Mobil sport berwarna maroon yang di kemudikan oleh Diana, telah memasuki kediaman utama WIJAYA yang di huni kakek, orang tuanya, kakaknya dan dirinya.
“Nah... Riano kita sudah sampai.” Ucap Anggi pada sang cucu Riano, yang duduk di samping anaknya Diana, dan Riano yang berada di pangkuan Anggi.
“Ini rumah siapa oma.?” tanya Riano dengan polos melihat bangunan mewah didepannya yang bernuansa Eropa,
Riano yang baru saja turun dari mobil dibantu sang oma pun memandangnya dengan takjub pada bangunan mewah tersebut,
“Riano ini rumah uyut,opa sama oma, papa Riano juga terkadang suka menginap dirumah ini.” Ucap diana menjelaskan kediaman utama WIJAYA pada ponakan tampannya Riano
“papa.?” Ucap Riano.
“iya..., Riano ayo kita masuk temui uyut, sama kakek Riano.” Ajak Diana menggandeng Riano melangkah masuk ke kediaman utama WIJAYA.
Anggi yang sejak tadi melihat interaksi Diana dan Riano pun tersenyum, Anggi melangkah masuk kediaman utama mengikuti anak dan cucunya dari belakang.
“kakek... pi.. papi...” suara teriakan Diana menggema di seluruh kediaman utama memanggil sang kakek dan papinya.
“cicit, cucu kalian dah datang nih..”teriak Diana lagi, suara yang menggema membuat dua laki-laki paruh baya keluar dari kamarnya masing-masing.
“Cicit ku...” Panggil purnomo melangkah keluar dari kamarnya.
“Cucuku.. Riano.” Panggil sang kakek Rohman yang juga lebih dulu menghampiri Riano yang berada disamping Diana.
sang kakek Rohman pun langsung menggendong Riano sang cucu, ia tak menyangka dirinya sudah mempunyai cucu dan menjadi seorang kakek.
“Dia benar-benar mirip dengan Raihan waktu kecil Mi.” ujar Rohman sang suami pada Anggi yang sudah berdiri di sampingnya, mengelus kepala Riano yang berada di gendongan suaminya..
“Coba kesinikan Cicit kakek...” Ucap purnomo menyuruh anaknya Rohman untuk mendekatkan Cicitnya padanya.
Riano hanya menunjukkan wajah datar dan dinginnya, acuh tak acuh sama persis seperti ayahnya Raihan, Membuat Purnomo tak tahan untuk mengucapkan kalimatnya yang sejak tadi ia tahan,
“Dia benar-benar seperti belahan dari Raihan.” Purnomo mengelus kepala Riano yang berada di pangkuannya.
“Iya pi.. dia sama persis dengan Raihan.” ucap Rohman menyutujui ucapan ayahnya.
“Dan dia benar-benar tampan.” timpal Diana menambahkan kalimat kakek dan papinya
Riano yang mendengar sanjungan dan pujian dari tante, opa dan uyutnya hanya diam, yang sekarang berpindah dipangkuan Rohman sang kekak.
“Opa, Riano mau Ketemu Mami.” Ucap Riano dengan mata jernihnya menatap Rohman sang kakek.
Rohman sang kakek yang di tanya oleh cucunya seketika bingung, ia pun menatap Diana dan Anggi istrinya.
Sebelum datang ke kediaman utama, Riano di iming-imingi Diana bahwa jika Riano ikut dengannya ia akan bertemu maminya.
Riano keheranan setelah sampai justru maminya tak terlihat batang hidungnya di kediaman utama Wijaya. Sehingga Riano pun menanyakan keberadaan Rosa maminya.
“Riano sayang, Mami Riano akan datang kesini setelah kerja sayang... jadi..., mau tidak... kalau Riano pergi istirahat dulu dikamar papi Raihan..?” Ucap Anggi menawarkan Riano untuk istirahat terlebih dulu.
mata bulat Riano yang jernih nan indahnya bergerak kekanan dan kekiri menatap sang oma,
“Apa mami datang kesini bersama adek Ransyah.?” tanya Riano pada Anggi.
Seketika Anggi menjadi bingung dengan pertanyaan sang cucu mengenai sebuta adek Ransyah,
“Adek Ransyah.! Siapa yang Riano maksud adek Ransyah, sayang.?” tanya anggi penasaran dengan nama yang Riano panggil adek.
“Adek Riano oma.. namanya Ransyah dia kembarannya Riano, Kata mami adek Ransyah lahir setelah Riano oma.” Ucap Riano dengan polosnya memberitahu adek kembarnya.
Semua orang yang berada diruangan seketika terkejut. Terutama Anggi, Anggi tak menyangka bahwa menantunya itu melahirkan cucu kembarnya di dalam sel tahanan,
Anggi merasa menantunya itu pilihan yang tepat, sebesar apapun masalah yang dihadapinya, menantunya itu masih tetap mempertahankan janinnya, mungkin jika orang lain mereka akan memilih menggugurkannya.
Namun tidak dengan Rosa, menantu pilihannya itu justru mempertahankannya sampai melahirkan si kembar, Anggi yakin keadaan Rosa pada saat itu adalah keadaan yang sangat terpuruk.
(“Rosa, menantuku yang berhati malaykat. kami sudah memberimu kesusah, sekarang kami akan menggantikannya dengan perlindungan dan kebahagian padamu sayang.., menggantikan kesalahan atau perlakuan buruk yang pernah kami atau anakku Raihan lakukan padamu, Kami akan memberimu kebahagiaan dan kasih sayang yang sudah lama kamu tidak mendapatkannya, Rosa menantu mami yang malang.”) Batin Anggi menatap Riano
Memikirkan hal itu membuat mata Anggi berkaca-kaca dan meneteskan air mata membuat Riano bingung melihat ekspresi omanya saat ini.
“Oma kok nangis..? Oma kenapa nangis.?” tanya Riano bingung melihat omanya berlinangan air mata, Anggi pun langsung menyeka air matanya.
“Tidak apa-apa sayang... Mata Oma tadi kemasukan debu.” Ucap Anggi berbohong pada Riano, Anggi tak mungkin menunjukkan kesedihannya pada cucunya yang memikirkan nasib maminya yang pada saat itu mengandung mereka didalam sel tahanan bukanlah hal yang mudah.
“Ayo.! Oma ajak Riano istirahat dikamar papi Raihan yuk. nanti setelah bangun pasti mami Riano dan adek Ransyah sudah disini.” Ajak Anggi, dan menggendong Riano menuju lantai atas, dimana kamar Raihan berada yang ternyata terletak dilantai 2.
*******
Saat sampai di perusahaan ORBIET.TEC Raihan dan Rosa berjalan bersamaan memasuki Gedung tersebut. Rosa melihat Jolie asisten kakaknya yang ternyata sudah sampai duluan dikantor perusahaan tersebut.
“Mas Raihan.”panggil Rosa dengan suara lembutnya.
“iya sayang.?” Balas Raihan mengalihkan tatapannya kearah Rosa.
“Aku..., Aku harus menemui jolie. dia sudah menungguku disana.” Ucap Rosa sedikit ragu meminta izin pada suaminya, dan mengarahkan telunjuknya kerah jolie yang tak jauh darinya, yang sejak kedatangannya sudah berdiri menatap kearahnya.
“oh.. mau mas temenin.?” Ucap Raihan menawarkan dirinya untuk menemaninya.
“nggak usah mas, aku hanya mau mengambil Dokumen yang nanti aku perlukan waktu rapat nanti.” Ucap Rosa menolak tawaran suaminya dengan lembut.
“Ya sudah, mas tinggal masuk ke ruangan dulu.” Ucap Raihan berpamitan dengan Rosa, jika ia memilih masuk terlebih dulu ke dalam ruang rapatnya.
Rosa pun menganggukkan kepalanya sebagai jawabannya.
Raihan tersenyum, lalu Raihan perlahan mendekati Rosa menempelkan tubuhnya pada tubuh istrinya, membuatnya terlihat begitu intim,
Raihan perlahan mengarahkan bibirnya kearah kening Rosa dan menciumnya begitu lama, Seketika membuat detak jantung Rosa berdetak kencang,
Tindakan Raihan benar-benar seketika membuat wajah rosa berubah menjadi merah seperti tomat, begitu juga jantungnya yang berdebar semakin kencang tak karuan.
Raihan yang melihat ekspresi Rosa yang sekarang hanya tersenyum dan menahan sesuatu yang berda dibawah meronta untuk dikeluarkan, tapi Raihan harus bisa sabar menahannya.
Raihan yang tak bisa menahan hal itu pun melangkah pergi meninggalkan Rosa dengan tergesa - gesa, tanpa mengucapkan sepatah katapun untuk istrinya.
Rosa yang melihat tingkah Raihan pun merasa aneh, menatap kepergian suaminya yang jauh memasuki ruangan rapatnya.
“Maaf nona Rosa,” Ucap Jolie yang berada disampingnya menyapa Rosa, Tapi yang disapa justru diam saja bergeming tak menjawab sapaannya, dengan tatapannya Rosa yang masih tertuju kearah Raihan yang sudah masuk ke Ruang rapat, Jolie tersenyum melihat adik presdirnya yang tiba - tiba seperti ini.
“Nona Rosa.” panggil jolie sekali lagi dan membuat lamunan Rosa buyar.
“Ah, iya Jolie maaf.?” ucap Rosa tergagap.
“Nona Rosa, Apakah hari ini anda baik-baik saja.?” Ucap Jolie menanyakan keadaan Rosa.
“Tentu saja Jolie saya baik-baik saja.” Ucap Rosa yang masih menetralkan jantungnya, karna tadi jantungnya dibuat seperti habis maraton oleh suami iblisnya itu hingga kehilangan konsentrasinya.
“Baiklah, mari nona Rosa kita menuju keruang Rapat.” Ucap Jolie dan berjalan berdampingan dengan Rosa.
Setelah masuk Rosa pun duduk di kursi dimana tak jauh dari kursi utama pemilik CEOnya. Kakanya Nugroho memang mempunyai saham di perusahaan ORBIET.TEC sekitar 30%. saat para investor sudah datang dan duduk ditempatnya masing-masing, Rosa tak melihat keberadaan suaminya Raihan, Hal itu membuatnya penasaran dimana sang suami sekarang berada.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments