no no no tenang Senja kamu bisa terima ini, Radika dan Angel mereka berdua pacaran kalaupun mereka melakukan hal itu, itu wajar karena mereka saling mencintai (Senja)
Air mata Senja lolos meluncur dan tidak dapat di bendung lagi, Senja kembali masuk ke kamar mandi yang ada di mall. Sangking paniknya melihat kejadian di dalam mobil Senja sampai tak sadar bahwa dirinya kembali masuk lagi ke dalam mall.
Senja mulai menguasai dirinya lagi, mencuci mukanya kemudian memperbaiki pakaiannya. Senja melihat-lihat ponselnya....
"Abang Rendra? enggak-enggak gua nggak akan ngrepotin dia" Akhirnya Senja memesan taksi online untuk pulang
ring...ring....
Radika
"iya Dik.... gua udah di jalan sorry ya gua nggak bilang kalian dulu kalau gua balik duluan" Telpon langsung di putus oleh Senja. Senja kembali menangis mengingat Angel dan Radika.
......................
"sesuai titik kak?"
"iya"
Mobil taksi online melaju menyusuri jalan yang sepertinya kali ini terasa lengang dan sepi.
Senja menaikkan kakinya ke jok mobil dan menangis dengan keras seraya menenggelamkan wajahnya di antara lutut.
Mobil menepi dan berhenti di pinggir jalan tapi Senja sama sekali tidak menyadarinya karena hatinya yang terlalu sakit. Sopir taksi itu tidak melanjutkan perjalanan sampai beberapa saat.
"kak" Senja mendongak ke arah suara yang memanggilnya, Senja melihat sopir taksi itu menyodorkan tissue kepadanya, Senja menurunkan kakinya dan mengambil tissue yang di berikan sopir itu.
"terimakasih"
"sama-sama kak, bisa kita lanjut?"
"silahkan"
Sopir taksi itu sangat ramah dan pengertian.
"maaf kamu bukannya sopir taksi yang beberapa waktu lalu sopirin saya?"
"iya kak itu saya, saya memang sopir taksi online wilayah bagian sini"
"tapi kenapa nggak sama kayak yang di foto?"
"oh itu foto ayah saya kak, sementara saya yang menggantikan beliau karena beliau sedang tidak enak badan"
Senja sudah tidak merespon lagi dan kembali terdiam.
"Kakak mau tissue lagi?"
"enggak mas makasih, hmmm sorry ya mas setiap kali mas selalu melihat saya dengan kondisi seperti tadi. Dua kali kita ketemu dan dua kali juga saya menangis di taksinya si mas"
"maaf kak sebenarnya tiga kali"
"tiga kali?"
"iya kak siang tadi kakak nggak jadi naik karena ada yang mengajak kakak pulang bersama dan memberikan saya uang "
"oh itu kamu?"
"iya kak"
"tadi aku belum sempat naik. Sorry ya temenku tadi kurang ajar"
"temen? bukan pacar?"
"bukan" Senja menunduk, sopir itu melihat dari rear view mirror bahwa Senja sedang menahan kesedihannya
Mendengar jawaban Senja kepercayaan diri sang sopir taksi pun bertambah
Mobil masuk ke sebuah komplek perumahan elit, beberapa saat kemudian berhenti di sebuah rumah yang besar.
"udah bayar lewat aplikasi ya mas"
"iya kak"
Senja turun dari mobil dan berjalan ke arah pagar.
"kak boleh kenalan?" Sopir taksi tadi mengejar Senja dan berdiri di belakang Senja sambil menyodorkan tangannya.
Senja tersenyum kemudian menanggapi tangan sopir taksi itu
"Senja "
"saya Miko"
......................
Rasanya mata Senja enggan terbuka karen terlalu sering menangis semalaman. Senja sengaja mematikan ponselnya, mengunci rapat rumahnya dan tidak keluar rumah sama sekali sampai pagi menyapa.
Senja bangun kemudian turun ke dapur mengambil kopi kemudian kembali ke kamarnya. Kebetulan hari ini pembantu Senja tidak datang jadi tidak ada alasan bagi Senja untuk membuka pintu rumah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments