Great Broker
Seorang pria tampan dengan tubuh yang proporsional sedang duduk di sofa rumahnya yang berada di ruang tamu.
Pria itu bernama Ness Sebastian. Mempunyai nama asing karena keturunan dari orang tuanya. Berumur 24 tahun, karena baru baru ini ia telah merayakan ulang tahunnya.
Ness memiliki identitas dengan kebangsaan Indonesia karena orang tuanya memilih kebangsaan Indonesia.
Ayah Ness adalah seorang pria tampan dari negara German dan ibunya adalah wanita cantik dari Indonesia.
Kecantikan yang bisa dibilang menyaingi kecantikan para wanita Eropa.
Ness adalah pria yang sangat gila akan sepak bola, ia bermimpi menjadi seorang pemain bola profesional namun karena tidak berbakat ketika kecil, ia pun hanya bisa mengubur mimpinya dalam dalam.
Tak berhenti disitu, ia yang sudah mengubur mimpinya dalam dalam tetap tidak menghilangkan minatnya pada sepak bola.
Indonesia, negara dimana ia dilahirkan, memiliki sepak bola yang bisa dibilang biasa saja.
Ness mengamati setiap pertandingan di Liga Indonesia walau tidak semenarik Liga Eropa.
Ia mengamati agar tau sejauh mana perkembangan sepak bola Indonesia.
Ness juga mempunyai mimpi baru baru ini, ia ingin Indonesia tampil di laga piala dunia namun ia tau bahwa itu adalah hal yang sulit.
Indonesia jauh dari kalimat ikut serta piala dunia kecuali Indonesia menjadi tuan rumahnya.
Indonesia juga mempunyai banyak bakat muda yang potensial, namun Ness menilai bahwa walaupun bakatnya bagus itu masih rata rata jika berkarir di Eropa.
Hal yang dibutuhkan para pemain Indonesia untuk berkarir di Eropa adalah mentalitas yang kuat dan kualitas yang bagus atau di atas rata rata.
Belum lagi masalah fisik. Indonesia mempunyai banyak pemain tinggi dan bagus namun dalam hal konfrontasi fisik pasti kalah karena ketidakseimbangan tubuhnya yang buruk.
Dari segala teknis pun Indonesia kurang baik, jika para pemain muda Indonesia ingin berkarir di Eropa mereka harus bekerja keras.
Mereka juga harus lebih bagus dari segala hal dibandingkan para pemain lokal Eropa nantinya, karena mereka akan disebut sebagai bantuan asing makanya harus memiliki kualitas yang bagus dan dapat membantu timnya secara signifikan.
Sekarang Ness juga cemas dan kesal, jangankan bermain di Eropa, untuk bermain melawan tim tim Asia saja Indonesia sudah ketinggalan jejak.
Para pemain top Indonesia terlalu puas akan hal yang dicapainya sekarang. Hanya sedikit dari para pemain top yang mempunyai tujuan pasti dalam karir sepak bolanya.
Ini juga bisa dibilang mentalitas mereka buruk.
...
Ness hanya bisa membayang bayang bagaimana jadinya jika Indonesia sudah maju dan tidak lagi dipandang remeh.
Ness berfikir bagaimana membantu memajukan sepak bola Indonesia agar tidak tetap seperti ini.
Namun Ness mengurungkan niatnya lagi karena ia bukan siapa siapa dan tidak punya pangkat apa apa yang bisa mempengaruhi sepak bola Indonesia.
Ayah Ness yang sering menemani Ness menonton sepak bola dari TV juga hanya bisa menghela nafas melihat permainan sepak bola Indonesia.
Mereka berdua sering berbincang bincang tentang sepak bola, Ness juga selalu meminta ayahnya untuk bercerita bagaimana sepak bola Eropa.
Meski ia sering menontonnya, namun dirinya tidak pernah merasakan menonton langsung di Eropa berbeda jika di Indonesia.
Ness pernah ke stadion untuk merasakan dan melihat bagaimana melihat pertandingan dari dekat.
Ayah Ness dulunya adalah seorang fans Dortmund.
....
Ness yang sekarang tengah duduk di sofa itu sedang menunggu kiriman paket dari seorang kurir.
Ia membeli sebuah peralatan game yang berteknologi canggih dan di dalamnya terdapat banyak game.
Sepak bola juga masuk ke dalam barisan game itu, makanya Ness membelinya.
Ness membelinya karena peralatan game ini Limited Edition.
Perusahaan yang meluncurkan game ini tidak diketahui asal muasal berdirinya.
"Ting Nung Ting Nung"
Suara bel menghancurkan bayang bayang Ness.
Ness segera berdiri dan membuka pintu, ternyata seorang kurir yang sedang mengirim paket untuk dirinya.
Ness yang sudah menunggu dari tadi akhirnya merasa puas dan segera menandatangangi penerimaan paket.
Ia pun buru buru menutup pintu dan kembali ke kamarnya untuk cepat cepat memainkan game itu karena sangat penasaran.
Ness membuka paket itu dan segera memasang semua kelengkapan itu dengan mencolokan kabel.
Segera setelah semua terpasang, Ness melakukan tahap terakhir yaitu memasang perlengkapan untuk tubuhnya.
Tak butuh lama baginya, dan Ness pun langsung menyalakan gamenya.
Sekilas muncul layar virtual di depannya. Di dalam layar itu terdapat banyak pilihan game.
Tanpa basa basi, Ness langsung memilih.
Segera layar menjadi putih dan tak butuh waktu lama untuk kembali dengan gambar yang bagus yaitu vidio seseorang sedang bermain bola.
"Selamat datang di game World Football 00"
Suara AI terdengar ketika vidio seseorang yang sedang bermain game selesai.
Ness terkejut karena dirinya merasa bahwa ini terlalu canggih.
Setelah suara itu, kini layar berubah lagi menjadi banyak fitur.
Menurut penilaian Ness yang dapat dia lihat, pertama yaitu banyak kesamaan dengan fitur fitur dalam PlayStation 4 dan 5.
Namun hal yang paling menarik adalah, ada sebuah fitur karir dimana fitur itu seperti memancarkan aura misterius yang membuatnya semakin menarik.
Tak mau mati penasaran, Ness pun mengklik fitur itu.
Tiba tiba layar virtual nya berubah gambar bukan seperti fitur fitur di awal tadi.
Di dalam layar virtual ini, terdapat tulisan.
Karir :
Agen yang hebat (Real)
Yang membuat Ness kaget sekarang adalah karena di dalamnya ada kata real yang dimana di sana tulisan realnya di beri tanda kurung.
Ia mau bertanya tapi ke siapa.
Ia penasaran tapi takut.
Ness akhirnya kembali tenang karena memikirkan ini hanya game.
Ness lalu memikirkan kembali pekerjaan agen sepak bola dalam kehidupan nyatanyanya.
Dimana seorang agen bertugas membantu banyak pemain sepak bola bertugas di luar lapangan.
Mengurus kontrak kontrak dengan klub, sponsor dan lainnya.
Ness juga pernah mendengar bahwa para agen sangat kaya. Ness juga mendengar bahwa para agen bekerja di balik layar dan selalu membuat dunia merasakan sensasi yang mengejutkan ketika transfer selesai.
Tapi penilaian Ness lebih dari itu, ia membayangkan bagaimana jika seorang agen dari sebuah negara, lalu menandatangani pemain pemain muda berbakat dari negaranya.
Ness langsung terhanyut dalam bayang bayangnya memikirkan pemain pemainnya membantu negaranya memenangkan piala dunia.
Ini sama seperti yang dibayangkan Ness tadi.
Ness tidak pernah berpikir bahwa kenapa dia tidak menjadi seorang agen dikehidupan nyata dan membantu Indonesia.
Ness langsung berpikir bagaimana jika mencoba dalam game terlebih dahulu. Ia pun tak butuh lama lagi untuk berpikir dan langsung mengklik fitur Agen yang hebat (real).
Ness melupakan sebuah kata real tadi, setelah mengklik fitur tadi, Ness akhirnya sadar bahwa dia tidak mengingat kata real itu.
Ia pun panik.
Namun kepanikannya tidak bisa membuat apa apa, dan layar pun segera berubah menjadi sebuah pusaran hitam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Kristiadi Adi
qqqp
2023-08-08
0
Kristiadi Adi
et
2023-08-08
0
Kristiadi Adi
x xt
w ke arahtx
xwtex. ,rr Vw ,t pxVr xwwxtwttwwwt rw
2023-08-08
0