Mengingat dirinya masih di atas gedung, Ness akhirnya sadar dan segera ingin turun.
Berjalan menuruni semua anak tangga sembari melamun dan memikirkan semua yang terjadi beberapa menit yang lalu membuat Ness bergidik ketakutan.
Pasalnya semua sudah diatur dan dibuat sedemikian rupa.
Ness berpikir apakah sistem itu kiriman Tuhan yang dikirim khusus untuknya?
Apakah aku seseorang dengan keberuntungan yang tinggi?
Tidak tidak!
Ness yang berpikiran sedemikian rupa hanya bisa menyimpulkan bahwa dia adalah anak mama papa yang tertinggalkan dan diberi hadiah oleh Tuhan untuk menemani sisa hidupnya.
....
Setelah membutuhkan waktu lama untuk turun dari atas gedung, kini Ness berada di depan gedung itu dan menghirup udara segar.
"Sekarang bagaimana caranya aku ke apartemenku?"
"Bagaimana aku membayar transportasi nanti?"
Sistem yang mendengar nya pun tak tahan dan segera memberitahu.
"Arah akan diberi tahu oleh sistem nanti, uang untuk pembayaran transportasi ada di dompet tuan rumah karena sudah sistem pisahkan sebagian untuk disimpan di rekening tuan rumah."
Mendengarnya pun mau tak mau Ness tersenuum. Menurutnya sistem ini serbaguna dan bisa apa saja.
Segera Ness meraba raba celananya dan mendapati dompet dengan uang 100 euro.
Tak menunggu lama Ness langsung meminta bantuan kepada sistem untuk mengarahkan arah pulangnya.
...
Sesampainya di dalam apartement, Ness linglung sebentar karena tidak percaya dirinya akan menempati salah satu apartement termewah di Amsterdam.
Segera Ness duduk di sofa empuk.
"Sistem apa itu ramuan aneh?"
Ness ingin bertanya dari tadi hanya saja tanggung.
"Ramuan aneh ini seperti ramuan kelahiran kembali. Dimana setelah ramuan itu diminum akan membuat tuan rumah serasa dilahirkan kembali. Mulai dari wajah, badan dan semuanya akan memiliki hasil sempurna. Tidak lupa juga nilai kharisma yang akan membuat klien atau bos bos besar nantinya merasa terhormat berbincang dengan tuan rumah."
"Mengerti!"
Tak mau panjang lebar lagi, Ness yang mendengar penjelas itu juga langsung mengeluarkan ramuan aneh dan segera meminumnya.
Hanya saja tidak ada yang terjadi.
"Kenapa tidak ada yang terjadi?"
"Harap sabar tuan rumah!"
Segera setelah sistem menjawab, Ness merasakan panas dan kesemutan di seluruh tubuhnya. Ntah itu kaki, tangan, wajah atau manapun.
Ness hanya berteriak teriak menahan semuanya.
3 menit kemudian.
Ness yang terbaring di lantai pun membuka matanya, mencium bau aneh disekitarnya.
Ia dengan cepat berdiri dan mengendus ngendus sekitarnya.
Akhirnya bau yang menyengat tercium oleh hidungnya, membuat Ness mau tak mau menahan rasa mual untuk muntah.
Ness juga menemukan banyak cairan lengket berwarna hitam yang baunya tadi menyengat sampai kehidung menempel di bagian tubuhnya.
Ness segera berlari ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
...
Ness yang akhirnya sudah selesai pun keluar menggunakan handuk yang sudah disediakan di apartement.
Ness tau bahwa dia tidak punya pakaaiam ganti.
Ia segera menelpon ke bagian keamanan untuk membelikan beberapa baju.
Sembari menunggu datangnya baju, Ness menemukan bahwa bagian tubuhnya sudah banyak berubah.
Kini tubuhnya sudah berotot dan di bagian perut juga terdapat otot ototnya.
Ness berlari kekamarnya untuk menemukan cermin, dan tidak butuh waktu lama, ia akhirnya tertegun dengan pemandangan dalam pantulan cermin itu.
Tinggi badannya juga akhirnya mencapai 1,86 meter yang termasuk ideal untuk seukuran pria tampan.
Ness tidak melanjutkan memandangi dirinya di cermin lagi, ia kembali ke ruang tamu untuk membuka semua hadiah.
...
"Apakah tuan rumah akan menerapkan keterampilan semua bahasa asing?"
"Iya terapkan!"
Ness menjawab dengan pasti tanpa keraguan di lapisi dengan senyum cerah percaya diri.
Tak lama setelah memberikan jawaban, Ness merasa kepalanya berat dan pusing semakin lama terasa sakit namun di saat yang bersamaan banyak informasi yang masuk ke dalam pikirannya.
Hanya berjalan 1 menit lebih untuk penerapan keterampilan bahasa asing, namun Ness merasa bahwa itu semua berjalan sekitar 3 sampai 5 menit.
Ness menenangkan pikirannya terlebih dulu sembari mengolah beberapa informasi yang masuk tadi.
Setelah cukup tenang, Ness akhirnya mengehla nafas panjang.
Ia tidak menyangka baahwa dirinya akan bisa mahir dalam sebuah bahasa hanya dalam beberapa menit.
Jika ada yang bertanya mungkin banyak orang tidak akan percaya pada dirinya atau mereka akan menyangka dirinya berbohong dan di anggap sebagai orang gila.
"Apakah tuan rumah akan menerapkan ilmu broker dari masa depan?"
"Ya terapkan!"
Ness merasa tanggung bahwa dirinya harus menyelesaikan hal hal sepele seperti ini sekarang juga supaya kedepannya dirinya tenang.
Hal yang sama terjadi lagi, kepalanya sakit. Namun di bandingkan dengan yang terjadi tadi, penerapan ini sedikit lebih pendek hanya sekitar 30 sampai 45 detik saja.
Ness melakukan hal yang sama terlebih dulu untuk memahami beberapa informasi terlebih dulu.
...
30 menit kemudian,
Bel pintu apartement menyala, Ness tau bahwa itu adalah bagian keamanan yang tadi dia mintai tolong membelikan pakaian.
Ness segera menerimanya dan memberikan tip untuk karyawan keamanan itu.
Ness membeli beberapa pakaian.
Kebanyakan dari mereka adalah setelan formal berjas yang akan menunjukan kualitas dan keprofesionalan broker.
Ness awalnya ingin meminta membelikan sepatu namun karena takut salah, dirinya hanya bisa membeli nanti sendiri.
Segera Ness memilih 1 set pakaian biasa yang mudah di gunakan.
Tak lama, Ness selesai dan kembali duduk di sofa untuk membuka hadiah yang belum dibuka.
Ya itu adalah hadiah paling ditunggu tunggu.
Kartu!
Ness hanya berharap bahwa dalam pembukaan kartu ini ia bisa mendapatkan hasil yang maksimal terlepas dari tingkatan kartu itu.
Ia akhirnya memasuki antarmuka pembukaan kartu pemain.
Dimana kartu pemain ini akan menunjukan beberapa pemain dengan dilengkapi statistik atributnya.
Segera Ness melihat bahwa bagian pembukaan kartu itu adalah sebuah ruangan putih yang didepannya terdapat gerbang besi berwarna emas, perak dan perunggu.
Menurut penilaian Ness, warna gerbang ini akan menunjukan tingkatan kartu. Ini semakin membuat semuanya menjadi mudah.
Ness juga terasa familiar dengan keadaan didepannya ini, dia menilai bahwa ini seperti game FIFA.
Yaa!
Akhirnya dia meyakinkan bahwa ini sama dengan game FIFA.
Menurutnya, gerbang ini nantinya akan terbuka dan membawa dirinya ke sebuah lorong dimana di ujung lorong akan ada kartu pemain dengan dilengkapi atributnya.
Segera.
Ness membuka kartu tingkat perunggu yang dia punya.
Dia mempunyai 3 kartu dan dia membuka kartu pertamanya.
Ketika gerbang yang tertutup perlahan terbuka, segera layar virtual menunjukan langkah maju yang seakan menuntun Ness maju kedalam terowongan di belakang gerbang tadi.
Di dalam lorongnya sangat gelap, tapi dari kejauhan Ness bisa melihat di depannya ada sedikit cahaya kuning tua yang menunjukan warna perunggu.
Ness merasakan sensasi yang familiar, ia merasa bahwa tebakannya tadi tentang game FIFA benar adanya.
Ini merupakan bagian dari pembukaan kartu do FIFA.
Segera.
Ness melihat kartu tingkat perunggu itu semakin jelas.
Akhirnya.
Ness melihat di kartu itu ada wajah seseorang di sebelah kirinya dan dilengkapi dengan atributnya di samping kanannya.
Dimana atributnya itu terdiri dari passing, shooting, pace, dribbling, physic, dan defense.
Ada yang spesial ternyata, di paling bawah terdapat nilai atribut mental.
Ini benar benar hebat!
Tapi siapa pemain ini?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments