IKPH . Bab 7

Kania dan Satria masih berjalan bergandengan tangan. Menikmati malam terakhir mereka di Jogja sebelum kembali ke rutinitas. Yang artinya, mereka tidak akan bisa lagi tampil mesra di tempat umum seperti saat ini.

“Besok pagi aku udah balik. Karena besok siang aku ada rapat,” kata Satria.

Kania bersorak dalam hati. Dia menundukkan kepala sambil senyum-senyum membayangkan hari bebasnya tanpa Satria.

“Hati-hati di jalan, Sayang,” balas Kania yang tidak bisa menahan senyumnya.

Satria menangkup wajah Kania. “Kenapa senyum-senyum? Kamu bahagia ya jauh dari aku?” tanya Satria sambil memasang wajah dinginnya.

Kania ingin tertawa karena bukannya terlihat menyeramkan, Satria malah terlihat semakin menggemaskan. Namun, dia cukup sadar diri untuk tidak melewati batas sebagai istri kontrak.

“Sayang, aku senyum karena kamu kelihatan ganteng, bukan karena aku bahagia jauh dari kamu.” Kania menatap wajah laki-laki yang dua bulan ini sudah mengisi hari-harinya, juga menghangatkan malam-malam bahagianya.

“Bener? Aku ganteng?” tanya Satria.

“Iya, Tuan Satria yang terhormat. Anda sungguh terlihat tampan malam ini. Sayangnya, besok malam kita tidak bisa jalan-jalan bersama lagi,” jawab Kania yang terlihat sedih.

“Kalau begitu, kita nikmati saja malam ini sebagai malam terindah.” Satria merangkul tubuh Kania.

Satria juga ingin menikmati hari bebas ini, karena belum tentu mereka mendapatkan momen-momen berduaan seperti saat ini lagi.

***

***

Kania dan rombongan sudah sampai di ibu kota tepat saat hari telah gelap. Mereka yang membawa kendaraan bisa langsung pulang. Sementara Kania, dia harus pulang naik taksi.

Tahu Kania sudah pulang, Satria langsung memaksa untuk menjemputnya karena khawatir hari sudah sangat malam.

Kania harus memikirkan tempat yang tepat karena tidak mungkin dia dijemput di kantor mereka. Akhirnya, Kania mengirimkan alamat halte yang cukup jauh dari kantor, dan ia memutuskan untuk naik ojek online supaya lebih cepat sampai.

Semoga saja, Pak Satria belum sampai. Bisa gawat kalau dia sampai lebih dulu.

Kania harap-harap cemas sambil menatap ponselnya.

Sementara itu, Satria sudah sampai di halte yang Kania katakan, tapi tidak ada tanda-tanda wankta itu. Perasaan Satria mendadak khawatir, takut jika Kania kenapa-kenapa sebelum dia sampai.

Laki-laki itu menunggu di mobil sambil berusaha menelepon Kania. Tepat sebelum telepon diangkat, Kania turun dari boncengan seorang laki-laki.

Satria yang kesal langsung turun dari mobil dan menghampiri Kania. Namun, belum sempat dia menginterogasi tukang ojek yang membonceng istrinya, laki-laki itu sudah melarikan diri.

“Siapa dia?” tanya Satria yang memasang raut serius.

Aduh, jujur enggak ya. Bisa ngamuk nanti dia.

“Itu tukang ojek, Sayang. Udah yuk pulang!” ajak Kania sambil merangkul tubuh Satria.

“Kenapa naik ojek? Aku bisa jemput ke kantor, ‘kan?” tanya Satria sambil membukakan pintu mobil untuk Kania.

“Aku udah pesan ojek tadinya, Sayang. Aku enggak enak kalau cancel, dia ‘kan juga cari uang, Sayang,” jawab Kania.

“Oke oke aku percaya, sebagai gantinya kamu malam ini tiga kali keluar,” kata Satria yang kemudian menutup pintu mobil dan berjalan memutarinya.

Mendengar permintaan Satria itu, Kania tentu tidak terima.

“Sayang, aku baru sampai loh. Capek banget aku, Sayang.” Kania menatap suaminya yang baru masuk ke mobil dan malah nyengir kuda.

“Aku enggak mau tau,” balas Satria yang kemudian menyalakan mesin mobilnya.

Mereka saling berdebat, tapi perdebatan itu justru membuat Kania dan Satria semakin mesra. Keduanya semakin dekat seolah tidak ada Felicia di antara hubungan mereka.

Mereka akhirnya sampai di apartemen. Saat baru keluar dari apartemen, tiba-tiba ponsel Satria berdering. Satria terpaksa menjawab panggilan itu karena Felicia menelepon.

“Kanya, sebentar.” langsung menggeser tombol penjawab telepon di layar ponselnya. “Halo!”

“Halo, Sayang. Kamu lagi di mana?” tanya Felicia.

“Aku lagi di apartemen, Sayang. Kenapa?”

“Ah, jangan bohong, Sayang. Ini aku di depan apartemen kamu. Aku pencet bel dari tadi enggak ada yang buka, emang kamu enggak dengar, Sayang?”

Feli di apartemen. Aduh, gawat!

“Ini aku di parkiran, Sayang. Kamu beneran di apartemen? Oke, aku segera ke sana. Tunggu ya, jangan ke mana-mana!”

Jadi, istrinya pulang lagi. Itu artinya aku tidur sendiri lagi?

Satria sudah memasukkan ponselnya dan berjalan menuju lift.

“Istri kamu pulang ya, Sayang?” tanya Kania yang berjalan mengekor di belakang Satria.

“Iya, Kanya. Kayaknya kita harus pisah lagi. Kamu enggak apa-apa, ‘kan?”

“Aku enggak apa-apa. Kamu naik duluan aja. Biar aku tunggu setelah kamu naik,” kata Kania sembari memasang senyum simpul.

“Jangan menelepon ya, aku akan usahakan untuk menemuimu.” Satria masuk ke lift terlebih dahulu. Meski unit tempat tinggal pribadinya dan unit tempat tinggal Kania yang biasa mereka tinggali bersama itu berbeda lantai, tetap saja jalan terpisah adalah cara terbaik untuk menghindari Felicia.

Kania mengangguk pasrah. Sebagai istri kontrak yang dirahasiakan, dia sadar posisinya akan mengganggu hubungan Satria dan istrinya. Jika Satria itu diibaratkan mobil, maka dia hanyalah sebuah bengkel yang menjadi tempat sementara untuk memenuhi kebutuhannya, dan Felicia adalah garasi yang menjadi tempat ternyaman untuk pulang.

Tidak mungkin jika mobil akan tinggal selamanya di bengkel. Akan ada saatnya dia harus pulang dan berbahagia. Namun, saat dia membutuhkan sesuatu, Kania tetap menjadi bengkel yang menyanbutnya penuh suka cita.

Kembang kopinya jangan lupa 😚😚

Terpopuler

Comments

Izza Driani

Izza Driani

jadi kucing" gini ya... padahal sama apartemen nya...

2023-07-10

0

Puji Rahayu

Puji Rahayu

istri n cinta kok di padak e sama bengkel to thor....
ana2 bae...😃😃😃

2023-03-14

0

fatmah nolly

fatmah nolly

yg salah authornya Yee😁

2022-11-19

0

lihat semua
Episodes
1 IKPH . Bab 1
2 IKPH . Bab 2
3 IKPH . Bab 3
4 IKPH . Bab 4
5 IKPH . Bab 5
6 IKPH . Bab 6
7 IKPH . Bab 7
8 IKPH . Bab 8
9 IKPH . Bab 9
10 IKPH . Bab 10
11 IKPH . Bab 11
12 IKPH . Bab 12
13 IKPH . Bab 13
14 IKPH . Bab 14
15 IKPH . Bab 15
16 IKPH . Bab 16
17 IKPH . Bab 17
18 IKPH . Bab 18
19 IKPH . Bab 19
20 IKPH . Bab 20
21 IKPH . Bab 21
22 IKPH . Bab 22
23 IKPH . Bab 23
24 IKPH . Bab 24
25 IKPH . Bab 25
26 IKPH . Bab 26
27 IKPH . Bab 27
28 IKPH . Bab 28
29 IKPH . Bab 29
30 IKPH . Bab 30
31 IKPH . Bab 31
32 IKPH . Bab 32
33 IKPH . Bab 33
34 IKPH . Bab 34
35 IKPH . Bab 35
36 IKPH . Bab 36
37 IKPH . Bab 37
38 IKPH . Bab 38
39 IKPH . Bab 39
40 Hasrat Penggoda By Ntaamelia
41 IKPH . Bab 40
42 IKPH . Bab 41
43 IKPH . Bab 42
44 IKPH . Bab 43
45 IKPH . Bab 44
46 My Geeky Doctor by Lunoxs
47 IKPH . Bab 45
48 IKPH . Bab 46
49 IKPH . Bab 47
50 IKPH . Bab 48
51 IKPH . Bab 49
52 IKPH . Bab 50
53 IKPH . Bab 51
54 IKPH . Bab 52
55 IKPH . Bab 53
56 IKPH . Bab 54
57 IKPH . Bab 55
58 IKPH . Bab 56
59 IKPH . Bab 57
60 IKPH . Bab 58
61 Penggoda King Mafia by DHEVIS JUWITA
62 IKPH . Bab 59
63 IKPH . Bab 60
64 IKPH . Bab 61
65 IKPH . Bab 62
66 IKPH . Bab 63
67 IKPH . Bab 64
68 IKPH . Bab 65
69 IKPH . Bab 66
70 IKPH . Bab 67
71 IKPH . Bab 68
72 IKPH . Bab 69
73 IKPH . Bab 70
74 IKPH . Bab 71
75 IKPH . Bab 72
76 IKPH . Bab 73
77 IKPH . Bab 74
78 IKPH . Bab 75
79 IKPH . Bab 76
80 IKPH . Bab 77
81 IKPH . BAB 78
82 IKPH . Bab 79
83 IKPH . Bab 80
84 IKPH . Bab 81
85 IKPH . Bab 82
86 IKPH . Bab 83
87 IKPH . Bab 84
88 IKPH . Bab 85
89 IKPH . Bab 86
90 IKPH . Bab 87
91 IKPH . Bab 88
92 Pesona Tuan Amnesia by Itta Haruka07
93 IKPH . Bab 89
94 IKPH . Bab 90
95 IKPH . Bab 91
96 IKPH . Bab 92
97 IKPH . Bab 93
98 Bonus 1
99 Bonus 2
100 Hasrat Tuan Impoten By Itta Haruka07
101 Asmara Terlarang By Itta Haruka07
102 Novel Baru : Rahasia Istri Culun By Itta Haruka07
103 Bad Boy and His Secret Wife By Itta Haruka07
104 Biarkan Aku Melayanimu, Pangeran! By Itta Haruka07
105 Terpaksa Kembali By Itta Haruka07
Episodes

Updated 105 Episodes

1
IKPH . Bab 1
2
IKPH . Bab 2
3
IKPH . Bab 3
4
IKPH . Bab 4
5
IKPH . Bab 5
6
IKPH . Bab 6
7
IKPH . Bab 7
8
IKPH . Bab 8
9
IKPH . Bab 9
10
IKPH . Bab 10
11
IKPH . Bab 11
12
IKPH . Bab 12
13
IKPH . Bab 13
14
IKPH . Bab 14
15
IKPH . Bab 15
16
IKPH . Bab 16
17
IKPH . Bab 17
18
IKPH . Bab 18
19
IKPH . Bab 19
20
IKPH . Bab 20
21
IKPH . Bab 21
22
IKPH . Bab 22
23
IKPH . Bab 23
24
IKPH . Bab 24
25
IKPH . Bab 25
26
IKPH . Bab 26
27
IKPH . Bab 27
28
IKPH . Bab 28
29
IKPH . Bab 29
30
IKPH . Bab 30
31
IKPH . Bab 31
32
IKPH . Bab 32
33
IKPH . Bab 33
34
IKPH . Bab 34
35
IKPH . Bab 35
36
IKPH . Bab 36
37
IKPH . Bab 37
38
IKPH . Bab 38
39
IKPH . Bab 39
40
Hasrat Penggoda By Ntaamelia
41
IKPH . Bab 40
42
IKPH . Bab 41
43
IKPH . Bab 42
44
IKPH . Bab 43
45
IKPH . Bab 44
46
My Geeky Doctor by Lunoxs
47
IKPH . Bab 45
48
IKPH . Bab 46
49
IKPH . Bab 47
50
IKPH . Bab 48
51
IKPH . Bab 49
52
IKPH . Bab 50
53
IKPH . Bab 51
54
IKPH . Bab 52
55
IKPH . Bab 53
56
IKPH . Bab 54
57
IKPH . Bab 55
58
IKPH . Bab 56
59
IKPH . Bab 57
60
IKPH . Bab 58
61
Penggoda King Mafia by DHEVIS JUWITA
62
IKPH . Bab 59
63
IKPH . Bab 60
64
IKPH . Bab 61
65
IKPH . Bab 62
66
IKPH . Bab 63
67
IKPH . Bab 64
68
IKPH . Bab 65
69
IKPH . Bab 66
70
IKPH . Bab 67
71
IKPH . Bab 68
72
IKPH . Bab 69
73
IKPH . Bab 70
74
IKPH . Bab 71
75
IKPH . Bab 72
76
IKPH . Bab 73
77
IKPH . Bab 74
78
IKPH . Bab 75
79
IKPH . Bab 76
80
IKPH . Bab 77
81
IKPH . BAB 78
82
IKPH . Bab 79
83
IKPH . Bab 80
84
IKPH . Bab 81
85
IKPH . Bab 82
86
IKPH . Bab 83
87
IKPH . Bab 84
88
IKPH . Bab 85
89
IKPH . Bab 86
90
IKPH . Bab 87
91
IKPH . Bab 88
92
Pesona Tuan Amnesia by Itta Haruka07
93
IKPH . Bab 89
94
IKPH . Bab 90
95
IKPH . Bab 91
96
IKPH . Bab 92
97
IKPH . Bab 93
98
Bonus 1
99
Bonus 2
100
Hasrat Tuan Impoten By Itta Haruka07
101
Asmara Terlarang By Itta Haruka07
102
Novel Baru : Rahasia Istri Culun By Itta Haruka07
103
Bad Boy and His Secret Wife By Itta Haruka07
104
Biarkan Aku Melayanimu, Pangeran! By Itta Haruka07
105
Terpaksa Kembali By Itta Haruka07

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!