"stop! mau kemana lu?"
Radika merentangkan kedua tangannya di depan pintu mobil Senja
"lu lu ngapain disini"
"berangkat bareng gua" Radika menarik tangan Senja dan memasukkan ke dalam mobilnya, Radika masuk lewat pintu yang sama dengan Senja.
"Dik lu ngapain sih ah sana lewat sana kenapa lu lewat sini sih ?" Senja kesal karena kelakuan Radika yang aneh
"kagak! lu bakalan lari kalau gua lewat sana" Radika memaksa melewati Senja agar bisa ke kursi yang ada di belakang kemudi.
setelah beberapa saat....
Mereka melaju menyusuri jalanan yang masih agak sepi. Senja yang biasanya berangkat lebih awal dari Radika kini di dahului oleh Radika.
"kenapa sih lu berangkat kuliah sendiri?"
"ya gapapa"
"lu ngehindar dari gua?"
"kagak"
"terserah lu dah, kita sarapan dulu gua belum sarapan demi jemput lu"
"lagian siapa suruh jemput gua "
"bagi gua berangkat bareng lu tuh wajib"
Kata Radika tanpa meminta persetujuan dari Senja, dan memang begitulah Radika, dia lebih dominan di antara mereka berdua. Radika berhenti di warung nasi uduk langganan Senja yang letaknya tak jauh dari kompleks perumahan Senja. Dimana biasanya setiap pagi Senja melewatinya bersama sang ayah ketika joging.
"eh si Eneng...." sapa sang pemilik warung
"hai mbok"
"si Eneng kamana wae atuh beberapa hari tidak sarapan di dieu?"
"hm... saya sarapan di rumah mbok agak buru-buru kalau sarapan disini kan antri ya mbok takut telat kuliah soalnya saya lagi sibuk di kampus"
"jaga kasihatan ya Eneng "
"pasti mbok... mbok juga ya "
Begitulah kira-kira keakraban si penjual nasi uduk dengan sang langganan.
Setelah beberapa saat mbok Tas menyuguhkan dua porsi nasi uduk di hadapan Senja dan Radika.
......................
"pokoknya pas pulang lu tungguin gua ya awas aja Sampek lu pulang sendiri"
"iye bawel"
"jangan iye iye aja lu Ja"
"iya Radika lu beneran bawel banget dah"
Mereka berpisah di parkiran, sebenarnya bukan berpisah secara sengaja tapi karena Senja melihat Angel dari jauh akan menghampiri Radika makanya Senja inisiatif meninggalkan Radika sendirian di parkiran.
POV Angel
Sepertinya Radika benar-benar belum bisa lepas sepenuhnya dari Senja, **** pagi-pagi udah bareng aja mereka, aku nggak boleh tinggal diam.
Radika hanya milikku dan hanya aku yang boleh berada di sisinya bukan orang lain, aku akan membuat Radika bertekuk lutut di hadapan ku.
Radika adalah tambang emas ku, ATM berjalan ku juga tameng ku agar pekerjaan ku sebagai wanita panggilan tidak di ketahui orang lain.
Dari jauh Angel dengan sedikit berlari menuju ke arah parkiran akan menghampiri Radika. Terlihat Senja sudah lebih dulu meninggalkan Radika di parkiran, membuat Angel merasa usahanya yang akan membuat Senja pergi terasa sia-sia karena Senja pergi dengan sendirinya.
lebih baik menghindar dari pada harus melihat adegan mesra mereka berdua (Senja)
Senja segera masuk ke kelasnya dan buru-buru membuka laptop agar perhatiannya segera teralihkan.
setengah jam sudah Senja berhadapan dengan laptopnya.
"sayang.... ih jangan gitu " suara itu sontak membuat Senja menghadap ke arah sumbernya. Di lihatnya Angel bergelayut manja di lengan Radika, tawa kecil Angel sangat mengganggu konsentrasi Senja.
Mereka berdua masuk ke ruang kelas Angel yang juga ruang kelas Senja.
"aku ke kelas dulu ya" Radika
"iiihh nggak mau.... maunya sama kamu aja"
"iya nanti pulang kuliah kita jalan ya"
"bener?"
"iya"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments