ZANNA
"Jangan lari kau," kejar beberapa anak buah Rubben.
Zanna terus berlari dan sesekali dia menembakkan senjata ke arah mereka.
Dooor….
Dooor….
Dooor….
Zanna terus berlari dengan cepat, saat melewati keramaian, dia menyelinap dan berlari terus. Sedangkan anak buah Rubben juga masih mengejar nya dan menerobos keramaian itu.
"Minggir…minggir!" Mereka mencoba mengusir orang-orang itu untuk segera menyingkir dan tidak menghalangi jalan nya.
Zanna yang melihat itu tersenyum, setelah berlari kembali dengan cepat. Sesampai nya di sebuah halte bus, Zanna langsung masuk dan mencari tempat duduk. Semua mata melihat kearah nya karena menurutnya gadis yang baru saja masuk itu sungguh sangat berantakan dan juga terdapat beberapa luka di tubuhnya.
Zanna yang melihat pandangan aneh mereka tidak memperdulikan, ia duduk di kursi dengan diam, dan tak lama seorang gadis datang dan duduk di sampingnya. Zanna hanya melirik gadis itu, setelahnya melihat ke arah luar jendela.
Di lihat nya beberapa anak buah Rubben masih mengejar nya. Ia merasa was-was takut mereka mengetahui dimana dia berada. Zanna berharap bus yang di tumpangi nya segera berangkat dan pergi meninggalkan tempat itu.
Anak buah Rubben melihat sekeliling, Zanna yang ada di dalam bus, menunduk bersembunyi agar mereka tidak menemukan nya. Saat ini tubuh nya begitu lemah karena pertarungan nya dengan Mega dan Rubben. Dan saat ini tidak mungkin baginya untuk membunuh mereka semua.
Gadis yang ada di samping Zanna yang melihat itu mengerutkan kening, ia berfikir, mungkinkah gadis ini sedang tidak sehat sehingga dia meringkuk memeluk lututnya sendiri.
"Kau baik-baik saja?" Tanya gadis bernama Nana.
Zanna yang mendengar hanya menoleh, tidak menjawab pertanyaan itu. Dia kembali meringkuk bersembunyi di balik kursi depan nya.
Nana yang melihat gadis di sampingnya tidak menjawab pertanyaannya, menggaruk kepala nya yang tak gatal dan sesekali membenarkan kacamata tebal nya yang melorot.
_
_
Mobil bus yang mereka tumpangi pun akhirnya meninggalkan kota itu menuju kota tetangga. Namun saat di jalan yang melewati jurang, tiba tiba bus itu oleng dan akhirnya terjun ke jurang.
Mengetahui bus yang di tumpangi nya mengalami kecelakaan, Zanna memecahkan kaca sampingnya. Dia tidak memperdulikan jeritan penumpang lainnya, karena dia berpikir pasti semuanya akan mati.
Namun saat dirinya hendak melompat, matanya melihat ke arah gadis yang ada di sampingnya sedang ketakutan dan menangis. Melihat itu entah kenapa dia tidak tega dan akhirnya menarik gadis itu dan melemparkan nya keluar dari bus. Namun sial nya Zanna melempar gadis itu tepat mengenai bebatuan besar dan kepala nya terbentur dan akhirnya tak sadarkan diri.
Sedangkan dirinya kini sudah terlambat untuk menyelamatkan diri, bus yang di tumpangi nya meledak dan terbakar.
..
..
Beberapa menit kemudian, petugas pemadam kebakaran datang ke lokasi kecelakaan untuk menyelamatkan para korban kecelakaan.
Namun saat seorang petugas menyelamatkan seorang korban, dia terkejut karena nadi di tangan nya masih berdenyut walaupun begitu lemah. Dan dengan cepat petugas itu menyelamatkan seorang korban yang kulit dan wajah nya terbakar dan langsung membawa nya ke Ambulance untuk segera dibawa kerumah sakit.
Gadis yang selamat itu adalah Zanna, seorang wanita berusia 26tahun, ketua Mafia ZANNALOA. Gadis cantik dengan sikap dingin nya.
Zanna di bawa kerumah sakit, dan langsung di bawa keruang operasi. Namun saat beberapa dokter melihat keadaan Zanna yang begitu mengerikan, mereka semua begitu terkejut. Mereka tidak menyangka jika gadis dalam kecelakaan itu masih selamat dalam keadaan luka bakar yang parah.
Beberapa dokter bingung menangani Zanna karena di kulit wajah dan tubuh gadis itu benar benar hancur terbakar.
Salah seorang dokter wanita yang melihat itu sungguh tidak tega melihat keadaan Zanna yang mengerikan.
Dokter wanita itu keluar, dan menghubungi seseorang.
"Apakah ada yang selamat dari kecelakaan itu?"
"Ada seorang gadis yang selamat dokter, dan saat ini masih dalam perjalanan menuju rumah sakit." Jawab seorang di seberang telepon.
"Baiklah." Jawab nya dan memutus panggilan.
Tak berselang lama orang di katakan itu sampai di rumah sakit. Namun saat dokter wanita itu mengecek denyut nadi, hadis itu telah meninggal.
"Apa kalian menemukan identitas hadis ini?" Tanya dokter wanita itu.
"Kami menemukan tas ini, dok," ucap Suster memberikan tas milik gadis itu.
Di bukanya Tas itu dan di cari nya kartu identitas milik gadis itu. Tangan nya mengambil saat menemukan nya dan di bacanya nama yang tertera di kartu identitas diri itu. "Nana Mirdad."
Dia tersenyum kecil, setelah itu memerintahkan suster itu membawa mayat Nana kedalam ruang operasi Zanna.
Beberapa dokter yang melihat bingung. pikirnya, kenapa dokter itu membawa seorang pasien lain dalam satu ruangan.
"Kenapa anda membawa pasien lain dok?" Tanya dokter lain.
"Aku butuh bantuan kalian, lakukan apa yang ku minta. Kita akan mengoperasi gadis itu sekarang juga."
"Maksud anda apa?" Tanya salah seorang dokter bingung.
"Kita akan mengoperasi hadis itu dengan wajah gadis ini," tunjuk nya pada mayat Nana.
"Apakah pihak keluarga sudah menyetujui dok?"
"Tidak! Aku yang akan bertanggung jawab."
"Tapi, bukankah itu menyalahi prosedur rumah sakit?"
"Aku ini pemilik rumah sakit, jadi anda semua hanya perlu tutup mulut saja."
Mendengar itu semua nya diam. Dan setelah itu menyetujui perintah itu dengan berbagai penjelasan yang di berikan oleh dokter wanita itu.
Beberapa jam kemudian. Operasi besar-besaran yang di lakukan beberapa dokter itu akhirnya selesai dan berjalan lancar, seluruh tubuh Zanna kini telah di balut perban karena sehabis operasi kulit di sekujur tubuhnya.
Setelah menjalani operasi itu, kini Zanna berada di ruang intensif atas perintah dokter wanita itu.
Setiap hari dokter itu memantau perkembangan Zanna tanpa absen sekali pun. Entah apa yang membuat dokter itu mau membantu Zanna, dan itu hanya dokter wanita itu sendiri yang tahu apa niat nya membantu gadis yang baru ia temui itu.
Beberapa bulan kemudian, Zanna masih belum sadarkan diri. Dokter wanita itu berdiri menatap nya. "Aku kau memiliki semangat hidup yang tinggi, ku harap kau jangan mengecewakan ku. Aku sudah menolong mu, dan ku harap kau juga akan menolong ku," gumam dokter itu dan setelahnya pergi meninggalkan Zanna.
Satu Tahun kemudian.
Zanna yang ada di ruangan itu pun bangun, dan setelahnya dia pergi meninggalkan rumah sakit itu tanpa di ketahui oleh siapa pun.
Sebelum pergi Zanna menulis sebuah surat dan di tinggalkannya di meja, sebuah surat bertuliskan tanda terimaksih kepada orang yang telah menyelamatkan nya. Dan kika ada kesempatan bertemu di kemudian hari, dia akan mengucapkan secara langsung dengan orang baik yang telah sudi menolong nya.
.
.
.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Sandisalbiah
pindah kemari ya kk author.. 🙏😊
2024-02-14
0
Sri Widjiastuti
seru jg nii
2023-02-18
0
Hasrie Bakrie
Mampir ya
2023-02-18
0