"Ananda Riko" Riko yang merasa terpanggil, menatap tuan Andre yang duduk di hadapannya "23 tahun yang lalu adalah hari paling membahagiakan sekaligus paling membekas di hati ayah, karena di hari yang sama dua kejadian besar terjadi secara bersamaan. Di hari itu ayah mendapat kebahagiaan dengan kelahiran seorang putri yang sangat cantik, tapi di hari itu juga kabar buruk harus ayah terima, karena di hari yang sama, istriku meninggalkanku untuk selamanya"
"Jika cinta pertama anak perempuan adalah ayahnya, maka cinta sejati seorang ayah adalah anak perempuannya. Mulai sekarang, semua tanggung jawab ayah atas Bianca ayah serahkan padamu, jaga dan bimbing dia. Dia adalah anak pertama dan satu satunya dalam keluarga Prabaswara, jadi harap maklumi sifat manjanya, jadilah laki laki bertanggung jawab yang bisa membimbingnya menjadi lebih baik. Jika suatu saat tidak lagi ada cinta di hatimu untuk putriku, maka kembalikan dia padaku, jika suatu saat kau ingin mengembalikannya, tapi kau tidak lagi mendapati aku di dunia ini, maka kembalikan dia pada mami dan papinya"
Petuah yang tuan Andre berikan benar benar membuat semua orang merasakan kesedihan, tidak terkecuali Bianca, ia bahkan beberapa kali menunduk untuk menutupi wajahnya yang bersimbah air mata. Setelah selesai dengan acara pemberian petuah, kini sepasang pengantin baru itu tengah berbaur dengan tamu undangan. Berjalan berdampingan layaknya pengantin baru yang saling mencintai, serta menampilkan senyum indah yang mampu membohongi setiap mata yang melihatnya
"Selamat ya Bia, semoga bahagia"
Bianca tersenyum menanggapi ucapan selamat dari rekan artisnya, sembari mengobrol ringan. Nyatanya berita miring yang sempat tersebar, tidak membuat hubungan baik mereka sebagai teman menjadi buruk. Mereka seolah mengerti jika permainan netizen sangat mengancam kedudukan, apalagi jika mengingat karier Bianca yang saat ini sedang dalam masa kejayaan, maka angin yang menggoyahkan akan semakin kencang
"Aku kesana sebentar" Riko menunjuk kearah sudut ruangan, dimana terdapat para pengusaha muda yang menjadi rekan kerjanya. Bianca hanya menanggapi dengan anggukan kepala, karena kini dirinya pun tengah di kerumuni oleh teman temannya
"Bagaimana kalau malam ini kita di hibur oleh pengantin?" seru salah satu diantara mereka, dan yang lain hanya mengangguk mengiyakan, hingga di detik berikutnya, wanita yang tadi memberi usul kini sudah berada diatas panggung
"Perhatian semuanya, bagaimana kalau malam ini kita di hibur oleh pengantin? Setuju?" tanyanya dengan suara yang nyaring dari atas panggung sana, dan tentu saja semua tamu undangan bersorak mengiyakan
Bianca melirik sudut ruangan, mencari keberadaan laki laki yang beberapa menit yang lalu menjadi suaminya. Setidaknya ia ingin meminta izin terlebih dahulu kepada suaminya, untuk naik keatas panggung sana. Namun ia tidak meliaht suaminya, karena kini pandangannya tertutupi oleh banyaknya tamu undangan yang berkerumun.
"Ehm.. Cek.. Cek.. hahaha" Bianca tertawa sendiri dengan gayanya yang terkesan norak. Mikrofon di sebuah hotel ternama tentu saja memiliki kualitas bagus, jadi tidak perlu lagi harus berdehem untuk menormalkan suara. Namun karena terbiasa mengisi off air di kampung membuatnya memiliki kebiasaan baru sekarang
"Oke, sebelum pengantinnya nyanyi, kita mau pengantinnya duet, gimana?" lagi lagi suara perempuan itu mengambil alih perempuan itu mengulurkan mikrofonnya kearah para tamu undangan
"Frans... "
Semua tamu undangan kompak menyebutkan satu nama yang selama ini selalu menjadi partner duet Bianca. Lalu bersorak meminta Frans untuk menaiki panggung, dan menuruti permintaan mereka. Frans yang sejak tadi berada di jejeran para rekan artis pun, dengan senang hati menuruti kemauan para fans-nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
peni
kata2 yg selalu diucapkan seorang ayah pada mantu laki2nya yg bikin semua orang bercucuran air mata😭
2024-03-04
1