Sparta Rotterdam Deal.

Maurice kemudian keberatan dengan gaji itu, itu merupakan gaji yang tinggi untuk pemain muda yang belum menunjukan performanya dalam liga dan tak bisa dipungkiri itu akan menjadi sebuah lelucon.

Segera keduanya saling berdebat, Ness hampir hampir meninggalkan dan mengatakan bahwa pembicaraan tidak bisa dilanjutkan jika tidak 3 tahun dengan gaji yang awal diberikan klub.

Setelah lama berdebat, akhirnya pihak klub mengalah dan menyujui permintaan Ness.

Jadi sekarang kedua pemain resmi bergabung dengan klub.

Dimana Fathur dan Zain memiliki gaji yang sama dan biaya pelepasan yang sama dengan masa kontrak 3 tahun.

Mereka berdua dibayar dengan gaji 5000 euro per minggu.

Belum jika mereka bisa memenuhi syarat untuk biaya bonus penampilan, walaupun terbilang sedikit lebih tinggi, namun itu tetap dibayarkan ketika akhir musim.

Namun untuk orang Indonesia dan pemain muda itu merupakan nilai yang besar.

Segera Ness mengatakan untuk kedua pemain itu memilih nomor punggung.

Klub menyediakan nomor nomor yang tidak ditempati.

Pada akhirnya, Zain memakai nomer 29 dan Fathur memakai nomer 28.

Maurice juga berkata untuk melakukan pemeriksaan besok. Jika kondisi tidak memungkinkan maka mereka tidak bisa tinggal di tim utama dan akan dipindahkan ke tim U19 walaupun penampilannua bagus.

Ness mengerti ini.

Kemudian acara photo photo dilakukan oleh pihak klub.

Setelah menyelesaikan semuanya, Ness keluar dan meminta mereka untuk tetap berlatih dan tidak pulang.

Meski musim sudah berakhir, Ness meminya keduanya untuk meningkatkan diri sebaik mungkin, agar ketika musim dimulai mereka bisa berada di tim utama dan bisa langsung memulai debutnya.

Mereka mengerti ucapan Ness dan menyetujui.

Ness pulang diikuti keduanya.

Segera keesokan harinya, klub merilis berita mengontrak pemain muda asal Indonesia, namun tidak ada keributan melainkan cemoohan untuk klub.

Berbeda dengan orang orang Indonesia yang menerima berita itu, mereka bangga dan senang. Apalagi orang Indonesia yang ada di Belanda, akhirnya mereka bisa menonton pemain Indonesia berlaga di panggung Eropa.

Dalam berita itu, klub menyatakan semoga berhasil kepada dua pemain muda ini untuk memulai karirnya di klub Sparta Rotterdam, mereka juga mengatakan semoga lancar dalam setiap pertandingannya.

Meski begitu, orang orang Indonesia tetap senang, namun yang tidak mereka sangka adalah pemain muda itu menerima kontrak dari tim utama dan bukan tim U 19 atau 21 nya.

Ness juga memposting photo kedua pemainnya yang sedang melakukan tanda tangan kontrak, ia meminta photo itu pada pihak klub.

Ia mengatakan, 'Semoga berhasil dan sukses untuk kalian berdua.'

....

2016/2017 bulan Agustus.

Para pemain semuanya sudah kembali ke tim untuk melakukan latihan lebih awal karena mereka juga harus terlebih dulu mengecek kesehatannya.

Mereka juga harus bersiap selama 1 bulan sebelum kompetiso dimulai kembali.

Ness sudah nyantai di apartemennya dan belum melakukan apa apa lagi selama beberapa bulan ini, ia hanya memperhatikan peningkatan kedua pemainnya saja yang terus berlatih setiap hari.

Ness juga tidak lupa memberitahu mereka untuk melakukan senam yoga agar tidak mudah terkena cedera.

Mereka juga sehari harinya hanya berlatih dan belajar bahasa Belanda dari mahasiswa yang di carikan oleh Ness.

Mahasiswa itu merupakan seorang pemuda yang mendapatkan beasiswa di Belanda dengan jurusan bahasa.

....

Akhir agustus, liga sudah kembali dimulai, Ness juga mendapatkan kabar bahwa pelatih utama menyukai kedua pemainnya jadi mereka bisa tinggal di tim utama, dan masuk dalam rencana formasinya.

Ness yang mendengar itu senang.

Segera.

Klub Sparta Rotterdam bertanding dengan AZ Alkmar.

Ness datang ke tempat karena Sparta Rotterdam menjadi tuan rumah. Ness berharap pemainnya akan melakukan debut kali ini.

Ness yang sedang duduk di tribun melihat keramaian yang ada di sekitarnya namun dia tetap mengabaikannya, fokusnya pada lapangan. Ia menunggu pemain pemain yang akan keluar.

Segera para pemain keluar, Ness melihat bahwa Zain memulai debutnya namun Fathur berada di bangku cadangan.

Ness mau tak mau merasa senang dan sedih karena keduanya tidak bermain di awal bersamaan.

Namun mengingat persaingan lini tengah yang cukup padat, Ness mengerti pilihan pelatih.

Formasi Sparta Rotterdam ialah 4 3 3.

Dimana Zain berada di sebelah kiri depan.

Kemudian, wasit meniupkan peluit tanda dimulai nua pertandingan.

Az Alkmar menguasi bola dengan baik dan memainkan ritme permainan mencoba menarik para pemain Sparta Rotterdam ke wilayahnya, namun sayang hal itu tidak terjadi.

Para pemain Sparta Rotterdam menunggu dengan sabar di daerahnya dan tidak melakukan pressing ketat karena laga baru di mulai.

Jika mereka langsung mempressing nya mungkin mereka akan kalah di akhir.

Segera para pemain Az Alkmar kehilangan kesabarannya dalam mengontrol permainan karena tidak menemukan celah sedikitpun.

Permainan menjadi lebih seru dan panas.

Akhirnya setelah sekian lama menunggu dengan sabar, bola berada di pihak Sparta Rotterdam, kali ini Sparta Rotterdam yang memiliki kendali atas permainan.

Menit 18, Sparta Rotterdam melakukan umpan lambung kedepan oleh pemain belakangnya. Umpan itu menuju penyerang tengah Sparta Rotterdam yang swdang dijaga ketat oleh pemain belakang lawan.

Penyerang tengah sulit untuk menerima bola, ia melihat pemain tengahnya menghampiri dan meminya bola, segera dia mengopernya dan tidak lama dia melihat bolanya ditendang ke arah belakang nya lagi.

Dia kurang mengerti dengan tendangan itu, ia segera berbalik dan melihat kebelakangnya, disana ia menemukan rekan lainnya sedang berlari dengan cepat mencoba mengejar bola yang sudah di tendang kedepan itu.

Pemain yang berlari itu adalah Zain, Zain langsung memulai berlari ketika dia melihat pemain tengah meminta bola dan akhirnya pemain tengah itu mengerti niat Zain makanya langsung menendang bolanya.

Zain yang sudah dekat dengan bola melihat kiper lawan maju untuk menghadangnya, Zain yang memiliki rating tinggi dengan mental tinggi mempunyai ketenangan dalam dirinya dan tidak langsung menembak karena panik. Ia segera menjemput bola dan memperlambar laju larinya.

Segera kiper lawan semakin dekat, Zain juga merasakan bahwa orang orang dibelakangnya mulai berlari. Ness kemudian mulai melakukan aksinya, ia menggocek kiper dengan mudah. Ia melakukan tendangan tipuan dengan kaki kanannya namun segera ia membalikan bolanya ke kaki kiri dan mulai membawanya kedepan mendekati gawang yang kosong. Ketika sudah berada dalam kotak penalti, Zain langsung menembaknya sembari melihat kebelakang.

Segera bola bersarang di gawang.

No look goal.

Stadium menjadi ricuh namun banyak orang tidak mengenal pemain ini karena ini pemain baru.

Meskipun sudah dikenalkan oleh platform klub di instagram dan di web mereka kurang percaya pada pemain ini, namun hari ini pemain itu menunjukan kualitasnya.

Skor menjadi 1 - 0 dimana Sparta Rotterdam memimpin.

Ness yang berada di tribun tersenyum senang melihat pemainnya mencetak gol.

Dia tidak menyangka Zain akan mencetak gol di debutnya.

Terpopuler

Comments

Zandi

Zandi

mantap... lanjut thor

2022-07-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!