ZANNA Bagian 05, Penolakan.

Semua yang ada di meja makan tampak diam, namun terpancar aura yang begitu mengerikan. Aura yang dikeluarkan Sonia yang saat ini sedang marah.

Walaupun mulutnya mengunyah makanan, namun perasaan nya begitu kesal, apalagi melihat Zanna yang nampak acuh dan begitu menikmati acara makan malam nya.

Sedangkan Dena yang satu meja dengan nya, tak berani melihat mereka semua. Ia hanya menunduk dan menikmati makanan yang seakan susah untuk ditelan karena  atmosfer yang menurutnya begitu mencekam.

Merasa benar-benar tidak bisa menahan, Sonia menggebrak meja melihat sikap acuh itu.

Brak….

"Berani nya kau begitu santai di depan ku!" Marah nya sambil menatap Zanna.

Zanna melihat Sonia menggebrak meja makan, hanya melihat sekejap. Setelah itu melanjutkan makan nya, merasa tidak terjadi sesuatu di tempat itu.

"Berani kau masih mengabaikan ku Nana! Jika kau masih mengabaikan ku, aku akan membuat adik kesayanganmu itu menderita," ucapnya memberi ancaman.

Zanna yang mendengar langsung saja menatap Sonia dan setelah nya berdiri menatap Sonia dengan tajam. "Berani kau menyentuh adik ku, aku akan membunuhmu," jawab nya dan langsung pergi menarik adik nya pergi meninggalkan ruang makan.

Sonia yang melihat Zanna malah pergi, berteriak menghentikan mereka berdua. "Mau kemana kalian? Kembali kesini."

"Ma sudah, anak itu seperti nya sudah berubah, tidak seperti dulu yang mudah kita atur. Nampak nya dia sudah melakukan pemberontakan terhadap kita."

"Ya, kau benar. Dan itu sungguh membuat ku kesal dan sakit kepala. Kenapa bisa anak itu menjadi seberani itu, bahkan berani mengancam ku dengan kata-kata membunuh, seakan dia begitu berani melihat darah."

"Itu hanya gertakan saja Ma, dan ku yakin dia tidak seberani itu untuk melakukan nya."

..

..

Pagi hari, Sonia bangun lebih pagi. Dia berniat membangunkan kedua anak tirinya untuk memberikan tugas, membersihkan seluruh kediaman Mirdad 

Di depan pintu kamar Dena dan Zanna, Sonia menggedor-gedor pintu itu dengan keras.

"Dena, Nana buka pintunya," Sonia berteriak masih dengan menggedor pintu kamar.

Dena yang berada di kamar langsung bangun mendengar suara Mama nya yang berteriak keras memanggil nama nya. 

"Dena, Nana cepat buka pintunya. Jika kalian berani mengabaikan ku, aku akan hukum kalian," teriak nya lagi di depan pintu.

Dena yang kembali mendengar suara Mama nya, menoleh ke arah samping. Di lihatnya kakak nya sama sekali tidak terusik dengan panggilan itu. Pikirnya mungkin kakak nya begitu kelelahan.

Perlahan Dena bangun, dan berjalan menuju pintu. Perlahan Dena membuka pintu itu.

Cklek.

"Ma," sapa Dena sambil menunjukkan senyum bangun tidurnya. Berharap Mama nya tidak semakin marah.

Namun apa, dugaan nya sangat salah. Sonia malah melipat tangan nya siap mengeluarkan jurus baca mantra. "Apakah begitu nyaman nya sampai baru membuka pintu? Enak sekali ya, menumpang tapi seolah seperti pemilik rumah. Seharusnya kau itu sadar diri, kau itu disini hanya menumpang, jadi bersikaplah tahu diri." Maki nya menghina.

Dena yang mendengar hanya menunduk, tidak berani menjawab. Ia sadar jika dia hanya menumpang di kediaman rumah Mama tirinya. Oleh sebab itu dia tidak bisa menjawab ucapan itu, karena takut didepak dari kediaman Mirdad.

Melihat Dena yang menunduk tanpa menjawab, Sonia semakin kesal. Pikirnya benar benar seperti madu nya. "Ah, kesal sekali aku dengan kalian itu. Oh ya, dimana kakakmu?" Tanya nya yang tidak melihat Zanna.

"Ka-kakak masih tidur Ma," jawab Dena enggan untuk menjawab, takut Mama nya ganti memarahi Kakak nya.

"Apa? Tidur?" 

"Ya, Ma. Ma ku mohon biarkan Kakak istirahat, jangan ganggu dirinya Ma."

"Kau memohon pada ku? Tidak akan ku terima. Enak saja dia tiduran, sedangkan ini sudah siang. Aku akan membangunkan nya. Minggir kau!" dorong nya pada tubuh Dena yang menghalangi jalan nya untuk masuk.

"Ma, biarkan kakak istirahat sebentar lagi Ma. Mama kan tahu kakak baru saja kembali, tentunya dia pasti sangat lelah." Dena mencoba menghalangi Mama nya yang mencoba membangunkan Zanna.

Sonia tidak peduli, dia terus masuk dan kini sudah berada di dalam kamar, menatap Zanna yang masih terlelap tanpa terganggu dengan bising suara nya.

"Dasar Gadis malas," gumam nya kesal.

Sonia pun mengambil bantal untuk memukul tubuh Zanna. Dena yang melihat mencoba menahan tangan itu, namun Sonia malah menepisnya, menatap tajam dengan seolah berkata. Jangan ikut campur.

"Ma, jangan Ma," mohon Dena tidak peduli dengan tatapan tajam Sonia.

"Minggir kau."

Buk…

Buk…

Sonia memukul tubuh itu dengan bantal, hingga membuat Zanna langsung bangun merasakan pukulan itu. Merasa terganggu, dan melihat siapa yang berulah, Zanna bangun dan menangkap bantal yang hendak dipukulkan lagi oleh Sonia.

"Berani sekali mengganggu tidur ku," ucap nya memberikan tatapan tajamnya.

Sonia yang melihat mata itu sedikit takut. Dia melepas bantal yang dipukulkan dan mundur beberapa langkah. Namun untuk menormalkan sedikit ketakutan nya, Sonia bersedekap dada dan menunjuk wajah Zanna dengan jari nya.

"Berani nya kau melotot di depan ku! Apakah ini balasan mu kepada orang yang telah membesarkan kalian?"

"Ma, maafin kakak Ma. Kami tahu kami salah. Kak, ayo minta maaf, jangan sampai Mama marah dan mengusir kita," mohon Dena takut dirinya dan Zanna di usir oleh Sonia.

"Dena, diam!" Zanna meminta Dena agar diam dan jangan banyak bicara. Zanna turun dari ranjangnya dan menghampiri Sonia yang menatap nya.

Plak….

Sonia yang mendapatkan tamparan mendadak itu sangat terkejut, begitupun dengan Dena yang melihat nya.

"Kak…."

"Nana…..! Beraninya kau menamparku!" Marah Sonia sambil memegang pipi nya.

"Hanya menampar mu, kenapa tidak berani. Bahkan membunuh mu juga saat ini aku berani," lawan nya mencekik leher Sonia.

"Le-lepas," ronta Sonia mencoba melepas kan tangan itu dari lehernya. Dena yang melihat betapa berani nya kakak nya juga membantu Sonia untuk melepas tangan Zanna dari leher Mama tirinya.

"Kak, lepasin Mama kak. Kakak bisa membunuh nya."

"Jangan ikut campur Dena. Menyingkirkan, aku sudah muak dengan wanita ini," kesal nya karena selalu mendengar Sonia berbicara kasar. 

Dari arah pintu, Rebecca yang mendengar keributan langsung pergi menuju kamar Dena dan Zanna. Namun saat sampai di tempat itu, betapa terkejutnya dia melihat Mama nya di cekik oleh Zanna.

"Nana, apa yang kau lakukan pada Mama ku?" Teriak nya dan langsung menghampiri menarik tangan Zanna dari leher Sonia.

Melihat satu wanita menyebalkan, Zanna begitu muak dan akhirnya melepaskan nya.

"Kalian pergi dari kamar ini, jangan pernah membuat ku kesal atau pun memerintah ku dan Dena. Jika kalian ingin pembantu, cari di luar sana seorang pelayan untuk mengurus rumah. Jangan libatkan aku dan Dena. Jika kalian masih saja mencari gara-gara dengan ku, bukan hanya mencekik kalian. Bahkan mencincang daging kalian pun aku bisa," ucap Zanna pergi ke kamar mandi tanpa memperdulikan mereka bertiga yang syok dengan ucapan serta tindakan itu.

..

..

Hari hari pun berganti, setiap kali Sonia masih memerintah Dena dan Zanna. Namun Zanna selalu menolak dan tidak menghiraukan perintah itu, dan berakhir Dena lah yang melakukan nya. Walaupun Zanna melarang, namun Dena selalu bilang, tidak apa-apa kak, Dena bisa. Dan hal itu benar-benar membuat Zanna begitu kesal dengan adiknya itu.

Sedangkan Sonia, masih saja tidak takut walaupun Zanna pernah mengancam, seakan tidak peduli. Dia tetap saja dengan lambe lemes nya, marah-marah dan suka berteriak.

.

.

Di tempat Keluarga William, seluruh keluarga berniat menjodohkan Nicko dengan seorang gadis dari kediaman Mirdad, sebuah keluarga yang menjalin perjodohan di masa lalu, tentang janji Tuan Mirdad yang akan memberikan putrinya ke salah cucu keluarga William. Dan janji itu akan mereka minta untuk menjadi pendamping Nicko, berharap Nicko berubah dan ada yang mengurus. Jujur saja, keluarga William sudah tidak sanggup dengan keras kepala dan sikap Nicko yang kasar setelah kecelakaan.

Dan saat ini keluarga William datang ke keluarga Mirdad dan saat ini duduk berhadapan di ruang tamu.

"Ada apa Tuan-tuan datang ke kediaman saya secara mendadak?" Tanya Sonia penasaran, pasal nya dia tidak membuat janji dengan keluarga itu.

"Kedatangan Kami kamari untuk menagih janji Tuan Mirdad untuk menjodohkan putrinya kepada cucu keluarga William. Ini surat perjanjian nya silahkan anda baca," ucap Tuan Mattew menyerahkan surat perjanjian perjodohan.

Sonia mengambil dan membaca nya, ia begitu terkejut saat membaca tertulis nama Rebecca di surat perjanjian itu. 

Sonia menghela napas, tapi sebelum menyetujui perjodohan itu, ia bertanya tentang calon suami anak nya kelak. Dan Tuan Mattew pun mengatakan dengan sejujurnya tentang Nicko yang baru saja mengalami kecelakaan, tapi dia tidak mengatakan sikap keras kepala dan kasar serta kelumpuhan nya. Ia takut calon anak nya akan langsung menolak.

Namun tanpa diduga, Rebecca yang mendengar bahwa calon suami habis mengalami kecelakaan, dia langsung menolak. Dia tidak ingin setelah menikah harus mengurusi suami nya yang mungkin saja cacat.

"Maaf Tuan saya menolak perjodohan ini," jawab Rebecca cepat, menurutnya, Nicko yang mengalami kecelakaan tidak pantas dengan nya yang begitu sempurna ini, cantik, anggun dan bertalenta. Jika dugaan nya benar, calon suami nya pasti lah cacat saat ini. Oleh sebab itu, dia lebih baik menolak, daripada dia menjadi pelayan suami nya seumur hidup. Jika itu terjadi bagaimana kata dunia…?

Semua yang mendengar langsung menatap Rebecca dengan sorot tajam. "Berani nya gadis itu menolak perjodohan ini," batin Tuan Mattew.

.

.

.

Bersambung

  

 

 

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

jika Nana yg di sodorkan dlm perjodohan, kasihan nasib Dana...

2024-02-14

0

mei

mei

menyingkirlah

2022-09-04

0

Ida Blado

Ida Blado

lah iyalah pak,di mana2 ,, mana ada yg mau di jodohin dgn anak bapk yg lumpuh,bpk sendiri menitupinua krn takut di tolak.

2022-08-14

0

lihat semua
Episodes
1 ZANNA Bagian 01, Operasi
2 ZANNA Bagian 02, Keluarga Mirdad
3 ZANNA Bagian 03, Wajah Baru
4 ZANNA Bagian 04, Melawan.
5 ZANNA Bagian 05, Penolakan.
6 ZANNA Bagian 06, Pengganti
7 ZANNA Bagian 07, Menerima
8 ZANNA Bagian 08, Di Jemput
9 ZANNA Bagian 09, Bertemu
10 ZANNA Bagian 10, Melawan.
11 ZANNA Bagian 11, Mantan
12 ZANNA Bagian 12, Mesum
13 ZANNA Bagian 13, Malam Pertama
14 ZANNA Bagian 14, Perang Dingin
15 ZANNA Bagian 15, Memulai Rencana
16 ZANNA Bagian 16, Bertemu Felix
17 ZANNA Bagian 17, Curiga
18 ZANNA Bagian 18, Menemui Glen
19 ZANNA Bagian 19, Kesepakatan
20 ZANNA Bagian 20, Anggota Baru
21 ZANNA Bagian 21, Penasaran.
22 ZANNA Bagian 22, Ciuman
23 ZANNA Bagian 23, Marah
24 ZANNA Bagian 24, Pergi.
25 ZANNA, Bagian 25, Menuju Markas Geng Ball Busters
26 ZANNA Bagian 26, Tertangkap
27 ZANNA Bagian 27, Menyerang Ball Busters.
28 ZANNA Bagian 28, Mengalahkan Geng Ball Busters.
29 ZANNA Bagian 29, Bermain
30 VISUAL
31 ZANNA Bagian 31, Kecelakaan
32 ZANNA Bagian 32, Mengetahui Fakta Zanna Hidup
33 ZANNA Bagian 33, Kembalinya Nicko
34 ZANNA Bagian 34, Jomblo Ngenes.
35 ZANNA Bagian 35, Kesedihan Seorang Ibu
36 ZANNA Bagian 36, Kenakalan Nicko.
37 ZANNA Bagian 37, Akhirnya Jebol.
38 ZANNA Bagian 38, Pagi Indah
39 ZANNA Bagian 39, Musuh Baru
40 ZANNA Bagian 40, Siapa Nana?
41 ZANNA Bagian 41, Akting
42 ZANNA Bagian 42, Musuh Nicko
43 ZANNA Bagian 43, Berburu
44 ZANNA Bagian 44, Tuan Pemaksa.
45 ZANNA Bagian 45, Bertemu Mega
46 ZANNA Bagian 46, Bertarung.
47 ZANNA Bagian 47, Kekesalan Tom.
48 ZANNA Bagian 48, Menyiksa
49 ZANNA Bagian 49, Sakit Pinggang
50 ZANNA Bagian 50, Hadiah
51 ZANNA Bagian 51, Penculik
52 ZANNA Bagian 52, Dendam
53 ZANNA Bagian 53, Menyiksa.
54 ZANNA Bagian 54, Dua Pria Menyebalkan.
55 ZANNA Bagian 55, Memulai Perang
56 ZANNA Bagian 56, Kedatangan Zanna Di Markas Mega
57 ZANNA Bagian 57, Kekalahan Rubben
58 ZANNA Bagian 58, Kejahilan Nicko
59 ZANNA Bagian 59, Jujur.
60 ZANNA Bagian 60, Dihadang Orang tak Di kenal
61 ZANNA Bagian 61, Di ketahui Mertua
62 ZANNA Bagian 62, Meminta Penjelasan
63 ZANNA Bagian 63, Diikuti
64 ZANNA Bagian 64, Pertarungan Nicko Dan Tom
65 ZANNA Bagian 65, Suara Tidak Asing
66 ZANNA Bagian 66, Mafia Red Wolf
67 ZANNA Bagian 67, Leani Mengetahui.
68 ZANNA Bagian 68, Rebecca dan Leon Memulai Aksinya.
69 ZANNA Bagian 69, Rebecca Menculik Dena
70 ZANNA Bagian 70, Menyerang tempat Leon
71 ZANNA Bagian 71, Membuat Takut Rebecca
72 ZANNA Bagian 72, Kematian Rebecca
73 ZANNA Bagian 73, Mengetahui siapa Zanna dan Edgar
74 ZANNA Bagian 74, Rubben atau Robbin
75 ZANNA Bagian 75, Rubben dan Robbin adalah dua saudara kembar.
76 ZANNA Bagian 76, Pertarungan Zanna dan Mega.
77 ZANNA Bagian 77, Kematian Robbin dan Kemenangan Nicko.
78 ZANNA Bagian 78, Kematian Mega
79 ZANNA Bagian 79, Balas Dendam Telah Selesai.
80 ZANNA bagian 80, Hamil
81 ZANNA Bagian 81, Merancang Ngidam
82 ZANNA Bagian 82, Melahirkan Baby Nickzan
Episodes

Updated 82 Episodes

1
ZANNA Bagian 01, Operasi
2
ZANNA Bagian 02, Keluarga Mirdad
3
ZANNA Bagian 03, Wajah Baru
4
ZANNA Bagian 04, Melawan.
5
ZANNA Bagian 05, Penolakan.
6
ZANNA Bagian 06, Pengganti
7
ZANNA Bagian 07, Menerima
8
ZANNA Bagian 08, Di Jemput
9
ZANNA Bagian 09, Bertemu
10
ZANNA Bagian 10, Melawan.
11
ZANNA Bagian 11, Mantan
12
ZANNA Bagian 12, Mesum
13
ZANNA Bagian 13, Malam Pertama
14
ZANNA Bagian 14, Perang Dingin
15
ZANNA Bagian 15, Memulai Rencana
16
ZANNA Bagian 16, Bertemu Felix
17
ZANNA Bagian 17, Curiga
18
ZANNA Bagian 18, Menemui Glen
19
ZANNA Bagian 19, Kesepakatan
20
ZANNA Bagian 20, Anggota Baru
21
ZANNA Bagian 21, Penasaran.
22
ZANNA Bagian 22, Ciuman
23
ZANNA Bagian 23, Marah
24
ZANNA Bagian 24, Pergi.
25
ZANNA, Bagian 25, Menuju Markas Geng Ball Busters
26
ZANNA Bagian 26, Tertangkap
27
ZANNA Bagian 27, Menyerang Ball Busters.
28
ZANNA Bagian 28, Mengalahkan Geng Ball Busters.
29
ZANNA Bagian 29, Bermain
30
VISUAL
31
ZANNA Bagian 31, Kecelakaan
32
ZANNA Bagian 32, Mengetahui Fakta Zanna Hidup
33
ZANNA Bagian 33, Kembalinya Nicko
34
ZANNA Bagian 34, Jomblo Ngenes.
35
ZANNA Bagian 35, Kesedihan Seorang Ibu
36
ZANNA Bagian 36, Kenakalan Nicko.
37
ZANNA Bagian 37, Akhirnya Jebol.
38
ZANNA Bagian 38, Pagi Indah
39
ZANNA Bagian 39, Musuh Baru
40
ZANNA Bagian 40, Siapa Nana?
41
ZANNA Bagian 41, Akting
42
ZANNA Bagian 42, Musuh Nicko
43
ZANNA Bagian 43, Berburu
44
ZANNA Bagian 44, Tuan Pemaksa.
45
ZANNA Bagian 45, Bertemu Mega
46
ZANNA Bagian 46, Bertarung.
47
ZANNA Bagian 47, Kekesalan Tom.
48
ZANNA Bagian 48, Menyiksa
49
ZANNA Bagian 49, Sakit Pinggang
50
ZANNA Bagian 50, Hadiah
51
ZANNA Bagian 51, Penculik
52
ZANNA Bagian 52, Dendam
53
ZANNA Bagian 53, Menyiksa.
54
ZANNA Bagian 54, Dua Pria Menyebalkan.
55
ZANNA Bagian 55, Memulai Perang
56
ZANNA Bagian 56, Kedatangan Zanna Di Markas Mega
57
ZANNA Bagian 57, Kekalahan Rubben
58
ZANNA Bagian 58, Kejahilan Nicko
59
ZANNA Bagian 59, Jujur.
60
ZANNA Bagian 60, Dihadang Orang tak Di kenal
61
ZANNA Bagian 61, Di ketahui Mertua
62
ZANNA Bagian 62, Meminta Penjelasan
63
ZANNA Bagian 63, Diikuti
64
ZANNA Bagian 64, Pertarungan Nicko Dan Tom
65
ZANNA Bagian 65, Suara Tidak Asing
66
ZANNA Bagian 66, Mafia Red Wolf
67
ZANNA Bagian 67, Leani Mengetahui.
68
ZANNA Bagian 68, Rebecca dan Leon Memulai Aksinya.
69
ZANNA Bagian 69, Rebecca Menculik Dena
70
ZANNA Bagian 70, Menyerang tempat Leon
71
ZANNA Bagian 71, Membuat Takut Rebecca
72
ZANNA Bagian 72, Kematian Rebecca
73
ZANNA Bagian 73, Mengetahui siapa Zanna dan Edgar
74
ZANNA Bagian 74, Rubben atau Robbin
75
ZANNA Bagian 75, Rubben dan Robbin adalah dua saudara kembar.
76
ZANNA Bagian 76, Pertarungan Zanna dan Mega.
77
ZANNA Bagian 77, Kematian Robbin dan Kemenangan Nicko.
78
ZANNA Bagian 78, Kematian Mega
79
ZANNA Bagian 79, Balas Dendam Telah Selesai.
80
ZANNA bagian 80, Hamil
81
ZANNA Bagian 81, Merancang Ngidam
82
ZANNA Bagian 82, Melahirkan Baby Nickzan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!