POV Radika
Angel begitu agresif tapi kenapa aku menolaknya, Senja tiba-tiba saja hadir di antara kita. kenapa aku memikirkan Senja? Apa karena aku dan Senja begitu dekat? atau karena aku pernah berpikir melakukan hal itu dengan Senja? Entahlah
POV Angel
Rasanya ingin ku tampar wajah Radika saat aku mengingat penolakannya terhadap aku. Sial! laki-laki sok alim jelas-jelas dia menginginkan aku tapi di detik terakhir dia ternyata menolak ku. Seorang Angel di tolak sialan.
......................
Senja memainkan game memasak di laptopnya. Ponselnya masih dalam keadaan mati dan rumah serta pagarnya terkunci rapat. Sama sekali tidak ada kegiatan di rumah Senja selain hanya di kamar dan berselancar dengan laptopnya.
Kekecewaan Senja benar-benar membuat dia kacau, tidak ada sesuap nasi ataupun sepotong roti yang masuk ke mulut Senja dari pagi sampai sore hari ini. Senja hanya duduk di kamarnya, memainkan laptop, minum kopi kemudian kembali tertidur.
Senja sudah mandi dan mengenakan dress santai yang longgar, Senja duduk di balkon, wajahnya yang pucat tanpa make-up lebih terlihat kering dan tidak sehat.
tin....tin....
Bunyi klakson membuyarkan lamunan Senja seketika. Senja sedikit mengintip ke bawah terlihat mobil Radika di depan pagar rumahnya.
"Radika"
Ada sedikit kebahagiaan melihat Radika yang muncul di rumahnya, tapi sekejap kebahagiaan itu sirna kala mengingat adegan mesra Radika bersama Angel kemarin, di dalam mobil itu.
Senja memutuskan untuk tidak menggubris Radika yang masih saja membunyikan klakson mobilnya berkali-kali.
Senyap
Tuk
"aw"
Sebuah gumpalan kertas mendarat di kepala Senja
"Ja bener-bener lu ya, udah tau gua di bawah bukannya bukain gerbangnya malah ngelamun disini" Terlihat Radika berteriak sambil memanjat pagar rumah Senja.
"pulang sana gua nggak menerima tamu" Senja berdiri kemudian masuk ke dalam kamarnya, Senja mengunci pintu yang menghubungkan balkon dengan kamarnya
Radika menerobos masuk bersama mobilnya setelah berhasil melewati pagar.
"Ja buka Ja...." teriak Radika
"astagaaaaa kenapa sih dia kesini aaarrghh...."
Akhirnya Senja turun dan membuka pintu untuk Radika.
"pulang sana Dik ah gua nggak mau ketemu siapa-siapa"
"bodo amat" Radika akhirnya bisa masuk ke rumah Senja, Radika segera naik ke kamar Senja dan menjatuhkan dirinya di kasur Senja
"hmmm capeknya...." Keluh Radika
"lu kalau mau disini lu tidur di kamar lu sana jangan ganggu gua"
"lu kenapa sih Ja sensi banget dari tadi"
"gua pengen sendiri, lu kalau mau tidur lu tidur di kamar lu sendiri ok?"
"aaah nggak asik lu" Radika mengalah, dia keluar dan menuju ke kamarnya sendiri.
Senja mengunci kamarnya dari dalam dan rebah di kasurnya, menyelimuti dirinya dengan selimut tebal sampai hampir menutupi wajah.
POV Radika
Apa yang salah dengan Senja, kenapa dia seperti ini padaku? tidak biasanya dia tidak ingin aku ganggu. Sekarang bahkan dia mengunci kamarnya dari dalam dan tidak membiarkan aku tidur di kamarnya.
Radika masih sibuk menerka-nerka apa yang terjadi dengan sahabat karibnya itu. Radika masuk ke dalam kamarnya masih dengan tanda tanya besar di otaknya.
......................
"Ja.... makan yuk Ja gua laper nih"
tok....tok....tok...
"Ja bangun dong.... makan yuk" Radika berulang kali mengetuk pintu kamar Senja
ceklek
Senja menghambur keluar dengan malas dan lemas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments