Peningkatan

Belum berpuas dengan kemampuan Fathur, Ness segera melaukan fusinya keempat, ia menggunakan pemain Marten De Roon yang mempunyai rating 80, ia berharap ini akan memuaskan.

Segera proses penggabung dilakukan.

Dan tidam lama proses selesai.

Ness kemudian keluar dari fitur fusi dan memasuki fitur pemain yang ditanda tangani, ia melihat profil Fathur Hamdi melihat peningkatannya.

Mental menjadi 69, Pacenya menjadi 57, Shootingnya menjadi 59, Passingnya mebjadu 62, Dribblenya menjadi 55, Defendingnya menjadi 58, Physicnya menjadi 58 juga OVR nya menjadi 61.

Melihat ini Ness sedikit puas namun menurutnya ini belum cukup, walaupun atributnya sudah ada yang mencapai 60 an lebih tapi masih belum cukup.

Ness kemudian memasuki fitur fusi lagi dan memilih pemain Marek Hamsik dengan kartu tingkat perak, walaupun tadi Marten De Roon pemain dengan kartu tingkat perak dan rating 80, namun atributnya sedikit di bawah Marek Hamsik.

Segera proses penggabungan berlangsung.

Dan tak lama prosesnya juga selesai.

Ness keluar dan kemudian melakukan hal yang sama lagi dan langsung melihat Fathur lagi.

Kini peningkatannya masih sama namun, melihat dari angka angka ini, Ness bisa mulai menghitungnya bahwa peningkatan dari Marek Hamsik memiliki kelebihan 1 poin peningkatan dari atributnya.

Ness kemudian melihat atribut Fathur.

Mentalnya menjadi 76, Pacenya menjadi 64, Shootingnya menjadi 66, Passingnya menjadi 69, Dribblenya menjadi 62, Defendingnya menjadi 63, Physicnya menjadi 65 dan OVR nya menjadi 69.

Ness juga menemukan bahwa Fathur sudah menyalin skill yang dimiliki Marek Hamsik yaitu Long shoot dan long passnya.

Ness melihat ini memiliki asumsi bahwa setiap peningkatannya akan ada yang bertambah pesat dan tidak.

Ness melihat rating Fathur bertambah dan akan menginjak angka 70 ia menjadi senang, Ness memikirkan bahwa sekarang Fathur sudah bisa memiliki kesempatan untuk menjadi pemain yang berada di bangku cadangan Sparta Rotterdam dengan rating ini, namun jika Ness memilih untuk membawa Fathur ke liga Italia serie B yang dimana klub SPAL berada, ini mungkin akan cukup menjadi pemain utama, mengingat bahwa serie B masih di bawah serie A yang tingkatannya lebih tinggi.

Namun Ness tidak melakukan ini, bagaimanapun jika membawa ke Belanda dan bergabung dengan Sparta Rotterdam lebih penting dan lebih baik karena Sparta Rotterdam berada di liga teratas liga Belanda.

Ia berpendapat begini, karena tingkatan liga Belanda tidak setinggi Liga Inggris dan Spanyol yang berada di lima liga utama yang di temani oleh Francis, Geman, dan Italia. Belanda tidak termasuk kedalam lima liga utama, namun liga Belanda masih memiliki kekuatan tersendiri jika bersaing di liga Champions.

Ness akhirnya memutuskan untuk menggunakan kartu terakhir yang berada di posisi gelandang yaitu Axel Witsel, Ia ingin melihat berapa peningkatan Fathur dan apakah akan ada tambahan atribut dari skill dan karakteristik lagi.

Proses fusi Axel Witsel berlangsung, dan Ness tidak menunggu lama sampai kata berhasil keluar.

Ia kemudian keluar dan melihat hasilnya di fitur pemain yang ditanda tangani.

Mentalnya mebjadi 77, Pacenya menjadi 71, Shootingnya menjadi 73, Passingnya menjadi 76, Dribblenya menjadi 69, Defending menjadi 65, Physicnya menjadi 72 dan OVR nya menjadi 76.

Ness juga menemukan bahwa karakteristik Axel Witsel tersalin dan sekarang Fathur Hamdi memiliki karakteristik Leadership dimana ia bisa menjado kapten. Kemudian Ness melihat mental Fathur di angka 77 yang merupakan nilai dengan angka yang tinggi dimana pemain Eropa juga tidak banyak yang mencapai angka ini dalam hal mental.

Ness berasumsi begini karena ia telah melihat dari kartu pemain yang ia dapatkan bahwa mereka memiliki nilai mental yang kecil, mungkin mereka bisa sukses juga karena faktor X.

Melihat OVR nya menjadi 76, hasil ini membuat puas Ness, ini akan menjadi pemain utama di klub yang berada di liga eredivisie Belanda.

Apalagi mengingat Sparta Rotterdam yang berada di papan tengah klasemen liga eredivisie Belanda.

Ness sangat puas dengan keadaan Fathur yang sekarang, dia tidak kahawatir jika nantinya Fathur tidak lolos dalam percobaan.

Jika Fathur tidak lolos, maka mungkin itu kesalahan pihak klub yang tidak memiliki mata. Namun jika begini Ness akan tetap membawanya ke tim lain saja.

Setelah menghabiskan banyak waktu, Ness tidak sadar bahwa sekarang sudah hampir malam, Ness kemudian berdiri daru duduknya dan meregangkan tubuhnya.

Ia kemudian membersihkan dirinya di kamar mandi karena akan melakukan makan malam di luar.

Ia juga harus cepat, karena besok ia harus berangkat ke Jakarta bersama Fathur dan berharap Zain dengan keluarganya sudah menunggu disana.

Ness tidak mau menunggu.

Tidak lama, Ness keluar dari hotelnya karena sudah selesai membersihkan diri.

Ness berjalan jalan, dan akan menghampiri rumah makan yang tadi siang ia kunjungi.

Namun ia menemukan bahwa di tempat parkir ia melihat banyak mobil, ia menyimpulkan bahwa rumah makan ini termasuk ke dalam rumah makan yang akan ramai di malam hari.

Tapi keadaan ini tidak membuat Ness malu, dan ia pun melanjutkan langkahnya dan mulai masuk kedalam. Ia menemukan di dalamnya sangat ramai lebih dari ramainya parkiran.

Karena disini banyak orang mengobrol dan tertawa sedangkan di parkiran, maupun itu ramai karena banyaknya mobil, namun mobil mobil itu tidak bisa mengobrol dan tertawa seperti yang ada di dalam.

Ness kemudian mencari tempat yang masih kosong namun tidak menemukannya. Ia pun bertanya kepada pegawai restoran itu, namun jawabannya membuat Ness sedikit mengernyit.

Pegawai itu mengatakan bahwa tidak ada yang kosong, dan jika mau bisa bergabung dengan pelanggan yang tinggal sendiri karena tempatnya masih kosong.

Kemudian Ness memalingkan wajahnya dan mencari dimana tempat yang ada pelanggannya namun duduk sendiri, walaupun ia sedikit tidak mau berbagi tempat namun karena lapar dan karena kebutuhan, Ness mau tak mau mengikuti arahan pegawai itu.

Segera, salah satu pegawai melihat Ness dan menanyakan ada apa. Ness menjelaskan dan untungnya saja pegawai itu memberi tahu bahwa di tempat yang berada di sebelah kanan masih kosong karena pelanggan sebelumnya sudah pergi, Ness pun lega. Namun kelegaannya tidak berlangsung lama, karena pegawai itu mengatakan hal lain.

Pegawai itu menjelaskan bahwa setelah pelanggan sebelumnya pergi, ada 1 pelanggan lagi yang memesan tempat itu jadi pegawai itu menganjurkan agar Ness bergabung dengan pelanggan itu.

Kemudian pelanggan itu membawa Ness ke tempat itu, dimana arahnya berasal dari arah dimana pegawai barusan itu datang dan menghampiri Ness.

Tidak butuh lama bagi Ness untuk sampai disana, pegawai itu juga menunjukan bahwa tempat inilah yang masih bisa di tempati.

Ness mengernyit karena pelanggan lainnya adalah seorang perempuan.

Meski Ness di kehidupan dulunya tidak akrab dengan banyak perempuan namun Ness masih memiliki riwayat bahwa dirinya pernah menjalin hubungan spesial dengan para wanita.

Ia juga melepaskan keperjakaannya ketika berumur 21 bersama pacarnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!