"Apakah mall akan menjual kartu pemain? Apakah mall akan menjual kartu pramuka?"
"Item itu akan di jual di mall, namun mall tidak akan terbuka setiap hari. Mall akan buka setiap awal bulan. Jadi bisa dibilang tuan rumah harus mengumpulkan banyak poin dan membelanjakan poinnya ketika awal bulan."
"Pengingat : Di mall juga terdapat kartu pemain tingkat platinum, dimana pemain ini mempunyai rating antara 87 - 91. Jika keberuntungan tuan rumah bagus, tuan rumah juga bisa menemukan kartu tingkat Unexpected dan membelinya. Pemain tingkat Unexpected ini hanya berisi 2 pemain dimana Ronaldo dan Mesii di dalamnya."
"Pengingat : Di mall juga akan terdapat kartu pramuka tingkat super, dimana pemain ini mempunyai potensi 92 ke atas. Ini bisa dibilang mempunyai potensi yang sama dengan Ronaldo dan Messi."
"Pengingat : Harap tuan rumah bekerja lebih kerad dalam mengumpulkan poin dan menyelesaikan setiap tugas yang diberikan."
Ness yang mendengar semua penjelasan sistem mau tak mau memiliki banyak expresi di wajahnya, rasa tidak berdaya, senyum, dan tidak menyangka.
Pasalnya ketika mall tidak akan di buka setiap hari dan membukanya hanya setiap awal bulan membuat Ness tidak berdaya. Tapi memikirkan poinnya lagi, Ness mengerti bahwa jika di buka setiap hari, Ness juga tidak akan mempunyai cukup poin untuk di belanjakan di mall.
Ketika suara sistem menjelaskan tentang tingkat kartu pemain tingkat platinum dan kartu tingkat Unexpected, Ness merasa senang. Ini seakan menghibur dirinya yang sudah lelah ditambah rasa tak berdaya tadi.
Namun sistem juga menambahkan hal yang lebih tak terduga lagi yaitu memberi tahu bahwa kartu pramuka juga di jual dengan tingkat super dimana di dalamnya ada pemain dengan potensi yang setingkat Messi dan Ronaldo.
Dari semua penjelasan sistem, Ness akhirnya mengerti semuanya dan memiliki kesimpulan tentang tingkat kartu pemain.
Tingkat Perunggu : 60 - 70
Tingkat Perak : 70 - 80
Tingkat Emas : 80 - 87
Tingkat Platinum : 87 - 91
Tingkat Unexpected : 92 - Tak terbatas.
Ada juga kesimpulan tentang kartu pramuka.
Tingkat Awal : 65 - 74
Tingkat Menengah : 75 - 80
Tingkat Atas : 80 - 85
Tingkat Lanjut : 85 - 91
Tingkat Super : 92 - tak terbatas.
Ness yang memiliki kesimpulan ini akhirnya bisa santai ketika membuka kartu karena sudah tau tingkatannya dan potensinya.
Mendapatkan banyak hadiah berupa kartu dari penyelesain tugas, Ness tidak langsung membukanya. Ia ingin membukanya ketika sudah menandatangani pemainnya itu. Ia juga berpikiran jika setelah dia berhasil menandatangani pemain itu, dirinya akan mendapatkan hadiah lagi.
Jika benar begitu, maka kalau Ness membuka sekarang akan tanggung jadinya. Ness berniat membukanya semua barengan.
....
2 hari sudah berlalu, Ness yang masih berada di Paris, kini sudah bersiap untuk pulang ke Indonesia. Ia sudah memesan tikwt penerbangan. Ness juga tidak membawa banyak barang untuk pulang sekarang, mengingat dirinya tidak punya siapa siapa di Indonesia.
Ia juga berniat untuk kembali secepat mungkin ke Eropa setelah menyelesaikan urusannya di Indonesia.
30 menit kemudian,
Ness yang berada dalam taxi menuju ke bandara, membuka handphonenya. Ia memainkan handphonenya, memhuka aplikasi instagram dan mengecek ngeceknya.
Ia mendownload aplikasi ini karena nantinya aplikasi ini akan booming sekali. Ness juga berniatan untuk mengungkapkan dan memposting setiap kesepakatan pemain yang sudah selesai sebelum tim mengumumkannya. Meski ini sedikit keterlaluan. Namun Ness juga harus memikirkan lagi niatnya ini.
Segera.
Ness sampai di bandara dan menunggu waktu penerbangannya.
....
Ness yang sudah sampai di Indonesia tidak mau membuang banyak waktu untuk berjalan jalan. Segera dia pergi ke Bandung terlebih dulu untuk bertemu pemain yang akan ia tanda tangani untuk bergabung dengan perusahaan pialangnya dan berada di bawah panjinya.
Ness yang awalnya berniat memvawa 1 pemain terlebih dulu mengurungkan niatnya ketika mengingat umur mereka berdua.
Jadi Ness berniat membawa keduanya sekaligus.
Umur Zain Ikhram akan genap berusia 18 tahun dalam 1 bulan lagi kurang lebih dan Fathur hamdi akan genap berusia 18 tahun 3 bulan lagi.
Sekarang bulan Desember, dan liga hanya buttuh beberapa bulan lagi untuk selesai.
Jadi Ness harus bertindak dengan cepat.
Setelah menganalisa semuanya, Ness segera bertindak dan pergi menuju Bandung terlebih dulu.
Ness yang dalam perjalanan ke Bandung, melihat instagram Zain Irkham yang ternyata dia adalah seorang pemain akademi Persib Bandung. Jadi Ia segera pergi ke kantor Persib Bandung untuk menanyakan informasinya.
Setelah sekian lama perjalanan, Ness akhirnya sampai di Bandung dan tepat berada di depab kantor Persib Bandung.
15 menit kemudian, Ness keluar dari kantor itu dan mengetahui bahwa akademi Persib Bandung sedang bertanding. Ness juga tahu bahwa Zain berada di tim U19 untuk mengikuti kompetisi liga Indonesia U19.
Segera Ness berangkat ke stadion dimana tempat bertanding itu.
....
Duduk di tribun yang lumayan di padati oleh supporter, mata Ness langsung tertuju ke lapangan mencari dimana Zain berada. Ia mengingat bahwa posisi Zain adalah sayap kiri.
Tidak lama, Ness menemukan pemuda bernomer punggung 11 sedang meminta bola namun dirinya tidak di beri operan oleh temannya. Pemuda bernomer 11 itu berlarian mengikuti alur permainan.
Ness yang di tribun menjadi kesal karena ia tidak bisa melihat bagaimana Zain akan bertindak ketika membawa bola.
Segera, Zain menemukan bola liar dan segera menjemputnya dengan cepat. Ia kemudian membawa bola ke daerah pinggiran lapangan sebelah kiri dengan cepat. Ia menggocek beberapa lawannya walaupun ada kalanya Zain menggocek lawannya dengan sedikit kesusahan.
Ketika hampir sampai di ujung garis lapangan, Ness melihat Zain melakukan tipuan kepada seorang pemain belakang lawan.
Pemain belakang itu menyangka bahwa Zain akan melakukan umpan lambung namun nyatanya Zain hanya menipunya saja. Zain yang sudah berhasil menipu dan melewati pemain belakang itu langsung berlari membawa bolanya ke dalam kotak penalti.
Ketika di dalam kotak penalti ada 1 orang temannya Zain meminta operan padanya, namun Zain tidak mengopernya dan langsung menendang bola itu dengan keras namun indah ke pojok kanan atas.
Bola itu mengalir dengan indah, kiper lawan yang sudah siap dan berada di posisi yang sudah tepat segera beraksi untuk melakukan penyelamatan.
Namun melihat bahwa alur bolanya yang semakin tajam, kiper itu merasa putus asa, jari jarinya tidak mengenai sedikit pun bola, menyentuhnya juga tidak. Dan akhirnya bola pun bersarang di gawangnya.
Zain yang sudah mencetak gol itu tidak merayakan golnya, Ness yang melihat itu bingung. Segera dia melihat ke papan skor fan menemukan bahwa tim Zain unggul lebih besar. Pantas saja Zain tidak merayakan golnya.
Ness tersenyum melihat tindakan yang dilakukan Zain. Ness yakin bahea pertandingan ini tidak ada apa apanya untuk Zain.
Pertandingan berlanjut dan Ness menontonnya dengan fokus. Ia senang melihat Zain di lapangan membuat nyaman.
Tak terasa waktu terus berjalan, pertandingan pun selesai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
ASIKIN AJA
lanjut atau engga nih thor?
2022-08-05
0