ZANNA Bagian 04, Melawan.

Di tempat lain, seorang Pemuda tampan, namun memiliki keterbatasan sedang melempar makanan yang di antar oleh mama nya kelantai.

Prang 

Suara pecahan piring di lantai mengagetkan Mama nya.

"Nicko….!" Teriak Natalie William.

"Pergi..!" Bentak nya mengusir.

"Sayang, janganlah seperti ini, Mama tidak mau kamu terus terusan menyiksa diri mu," Natalie meneteskan air matanya melihat Putra nya berubah menjadi sesosok dingin yang tak tersentuh.

"Aku bilang pergi, ya pergi. Jangan pedulikan aku yang cacat ini." 

Setelah kejadian dirinya kecelakaan, Nicko menjadi pemuda yang kasar dan suka marah. Bagaimana tidak! Setelah dirinya di nyatakan lumpuh kekasih nya langsung meninggalkan nya dengan tega.

"Tidak sayang, bagaimana pun keadaan mu, Mama tetap lah peduli dan sayang kepada mu."

Natalie benar benar tidak bisa membujuk dan mengembalikan sifat anak nya seperti dulu, ramah dan tidak kasar. Tapi setelah kejadian itu, semua nya berubah. Ia menjadi sosok yang tak mudah tersentuh. 

Selain hanya di dalam kamar, Nicko juga tidak mengizinkan siapa pun masuk kedalam kamar nya. Jika pun ada yang masih ngotot masuk, pastinya dia akan mendapatkan bentakan kasar dari mulut laki laki itu, seperti Mama nya, Natalie saat ini.

Nicko benar benar tidak peduli dengan semua omongan Mama nya, baginya itu hanya omong kosong untuk menghiburnya.

Nicko menggerakkan kursi roda nya ke arah meja dan melempar asbak rokok ke arah Mama nya.

Prang.

"Pergi….!" Bentaknya dengan mata melotot, dia tidak perlu di kasihani. Baginya dunia nya sudah mati saat dirinya mengalami kecelakaan dan kehilangan ibunya. Ya, saat ini wanita yang sedang bersama nya adalah ibu sambung nya, istri kedua Papa nya.

Saat Nicko melempar, beruntung lemparan itu tidak mengenai Natalie, sehingga tidak terjadi sesuatu terhadap nya. Sedangkan dari arah pintu, Mattew yang hendak menengok putra nya, terkejut melihat betapa kasarnya Nicko terhadap istrinya.

"Nicko, berani nya kau!" Bentak Mattew dengan mata merahnya, menatap tajam.

Nicko yang melihat Papa nya datang dan mengganggu kenyamanan nya tidak peduli, apalagi papa nya datang pasti mengasihani diri nya.

Pergi kalian dari kamar ku," bentak Nicho dan menujuk ke arah pintu, meminta kedua nya meninggalkan kamar nya. Kamar yang menjadi tempat diri nya bersedih dalam keterpurukan.

"Beginikah kelakuan mu kepada kami!" bentak Mattew marah.

Sungguh dia sudah bingung dengan putra nya ini. Berobat tidak mau, tapi tidak mau di kasihani. Apa maunya sebenarnya, Mattew benar benar tidak mengerti jalan pikiran Nicko.

Nicko tidak peduli, dia malah mengabaikan orang tuanya, menatap ke keluar dari jendela. Hanya itulah yang selalu ia lakukan. Apalagi saat mengingat cinta nya telah mati, pergi meninggalkan dirinya yang kesepian. 

Mengingat itu, Nicko benar benar marah. Ia menjambak rambutnya sendiri, dan berteriak dengan keras.

Argh!

Mattew dan Natalie yang melihat sebenarnya tidak tega, hanya saja, sifat keras kepala nya saat ini benar benar tidak ada yang bisa menangani.

"Jika kau tetap seperti ini, sampai mati pun kau tetap tidak akan berguna. Papa tahu perasaan mu karena wanita itu. Tapi jika kau terus terusan terpuruk dalam nasib mu ini, kau akan di pandang sebelah mata, dan mungkin saja dia meninggalkan mu adalah pilihan yang tetap karena kau benar-benar tidak berguna sama sekali," ucap Mattew dan membuat Nicko bertambah kesal.

"Jangan menggurui ku, kau tidak tahu rasanya. Pergi kalian dari sini," bentak nya dengan suara keras.

"Baiklah. Ayo Ma kita pergi, tinggalkan laki laki tidak berguna itu," Mattew menarik istrinya pergi meninggalkan Nicko yang bertambah marah.

Prang..

Nicko menghantam kaca jendela dengan lampu tidur, hingga pecah.

"Tidak berguna," maki nya pada diri sendiri.

.

.

Sedangkan di kediaman Mirdad, Zanna yang mulai tinggal di kediaman itu kini sedang membantu adik nya memasak. Yah, walaupun Dena masih remaja, namun dia sudah pandai memasak karena keadaan. Berbeda dengan Zanna yang tidak bisa sekali. Dia hanya pandai bertarung dan menembak.

Dena yang melihat kakak nya bingung, terus saja membimbing. Sebenarnya Dena juga bingung. Mungkinkah lupa ingatan juga menghapus semua memori, terutama hal memasak. Padahal kakak nya benar-benar pandai dalam membuat masakan enak. Tapi tidak untuk saat ini, kakak nya benar benar bodoh, dalam membantu mengupas bawang saja, Zanna tidak bisa dan bingung.

"Kak, apakah kakak juga lupa cara memasak?" Tanya Dena melihat cara Zanna memotong bawang.

"Ah, iya. Entah kenapa semua nya bisa hilang dalam memori kepala kakak, tentang bagaimana caranya memasak," jawab Zanna beralasan. Padahal sesungguhnya baru pertama kali ini lah dia bergelut dengan bumbu dapur.

Dena yang mendengar hanya mengangguk, namun sedikit tidak percaya. Setelah cukup lama bergelut dengan peralatan dapur, mereka pun akhirnya selesai memasak, dan kini Dena menata makanan itu diatas meja.

Setelah selesai Dena memanggil Sonia dan Rebecca untuk makan malam.

"Ma, semua nya sudah siap, silahkan makan malam," 

"Em," jawab Sonia singkat dan pergi menuju ruang makan. 

Namun saat sampai disana, betapa terkejutnya, Sonia, Rebecca dan Dena dengan apa yang mereka lihat. Zanna sedang duduk di meja makan menikmati makanan yang ia masak tadi.

Sonia yang melihat wajah nya langsung memerah, mata nya menatap tajam dan langsung menghampiri Zanna dan menarik piring makanan itu.

"Apa yang kau lakukan?" Bentak Sonia dengan napas memburu karena marah.

"Tentu saja makan. Memang apa lagi," jawab Zanna santai dan menarik kembali piring itu.

Sonia yang melihat itu bertambah marah, menurutnya Nana begitu sangat berani dengan nya. Padahal dia adalah tuan rumah di tempat itu, tapi kini sebaliknya, gadis menyebalkan itu lah yang terlihat seperti tuan rumah karena mendahului makan pemilik rumah.

"Apa kau tidak tahu aturan ha..? Kau itu hanya menumpang disini, seharusnya kau tidak sepantasnya malam di tempat ini. Tempat mu adalah di belakang."

Zanna tidak peduli dengan semua ucapan Sonia, baginya itu hanya tawong yang sedang berdengung di telinga nya. Dia malah dengan berani nya mengambil paha ayam di depan nya dan menyantap nya tanpa memperdulikan tiga orang yang sedang melotot.

"Dasar Gadis tak tahu diri," marah Sonia dan melayang kan tangan nya.

Namun sebelum tangan itu menyentuhnya, Zanna menangkap tangan itu tanpa melihat. Sedangkan tangan satunya masih dengan santai menyuapkan paha ayam di mulutnya.

Melihat begitu santai nya Zanna mencekal tangan itu, Rebecca hanya diam memperhatikan. Menurutnya sejak melihat Nana hari ini, Nana sangatlah berubah. Dia begitu berani dan seperti tidak memiliki rasa takut.

"Lepaskan tangan ku," bentak Sonia.

"Aku akan melaksanakan nya jika ayam ini sudah habis." Jawab Zanna 

Sonia benar benar naik darah, tangan satunya mencoba menjambak rambut Zanna. Namun sebelum itu terjadi, kaki Zanna menendang sebelah kaki Sonia hingga membuat Sonia jatuh ke lantai.

Argh!

"Kurang ajar, berani sekali kau melakukan ini pada Mama mu."

"Kau bukan Mama ku, kau hanya Mama sambung ku. Jadi tidak usah sok soan mengatakan aku anak mu. Lagian ku rasa kau tidak menganggap kami anak mu."

"Sudah kenapa harus ribut di depan makanan. Isilah perut mu itu, agar kau memiliki tenaga untuk memarahi ku nanti," jawab Zanna.

"Ayo cepet duduk, jika kalian tidak mau duduk, aku akan menghabiskan semuanya," perintahnya dan menekan seperti tidak ingin mendengar penolakan.

Sonia yang mendengar Zanna malah memerintah nya begitu geram, tangan nya mengepal, setelah itu bangun dan duduk di kursi nya dengan bersungut-sungut. 

Sedangkan Rebecca sebenarnya sangat marah melihat kelakuan Zanna terhadap Mama nya. Namun untuk saat ini dia diam saja, menyelidik keanehan Zanna.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

bos mafia ini loh.. kok ya di kantin.. ntar murka di baru..

2024-02-14

0

Mas neddy Gondrong

Mas neddy Gondrong

apik

2022-12-15

0

mei

mei

sepantasnya makan ditempat

2022-09-04

2

lihat semua
Episodes
1 ZANNA Bagian 01, Operasi
2 ZANNA Bagian 02, Keluarga Mirdad
3 ZANNA Bagian 03, Wajah Baru
4 ZANNA Bagian 04, Melawan.
5 ZANNA Bagian 05, Penolakan.
6 ZANNA Bagian 06, Pengganti
7 ZANNA Bagian 07, Menerima
8 ZANNA Bagian 08, Di Jemput
9 ZANNA Bagian 09, Bertemu
10 ZANNA Bagian 10, Melawan.
11 ZANNA Bagian 11, Mantan
12 ZANNA Bagian 12, Mesum
13 ZANNA Bagian 13, Malam Pertama
14 ZANNA Bagian 14, Perang Dingin
15 ZANNA Bagian 15, Memulai Rencana
16 ZANNA Bagian 16, Bertemu Felix
17 ZANNA Bagian 17, Curiga
18 ZANNA Bagian 18, Menemui Glen
19 ZANNA Bagian 19, Kesepakatan
20 ZANNA Bagian 20, Anggota Baru
21 ZANNA Bagian 21, Penasaran.
22 ZANNA Bagian 22, Ciuman
23 ZANNA Bagian 23, Marah
24 ZANNA Bagian 24, Pergi.
25 ZANNA, Bagian 25, Menuju Markas Geng Ball Busters
26 ZANNA Bagian 26, Tertangkap
27 ZANNA Bagian 27, Menyerang Ball Busters.
28 ZANNA Bagian 28, Mengalahkan Geng Ball Busters.
29 ZANNA Bagian 29, Bermain
30 VISUAL
31 ZANNA Bagian 31, Kecelakaan
32 ZANNA Bagian 32, Mengetahui Fakta Zanna Hidup
33 ZANNA Bagian 33, Kembalinya Nicko
34 ZANNA Bagian 34, Jomblo Ngenes.
35 ZANNA Bagian 35, Kesedihan Seorang Ibu
36 ZANNA Bagian 36, Kenakalan Nicko.
37 ZANNA Bagian 37, Akhirnya Jebol.
38 ZANNA Bagian 38, Pagi Indah
39 ZANNA Bagian 39, Musuh Baru
40 ZANNA Bagian 40, Siapa Nana?
41 ZANNA Bagian 41, Akting
42 ZANNA Bagian 42, Musuh Nicko
43 ZANNA Bagian 43, Berburu
44 ZANNA Bagian 44, Tuan Pemaksa.
45 ZANNA Bagian 45, Bertemu Mega
46 ZANNA Bagian 46, Bertarung.
47 ZANNA Bagian 47, Kekesalan Tom.
48 ZANNA Bagian 48, Menyiksa
49 ZANNA Bagian 49, Sakit Pinggang
50 ZANNA Bagian 50, Hadiah
51 ZANNA Bagian 51, Penculik
52 ZANNA Bagian 52, Dendam
53 ZANNA Bagian 53, Menyiksa.
54 ZANNA Bagian 54, Dua Pria Menyebalkan.
55 ZANNA Bagian 55, Memulai Perang
56 ZANNA Bagian 56, Kedatangan Zanna Di Markas Mega
57 ZANNA Bagian 57, Kekalahan Rubben
58 ZANNA Bagian 58, Kejahilan Nicko
59 ZANNA Bagian 59, Jujur.
60 ZANNA Bagian 60, Dihadang Orang tak Di kenal
61 ZANNA Bagian 61, Di ketahui Mertua
62 ZANNA Bagian 62, Meminta Penjelasan
63 ZANNA Bagian 63, Diikuti
64 ZANNA Bagian 64, Pertarungan Nicko Dan Tom
65 ZANNA Bagian 65, Suara Tidak Asing
66 ZANNA Bagian 66, Mafia Red Wolf
67 ZANNA Bagian 67, Leani Mengetahui.
68 ZANNA Bagian 68, Rebecca dan Leon Memulai Aksinya.
69 ZANNA Bagian 69, Rebecca Menculik Dena
70 ZANNA Bagian 70, Menyerang tempat Leon
71 ZANNA Bagian 71, Membuat Takut Rebecca
72 ZANNA Bagian 72, Kematian Rebecca
73 ZANNA Bagian 73, Mengetahui siapa Zanna dan Edgar
74 ZANNA Bagian 74, Rubben atau Robbin
75 ZANNA Bagian 75, Rubben dan Robbin adalah dua saudara kembar.
76 ZANNA Bagian 76, Pertarungan Zanna dan Mega.
77 ZANNA Bagian 77, Kematian Robbin dan Kemenangan Nicko.
78 ZANNA Bagian 78, Kematian Mega
79 ZANNA Bagian 79, Balas Dendam Telah Selesai.
80 ZANNA bagian 80, Hamil
81 ZANNA Bagian 81, Merancang Ngidam
82 ZANNA Bagian 82, Melahirkan Baby Nickzan
Episodes

Updated 82 Episodes

1
ZANNA Bagian 01, Operasi
2
ZANNA Bagian 02, Keluarga Mirdad
3
ZANNA Bagian 03, Wajah Baru
4
ZANNA Bagian 04, Melawan.
5
ZANNA Bagian 05, Penolakan.
6
ZANNA Bagian 06, Pengganti
7
ZANNA Bagian 07, Menerima
8
ZANNA Bagian 08, Di Jemput
9
ZANNA Bagian 09, Bertemu
10
ZANNA Bagian 10, Melawan.
11
ZANNA Bagian 11, Mantan
12
ZANNA Bagian 12, Mesum
13
ZANNA Bagian 13, Malam Pertama
14
ZANNA Bagian 14, Perang Dingin
15
ZANNA Bagian 15, Memulai Rencana
16
ZANNA Bagian 16, Bertemu Felix
17
ZANNA Bagian 17, Curiga
18
ZANNA Bagian 18, Menemui Glen
19
ZANNA Bagian 19, Kesepakatan
20
ZANNA Bagian 20, Anggota Baru
21
ZANNA Bagian 21, Penasaran.
22
ZANNA Bagian 22, Ciuman
23
ZANNA Bagian 23, Marah
24
ZANNA Bagian 24, Pergi.
25
ZANNA, Bagian 25, Menuju Markas Geng Ball Busters
26
ZANNA Bagian 26, Tertangkap
27
ZANNA Bagian 27, Menyerang Ball Busters.
28
ZANNA Bagian 28, Mengalahkan Geng Ball Busters.
29
ZANNA Bagian 29, Bermain
30
VISUAL
31
ZANNA Bagian 31, Kecelakaan
32
ZANNA Bagian 32, Mengetahui Fakta Zanna Hidup
33
ZANNA Bagian 33, Kembalinya Nicko
34
ZANNA Bagian 34, Jomblo Ngenes.
35
ZANNA Bagian 35, Kesedihan Seorang Ibu
36
ZANNA Bagian 36, Kenakalan Nicko.
37
ZANNA Bagian 37, Akhirnya Jebol.
38
ZANNA Bagian 38, Pagi Indah
39
ZANNA Bagian 39, Musuh Baru
40
ZANNA Bagian 40, Siapa Nana?
41
ZANNA Bagian 41, Akting
42
ZANNA Bagian 42, Musuh Nicko
43
ZANNA Bagian 43, Berburu
44
ZANNA Bagian 44, Tuan Pemaksa.
45
ZANNA Bagian 45, Bertemu Mega
46
ZANNA Bagian 46, Bertarung.
47
ZANNA Bagian 47, Kekesalan Tom.
48
ZANNA Bagian 48, Menyiksa
49
ZANNA Bagian 49, Sakit Pinggang
50
ZANNA Bagian 50, Hadiah
51
ZANNA Bagian 51, Penculik
52
ZANNA Bagian 52, Dendam
53
ZANNA Bagian 53, Menyiksa.
54
ZANNA Bagian 54, Dua Pria Menyebalkan.
55
ZANNA Bagian 55, Memulai Perang
56
ZANNA Bagian 56, Kedatangan Zanna Di Markas Mega
57
ZANNA Bagian 57, Kekalahan Rubben
58
ZANNA Bagian 58, Kejahilan Nicko
59
ZANNA Bagian 59, Jujur.
60
ZANNA Bagian 60, Dihadang Orang tak Di kenal
61
ZANNA Bagian 61, Di ketahui Mertua
62
ZANNA Bagian 62, Meminta Penjelasan
63
ZANNA Bagian 63, Diikuti
64
ZANNA Bagian 64, Pertarungan Nicko Dan Tom
65
ZANNA Bagian 65, Suara Tidak Asing
66
ZANNA Bagian 66, Mafia Red Wolf
67
ZANNA Bagian 67, Leani Mengetahui.
68
ZANNA Bagian 68, Rebecca dan Leon Memulai Aksinya.
69
ZANNA Bagian 69, Rebecca Menculik Dena
70
ZANNA Bagian 70, Menyerang tempat Leon
71
ZANNA Bagian 71, Membuat Takut Rebecca
72
ZANNA Bagian 72, Kematian Rebecca
73
ZANNA Bagian 73, Mengetahui siapa Zanna dan Edgar
74
ZANNA Bagian 74, Rubben atau Robbin
75
ZANNA Bagian 75, Rubben dan Robbin adalah dua saudara kembar.
76
ZANNA Bagian 76, Pertarungan Zanna dan Mega.
77
ZANNA Bagian 77, Kematian Robbin dan Kemenangan Nicko.
78
ZANNA Bagian 78, Kematian Mega
79
ZANNA Bagian 79, Balas Dendam Telah Selesai.
80
ZANNA bagian 80, Hamil
81
ZANNA Bagian 81, Merancang Ngidam
82
ZANNA Bagian 82, Melahirkan Baby Nickzan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!