Bab 13. Dia membawanya pergi.

Beberapa jam sebelumnya.!

“Kau yakin sudah menemukan alamatnya.?” tanya Raihan dengan wajah seriusnya, saat mendengarkan penjelasan dari anak buahnya.

“Baiklah kau kirimkan padaku, dan terima kasih sudah berusaha bekerja keras.” ucap Raihan dengan ekspresi bahagia karna ia telah menemukan tempat tinggal istri dan anaknya.

Ia pun menutup telvonnya.

(“saat q berhasil menemukanmu akan ku pastikan kalian tidak bisa pergi lagi dalam genggamanku.”)

...****************...

“Kamu..!?”

Rosa terkejut atas kedatangan Raihan dikediaman kakaknya, Rosa tak menyangka akan secepat ini bertemu dengan Raihan setelah ia keluar dari tahanan, Bahkan ia tak berharap bisa dipertemukan lagi untuk sisa hidupnya, tapi malam ini ia justru malah kedatangn Raihan dikediaman kakaknya Nugroho.

“Mau apa kau kesini?.” satu pertanyaan lolos dari bibir Rosa dengan menahan rasa sakit hati dan Amarahnya, selama menjadi istrinya ia tidak mendapatkan kepercayaan dari suaminya dan penghianatan cintanya, mengingat hal itu membuatnya seketika nafasnya tercekat seakan-akan pasokan udara terhenti yang begitu menyiksanya rongga dadanya.

Raihan yang masih menata wanita cantik dihadapannya, membuatnya sadar bahwa istrinya ini masih tetap cantik dan semakin cantik walau kelihatan begitu kurus, tapi Raihan menangkap cara pandang Rosa yang dulu dan sekarang terhadapnya sangat berbeda.

Dulu Rosa memandang dirinya dengan penuh cinta berbeda dengan sekarang, Rosa justru mandangnya dengan tatapan kebencian.

“Apa kau sudah menjadi orang sombong setelah kau mempunyai kemewahan ini..?” Cibir Raihan pada Rosa dengan tatapan sinis karna wanita dihadapannya ternyata berubah menjadi wanita yang angkuh, pandangannya penuh kebencian membuat Raihan ingin sekali mengurungnya.

Raihan perlahan mendekati Rosa dan meraih pinggang Rosa.

Rosa pun tersentak atas sikap Raihan, dan Rosa dengan sekuat tenaganya mendorong dada Raihan memakai tangan kirinya, membuat badannya menjauh darinya

“Ada perlu apa kamu kesini,? bukankah urusan ku denganmu sudah selesai tuan WIJAYA,?, aku pun sudah membayar apa yang tak pernah aku perbuat selama lima tahun didalam sel tahanan, lalu kau malam ini datang kesini.! Untuk apa lagi Anda menggangguku ..?!” suara Rosa menggelegar diseluruh ruangan, Rosa bener-benar sudah frustasi atas sikap Raihan yang selalu menekan dan menyiksanya.

Raihan yang sedari tadi mendengannya dengan tenang, Raihan melihat Rosa memang benar-benar seperti wanita tersiksa saat bertemu dengannya membuatnya tak tega menyakiti istrinya tapi Raihan harus berusaha mendapatkan Rosa kembali, setelah mendengar kalimat panjang lebar dari Rosa, Raihan pun meraih tangan kanan Rosa yang sejak tadi ada sesuatu yang di sembunyikan oleh Rosa darinya.

Mata Raihan terbelalak saat penglihatannya menangkap beberapa bekas jahita dan sayatan di pergelangan tangan kanan Rosa, Ia pun melihat salah satu jari tangannya yang hilang, jari yang selalu tersematkan cincin pernikahannya.

“Apa yang terjadi.?” pertanyaan bernada khawatir dan penasarannya itu seketika membuat Rosa tak tahan untuk mengeluarkan amarahnya.

Rosa yang sudah sangat kesal pun menampar Raihan sampai meninggalkan bekas kemerahan dipipi Tampannya tersebut.

“kamu bilang.... Apa yang terjadi?,” ucap rosa mengulangi pertanyaan Raihan dengan tawa pahitnya.

“Bukankah ini adalah hadiah darimu selama q menjadi istrimu Raihan.?!” suara serak Rosa menahan tangis yang hampir saja lolos dari mulutnya namun Rosa berusaha tegar berdiri dihadapan Orang yang sudah membuatnya hancur.

Matanya berkaca-kaca mengingat saat awal masuk kedalam jeruji dan ia diperlakukan bagaikan binatang disiksa dan tak dikasih makan,tak seorangpun menolongnya, bahkan saat itu ia sedang dalam keadaan mengandung si kembar.

Tetapi malam ini orang yang dengan menatapnya seakan tak tau apa-apa. hal itu lah yang membuat hati Rosa semakin sakit dan tersiksa.

“Ros..! aku tak punya niatan sekejam itu pada istriku sendiri, menganiaya maupun menyuruh orang lain untuk menganiaya dirimu, Aku hanya menjebloskanmu masuk kepenjara itu saja. agar kau menyesali perbuatanmu.” Ucap Raihan menegaskan bahwa dirinya tak punya keinginan melihat Rosa dalam keadaan seperti yang ia lihat sekarang ini.

Rosa yang mendengar kalimat yang memuakkan baginya, Rosa pun tertawa pahit menertawakan ucapan Raihan sampai mengeluarkan air matanya,

“Apa kau sedang menyesali perbuatanmu Tuan muda wijaya.?” Ucap Rosa dengan dingin, Tatapan tajam mata merahnya penuh kebencian kearah Raihan dan ucapannya membuat Raihan kalah telak dengan ucapannya.

yah... Raihan memang menyesali perbuatannya karna sudah menuduh istrinya sendiri yang membunuh mantan kekasihnya yang jelas- jelas mantan kekasihnya masih hidup dan sedang menikmati kemewahan bersama kekasih tercintanya di negara lain.

Raihan yang selama ini dibohongi oleh mantan kekasihnya Anya pun ingin segera menangkapnya dan menjebloskannya kedalam penjara.

“Mami..!” suara Riano memanggil Rosa, mengalihkan tatapan kedua orang yang sedang berseteru pun menatap kearahnya.

Riano bingung melihat ibunya yang tengah menangis mengeluarkan air matanya yang tak pernah Riano lihat sebelumnya.. Riano juga menatap kearah Pria tampan yang wajahnya mirip dengannya dan sedang menatap dirinya.

“Dia anakku kan,! Rosa kamu tidak bisa membohongiku dan bersembunyi dariku lagi.” Ucap Raihan dingin. menatap Rosa dengan tajam.

“Kau tau Rosa, saat aku tau bahwa diriku salah menuduhmu aku mencabut tuntutanku pada pengadilan, tapi saat aku tau, bahwa q telat menjemputmu Aku mencarimu diseluruh sel tahanan, Aku pun belum menandatangani surat perceraian kita, dan bahwa kita masih suami istri sah. Tapi apa yang kakakmu perbuat, dia bahkan menyembunyikanmu selama ini dariku. jadi jika aku mengambil dia(Riano) darimu itu bukan salah ku, kamu dan anakmu masih hak ku.” Ucap Raihan dingin

Raihan pun melangkah mendekati Riano dan menggendongnya lalu membawanya pergi dari kediaman Nugroho membuat Rosa menangis histeris dan berusaha mengejar mereka, diluar dalam keadaan hujan deras.

“Kau tak boleh membawa anakku..!” Ucap Rosa dengan tangis yang semakin kencang ia berlari sampai kejalanan, Rosa tak rela jika ia harus pisah dengan dirinya,

Dimalam yang gelap didalam guyuran hujan yang begitu deras Rosa masih menangis histeris dan berusaha mengejar mobil Raihan. tak lama ia pun terjatuh pingsan di tengan jalanan.

Didalam mobil Rolls Royce hitam, Raihan yang sedang mengemudi dengan tatapan tajam fokus dengan jalanan, sesekali melirik Riano yang sedang menangis karna mengkhawatirkan maminya yang jatuh pingsan dan dirawat dirumah sakit.

Raihan memng meninggalkan Rosa yang berusaha mengejarnya tapi tak disangka saat mendengar kabar anak buahnya yang melapor bahwa Rosa jatuh pingsan dijalanan ia pun bergegas menyuruh anak buahnya membawa Rosa kerumah sakit untuk dirawat sementara sampai pulih.

“Berhentilah menangis.. anak jagoan tak boleh menangis.” Ucap Raihan menenangkan putranya dengan lembut.

“Kenapa kau melakukan itu pada mamiku, Kau tau kami baru satu minggu bertemu, Tapi kamu malah membawaku pergi darinya..” ucap Riano dengan tangisannya.

“Kamu gak kangen sama papa? saya ini papa kamu yang selama beberapa tahun mencari keberadaan kalian.” ucapan dan pertanyaan Raihan membuat tangis Riano sedikit mereda.

“Jika paman adalah papaku kenapa paman tidak bersikap lembut dengan mamiku.?”Ucap Riano yang tak didengar oleh Raihan.

Dalam perjalanan Riano tertidur didalam mobil papanya. Saat Raihan menggendongnya ia merasa bahagia, ia tak pernah menyangka mempunyai anak dari wanita baik yang sudah ia rusak nama baik dan kehidupannya, Raihan pun berjanji akan melindungi keluarga kecilnya,kesalahan Raihan memang fatal dari awal ia tidak mempercayai dan menghianati istrinya yang setia menunggu balasan cintanya. Tapi yang didapat Rosa dari penantiannya malah hal yang menyakitkan dan membuatnya trauma,

“ Aku Akan menebus kesalahnku, menjaga dan melindungi kalian” ucap Raihan dan mengecup kening Riano dengan lembut.

...********...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***