Pagi itu Zanna menunjukkan sifat aslinya, dingin dan datar. Ia tidak mau peduli lagi dengan Nicko yang menurutnya tidak menghargai nya.
Cukup lama Zanna berada di kamar mandi, ia pun keluar dengan wajah segar nya hanya dengan memakai handuk yang melilit di di tubuhnya. Zanna tidak peduli dengan Nicko yang melihatnya. Baginya saat ini ia akan menyatakan perang dingin terhadap suami tak berperasaan itu.
Sedangkan Nicko sendiri tidak peduli dengan pandangan acuh itu, baginya terlalu malas melihat Zanna, yah walaupun Zanna sekarang sungguh sangat menggoda. Tapi Nicko sama sekali tidak tertarik sedikitpun dengan pemandangan indah itu.
Zanna terus berjalan mengambil pakaian yang sudah disiapkan oleh asisten Nicko tadi malam. Ia mengambilnya dan masuk lagi ke kamar mandi.
Beberapa menit kemudian, Zanna keluar dengan pakaian rapinya. Berjalan mengabaikan Nicko dan duduk di sofa menunggu sarapan tiba. Nicko yang masih di atas ranjang hanya diam, bingung untuk meminta bantuan Zanna membawanya ke kamar mandi. Melihat sikap Zanna yang acuh kepada nya, ia enggan untuk meminta bantuan.
Sedangkan Zanna yang melihat Nicko mencoba untuk menggeser tubuhnya d bibir ranjang, hanya melirik saja, tanpa membantu suami nya.
"Ingin ku lihat, seberapa kau tidak menginginkanku," batin Zanna mengabaikan dan sibuk dengan ponsel nya.
Cukup lama Nicko berusaha namun tetap saja dia tidak bisa. Nicko menatap Zanna yang duduk santai tanpa melihat dirinya yang kesusahan. "Dasar gadis tidak berperikemanusiaan," batin Nicko kesal karena Zanna tidak peka untuk membantunya.
Karena kesal melihat Zanna yang acuh terhadapnya dan kesal pada dirinya yang tidak mampu, akhirnya dia menghubungi asistennya, Tom.
"Tom, cepat datang ke kamar ku, sekarang!" Serunya di telepon. Dan setelah memerintah Tom, ia memutus panggilan secara sepihak.
Tom yang mendengar perintah itu, hanya menaikkan sebelah alisnya, bingung. "Kenapa dia menyuruhku datang ke kamar nya? Bukankah sekarang sudah ada istrinya? Jika aku kesana, apa aku tidak mengganggu waktu mereka?" Batin nya bertanya-tanya takut salah karena berani datang ke kamar pengantin baru.
Namun jika dia tidak melaksanakan perintah tuannya, Tom bisa jadi akan langsung di pecat dari pekerjaannya.
"Ah, dari pada aku di pecat lebih baik kena omel saja," gumamnya dan pergi menuju kamar Nicko.
Setelah sampai, Tom mengetuk pintu kamar itu.
Tok…
Tok…
Tok…
Nicko dan Zanna yang berada di kamar menoleh ke arah pintu. Nicko yang tahu pasti itu Tom, asisten nya langsung meminta Zanna membuka pintu.
"Buka pintunya," perintahnya seenaknya saja, seolah dialah raja nya.
Mendengar perintah itu, Zanna mengabaikan, tidak peduli, seolah dia tidak mendengar perintah itu sama sekali.
"Buka pintunya," perintahnya lagi. Dan lagi-lagi Zanna mengabaikan.
Nicko yang melihat Zanna mengabaikan perintahnya, Nicko mengepalkan tangan nya, rahang nya mengeras, kesal dengan sikap Zanna yang acuh.
"Apakah telinga mu itu tuli?"
Zanna yang mendengar langsung menatap Nicko, namun sedetik kemudian dia kembali sibuk dengan ponsel nya.
"Hei, apakah kau tidak mendengar perintah ku? Buka pintu itu, cepat!"
Zanna menaikkan sebelah alisnya, "kau memerintah ku?"
"Tentu saja, memang apalagi?"
"Cih, kau pikir aku akan menuruti perintah mu? Tidak! Aku bukan pembantu mu," jawab Zanna.
"Kau istri ku."
"Hanya di atas kertas saja. Jadi jangan harap kau bisa memerintah ku dan mengekang ku. Mulai sekarang kita hanya suami istri di dalam kertas, tidak sesungguhnya," jawab Zanna yang mulai mengeluarkan sikap dinginnya seperti pertama kali ia bertemu Nicko.
Nicko yang melihat sikap itu lagi entah kenapa sedikit tidak nyaman. Apalagi melihat Zanna yang seperti tidak tersentuh, sungguh membuatnya merasakan sesuatu yang mengganjal di hatinya, tidak suka dengan sikap Zanna.
Mendengar jawaban itu, Nicko langsung berubah dingin. Ia berusaha untuk sekuat tenaga untuk turun dan membuka pintu. Hatinya terasa kesal, napasnya naik turun menahan emosi.
Zanna hanya melirik nya saja, namun saat melihat Nicko yang mencoba menggapai kursi roda nya dengan kesusahan, Zanna pun berdiri dan membuka pintu.
Cklek..
Di lihatnya Tom berdiri menatap nya, dan tanpa bertanya, Zanna meninggalkan Tom yang sedikit kebingungan karena Wajah Zanna yang nampak datar.
"Ada apa dengan Nona muda? Kenapa seolah dia memusuhi ku?" Batin nya dan ikut masuk kedalam kamar itu.
Tom berjalan mendekati tuan nya yang ada di ranjang dengan pandangan membunuh, menurutnya karena Tom tidak ada di sampingnya, Nicko merasa di rendahkan oleh Zanna karena lumpuh.
"Ada apa dengan tuan? Kenapa dia juga melihatku dengan pandangan itu? Apa salah ku?" Batin nya bingung melihat sepasang suami istri itu yang nampak memusuhinya.
"Kenapa lama sekali? Kenapa tidak langsung masuk saja? Apa kau pikir aku suka menunggu!" Ucap Nicko dengan suara kesal nya
"Em…ma-maaf tuan. Saya takut jika langsung masuk anda sedang____"
"Sedang apa?"
"Buang pikiran kotor mu itu dari otak mu. Aku tidak akan melakukan itu dengan pria kasar itu," Jawab Zanna dari arah belakang.
Tom menoleh, begitupun dengan Nicko. "Kamu pikir aku akan sudi menyentuhmu gadis kasar? Tidak akan pernah."
"Bagus kalau begitu, karena aku sendiri juga malas di sentuh oleh mu, apalagi melihat wajah mu," jawab Zanna.
Tom yang berada di sana hanya bisa diam di tengah tengah pertikaian pasangan pengantin baru itu. Dia bertanya tanya kenapa pasangan itu berkelahi? Ada apa sebenarnya?
Kedua nya benar-benar perang dingin. Setelah bercekcok Nicko pun pergi membersihkan diri dengan di bantu oleh Tom. Setelah selesai mereka bertiga kembali ke kediaman William.
Zanna tetap memasang memasang wajah dingin nya, begitupun dengan Nicko. Namun saat mereka sampai di rumah. Di dalam mobil, Nicko memberikan peringatan kepada Zanna untuk bersikap layaknya suami istri di depan keluarga nya, dan hal itu di setujui oleh Zanna.
"Aku akan melakukan nya, tapi jangan berani memerintah ku, karena aku tidak suka di perintah. Dan oh ya, tangan sekali kali ikut campur dalam urusan ku," ucap Zanna berbisik
"Em…." Nicko mengangguk, menyetujui ucapan Zanna.
Kedua nya pun turun dari mobil dan Nicko di bantu Tom duduk di kursi roda.
Saat Tom hendak mendorong kursi roda, Zanna menghentikannya. "Biarkan aku saja."
Kedua nya langsung menatap Zanna,.namun yang di tatap nampak acuh dan mengambil alih kursi roda itu, mendorongnya masuk kedalam rumah.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Sandisalbiah
Zanna kok di tantang.. ya hayu aja dia..
2024-02-14
0
Ryanty Syuryanty
makanya Niko jangan kasar, nanti catuh cinta.
2023-02-19
0
shanti rahayu
nicko pasti klepek2 dibuat ama zanna.
2022-07-27
1