Rendra membuka pintu kamar Senja perlahan setelah beberapa kali di ketuk tak kunjung ada jawaban.
Rendra mengurungkan niatnya untuk masuk ketika melihat Senja dan Radika tidur dengan saling berpelukan di dalam satu selimut. Rendra turun dan duduk di sofa ruang tamu, menaruh bawaannya di meja dan menyandarkan kepalanya.
tidak heran Senja jatuh cinta kepada Radika, mereka berdua sebenarnya saling membutuhkan namun saling tidak mau jujur satu sama lain. perilaku Radika yang manis pasti membuat Senja betah dan enggan meninggalkan Radika. Mereka berdua rumit. entahlah..... (Rendra)
......................
"Abang?" Radika mendapati kakaknya tertidur di sofa
"bang" Radika duduk dan menyentuh Rendra agar dia terbangun.
"eh ketiduran gua" Rendra duduk
"udah lama lu?"
"lumayan" Ucap Rendra seraya melihat jam tangannya
"gua mau keluar cari makanan buat Senja lu mau nitip?" Radika
"ini gua bawa makanan" Rendra menunjuk beberapa bungkusan di atas meja, Radika membuka bungkusan itu tapi tidak di temukan yang dia cari
"Senja mau seblak bang"
"oh ya udah sana lu beli"
"lu mau apa biar gua beli sekalian"
"enggak masih kenyang gua, gua naik dulu ya"
"ok lu jaga Senja bentar ya"
Rendra mengacungkan jempolnya kemudian melesat naik ke atas menuju kamar Senja.
"halo adek Abang yang cantik...."
"Abang Rendra" Senja bangun dan menata tubuhnya agar duduk bersandar
"udah enakan?"
Senja tersenyum seraya mengangguk
"lagian sakit apa sih prasaan semalem habis makan nasi Padang sama Abang baik-baik aja kok mendadak jadi gini?"
"gapapa bang paling kecapean doang lembur bikin skripsi "
"bener?"
"iya bang"
"Abang bawa makanan buat kamu nih"
"makasih Abang..."
Senja mengeluarkan satu pack basreng pedas kesukaannya
"Abang tahu banget apa yang Senja suka"
"iya lah"
"seblak ready..." Radika berteriak dari luar kamar mengumumkan bahwa seblak pesanan Senja sudah siap
......................
Tiga hari sudah berlalu setelah Senja sakit hati itu, Senja tengah konsentrasi dengan skripsinya di taman di temani minuman dan cemilan di samping laptopnya.
"hai Ja"
"eh lu Ngel "
"sibuk banget ya"
"enggak cuma koreksi aja biar nggak banyak revisi"
"oh.... hmmm Ja lu liat Radika nggak?"
"belum liat dari pas gua keluar kelas tadi"
"aaa kemana sih dia bikin kesel deh" rengek Angel
"kenapa nggak lu telpon aja?"
"udah tapi nggak di angkat sama dia"
"kali aja masih di kelas Ngel"
"dia nggak ada kelas deh kayaknya, Ja lu kan sahabatnya pasti lu tahu dimana dia"
"hmmm lu liat di kantin biasanya dia nongkrong sama temen-temen dia"
"ok gua kesana dulu ya thanks ya Ja..."
......................
POV Senja
apa aku salah lihat? Angel sangat manja tapi Radika suka.
Apa seleranya sudah berubah?
Aku mati-matian merubah karakter ku di hadapannya tapi sekarang dia malah menyukai gadis seperti Angel, sudahlah aku tidak mau ambil pusing.
Semenjak Angel dan Radika jadian Senja lebih sering membawa mobil sendiri karena dia merasa harus menjaga jarak dengan Radika. padahal Radika tidak pernah suka jika Senja membawa mobil sendiri untuk pulang pergi ke kampus. Radika pasti marah jika sesekali memergoki Senja menyetir sendiri. Tapi Senja memilih berangkat lebih awal dari jam biasa Radika menjemput agar tidak berpapasan dengan Radika.
Mangkanya Radika hanya sesekali bertemu dengan Senja dan saat bertemu pun Radika akan mengomel karena Senja berangkat lebih dulu dan membawa mobil sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments