"Bu, aku tidak pernah menjalin hubungan dengan pria manapun. Dari mana kalian mendengar gosip murahan itu?" tampik Nadira karena memang dirinya tidak merasa sudah bermain hati di belakang suaminya. Justru, Danu lah yang selama ini sudah menghianati kesetiaannya.

"Sudahlah, Nadira. Kamu jangan mengelak lagi dan katakan sejujurnya!" ucap Nia pada adik iparnya itu.

"Mbak, memangnya aku harus mengakui apa? Aku tidak pernah merasa sudah menghianati Mas Danu. Lalu, apa yang harus aku lakukan selain mengelak? Aku tidak mau disalahkan seperti ini!"

"Diam, Nadira!" bentak Danu yang langsung membuat Nadira terdiam.

"Kenapa? Kenapa aku harus diam, Mas? Bukankah yang sudah berselingkuh itu kamu? Kamu yang sudah bermain api dengan Anita?"

Terpopuler

Comments

Sukliang

Sukliang

maling tetiak maling dasar anjing danu

2023-04-03

0

Mba Cempluk

Mba Cempluk

ahhh terlalu ribet thor

2022-10-28

0

elvie

elvie

MAMPUS Loe.....
karma mulai mendekat....
siapin mental y😏

2022-10-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!