NovelToon NovelToon

Great Broker

Ness Sebastian

Seorang pria tampan dengan tubuh yang proporsional sedang duduk di sofa rumahnya yang berada di ruang tamu.

Pria itu bernama Ness Sebastian. Mempunyai nama asing karena keturunan dari orang tuanya. Berumur 24 tahun, karena baru baru ini ia telah merayakan ulang tahunnya.

Ness memiliki identitas dengan kebangsaan Indonesia karena orang tuanya memilih kebangsaan Indonesia.

Ayah Ness adalah seorang pria tampan dari negara German dan ibunya adalah wanita cantik dari Indonesia.

Kecantikan yang bisa dibilang menyaingi kecantikan para wanita Eropa.

Ness adalah pria yang sangat gila akan sepak bola, ia bermimpi menjadi seorang pemain bola profesional namun karena tidak berbakat ketika kecil, ia pun hanya bisa mengubur mimpinya dalam dalam.

Tak berhenti disitu, ia yang sudah mengubur mimpinya dalam dalam tetap tidak menghilangkan minatnya pada sepak bola.

Indonesia, negara dimana ia dilahirkan, memiliki sepak bola yang bisa dibilang biasa saja.

Ness mengamati setiap pertandingan di Liga Indonesia walau tidak semenarik Liga Eropa.

Ia mengamati agar tau sejauh mana perkembangan sepak bola Indonesia.

Ness juga mempunyai mimpi baru baru ini, ia ingin Indonesia tampil di laga piala dunia namun ia tau bahwa itu adalah hal yang sulit.

Indonesia jauh dari kalimat ikut serta piala dunia kecuali Indonesia menjadi tuan rumahnya.

Indonesia juga mempunyai banyak bakat muda yang potensial, namun Ness menilai bahwa walaupun bakatnya bagus itu masih rata rata jika berkarir di Eropa.

Hal yang dibutuhkan para pemain Indonesia untuk berkarir di Eropa adalah mentalitas yang kuat dan kualitas yang bagus atau di atas rata rata.

Belum lagi masalah fisik. Indonesia mempunyai banyak pemain tinggi dan bagus namun dalam hal konfrontasi fisik pasti kalah karena ketidakseimbangan tubuhnya yang buruk.

Dari segala teknis pun Indonesia kurang baik, jika para pemain muda Indonesia ingin berkarir di Eropa mereka harus bekerja keras.

Mereka juga harus lebih bagus dari segala hal dibandingkan para pemain lokal Eropa nantinya, karena mereka akan disebut sebagai bantuan asing makanya harus memiliki kualitas yang bagus dan dapat membantu timnya secara signifikan.

Sekarang Ness juga cemas dan kesal, jangankan bermain di Eropa, untuk bermain melawan tim tim Asia saja Indonesia sudah ketinggalan jejak.

Para pemain top Indonesia terlalu puas akan hal yang dicapainya sekarang. Hanya sedikit dari para pemain top yang mempunyai tujuan pasti dalam karir sepak bolanya.

Ini juga bisa dibilang mentalitas mereka buruk.

...

Ness hanya bisa membayang bayang bagaimana jadinya jika Indonesia sudah maju dan tidak lagi dipandang remeh.

Ness berfikir bagaimana membantu memajukan sepak bola Indonesia agar tidak tetap seperti ini.

Namun Ness mengurungkan niatnya lagi karena ia bukan siapa siapa dan tidak punya pangkat apa apa yang bisa mempengaruhi sepak bola Indonesia.

Ayah Ness yang sering menemani Ness menonton sepak bola dari TV juga hanya bisa menghela nafas melihat permainan sepak bola Indonesia.

Mereka berdua sering berbincang bincang tentang sepak bola, Ness juga selalu meminta ayahnya untuk bercerita bagaimana sepak bola Eropa.

Meski ia sering menontonnya, namun dirinya tidak pernah merasakan menonton langsung di Eropa berbeda jika di Indonesia.

Ness pernah ke stadion untuk merasakan dan melihat bagaimana melihat pertandingan dari dekat.

Ayah Ness dulunya adalah seorang fans Dortmund.

....

Ness yang sekarang tengah duduk di sofa itu sedang menunggu kiriman paket dari seorang kurir.

Ia membeli sebuah peralatan game yang berteknologi canggih dan di dalamnya terdapat banyak game.

Sepak bola juga masuk ke dalam barisan game itu, makanya Ness membelinya.

Ness membelinya karena peralatan game ini Limited Edition.

Perusahaan yang meluncurkan game ini tidak diketahui asal muasal berdirinya.

"Ting Nung Ting Nung"

Suara bel menghancurkan bayang bayang Ness.

Ness segera berdiri dan membuka pintu, ternyata seorang kurir yang sedang mengirim paket untuk dirinya.

Ness yang sudah menunggu dari tadi akhirnya merasa puas dan segera menandatangangi penerimaan paket.

Ia pun buru buru menutup pintu dan kembali ke kamarnya untuk cepat cepat memainkan game itu karena sangat penasaran.

Ness membuka paket itu dan segera memasang semua kelengkapan itu dengan mencolokan kabel.

Segera setelah semua terpasang, Ness melakukan tahap terakhir yaitu memasang perlengkapan untuk tubuhnya.

Tak butuh lama baginya, dan Ness pun langsung menyalakan gamenya.

Sekilas muncul layar virtual di depannya. Di dalam layar itu terdapat banyak pilihan game.

Tanpa basa basi, Ness langsung memilih.

Segera layar menjadi putih dan tak butuh waktu lama untuk kembali dengan gambar yang bagus yaitu vidio seseorang sedang bermain bola.

"Selamat datang di game World Football 00"

Suara AI terdengar ketika vidio seseorang yang sedang bermain game selesai.

Ness terkejut karena dirinya merasa bahwa ini terlalu canggih.

Setelah suara itu, kini layar berubah lagi menjadi banyak fitur.

Menurut penilaian Ness yang dapat dia lihat, pertama yaitu banyak kesamaan dengan fitur fitur dalam PlayStation 4 dan 5.

Namun hal yang paling menarik adalah, ada sebuah fitur karir dimana fitur itu seperti memancarkan aura misterius yang membuatnya semakin menarik.

Tak mau mati penasaran, Ness pun mengklik fitur itu.

Tiba tiba layar virtual nya berubah gambar bukan seperti fitur fitur di awal tadi.

Di dalam layar virtual ini, terdapat tulisan.

Karir :

Agen yang hebat (Real)

Yang membuat Ness kaget sekarang adalah karena di dalamnya ada kata real yang dimana di sana tulisan realnya di beri tanda kurung.

Ia mau bertanya tapi ke siapa.

Ia penasaran tapi takut.

Ness akhirnya kembali tenang karena memikirkan ini hanya game.

Ness lalu memikirkan kembali pekerjaan agen sepak bola dalam kehidupan nyatanyanya.

Dimana seorang agen bertugas membantu banyak pemain sepak bola bertugas di luar lapangan.

Mengurus kontrak kontrak dengan klub, sponsor dan lainnya.

Ness juga pernah mendengar bahwa para agen sangat kaya. Ness juga mendengar bahwa para agen bekerja di balik layar dan selalu membuat dunia merasakan sensasi yang mengejutkan ketika transfer selesai.

Tapi penilaian Ness lebih dari itu, ia membayangkan bagaimana jika seorang agen dari sebuah negara, lalu menandatangani pemain pemain muda berbakat dari negaranya.

Ness langsung terhanyut dalam bayang bayangnya memikirkan pemain pemainnya membantu negaranya memenangkan piala dunia.

Ini sama seperti yang dibayangkan Ness tadi.

Ness tidak pernah berpikir bahwa kenapa dia tidak menjadi seorang agen dikehidupan nyata dan membantu Indonesia.

Ness langsung berpikir bagaimana jika mencoba dalam game terlebih dahulu. Ia pun tak butuh lama lagi untuk berpikir dan langsung mengklik fitur Agen yang hebat (real).

Ness melupakan sebuah kata real tadi, setelah mengklik fitur tadi, Ness akhirnya sadar bahwa dia tidak mengingat kata real itu.

Ia pun panik.

Namun kepanikannya tidak bisa membuat apa apa, dan layar pun segera berubah menjadi sebuah pusaran hitam.

Great Broker

Pusaran hitam tak berujung itu menghisap Ness yang belum bisa bereaksi apapun.

Ness yang terseret pun segera berteriak, berharap ada yang mendengar dan menolongnya.

Namun ia lupa bahwa ia dirumah sendirian.

Kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan ketika pergi untuk berlibur ke luar negeri setengah tahun yang lalu.

Ness yang tak punya siapa siapa di Indonesia pun malu untuk pergi kerumah keluarga ibunya karena takut merepotkan.

Ness yang berumur 24 tahun itu pun akhirnya memutuskan tinggal sendirian dirumah yang ditinggalkan orang tuanya.

....

Pusaran hitam tak berujung ini membuat Ness ketakutan.

'Dimana ujungnya?'

Ness hanya bisa bertanya dalam hati karena tidak tau akan bertanya pada siapa. Ness pun menutup matanya karena takut terjadi apa apa.

Tak lama,

Ness membuka matanya dan mendapati dirinya berada di sebuah atap gedung yang menjulang tinggi.

Ness tidak tau dimana dirinya sekarang.

Tiba tiba suara AI game tadi muncul lagi, hanya saja sekarang terdengar lebih menarik.

"Berhasil mengikat! Anda adalah tuan rumah pertama yang berhasil mengikat sistem Great Broker!"

Ness menjadi semakin bingung, pasalnya Ness merupakan seorang pemuda yang tidak pernah membaca novel atau pun komik.

"Sistem Great Broker? Apa ini?"

Ness yang bingung akhirnya bertanya karena ia tidak tau harus bagaimana lagi.

"Sistem ini akan menjadikan tuan rumah sebagai broker atau agen sepak bola yang hebat."

"Sesuai keinginan terdalam tuan rumah yang sudah lama terdeteksi oleh sistem."

"Hah??"

Ness semakin bingung.

"Sistem ini sudah lama mencari seorang tuan rumah yang ingin mewujudkan mimpinya namun tidak pernah tercapai karena tak mau berusaha."

"Sistem mendeteksi bahwa tuan rumah adalah orang yang memenuhi kualifikasi itu."

Wajah Ness menjadi hitam setelah mendengar penjelasan sistem.

Memang benar bahwa dirinya tidak berusaha karena tidak bisa apa apa, hanya bisa bermimpi saja.

"Kenapa bisa berada dalam game?"

"Sistem telah membuat rencana yang sangat signifikan. Mulai dari perusahaan yang tiba tiba muncul dan tidak ada pemiliknya tapi tiba tiba merilis sebuah peralatan game."

"Sistem juga mengikat dirinya pada sebuah alat game yang dimana nantinya tuan rumah akan membeli alat itu."

"Semuanya ada dalam ruang lingkup sistem. Sistem juga bisa melihat masa depan. Hanya saja sistemnya tidak bisa memberitahu tuan rumah kejadian apa yang akan terjadi di masa depan."

Ness yang mendengar semua penjelasan sistem menjadi pusing walaupun ia mengerti tapi ia pusing.

Ness awalnya ingin bertanya apa yang akan terjadi di masa depan namun mendengar penjelasan langsung sistem, ia bagai di guyur air dingin dikepalanya.

"Oke oke, aku mengerti. Sekarang aku dimana?"

"Sekarang tuan rumah berada di negara Belanda. Sekarang juga tahun 2016"

Mendengar jawaban sistem, mau tak mau Ness membuka mulutnya menjadi huruf O saking kagetnya.

Ia berada di Indonesia tahun 2022 dan sekarang dirinya berada di Belanda tahun 2016.

Lompatan, ini sungguh lompatan fantastis.

"Baiklah, sekarang jelaskan tentang sistem Great Broker ini!"

"Sistem Great Broker adalah sistem agen sesuai namanya. Dimana tuan rumah harus menandatangani pemain pemain sepak bola dan memperlakukannya dengan baik."

"Di dalam sistem ini terdapat banyak fitur seperti mal, pembukaan kartu, fusi kartu, profil pemain dan juga ada pembukaan pramuka."

"Mal sesuai dengan namanya dimana tuan rumah dapat berbelanja barang barang dengan poin. Poin ini akan tuan rumah dapatkan setelah menyelesaikan tugas."

"Pembukaan kartu sesuai dengan namanya dimana tuan rumah akan membuka sebuah kartu, kartu itu akan memberikan pemain pemain yang berara di masa lalu, masa sekarang, dan masa depan dengan statistik personalnya masing masing."

"Fusi kartu berfungsi untuk menggabungkan kartu yang dipunya oleh tuan rumah yang didapat dari pembukaan kartu dan di gunakan untuk pemain yang nantinya sudah ditandatangani oleh tuan rumah. Ini juga akan membantu pemain tuan rumah meningkatkan kualitasnya."

"Profil pemain adalah profil para pemain yang sudah tuan rumah tandatangani dan tuan rumah bisa melihat secara spesifik bagaimana kemajuannya."

"Pembukaan pramuka adalah pembukaan pemain pemain yang nantinya akan ditandatangani oleh tuan rumah."

Mendengar penjelasan sistem yang terus menerus Ness hanya mengangguk nganggukan kepalanya.

Ia mengerti semuanya.

Hanya saja yang membuat Ness bingung sekarang adalah bagaimana sekarang ia akan hidup.

Ness tidak mempunyai uang, rumah, kenalan dan bahasa juga tidak bisa.

Bahasa Inggris relatif normal, dan German lancar. Tapi sekarang di Belanda.

Ness bingung dan menggaruk garuk kepalanya.

"Mengingat tuan rumah telah berhasil diikat, sistem akan memberikan paket hadiah pemula dengan tingkat super kepada tuan rumah."

"Apakah akan membuka?"

"BUKAA!! TENTU SAJA BUKA."

Ness menjawab tanpa ragu lagi, menurutnya ini satu satunya harapan yang dia punya.

"Selamat tuan rumah mendapatkan semua keterampilan bahasa yang ada didunia."

"Selamat tuan rumah mendapatkan sertifikat lisensi sebagai agen terdaftar."

"Selamat tuan rumah mendapatkan semua ilmu tentang broker dari masa depan."

"Selamat tuan rumah mendapatkan sebotol ramuan aneh."

"Selamat tuan rumah mendapatkan uang sebesar 100 ribu euro."

"Selamat tuan rumah mendapatkan sebuah apartement di daerah amsterdam 'Zoku Amsterdam apartement'."

"Selamat tuan rumah mendapatkan kartu pramuka tingkat lanjut x1."

"Selamat tuan rumah mendapatkan kartu pramuka tingkat atas x1."

"Selamat tuan rumah mendapatkan kartu pemain tingkat emas x1."

"Selamat tuan rumah mendapatkan kartu pemain tingkat perak x2."

"Selamat kepada tuan rumah mendapatkan kartu tingkat perunggu x3."

Mendengar semua ucapan selamat dari sistem yang beruntun itu membuat Ness menganga tidak percaya.

Ini benar benar super.

Tapi yang membuat dia khawatir adalah identitasnya sekarang apa.

"Tuan rumah tenang saja. Sekarang tuan rumah adalah seorang pria yang tidak memiliki orang tua dengan kebangsaan Indonesia."

"Semua sudah di atur oleh sistem sebagaimana mestinya supaya tidak ada keanehan dalam profil tuan rumah."

"Kenapa masih Indonesia? Padahal bagus jika Belanda atau negara negara Eropa lainnya?"

Mau tak mau Ness bertanya.

"Melihat kebelakang, mimpi tuan rumah adalah membawa Indonesia ke puncak piala dunia jadi sistem membuat identitas berkebangsaan Indonesia."

"Terus bagaimana keadaanku di Indonesia?"

"Tuan rumah hanya terdaftar sebagai orang biasa di Indonesia yang sudah tidak memiliki orang tua dan keluarga. Dijelaskan juga tuan rumah pergi keluar negeri untuk belajar. Jadi tuan rumah tidak perlu cemas."

Mendengarnya membuat Ness menjadi tenang. Satu hal yang Ness masih bingung adalah tugas yang dijelaskan untuk mendapatkan poin.

"Tugas akan diluncurkan ketika tuan rumah sudah menandatangani seorang pemain."

Seakan mendengar suara hati Ness, sistemnya langsung menjawab.

"Harap diingat, tuan rumah bisa mengobrol dengan sistem menggunakan kesadaran saja. Kedepannya layar virtual juga akan muncul dalam benak tuan rumah."

Semua nya dijelaskan oleh sistem secara rinci membuat Ness tenang.

Hadiah

Mengingat dirinya masih di atas gedung, Ness akhirnya sadar dan segera ingin turun.

Berjalan menuruni semua anak tangga sembari melamun dan memikirkan semua yang terjadi beberapa menit yang lalu membuat Ness bergidik ketakutan.

Pasalnya semua sudah diatur dan dibuat sedemikian rupa.

Ness berpikir apakah sistem itu kiriman Tuhan yang dikirim khusus untuknya?

Apakah aku seseorang dengan keberuntungan yang tinggi?

Tidak tidak!

Ness yang berpikiran sedemikian rupa hanya bisa menyimpulkan bahwa dia adalah anak mama papa yang tertinggalkan dan diberi hadiah oleh Tuhan untuk menemani sisa hidupnya.

....

Setelah membutuhkan waktu lama untuk turun dari atas gedung, kini Ness berada di depan gedung itu dan menghirup udara segar.

"Sekarang bagaimana caranya aku ke apartemenku?"

"Bagaimana aku membayar transportasi nanti?"

Sistem yang mendengar nya pun tak tahan dan segera memberitahu.

"Arah akan diberi tahu oleh sistem nanti, uang untuk pembayaran transportasi ada di dompet tuan rumah karena sudah sistem pisahkan sebagian untuk disimpan di rekening tuan rumah."

Mendengarnya pun mau tak mau Ness tersenuum. Menurutnya sistem ini serbaguna dan bisa apa saja.

Segera Ness meraba raba celananya dan mendapati dompet dengan uang 100 euro.

Tak menunggu lama Ness langsung meminta bantuan kepada sistem untuk mengarahkan arah pulangnya.

...

Sesampainya di dalam apartement, Ness linglung sebentar karena tidak percaya dirinya akan menempati salah satu apartement termewah di Amsterdam.

Segera Ness duduk di sofa empuk.

"Sistem apa itu ramuan aneh?"

Ness ingin bertanya dari tadi hanya saja tanggung.

"Ramuan aneh ini seperti ramuan kelahiran kembali. Dimana setelah ramuan itu diminum akan membuat tuan rumah serasa dilahirkan kembali. Mulai dari wajah, badan dan semuanya akan memiliki hasil sempurna. Tidak lupa juga nilai kharisma yang akan membuat klien atau bos bos besar nantinya merasa terhormat berbincang dengan tuan rumah."

"Mengerti!"

Tak mau panjang lebar lagi, Ness yang mendengar penjelas itu juga langsung mengeluarkan ramuan aneh dan segera meminumnya.

Hanya saja tidak ada yang terjadi.

"Kenapa tidak ada yang terjadi?"

"Harap sabar tuan rumah!"

Segera setelah sistem menjawab, Ness merasakan panas dan kesemutan di seluruh tubuhnya. Ntah itu kaki, tangan, wajah atau manapun.

Ness hanya berteriak teriak menahan semuanya.

3 menit kemudian.

Ness yang terbaring di lantai pun membuka matanya, mencium bau aneh disekitarnya.

Ia dengan cepat berdiri dan mengendus ngendus sekitarnya.

Akhirnya bau yang menyengat tercium oleh hidungnya, membuat Ness mau tak mau menahan rasa mual untuk muntah.

Ness juga menemukan banyak cairan lengket berwarna hitam yang baunya tadi menyengat sampai kehidung menempel di bagian tubuhnya.

Ness segera berlari ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

...

Ness yang akhirnya sudah selesai pun keluar menggunakan handuk yang sudah disediakan di apartement.

Ness tau bahwa dia tidak punya pakaaiam ganti.

Ia segera menelpon ke bagian keamanan untuk membelikan beberapa baju.

Sembari menunggu datangnya baju, Ness menemukan bahwa bagian tubuhnya sudah banyak berubah.

Kini tubuhnya sudah berotot dan di bagian perut juga terdapat otot ototnya.

Ness berlari kekamarnya untuk menemukan cermin, dan tidak butuh waktu lama, ia akhirnya tertegun dengan pemandangan dalam pantulan cermin itu.

Tinggi badannya juga akhirnya mencapai 1,86 meter yang termasuk ideal untuk seukuran pria tampan.

Ness tidak melanjutkan memandangi dirinya di cermin lagi, ia kembali ke ruang tamu untuk membuka semua hadiah.

...

"Apakah tuan rumah akan menerapkan keterampilan semua bahasa asing?"

"Iya terapkan!"

Ness menjawab dengan pasti tanpa keraguan di lapisi dengan senyum cerah percaya diri.

Tak lama setelah memberikan jawaban, Ness merasa kepalanya berat dan pusing semakin lama terasa sakit namun di saat yang bersamaan banyak informasi yang masuk ke dalam pikirannya.

Hanya berjalan 1 menit lebih untuk penerapan keterampilan bahasa asing, namun Ness merasa bahwa itu semua berjalan sekitar 3 sampai 5 menit.

Ness menenangkan pikirannya terlebih dulu sembari mengolah beberapa informasi yang masuk tadi.

Setelah cukup tenang, Ness akhirnya mengehla nafas panjang.

Ia tidak menyangka baahwa dirinya akan bisa mahir dalam sebuah bahasa hanya dalam beberapa menit.

Jika ada yang bertanya mungkin banyak orang tidak akan percaya pada dirinya atau mereka akan menyangka dirinya berbohong dan di anggap sebagai orang gila.

"Apakah tuan rumah akan menerapkan ilmu broker dari masa depan?"

"Ya terapkan!"

Ness merasa tanggung bahwa dirinya harus menyelesaikan hal hal sepele seperti ini sekarang juga supaya kedepannya dirinya tenang.

Hal yang sama terjadi lagi, kepalanya sakit. Namun di bandingkan dengan yang terjadi tadi, penerapan ini sedikit lebih pendek hanya sekitar 30 sampai 45 detik saja.

Ness melakukan hal yang sama terlebih dulu untuk memahami beberapa informasi terlebih dulu.

...

30 menit kemudian,

Bel pintu apartement menyala, Ness tau bahwa itu adalah bagian keamanan yang tadi dia mintai tolong membelikan pakaian.

Ness segera menerimanya dan memberikan tip untuk karyawan keamanan itu.

Ness membeli beberapa pakaian.

Kebanyakan dari mereka adalah setelan formal berjas yang akan menunjukan kualitas dan keprofesionalan broker.

Ness awalnya ingin meminta membelikan sepatu namun karena takut salah, dirinya hanya bisa membeli nanti sendiri.

Segera Ness memilih 1 set pakaian biasa yang mudah di gunakan.

Tak lama, Ness selesai dan kembali duduk di sofa untuk membuka hadiah yang belum dibuka.

Ya itu adalah hadiah paling ditunggu tunggu.

Kartu!

Ness hanya berharap bahwa dalam pembukaan kartu ini ia bisa mendapatkan hasil yang maksimal terlepas dari tingkatan kartu itu.

Ia akhirnya memasuki antarmuka pembukaan kartu pemain.

Dimana kartu pemain ini akan menunjukan beberapa pemain dengan dilengkapi statistik atributnya.

Segera Ness melihat bahwa bagian pembukaan kartu itu adalah sebuah ruangan putih yang didepannya terdapat gerbang besi berwarna emas, perak dan perunggu.

Menurut penilaian Ness, warna gerbang ini akan menunjukan tingkatan kartu. Ini semakin membuat semuanya menjadi mudah.

Ness juga terasa familiar dengan keadaan didepannya ini, dia menilai bahwa ini seperti game FIFA.

Yaa!

Akhirnya dia meyakinkan bahwa ini sama dengan game FIFA.

Menurutnya, gerbang ini nantinya akan terbuka dan membawa dirinya ke sebuah lorong dimana di ujung lorong akan ada kartu pemain dengan dilengkapi atributnya.

Segera.

Ness membuka kartu tingkat perunggu yang dia punya.

Dia mempunyai 3 kartu dan dia membuka kartu pertamanya.

Ketika gerbang yang tertutup perlahan terbuka, segera layar virtual menunjukan langkah maju yang seakan menuntun Ness maju kedalam terowongan di belakang gerbang tadi.

Di dalam lorongnya sangat gelap, tapi dari kejauhan Ness bisa melihat di depannya ada sedikit cahaya kuning tua yang menunjukan warna perunggu.

Ness merasakan sensasi yang familiar, ia merasa bahwa tebakannya tadi tentang game FIFA benar adanya.

Ini merupakan bagian dari pembukaan kartu do FIFA.

Segera.

Ness melihat kartu tingkat perunggu itu semakin jelas.

Akhirnya.

Ness melihat di kartu itu ada wajah seseorang di sebelah kirinya dan dilengkapi dengan atributnya di samping kanannya.

Dimana atributnya itu terdiri dari passing, shooting, pace, dribbling, physic, dan defense.

Ada yang spesial ternyata, di paling bawah terdapat nilai atribut mental.

Ini benar benar hebat!

Tapi siapa pemain ini?

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!