ZANNA Bagian 08, Di Jemput

Setelah mendapatkan panggilan dari asisten itu, Zanna pun langsung tidur, dan tidak ingin memikirkan asisten yang menyebalkan itu.

Pagi hari, Zanna bangun lebih dulu ketimbang adiknya. Beberapa hari Zanna tinggal di kediaman Mirdad, Zanna sedikit berubah. Dia sudah mulai pandai memasak dan bersih bersih. Walaupun sebelum nya saat dia menjadi ketua mafia dia tidak bisa apa-apa, hanya bisa berkelahi dan menembak. Tapi sejak bertemu dengan Dena, ia mulai belajar apa pun yang di bisa sang pemilik tubuh, terutama menjadi layaknya seorang wanita. Tapi tidak dalam artian lemah dan penakut.

Pagi ini, dia ada di dapur, sebelum semua penghuni rumah bangun dari mimpi indahnya. Dia mulai membuat masakan yang ia bisa dari ajaran adiknya. 

"Hari ini aku memasak untuk mu adik ku, agar kamu tidak repot-repot membuat makanan untuk mereka," batin Zanna sambil memasak sayur.

Entah kenapa hidup dengan Dena membuat dirinya senang menjalani hari-harinya tanpa perkelahian. Tapi dia tetap tidak bisa mengabaikan misinya, membalaskan dendam tentang penghianatan Mega dan musuh mafia nya, Rubben.

Cukup lama berada di dapur membuat masakan, Zanna pun akhirnya selesai membuat sarapan pagi untuk semua nya. 

"Selesai!" Bangganya pada diri sendiri saat melihat dia berhasil membuat makanan itu.

Setelah selesai meletakkan semua makanan di atas meja, Zanna pun pergi kembali ke kamar untuk membersihkan diri dan siap untuk dijemput oleh orang nya Tuan Mattew.

Beberapa menit kemudian, Zanna sudah selesai dengan semua nya. Pagi ini ia tampak begitu cantik layak nya seorang wanita. Dena yang baru bangun dan melihat kakak nya sudah rapi dengan penampilan tidak biasanya, menatap kagum.

"Kakak mau kemana, kok rapi sekali?" Tanya Dena yang baru bangun, duduk menopang dagunya sambil melihat kakak nya yang menurutnya sangat cantik.

"Kakak mau pergi ke rumah calon suami kakak."

"Oh pantas, berpenampilan rapi," Zanna hanya menoleh, menatap sebentar dengan senyuman. Tidak menjawab ucapan adiknya.

"Pergilah mandi dan sarapan, setelah itu berangkat sekolah. Kakak sudah memasak untuk kalian."

Dena yang mendengar kakak nya memasak tanpa ada yang meminta, terbengong, seolah tidak percaya. "Kakak masak?" Zanna hanya diam, tidak menjawab. Diam nya Zanna membuat Dena benar-benar tidak percaya bahwa kakaknya melakukan itu. Padahal setiap harinya, Zanna hanya diam, tidak mau memasak walaupun Sonia selalu berteriak keras menyuruh Zanna untuk ikut membuatkan masakan. Zanna hanya duduk di kursi sambil memperhatikan Dena yang sibuk dengan berbagai olahan. Hanya sesekali Zanna akan membantu adiknya mengupas bawang ataupun mengiris cabe.

Sedangkan Dena tidak keberatan melihat kakaknya tidak membantunya sama sekali. Karena ia tahu kakak nya lupa ingatan tentang segala-galanya, termasuk nama-nama bumbu masakan dan juga semua alat alat untuk memasak.

Bahkan garam, gula, bawang dan lain nya saja Zanna sama sekali tidak tahu. Dan kini, kakaknya memasak. Bukan kah ini peningkatan diri kakak nya sebagai wanita yang nantinya akan berguna untuk nya sebagai calon ibu rumah tangga untuk keluarga kecil nya nanti.

"Aku tidak menyangka jika kakak benar benar bisa memasak. Aku akan segera mandi dan mencicipi masakan kakak," ucap Dena bersemangat dan pergi kekamar mandi.

Zanna yang melihat adiknya begitu nampak bahagia hanya menaikkan sebelah alisnya, bingung dengan sikap adiknya itu. "Begitu bahagiakah hanya karena aku bisa memasak? Aneh," gumam nya dengan bingung.

Zanna yang sudah rapi, pergi menuju ruang makan. Disana belum ada seorang pun. Ia duduk sambil menunggu yang lainnya tiba. 

Bosan menunggu, Zanna mengetik pesan untuk Asisten Tuan Mattew.

"Pagi tuan asisten. Bisakah anda jemput saya pagi ini saja. Saya sudah bersiap," pesan Zanna yang di kirim.

Di tempat lain, asisten itu menerima pesan dan setelah itu pergi untuk menjemput calon nona muda nya.

Tak lama ia mengirim pesan, Sonia, Rebecca dan Dena pun datang untuk memulai sarapan pagi, sebelum melakukan aktivitas masing-masing. 

Semua duduk di tempat nya. Sonia yang sudah terbiasa makan bersama dengan Zanna dan Dena hanya diam, menikmati makanan nya. Lelah setiap hari melarang mereka untuk tidak makan bersama dengannya, karena Zanna selalu menolak dan membantah ucapan nya.

Setelah sarapan pagi selesai, Dena lebih dulu berpamitan untuk ke sekolah. Sedangkan Rebecca juga pergi untuk bekerja. Kini tinggallah Sonia dan Zanna.

Sonia menatap Zanna yang berpenampilan tidak biasa, matanya mengernyit penuh tanda tanya. "Kau mau kemana?"

Zanna hanya melirik, tidak menjawab, mengabaikan pertanyaan Sonia. Sonia yang melihat mendengus kesal dengan anak tirinya itu, selalu dan selalu seperti itu sifatnya. Datar dan cuek.

Tak ingin diabaikan, Sonia akhirnya diam. Tak lama kemudian orang suruhan Tuan Mattew pun tiba di kediaman Mirdad.

"Selamat pagi Nyonya Sonia," sapa Asisten yang juga ikut menjemput Zanna.

"Selamat pagi tuan, silahkan duduk," jawab Sonia ramah.

"Terimakasih. Saya tidak akan lama-lama, karena disini saya ingin menjemput Nona Nana."

"Oh, begitu. Memang mau dibawa kemana putri saya?"

"Ke kediaman William nyonya."

"Begitu ya," jawabnya menganggukkan kepala, mengerti kenapa Zanna sudah berpenampilan rapi sepagi ini.

Asisten itu beralih ke arah Zanna, "Apakah anda sudah siap nona?" Tanya asisten.

"Ya, kita berangkat sekarang," jawab Zanna beranjak dari tempat duduk nya.

Asisten itu pun ikut beranjak, dan berpamitan kepada Sonia. "Kami pergi dulu nyonya."

"Silahkan," jawab Sonia. Namun sebelum itu dia menarik tangan Zanna dan membisikkan peringatan. "Jangan berulah disana. Bersikaplah baik."

Zanna tidak peduli dengan peringatan itu, dia melepas tangan Sonia dan pergi begitu saja tanpa mengucapkan sepatah katapun kepada Sonia. Melihat itu, Sonia benar-benar kesal. Berulah kali di mendengus melihat sikap Zanna pada nya. "Dasar anak tak tahu diri," gumam nya dan menutup pintu saat melihat Zanna dan asisten itu pergi dari halaman rumah nya.

.

.

Di dalam mobil, Zanna melihat keluar jendela, menatap bangunan-bangunan tinggi yang dia lewati. Asisten yang duduk di kursi depan melirik Zanna yang hanya diam dengan wajah dingin nya.

"Nona, jika nanti anda sampai di kediaman William, dan bertemu dengan tuan muda, ku harap anda tidak merubah keputusan anda. Jika anda mencoba untuk berubah nya, keluarga William akan membuat keluarga anda menanggung akibatnya begitu pun dengan adik anda Nona Dena. 

Zanna yang mendengar ancaman itu langsung menatap sang asisten dengan tatapan tidak suka. "Anda mengancam saya tuan?"

"Tidak! Saya hanya memberikan peringatan nona."

"Cih! Bagiku itu sama saja mengancam saya. Jangan pikir saya takut dengan ancaman anda tuan, saya sama sekali tidak takut sedikitpun. Untuk urusan saya dengan keputusan saya nanti, anda tidak berhak. Karena kehidupanku adalah milik ku. Tidak ada yang berhak ikut campur," Jawab Zanna berani dan hal itu membuat asisten tercengang dengan ucapan dan sikap pemberani calon nona mudanya itu.

Zanna sebenarnya bertanya tanya, kenapa asisten itu harus mengancamnya. Mungkinkah ada sesuatu yang disembunyikan tentang calon suami nya itu. Tapi dia pun tidak bisa menolak karena dia sudah menandatangani surat perjanjian. Lagian dia tidak akan menyulitkan dirinya nanti dengan keluarga itu. Ia berbicara seperti itu kepada sang asisten, agar kelak tidak ada yang berani menggertak nya.

"Jangan lupakan tentang surat perjanjian nya nona," jawab asisten dan beralih menatap lurus ke jalan.

"Aku tahu, dan tidak perlu kau ingatkan," kesal nya dengan nada sewot.

.

.

.

Bersambung.

 

 

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

ini bisa di bilang sebagai penipuan utk Zanna..

2024-02-14

0

Ida Blado

Ida Blado

lgi pula sapa suruh bodoh,mafia kok kurang perhitungan walaupun nantinya menguntungkan jg

2022-08-14

1

Anisnikmah

Anisnikmah

semangat Thor

2022-07-24

0

lihat semua
Episodes
1 ZANNA Bagian 01, Operasi
2 ZANNA Bagian 02, Keluarga Mirdad
3 ZANNA Bagian 03, Wajah Baru
4 ZANNA Bagian 04, Melawan.
5 ZANNA Bagian 05, Penolakan.
6 ZANNA Bagian 06, Pengganti
7 ZANNA Bagian 07, Menerima
8 ZANNA Bagian 08, Di Jemput
9 ZANNA Bagian 09, Bertemu
10 ZANNA Bagian 10, Melawan.
11 ZANNA Bagian 11, Mantan
12 ZANNA Bagian 12, Mesum
13 ZANNA Bagian 13, Malam Pertama
14 ZANNA Bagian 14, Perang Dingin
15 ZANNA Bagian 15, Memulai Rencana
16 ZANNA Bagian 16, Bertemu Felix
17 ZANNA Bagian 17, Curiga
18 ZANNA Bagian 18, Menemui Glen
19 ZANNA Bagian 19, Kesepakatan
20 ZANNA Bagian 20, Anggota Baru
21 ZANNA Bagian 21, Penasaran.
22 ZANNA Bagian 22, Ciuman
23 ZANNA Bagian 23, Marah
24 ZANNA Bagian 24, Pergi.
25 ZANNA, Bagian 25, Menuju Markas Geng Ball Busters
26 ZANNA Bagian 26, Tertangkap
27 ZANNA Bagian 27, Menyerang Ball Busters.
28 ZANNA Bagian 28, Mengalahkan Geng Ball Busters.
29 ZANNA Bagian 29, Bermain
30 VISUAL
31 ZANNA Bagian 31, Kecelakaan
32 ZANNA Bagian 32, Mengetahui Fakta Zanna Hidup
33 ZANNA Bagian 33, Kembalinya Nicko
34 ZANNA Bagian 34, Jomblo Ngenes.
35 ZANNA Bagian 35, Kesedihan Seorang Ibu
36 ZANNA Bagian 36, Kenakalan Nicko.
37 ZANNA Bagian 37, Akhirnya Jebol.
38 ZANNA Bagian 38, Pagi Indah
39 ZANNA Bagian 39, Musuh Baru
40 ZANNA Bagian 40, Siapa Nana?
41 ZANNA Bagian 41, Akting
42 ZANNA Bagian 42, Musuh Nicko
43 ZANNA Bagian 43, Berburu
44 ZANNA Bagian 44, Tuan Pemaksa.
45 ZANNA Bagian 45, Bertemu Mega
46 ZANNA Bagian 46, Bertarung.
47 ZANNA Bagian 47, Kekesalan Tom.
48 ZANNA Bagian 48, Menyiksa
49 ZANNA Bagian 49, Sakit Pinggang
50 ZANNA Bagian 50, Hadiah
51 ZANNA Bagian 51, Penculik
52 ZANNA Bagian 52, Dendam
53 ZANNA Bagian 53, Menyiksa.
54 ZANNA Bagian 54, Dua Pria Menyebalkan.
55 ZANNA Bagian 55, Memulai Perang
56 ZANNA Bagian 56, Kedatangan Zanna Di Markas Mega
57 ZANNA Bagian 57, Kekalahan Rubben
58 ZANNA Bagian 58, Kejahilan Nicko
59 ZANNA Bagian 59, Jujur.
60 ZANNA Bagian 60, Dihadang Orang tak Di kenal
61 ZANNA Bagian 61, Di ketahui Mertua
62 ZANNA Bagian 62, Meminta Penjelasan
63 ZANNA Bagian 63, Diikuti
64 ZANNA Bagian 64, Pertarungan Nicko Dan Tom
65 ZANNA Bagian 65, Suara Tidak Asing
66 ZANNA Bagian 66, Mafia Red Wolf
67 ZANNA Bagian 67, Leani Mengetahui.
68 ZANNA Bagian 68, Rebecca dan Leon Memulai Aksinya.
69 ZANNA Bagian 69, Rebecca Menculik Dena
70 ZANNA Bagian 70, Menyerang tempat Leon
71 ZANNA Bagian 71, Membuat Takut Rebecca
72 ZANNA Bagian 72, Kematian Rebecca
73 ZANNA Bagian 73, Mengetahui siapa Zanna dan Edgar
74 ZANNA Bagian 74, Rubben atau Robbin
75 ZANNA Bagian 75, Rubben dan Robbin adalah dua saudara kembar.
76 ZANNA Bagian 76, Pertarungan Zanna dan Mega.
77 ZANNA Bagian 77, Kematian Robbin dan Kemenangan Nicko.
78 ZANNA Bagian 78, Kematian Mega
79 ZANNA Bagian 79, Balas Dendam Telah Selesai.
80 ZANNA bagian 80, Hamil
81 ZANNA Bagian 81, Merancang Ngidam
82 ZANNA Bagian 82, Melahirkan Baby Nickzan
Episodes

Updated 82 Episodes

1
ZANNA Bagian 01, Operasi
2
ZANNA Bagian 02, Keluarga Mirdad
3
ZANNA Bagian 03, Wajah Baru
4
ZANNA Bagian 04, Melawan.
5
ZANNA Bagian 05, Penolakan.
6
ZANNA Bagian 06, Pengganti
7
ZANNA Bagian 07, Menerima
8
ZANNA Bagian 08, Di Jemput
9
ZANNA Bagian 09, Bertemu
10
ZANNA Bagian 10, Melawan.
11
ZANNA Bagian 11, Mantan
12
ZANNA Bagian 12, Mesum
13
ZANNA Bagian 13, Malam Pertama
14
ZANNA Bagian 14, Perang Dingin
15
ZANNA Bagian 15, Memulai Rencana
16
ZANNA Bagian 16, Bertemu Felix
17
ZANNA Bagian 17, Curiga
18
ZANNA Bagian 18, Menemui Glen
19
ZANNA Bagian 19, Kesepakatan
20
ZANNA Bagian 20, Anggota Baru
21
ZANNA Bagian 21, Penasaran.
22
ZANNA Bagian 22, Ciuman
23
ZANNA Bagian 23, Marah
24
ZANNA Bagian 24, Pergi.
25
ZANNA, Bagian 25, Menuju Markas Geng Ball Busters
26
ZANNA Bagian 26, Tertangkap
27
ZANNA Bagian 27, Menyerang Ball Busters.
28
ZANNA Bagian 28, Mengalahkan Geng Ball Busters.
29
ZANNA Bagian 29, Bermain
30
VISUAL
31
ZANNA Bagian 31, Kecelakaan
32
ZANNA Bagian 32, Mengetahui Fakta Zanna Hidup
33
ZANNA Bagian 33, Kembalinya Nicko
34
ZANNA Bagian 34, Jomblo Ngenes.
35
ZANNA Bagian 35, Kesedihan Seorang Ibu
36
ZANNA Bagian 36, Kenakalan Nicko.
37
ZANNA Bagian 37, Akhirnya Jebol.
38
ZANNA Bagian 38, Pagi Indah
39
ZANNA Bagian 39, Musuh Baru
40
ZANNA Bagian 40, Siapa Nana?
41
ZANNA Bagian 41, Akting
42
ZANNA Bagian 42, Musuh Nicko
43
ZANNA Bagian 43, Berburu
44
ZANNA Bagian 44, Tuan Pemaksa.
45
ZANNA Bagian 45, Bertemu Mega
46
ZANNA Bagian 46, Bertarung.
47
ZANNA Bagian 47, Kekesalan Tom.
48
ZANNA Bagian 48, Menyiksa
49
ZANNA Bagian 49, Sakit Pinggang
50
ZANNA Bagian 50, Hadiah
51
ZANNA Bagian 51, Penculik
52
ZANNA Bagian 52, Dendam
53
ZANNA Bagian 53, Menyiksa.
54
ZANNA Bagian 54, Dua Pria Menyebalkan.
55
ZANNA Bagian 55, Memulai Perang
56
ZANNA Bagian 56, Kedatangan Zanna Di Markas Mega
57
ZANNA Bagian 57, Kekalahan Rubben
58
ZANNA Bagian 58, Kejahilan Nicko
59
ZANNA Bagian 59, Jujur.
60
ZANNA Bagian 60, Dihadang Orang tak Di kenal
61
ZANNA Bagian 61, Di ketahui Mertua
62
ZANNA Bagian 62, Meminta Penjelasan
63
ZANNA Bagian 63, Diikuti
64
ZANNA Bagian 64, Pertarungan Nicko Dan Tom
65
ZANNA Bagian 65, Suara Tidak Asing
66
ZANNA Bagian 66, Mafia Red Wolf
67
ZANNA Bagian 67, Leani Mengetahui.
68
ZANNA Bagian 68, Rebecca dan Leon Memulai Aksinya.
69
ZANNA Bagian 69, Rebecca Menculik Dena
70
ZANNA Bagian 70, Menyerang tempat Leon
71
ZANNA Bagian 71, Membuat Takut Rebecca
72
ZANNA Bagian 72, Kematian Rebecca
73
ZANNA Bagian 73, Mengetahui siapa Zanna dan Edgar
74
ZANNA Bagian 74, Rubben atau Robbin
75
ZANNA Bagian 75, Rubben dan Robbin adalah dua saudara kembar.
76
ZANNA Bagian 76, Pertarungan Zanna dan Mega.
77
ZANNA Bagian 77, Kematian Robbin dan Kemenangan Nicko.
78
ZANNA Bagian 78, Kematian Mega
79
ZANNA Bagian 79, Balas Dendam Telah Selesai.
80
ZANNA bagian 80, Hamil
81
ZANNA Bagian 81, Merancang Ngidam
82
ZANNA Bagian 82, Melahirkan Baby Nickzan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!