"lu pucet banget Ja"
"lu udah beli makanan?"
"udah, ayo ke bawah makanannya udah gua siapin di meja"
"makan apa?"
"kesukaan lu semua pokoknya"
Mereka berdua bersama-sama menuruni tangga, Senja melihat meja makan sudah banyak tersedia makanan-makanan yang masih di dalam bungkusannya.
"kamu mau apa? ini ada sate, nasi Padang, seblak, mie gacoan, ada jamur krispi juga, ada tahu bulet, ada cimol, ada telur gulung, ada cireng semuuuua kesukaan kamu"
"lu beli banyak banget?" Senja
"sengaja buat lu"
"ada apa sih tumben-tumbenan?"
"ya gapapa sekali-kali emang nggak boleh?"
Senja tidak menjawab dan langsung mengambil bungkusan plastik berisi tahu bulat lengkap dengan bumbu bubuknya
"mau nasi Padang?"
"sate aja"
Senja membuka bungkusan sate kambing kemudian menggunakan karetnya untuk mengikat rambutnya yang panjang
kenapa Senja cantik gini ya? perasaan dia nggak make up sama sekali? (Radika)
Senja mulai makan tanpa menghiraukan Radika yang terus saja memandanginya.
"Ja"
"hm"
"enak nggak satenya?"
Senja melirik ke arah Radika
"lu mau?" Senja menyodorkan satu tusuk sate ke mulut Radika, dan di sambut dengan terbukanya mulut Radika.
"lagi" Radika
Senja menyuapi Radika lagi kini lengkap dengan lontongnya
"lu mau ini?" Radika menawarkan nasi Padang yang sudah di bukanya
"enggak lu makan aja"
......................
Radika tidur di paha Senja sambil menikmati film yang sedang mereka tonton
gua nih aneh, tadi gua jijik-jijik ngelihat Radika setelah kejadian di mobil tapi sekarang gua malah kesenangan karena Radika disini sama gua dan manja ke gua kayak gini. Gob***k banget gua emang, nggak punya prinsip sama sekali. (Senja)
"Ja"
"hm"
"kenapa kita nggak pacaran aja?"
"ngadi-ngadi lu"
"kenapa ngadi-ngadi? lu nggak suka sama gua?"
"kagak, lu udah bekas banyak orang"
"ih kalo ngomong jelek banget bekas banyak orang emangnya gua cowok apaan?"
"lah emang iya, kemaren juga gua liat lu sama Angel ngapain di mobil, BTW lu udah keramas?"
"lu liat Ja?" Radika duduk secara spontan dan berhadapan dengan Senja
"liat"
"lu liat Sampek mana?"
"jangan grogi gitu dong santai aja gua lihat cuma sebagian kok habis itu gua cabut"
"yang bener lu?"
"iya, tenang rahasia lu aman sama gua"
"rahasia apaan orang gua nggak jadi gituan"
"bentar-bentar maksud lu nggak jadi gituan?" Senja ingin memperjelas apa yang tadi dia dengar
"ya iya gua nggak jadi gituan. Gara-gara lu"
"lah kok bisa gara-gara gua?"
"tau ah lu muncul mulu di otak gua" Radika kini tak lagi menghadap Senja melainkan kembali tidur di pangkuan Senja
"astaga lah ngapain juga gua muncul" celoteh Senja dengan hati yang berbunga-bunga
gua dari kemaren nangis-nangis Sampek pagi cuma nangisin hal yang nggak pernah terjadi? astaga Senja ha ha ha (Senja)
"ya mana gua tau, sekarang pokoknya lu harus tanggung jawab"
"tanggung jawab apaan?"
"lu harus gituan sama gua"
"gila lu" reflek Senja mendorong kepala Radika sampai terbentur ke lantai
"aw"
"eh sorry-sorry Dik nggak sengaja gua" Senja menarik kepala Radika kembali ke pahanya dan mengelus-elusnya.
Radika malah salfok sama dada Senja yang ketika memakai dress seperti ini terlihat menantang dan padat.
"Ja...."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments