Kemunculan kartu perunggu pertama segera keluar.
Pemain yang ada di dalam kartu itu, Ness tidak tau siapa dia, hanya saja melihat atribut miliknya, Ness mau tak mau memasang wajah masam.
Nama : Liam Bridcutt (26 tahun)
OVR : 66
Posisi : CM
Mental : 76
Pace : 54
Dribble : 62
Passing : 59
Shooting : 46
Physic : 74
Def : 67
Pengguna kaki : Kanan
Kaki kanan : 3 bintang
Kaki kiri : 3 bintang
Melihat itu semua, Ness tetap semangat karena ini baru kartu pertama yang dia buka.
Ia hanya berharap bahwa kartu ini akan berguna nantinua.
Segera, Ness menggunakan kartu perunggu ke duanya.
Adegan yang sama sekarang di ulang lagi.
Ness hanya bisa menahan senyum, menunggu apa hasil dari kartu ini.
Segera.
Nama : Kevin Mcdonald (26 tahun)
OVR : 66
Posisi : CM
Mental : 76
Pace : 43
Dribble : 63
Passing : 68
Shooting : 59
Physic : 65
Def : 66
Pengguna kaki : Kanan
Kaki kanan : 3 bintang
Kaki kiri : 3 bintang
Ness sekarang mau tak mau hanya memegang kepalanya sembari menggaruknya karena kedua kartu ini benar benar hampir mirip.
Walaupun ini kartu perunggu, Ness mengharapkan lebih karena tidak mungkin bahwa semua kartu perunggu buruk.
Segera, Ness kehilangan kesabarannya dan mulai menggunakan kartu perunggu terakhir.
Adegan yang sama terulang lagi.
Ness melihat kartu terakhir yang keluar ini tidak mau melihat karena ia takut kartunya akan lebih buruk.
Segera.
Nama : Lucas Deaux (27 tahun)
OVR : 70
Posisi : CM
Mental : 77
Pace : 44
Shooting : 54
Passing : 63
Drible : 64
Def : 68
Physic : 78
Pengguna kaki : Kanan
Kaki kanan : 3 bintang
Kaki kiri : 3 bintang
Melihat kartu terakhir mempunyai rating yang lumayan tinggi daripada sebelumnya, Ness menghela nafas lega.
Ia melihat ketiga kartu itu, dan tidak ada yang dia kenal.
Ness ingin segera menggunakan kartu perak dan emas karena ia merasa bahwa kartu ini akan terasa bagus.
Menurut tingkatannya, ia memiliki keyakinan bahwa kartu perak akan ada di atas 70 dan kartu emas di atas 80.
Segera.
Ness memutuskan untuk menggunakan kartu peraknya.
"Apakah tuan rumah akan membuka kartu pemain tingkat perak?"
"Ya buka!"
Segera adegan yang sama terulang lagi.
Hanya saja sekarang ada yang berbeda yaitu warna gerbang nya berubah.
Yang tadi itu berwarna kuning ketuaan yang menunjukan perunggu dan sekang berwarna silver.
Segera layar virtual maju seakan mendorong Ness untuk memasuki lorong.
Dari kejauhan kartu yang bentuk sama namun dengan warja berbeda terlihat.
Takkk!
Nama : Marten De Roon (24 tahun)
OVR : 80
Posisi : CM
Mental : 84
Pace : 70
Shooting : 68
Passing : 70
Dribble : 71
Def : 82
Physic : 83
Pengguna kaki : Kanan
Kaki kanan : 3 bintang
Kaki kiri : 3 bintang
Melihat nama Marten De Roon, Ness mengenalnya. Ia tahu pemain ini.
Pasalnya pemain ini berada di klub kuda hitam Italia.
Atalanta!
Dia memiliki kewarganegaraan Belanda, ia mengawali karir juniornya di Feyenoord dan Sparta Rotherdam.
Mengawali karir profesionalnya di Heerenveen dan pergi ke klub kuda hitam Italia Atalanta.
Ia merupakan salah satu pemain timnas Belanda.
Ness cukup mengenal pemain ini.
Segera Ness menggunakan kartu perak terakhir.
Adegan yang sama terulang kembali.
Nama : Benjamin Bourigeaud ( 21 tahun)
OVR : 80
Posisi : RW, RM, LM.
Mental : 76
Pace : 76
Shooting : 76
Passing : 82
Dribble : 80
Def : 66
Physic : 76
Pengguna kaki : Kanan
Kaki kanan : 3 bintang
Kaki kiri : 3 bintang
Lagi lagi Ness melihat kartu pemain ini dan tidak mengenalnya, walaupun tidak mengenalnya namun melihat OVR dan atributnya Ness sangat puas dengan kartu pemain perak.
Ness akan melakukan pembukaan kartu pemain terakhir, namun ia ragu ragu.
Tapi segera, ia mengencangkan niatnya dan meminta sistem untuk membuka kartu pemain tingkat emas.
"Apakah tuan rumah akan membuka kartu pemain tingkat emas?"
"BUKA!"
Ness menjawab dengan tegas tetapi sembari menggigit bibirnya.
Ia takut kartunya akan mengecewakan.
Namun ia berharap agar kartunya cukup memuaskan sehingga tidak membuatnya kecewa.
Ness mengharapkan yang terbaik untuk kartu ini karena ini satu satunya kartu pemain tingkat emas.
Segera.
Adegan yang sama terulang lagi.
Hal berbeda adalah gerbang berwarna emas.
Di lorong, Ness melihat cahaya yang menyilaukan di depannya.
Mungkin itu berasal dari kartu pemain, menurut Ness.
Segera.
Ness melihat kartu pemain itu.
Ia mau tak mau terdiam sesaat.
Membeku.
Tidak menyangka.
Amazing!!
Nama : Heung Min Son ( 23 tahun)
OVR : 87
Skill : Technical dribble, speed dribbler, long shoot, finesshe shoot, acrobat, distance shooter, clinical finisher.
Karakteristik : Solid player, complete forward, dribbler.
Posisi : LW, LM, ST
Mental : 71
Pace : 89
Shooting : 88
Passing : 82
Dribble : 86
Def : 42
Physic : 69
Pengguna kaki : Kanan
Kaki kanan : 5
Kaki Kiri : 4
Ness melihat ini mau tak mau ingin berteriak dan melonpat lompat.
Ia ingin segera memamerkannya ke orang lain namun sayang, ia ingat bahwa ini hanya bisa dilihat olehnya saja.
Heung Son Min.
Pemain Asia terbaik.
Pencetak Gol terbanyak yang menyaingi Mo Salah di liga Premier League tahun 2021/2022.
Heung Son Min.
Pemain timnas Korea.
Pemain Tottenham.
Mengawali karirnya di Hamburg German.
Kemudian di beli oleh Bayern Leverkusen.
Dan mendarat di Tottenham.
Cerita menariknya, Ia memutuakan untuk pergi ke German di usia muda untuk mengejar cita citanya.
Inilah pemain dengan mental dan kualitas di atas rata rata yang dimiliki oleh Asia.
Ness tidak terlalu terlaurut dalam kegembiraan lagi, pasalnya ini hanya akan digunakan untuk pemainnya nanti dan bukan dirinya yang akan menjadi agen Heung Min Son.
Ness langsung kembali dan melihat lihat semua kartu yang sudah didapatnya.
Semuanya ada 6 kartu pemain yang bisa di fusikan.
Ness teringat bahwa dia harus membuka kartu pemain yang akan ditandatanganinya.
Segera, Ness membuka fitur Pembuka Pramuka.
"Apakah ini akan menghasilkan pemain muda?"
"Apakah aku bisa memilih dimana posisi yang kuinginkan?"
Ness mau tak mau menanyakan pertanyaan itu, takutnya ia menghasilkan pemain berumur 23 tahun.
Pasalnya walaupun muda namun sudah telat untuk berkarir di Eropa.
"Tentu tuan rumah."
"Tidak, posisi pemain yang didapatkan akan secara acak."
Mendengar jawaban sistem, Ness mau tak mau kecewa sembari menggelengkan kepalanya.
Ia berharap bisa memilih posisi, pasalnya ada banyak kartu pemain tengah yang dimilikinya.
Jika dia tidak mendapatkan pemain tengah, bagaimana kartu ini akan digunakan.
Segera dia membuka kartu pramuka tingkat atas terlebih dahulu.
"Apakah tuan rumah akan membuka kartu pramuka tingkat atas?"
"Buka."
Ness menggosok tangannya berharap ia mendapatkan sesuai yang dia inginkan.
Segera.
Adegan dimana peta dunia terlihat, dan menunjuk ke wilayah Asia Tenggara, tepatnya Indonesia.
Petunjuk itu rinci dan jelas.
Indonesia, dan menuju daerah Surabaya.
Segera.
Penunjuk itu berhenti di kota Surabaya.
Lalu tidak lama, munculah wajah seorang anak remaja dengan perawakan tinggi namun badannya tipis.
Dilihat dari wajahnya yang putih, ia terlihat tampan.
Rambut ikalnya berwarna hitam dengan bola mata kecoklatan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments