"Ayah tidur lagi saja di kamar kalau masih mengantuk" saran Bianca, sesaat setelah ia meletakkan secangkir kopi di hadapan sang ayah
"Ayah olahraga saja, lagipula tidur di pagi hari tidak baik untuk orang seumuran ayah, nanti cepat tua" ucap tuan Andre disertai kekehan kecil di akhir kalimatnya
"Yaa baiklah" Bianca mengangguk anggukan kepalanya "Ayah, mmm Bia izin keluar sebentar. boleh?"
"Kemana?" tanya tuan Andre sembari meletakkan cangkir kopi yang baru saja ia sesap
"Kemanapun, Bia ingin menenangkan fikiran"
Tuan Andre tampak membuka ponselnya setelah mendenga4 penuturan Bianca, ia ingin menunjukkan sesuatu yang penting, sesuatu yang membuatnya lelah sampai tertidur tanpa sadar di ruang kerja. Setelah menemukan apa yang ia cari, tuan Andre segera menyerahkan ponselnya kepada Bianca. Walaupun sempat bingung karena ayahnya menyodorkan ponselnya tanpa kata, tapi Bianca tetap menerima ponsel itu, dan kini tampak sebuah video Cctv yang mengarah ke pagar rumah kediamannya.
"Ayah, I.. Ini?
"Ya, mereka memburu berita tentang kamu" jawab tuan Andre santai
"Lalu... Apa yang harus Bia lakukan?"
"Disini kamulah bintangnya nak, ini adalah resiko seorang entertainment. Semua orang membutuhkan klarifikasi terkait insiden yang sempat menyebar, dan mereka akan memburu berita dari sumber aslinya, setelah klarifikasi di dapatkan, maka akan ada oknum yang kembali mengulik hingga akhirnya tercipta permasalahan baru. Fikirkan apa yang akan kau lakukan selanjutnya, ayah percaya padamu"
Tuan Andre beranjak dari kursinya setelah menyesap habis kopi yang di sediakan sang putri. Kini tinggal Bianca yang berada di ruangan besar itu, diam dengan fikiran yang bercabang kemana mana. Selama lima tahun berkarier dalam dunia entertainment, Bianca belum pernah berada pada posisi ini, menjadi pokok utama dalam suatu pristiwa yang menghancurkan nama baiknya
Bianca beralih pada jendela ruang kerja sang ayah yang mengarah ke halaman pagar. Disingkapnya gorden yang masih tertutup itu, hingga kini ia bisa melihat dengan jelas pemandangan yang ada di luar sana, dimana para wartawan yang masih tampak bersemangat meminta belas kasih satpam yang berjaga agar mengizinkan mereka masuk. Bianca hnya bisa menghela nafas kasar, ia tidak menyangka jika berita ini bisa se-menggemparkan ini, ia tidak menyangka jika hanya karena lupa mengunci pintu kamar, bisa berujung panjang seperti ini
"Menurut mami, ini adalah jalan terbaik untuk kamu dan nama baik kamu"
Kata kata mami Gisel saat itu kembali terngiang di telinga Bianca. Mungkin dengan menikah bisa menjadi solusi terbaik untuknya saat ini, tapi bagaimana dengan publik? Apa yang akan ia katakan kepada publik? Apakah ia harus mengatakn bahwa apa yang terjadi padanya hanya sebuah kesalah fahaman? Lalu meng-klarifikasi sebuah kebohongan dengan cara mengatakan kepada publik bahwa dirinya sudah mengenal laki laki asing itu sejak lama. Tidak! Ini sangat terdengar konyol
Hufff
"Kenapa menjadi serumit ini?" Bianca kembali menutup pintu balkon dan berbalik arah menuju kamarnya. Ia akan memikirkan langkah yang akan ia ambil selanjutnya dengan fikiran tenang
Tiba di kamar, Bianca segera merebahkan dirinya keatas ranjang, lagi lagi pemandangan langit langit kamar begitu menarik. Bianca memandangi langit langit kamarnya dengan tatapan menerawang, ia masih belum menyangka jika kejadian yang menimpanya dua hari yang lalu akan berimbas luas. Ia masih belum bisa menerima jika harus di pisahkan dari ayahnya hanya karena sebuah pernikahan yang tercetus karena paksaan keadaan.
"Apa mungkin ini jalan terbaik? Pernikahan... Perjodohan paksa"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments