Senja banyak diam di dalam mobil ketika Rendra mengantarnya pulang.
POV Rendra
Bukan aku tidak tahu perasaanmu terhadap Radika Ja, terlihat jelas bahwa kamu terluka tapi kamu bersandiwara seolah-olah semua baik-baik saja.
Mata kamu yang sembab adalah salah satu bukti ketidakrelaan kamu melepaskan Radika bersama Angel.
Hari itu beberapa tahun yang lalu aku pernah melihatmu seperti ini, bahkan aku memergoki kamu menangis di kamar mandi, sejak saat itu aku lebih memperhatikan kamu hingga akhirnya rasa ini tumbuh setiap kali melihat kamu menangis.
Tentang ketidak jujuran mu terhadap perasaanmu kepada Radika itu semua adalah hak mu, tapi menjaga hatimu agar tidak sering sakit juga kewajiban mu.
Ketika kamu seperti ini jujur aku nggak tega, rasanya ingin membahagiakan kamu seandainya aku bisa.
"Ja mau makan apa?" Rendra menoleh ke arah Senja yang ternyata sudah memejamkan matanya dengan nyenyak.
Terlihat jelas raut wajah sedih dan capek dari Senja membuat hati Rendra sangat merasa kasihan.
aku antar pulang langsung aja kasihan dia pasti capek habis nangis, tapi dari tadi dia belum makan (Rendra)
"Senja..." Rendra menyentuh pundak Senja mencoba membangunkan Senja dan mengajaknya makan
"udah nyampek bang?" Senja membuka matanya dengan paksa karena kaget
"maaf maaf kita belum sampai tapi Abang mau tanya kamu mau makan apa?"
"apa aja lah bang"
"nasi Padang?"
"boleh"
Rendra memacu kembali mobilnya ke arah rumah makan nasi Padang. Rendra tahu Persis bagaimana uniknya Senja, Senja akan makan nasi Padang yang telah terbungkus oleh kertas nasi dan bukan akan makan dari piring meskipun sudah di tempatnya.
Rendra membawa dua bungkus nasi Padang kemudian mengajak Senja kembali menyusuri jalanan mencari tempat yang nyaman untuk menikmati makanan.
Rendra berhenti di sebuah taman, setelah membuka bagasi mobil akhirnya Senja dan Rendra duduk berdua di bagasi mobil sambil menikmati makanan yang baru saja mereka beli.
"enak Ja?"
"enak banget bang"
Senja terlihat sedikit lebih baik, membuat Rendra lega dan tidak begitu khawatir lagi.
Senja memakan habis satu bungkus nasi Padang.
"kenyang nya...." Senja mengelus-elus perutnya yang rasanya semakin membuncit
"Senja Abang boleh tanya?"
"hm hm"
"Senja suka sama Radika kan?"
"apaan sih Abang aneh-aneh aja pertanyaan Abang ini"
"oh nggak ya? Abang kira Senja suka sama Radika, soalnya Abang lihat Senja tuh sama Radika kayak nggak bisa terpisahkan gitu"
"Abang .... kayak nggak tau aja Senja sama Radika kan sahabatan dari duluuuuu banget"
"sahabat...." Rendra mengangguk-angguk
"Abang kenapa sih nggak enak gitu nada ngomongnya ih"
"gapapa ye... pulang?"
"ayo pulang"
"ok pulang"
--------
"hai...." Angel duduk di hadapan Radika yang sudah menunggunya dari beberapa saat yang lalu.
"makasih ya kamu sudah mau memberikan aku kesempatan untuk bisa mengenal kamu lebih dekat lagi" Radika to the poin
"aku yang seharusnya terimakasih ke kamu karena kamu, sekarang kepercayaan diri ku seperti kembali lagi, kamu mau dekat dengan aku yang sudah sangat buruk di mata orang-orang "
"enggak kamu nggak buruk, mereka aja yang nggak tahu sisi lain kamu " Angel menggenggam tangan Radika yang ada di atas meja.
"makasih Radika"
Radika yang memang sedang kasmaran dengan Angel merasa sangat senang melihat Angel lebih agresif dengan memegang tangan Radika lebih dulu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments