"Senja yakin nggak mau nerusin perusahaan ayah?"
"Senja nggak bisa yah"
"Biar Radika om yang meneruskan perusahaan om, Radika jamin perusahaan om semakin maju"
"kamu yakin?"
"yakin om"
"baiklah kalau begitu kamu dan Senja menikah saja biar om bisa tenang menyerahkan perusahaan om ke kamu "
"boleh"
glek !
Senja menelan ludahnya mendengar begitu gampangnya Radika mengiyakan permintaan ayahnya untuk menikah dengan Senja.
"Dik"
"hm"
"nasi kotak gua mana?"
"ada di mobil, mau gua ambilin?"
"boleh"
"kamu itu kebiasaan makan nasi kotak terus kalau nggak gitu ya nasi bungkus padahal bik Ijah udah masak di rumah buat kita semua"
"favorit Bun he he he"
Begitulah Senja, kebiasaannya sedikit aneh yakni makan nasi kotak atau nasi bungkus adalah kesukaannya.
"nih" Radika menaruh dua wadah Styrofoam di depan Senja
"Ja si Angel gimana?" Radika menanyakan perihal Angel pada Senja karena beberapa waktu lalu Radika memutuskan untuk mengejar Angel melalui Senja.
"gimana apanya?"
Senja membenarkan duduknya karena tidak ingin terlihat kesal di depan Radika.
"ya gimana? lu udah bilang kalau gua mau ketemu?"
"Udeh"
"terus?"
"dia kagak kenal elu bambang mana mau dia"
"ya lu kenalin lah gimana sih lu"
"kenalan aja sendiri ih kayak bocah aja lu"
"ah lu mah selalu kayak gitu pasti tiap gua minta bantuan"
"noh si Angel mumpung lagi sendirian samperin sono"
"mana?" Radika mengikuti arah kemana tangan Senja tertuju.
Radika langsung berdiri dan merapikan bajunya
"gua udah keren Ja?"
"Udeh" dengan ekspresi kesal yang pasti terlihat oleh Radika Senja mengiyakan pertanyaan Radika tanpa melihat ke arah Radika.
Radika tak menghiraukan Senja yang kesal dan mulai berjalan meninggalkan Senja untuk menghampiri Angel.
padahal hal ini udah sering terjadi tapi kenapa gua masih kesel aja tiap-tiap kali si Radika sama cewek lain, sabar Ja lu harus pintar memendam perasaan ini kalau lu nggak mau kehilangan si Radika (Senja)
"boleh gabung?" Radika meminta ijin kepada Angel untuk duduk di seberang mejanya
"hmmmm silahkan"
Radika duduk kemudian mengulurkan tangannya
" aku Radika"
"Angel" Angel menanggapi salaman dari Radika
"udah tahu"
Angel hanya tersenyum
"aku temennya Senja, kapan hari aku lihat kamu sama Senja dari unit kesehatan, kamu sakit?"
"oh waktu itu? cuma nyeri haid Senja bantuin aku ke unit kesehatan. Senja itu baik"
"kalau aku yang jadi temen kamu aku juga pasti bantuin kamu kok"
"belum tentu"
"kok gitu?"
"buktinya temen-temen sekelas aku aja yang mau bantuin aku cuma Senja kemarin, mereka semua nggak suka sama aku"
"bentar-bentar kenapa mereka nggak suka sama kamu? kamu cantik dan ramah"
"aku juga kurang tau, aduh sorry jadi curhat"
"it's ok, gapapa-gapapa aku seneng kalau kamu mau cerita sama aku tandanya kamu nyaman sama aku "
"hai Dik bokap lu udah telponin gua kapan nih kita balik?"
"Ja lu ganggu aja ah" Radika terlihat kesal karena Senja tiba-tiba datang
"hai Ja" Angel melambai ke arah Senja
"kita duluan ya Ngel soalnya bokap udah nyuruh pulang nih "
"ok Ja "
"Angel aku balik duluan yah besok kita sambung lagi daaah"
Senja menarik tas Radika agar segera mengikuti dirinya menuju parkiran.
"Ja lu ya bener-bener nggak bisa banget liat gua seneng dikit ha?"
"bokap lu telponin gua mulu Dik lagian di lanjut besok juga bisa PDKT nya"
"males ah gua sama lu"
Radika masuk ke dalam mobil lebih dulu
maaf ya Dik, aku nggak bisa tahan sama rasa cemburu ini (Senja)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments