Frans berjalan dengan gagahnya menuju panggung mini yang kini di kerumuni para undangan, lalu mengambil mikrofon, dan mulai mengalunkan suara merdunya. Ia berjalan kearah Bianca dengan diiringi alunan musik yang begitu romantis, dan malam ini keduanya kembali menjadi pusat perhatian untuk kesekian kalinya karena keberhasilan mereka dalam berduet. Semua orang hanyut dalam dekapan suara merdu dua penyanyi yang kini juga ikut hanyut kedalam nyanyian yang mereka bawakan.
Prok... Prok...
Riuh tepuk tangan dan teriakan dari para tamu undangan yang meminta lagi dan lagi. Semua orang seakan tiada bosannya menyaksikan duet spektakuler yang biasanya hanya mampu mereka saksikan di depan televisi, dan malam ini duet luar biasa itu terjadi secara nyata di hadapan mereka. Ini seakan sebuah mimpi yang menjadi kenyataan
"Untuk lagu kedua, saya mau bernyanyi bersama suami saya" Bianca menunjuk Riko yang baru ia lihat keberadaannya di ujung ruangan sana "Suami, sini gabung sama istri"
Semua orang bertepuk tangan menyambut kedatangan sang pengantin laki laki. Sebelum berjalan menuju sang istri yang saat ini menunggu kedatangannya, Riko lebih dulu meminta izin kepada rekan kerjanya. Setelah itu ia berjalan dengan gagahnya menuju panggung, dimana sang istri kini telah menunggunya.
Riko berdiri dengan kaku di samping Bianca. Ia sering berada pada situasi yang mencekam saat berhadapan dengan rekan kerjanya, dan tidak sedikitpun ada kegugupan yang hinggap di hatinya. Namun kali ini, ia berdiri di hadapan banyak orang, dan ditantang untuk bernyanyi? Riko belum bisa membayangkan apa yang akan terjadi untuk saat ini
Musik mulai mengalun, menciptakan irama syahdu yang begitu memanjakan telinga. Bianca mulai melantunkan suara merdunya, membius semua mata untuk menatap pada sepasang pengantin baru yang saat ini menjadi pusat perhatian. Bianca mengarahkan mikrofonnya kearah Riko, dan dengan ragu Riko mulai melanjutkan penggalan lagu yang di bawakan Bianca.
"Terima kasih" Riko dan Bianca turun dari panggung setelah menyumbangkan suara emas mereka, dan kali ini giliran Riko yang membawa Bianca menuju rekan kerjanya
"Pak Lukman, suatu kehormatan anda berkenan hadir ke acara pernikahan kami" Riko mengulurkn tangannya kearah laki laki setengah baya yang menjadi rekan kerjanya
"Justru saya yang merasa tersanjung datang ke acara pernikahan kalian. Saya menjadi saksi pernikahan fenomenal, bersatunya dua keluarga besar dari Prabaswara, dan Dirgantara"
"Bapak terlalu melebih lebihkan. Oh iya perkenalkan, ini istri saya, Bianca"
Bianca mengembangkan senyumnya di hadapan pak Lukman dan segera menjabat tangannya dengan hormat "Senang bertemu anda, pak Lukman"
"Senang bertemu dengan anda juga, nona. Semoga bahagia" balas pak Lukman hangat
*
"Riko, kakak tidak berharap banyak darimu, kakak hanya berharap agar kau bisa menjadi laki laki baik seperti yang ayah Andre katakan. Menjadi laki laki baik untuk anak perempuannya, dan mampu membahagiakan putrinya sebagaimana kodratnya seorang laki laki keapada istrinya. Kakak tahu rasanya di tinggalkan, kakak sangat mengerti rasanya di campakkan, dan itu terasa sakit sekali. Maka dari itu jangan pernah coba tancapkan duri tajam di hati istrimu, dia tidak bersalah apa apa" ucap kak Chintya dengan linangan air mata yang membasahi pipinya
Riko menundukkan tubuhnya, berlutut di hadapan kakaknya yang saat ini berada di atas kursi roda. Air mata itu kembali membuatnya mengingat penderitaan yang peenah di alami kakaknya. Di hapusnya air mata itu dengan ibu jarinya, ia tidak rela sedikitpun, jika air mata kesedihan itu kembali membasahi pipi kakaknya.
"Kau sangat tahu tujuanku menikahinya kak, dan maaf aku belum bisa memenuhi keinginanmu untuk saat ini"
...****************...
Hayooo ada masalalu apa antara kak Chintya, Riko, dan Bianca?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
andi hastutty
Wah riko mau balas dendam karena apa,?
2024-06-21
0