Try Out.

Permainan itu berakhir dengan kemenengan tim utama 5 - 1. Permainan itu tidak menarik karena pihak tim utama mendominasi jalanannya pertandingan. Ness kemudian menyuruh kedua pemainnya itu untuk berlatih secara pribadi saja.

Ness juga berbicara tentang hal yang mungkin terjadi hari ini, ia ingin menjelaskan namun dia melihat bahwa kedua pemainnya itu juga mengerti alasan kenapa tidak bermain.

Mereka berkata mereka senang karena tidak ikut bermain, pasalnya mereka belum tau permainan temannya.

Ness menjelaskan karwna takut mereka jadi tidak semangat dan mentalnya sedikit goyah namun dia tidak menemukan itu.

....

Keesokan harinya,

Mereka berdua datang lagi ditemani oleh Ness. Ness tidak melakukan apa apa sampai kedua pemainnya lulus untuk bergabung dengan tim jadi dia hanya bisa mengikuti dan menemani mereka untuk saat ini.

Keduanya ikut berlatih di tim U 19, mereka berdua berlatih seperti biasanya dan tidak ada keluhan karena perbedaan bahasa.

Untungnya mereka berdua bisa berbahasa Inggris jadi komunikasi dengan pelatih U19 berjalan lancar.

Pelatih itu menanyakan posisi mereka dimana, dan meminta mereka untuk bergabung dengan yang lainnya melakukan pemanasan dan saling mengenal satu sama lainnya.

Ness yang berada di pinggir lapangan sedang menonton latihan dan merasa bosan.

Ia mengeluarkan handphonenya dan melihat postingan yang ia posting dimana dia di foto dengan kedua anak muda itu di depan klub Sparta Rotterdam.

Ness menulis caption "Selamat datang di Eropa, Belanda, anak muda. Bekerja keraslah mulai sekarang dan gapai mimpimu."

Ness melihat postingan itu dan menemukan banyak komentar. Rata rata komentar itu berasal dari orang orang luar, Ness memiliki followers sebanyak 35 ribu karena dia memfollow akun akun orang penting jadinya dia memiloki banyak followers.

Follower Ness juga tahu bahwa orang yang mereka ikuti adalah seorang agen baru, mereka mengikuti Ness karena kagum pada Ness yang di usia muda menjadi seorang agen, tak lupa mereka juga menghargai ketampanan Ness.

Kedua anak muda itu juga mengikuti Ness di instagramnya, sehingga Ness memiliki beberapa pengikut dari Indonesia.

Ness melihat lihat komentar orang Indonesia dan sedikit mengernyit.

"Paling paling bergabung dan tidak dimainkan."

"Halah metode buat menambah followers klub kan gini."

Ness melihat komentar komentar yang sedikit kasar ini mengernyit dan tidak menyangka bahwa orang orang Indonesia tidak berperasaan.

Berbeda dengan orang luar yang sedikit menghargai talenta muda.

Tapi Ness juga menemukan komentar komentar positif dari orang orang Indonesia.

"Semoga sukses dan berjalan lancar."

"Semangat talenta muda."

Beberapa komentar positif membuat Ness tersenyum dan mengobati rasa kekecewaan dari komentar negatif tadi.

Ness mengakhiri bermain handphonenya dan mengalihkan pandangannya ke lapangan lagi.

....

3 hari sudah berlalu dan musim juga sudah berakhir, sekarang waktunya berlibur bagi pemain pemain utama yang sudah mengakhiri musim panjangnya.

Mereka menempati posisi 15 klasemen musim ini.

Berbeda dengan tim muda U19 yang masih berlatih karena mereka harus menutup latihan dengan game internal.

Karena itu, Ness datang dan menyaksikan game internal ith ditemani oleh Maurice.

Segera Ness melihat pelatih membagi tim A dan tim B. Kedua pemain muda asal Indonesia itu berada di tim B.

Segera permainan dimulai.

Ness menyaksikannya.

Permainan berjalan lancar dan biasa saja.

Namun setelah menginjak menit 10, permainan menjadi sedikit lebih energik karena sudah terlihat tim mana yang mulai mendominasi alur pertandingan.

Pertandingan di dominasi oleh tim B, dimana adanya Zain dan Fathur.

Fathur sebagai gelandang serba bisa merepotkan lawannya di lini tengah.

Dia bisa bertahan dan mencuri bola dengan baik, ia juga berhasil mencuri beberpa kali bola dari tim A yang diisi oleh para pemain utama tim U19.

Ketika sedang membawa bola, Fathur juga membagi bola dengan baik kepada rekan setimnya.

Mereka sebenarnya terkejut ketika latihan biasa, karena menemukan kedua pemain itu memiliki passing dan kontrol bola yang baik.

Jadi mereka juga menghargai kedua pemain Indonesia itu.

Segera permainan menjadi lebih intens.

Fathur membagikan bolanya kepada Zain yang sudah membuka ruang di sisi kiri dan akan mulai berlari kedepan.

Fathur membagikan bolanya dengan cepat agar tidak membuang momentum.

Bola bergulir dengan bagus di atas rumput.

Zain menerima bola dengan kontrol bola yang baik, segera dia membawa bola di pinggiran lapangan dengan cepat.

Rekan rekannya yang melihat itu juga segera berlari ke arah depan dan mencari ruang terbuka berharap mendapatkan operan.

Penyerang tengah tim B, yang sudah berada di kotak penalti mengangkat tangannya menunjukan meminta operan.

Zain yang melihat itu tidak membuang waktu dan segera mengumpan lambung ke dalam kotak penalti dimana penyerang tengah yang tinggi itu berada.

Bola melambung dan dengan cepat menghampiri para pemain yang berada di kotak penalti.

Penyerang tengah itu yang sudah meminta bola dan menemukan bahwa bola datang, dia segera meloloskan diri dari penjagaan pemain belakang tim A.

Ia berlari dan menghampiri bola yang akan mendarat.

Sebelum bola jatuh mendarat, dia menyundul dengan cepat karena momentum yang pas, sundulan itu tajam dan menuju ke arah kiper dengan cepat.

Kiper yang sudah siap segera bereaksi, ia berhasil menepis bola itu dengan jari jarinya dan bola pun keluar.

Tendangan pojok dimiliki oleh tim B, rekan rekan tim B yang sudah mengetahui kualitas operan Fathur pun membiarkan Fathur mengambil tendangan pojok.

Fathur segera berlari ke arag pojok dan menempatkan bola dengan baik.

Berbeda dengan Zain yang berada di antara kerumunan pemain.

Segera.

Bola melambung dengan tinggi dan mengarah ke dalam kotak penalti.

Para pemain ricuh saling menarik karena tidak mau kebobolan.

Zain yang dijaga ketat pun berlarian secara acak, namun bola segera disundul oleh seorang pemain.

Bola itu disundul oleh pemain belakang tim B yang ikut maju untuk menyerang dan membantu tendangan pojok.

Bola itu mengarah ke arah gawang, kiper itu bereaksi dan tidak berhasil menepis. Kiper itu sudah putus asa dan dia melihat ke atas dimana bola berada.

TANG!!

Bola membentur mistar gawang, dan kembali keluar dan menuju ke arah kerumunan, namun karena kerumunan itu sudah panik karena serangan tadi, hanya sedikit orang yang bereaksi.

Ketika mereka akan bereaksi, mereka melihat bola kembali ke arah gewang dengan cepat.

Mereka menemukan bahwa seseorang telah menendanganya dengan keras.

Itu adalah Zain, dia menemukan celah ketika para pemain sedang fokus ke bola yang membentur mistar.

Dia berlari sedikit jauh dan memprediksi kemana bola akan jatuh, ketika bola akan mendarat dia mengontrol dan menghentikannya dengan dada. Dia kemudian menendangnya dengan kaki kanan dengan keras.

Akhirnya bola itu kembali dengan cepat ke arah gawang. Kiper yang masih putus asa itu tidak sempat bereaksi, akhirnya bola yang meluncur dengan keras, cepat dan indah itu bersarang di jaring gawang tim A.

Terpopuler

Comments

SAIKO

SAIKO

..

2022-08-18

0

ASIKIN AJA

ASIKIN AJA

the best sihh ceritanyaa

2022-08-05

0

Zandi

Zandi

lanjut lanjut

2022-07-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!