Mengejutkan

Setelqh gol tadi, kini permainan malah menjadi semakin panas namun sampai menit ke 45 dimana akhir babak pertama. Tidak ada gol yang dicetak lagi, tapi tetap saja tim B mendominasi.

Ketika istirahat, pelatih mengganti susunan tim, dimana Zain dan Fathur dipindahkan ke tim A.

Tidak ada pemain lain yang berkomentar, mereka juga tau keadaannya.

Di babak pertama tadi, Fathur tampil dominan di lini tengah dan mengatur semua area tengah lapangan.

Sedangkan Zain, dia menggila dengan melakukan solo shownya, ia memamerkan kakinya yang cepat, dan melakukan terbososan terobosan dengan kelincahannya, hanya saja semakin lama banyak pemain yang mengurung Zain.

Para pelatih dan staff dibuat terkejut dengan penampilan kedua pemain ini.

Mereka tidak menyangka kedua pemain ini sudah berada di luar jangkauan tim U19.

Mereka sudah seperti pemain tim utama yang memiliki banyak pengalaman.

"Pelatih, kita harus membiarkan dia tinggal disini."

"Jangan sampai kedua ini pergi ke tim lain. Kita harus menandatanganinya."

Pelatih itu hanya menatap ke arah lapangan.

"Meski mereka tidak berada di tim U19 nantinya, mereka akan membantu tim utama. Kita bisa melihat kualitasnya ini."

Pelatih juga mengerti ini.

Sedangkan di tribun, Ness yang sedari tadi menonton pertandingan tersenyum tiada hentinya, ia puas dengan penampilan mereka berdua.

Dibandingkan dengan Maurice, Ness lebih tenang. Maurice, dia hanya bisa berdiri ketika dia melihat kedua pemain itu memegang bola.

Awal awal dia merasa khawatir kedua pemain ini tidak bisa beradaptasi dengan taktik pelatih, namun dia ternyata salah.

Ini mengejutkannya.

Dia juga sudah memiliki tekad bahwa kedua pemain ini harus tinggal dan segera ditanda tangani.

....

Segera babak kedua dimulai lagi.

Permainan yang awalnya di dominasi oleh tim B di babak pertama, kini berganti.

Area lapangan di dominasi oleh tim A, dimana Zain dan Fathur berada.

Dari awal mulainya babak kedua, tim B tidak bisa menyerang sedikitpun, melainkan tim A yang terus memborbardir gawang tim B.

Kini permainan sudah mencapai menit 78, dan skornya sudah menjadi 4 - 1. Dimana Fathur membuat 2 assist dan Zain membuat 1 assist. Mereka berdua berkontribusi atas tim.

Jadi bisa dibilang statistik kedua pemain ini mengejutkan orang orang yang berada di luar lapangan.

Zain 1 gol 1 assist.

Fathur 2 assist.

Meskipun Zain tidak mencetak gol di tim A namun kontribusinya masih dihitung.

Segera pertandingan mencapai menit terakhir dan tidak lama, pelatih yang berperan sebagai wasit pun meniup peluit tanda akhir dari pertandingan.

....

Ness yang sudah berada di kantor bersama Maurice kini sedang berbincang.

Mereka membicarakan tentang kedua pemain itu.

Tidak lama, ketika mereka mengobrol pelatih U19 itu datang ke kantor Maurice.

"Tuan Maurice, kita harus mengontrak mereka berdua."

Pelatih itu menyampaikan keinginannya kepada Maurice, Maurice yang mendengar itu tersenyum dan sudah tau.

"Aku tau, aku sedang membicarakannya dengan agennya."

Seketika pelatih U19 itu melihat wajah yang akrab, pasalnya dia sudah tau orang yang duduk di depan Maurice.

"Baiklah, itu saja Tuan Maurice. Saya akan kembali dulu."

Segera ruangan menjadi sepi.

"Kamu mendengarnya kan? Ternyata pembicaraanmu waktu itu tidak bohong."

Ness pun tertawa dan tersenyum tidak mengatakan apa apa. Dia sudah memasuki keadaan serius ketika tau bahwa sudah waktunya membicarakan kedua pemainnya lebih serius.

Maurice pun mengerti.

"Aku ingin kamu menyampaikan pesanku, agar mereka bisa datang besok ke kantor ku denganmu. Aku akan menyiapkan kontraknya besok."

"Baiklah. Semoga kontraknya menyenangkan."

Segera Ness berjabat tangan dan meninggalkan ruangan.

Ini membuat Ness senang.

Ia kembali pulang ke hotel dan tidak menunggu ke dua pemainnya itu. Mereka sudah tau jalan dan bisa pulang sendiri ketika mereka sudah terbiasa.

...

Malam harinya,

Ketika mereka bertiga sedang makan malam, Ness mengatakan informasi tentang mereka berhasil lolos dan bisa bergabung dengan tim.

Mereka pun senang dan ingin segera mengabari keluarganya, namun Ness menghentikannya terlebih dulu.

Dia berkata untuk menunggu sampai keduanya menandatangani kontrak, mereka pun akhirnya setuju.

Keesokan harinya.

Jam 8.25 pagi, Ness dengan keduanya berada di kantor Maurice.

Mereka bereempat duduk.

Maurice kemudian mengeluarkan 2 berkas dan memberikannya kepada 2 pemain itu. Ness menyuruhnya untuk membacanya. Ness menunggu keduanya selesai membaca.

Dan tidak lama setelah selesai membaca, Ness melihat kedua pemain itu tersenyum senang. Ness kemudian mengambilnya dan membacanya.

Dia melihat disana biaya penandatanganan tidak ada biaya karena mereka tidak memiliki klub. Meskipun memiliki klub dulunya di Indonesia itu hanyalah akademi dan tidak memiliki kontrak kerja.

Setelah melihat semuanya Ness merasa cukup baik baik saja.

Dan ternyata ini kontrak langsung untuk tim senior.

Dan akhirnya Ness melihat gaji yang di cantumkan untuk kedua pemain itu.

Untuk Zain, Ness melihat gaji dengan 5000 euro per minggu, dan sama halnya dengan Fathur yang mendapatkan gaji 5000 euro.

Ness kemudian menganalisa tidak ada yang salah dan segera melanjutkan ke lembaran berikutnya.

Ini adalah bonus penampilan.

Untuk Zain, Ness melihat bonus penampilannya dengan syarat.

Mencetak gol lebih dari 10 gol dalam 1 musim akan mendapatkan 15000 euro.

Sedangkan untuk assist, harus setidaknya memberi 5 7 assist selama 1 musim dan akan mendapatkan 10000 euro.

Jadi bisa di totalkan jika Zain memenuhi syarat semuanya dia akan mendapatkan bonus 25000 euro dalam 1 musim dari biaya gaji yang didapatkannya perminggu.

Untuk kondisi Fathur, Ness hanya melihat biaya bonus penampilan dari mencetak assist saja.

Mencetak 15 assist dalam 1 musim mendapatkan 25000 euro.

Ness menganggukkan biaya bonus penampilan ini dan tidak ada kesalahan.

Namun Ness sedikit menambahkan jika pemainnya harus bermain setidaknya 70 menit lebih dan pihak lain tidak memiliki keraguan apapun dan menyutujuinya.

Ness membuka lembaran selanjutnya, dimana lembaran itu diisi dengan biaya release clause dan buy out clause.

Release clause.

Pemain diikat dengwn klausul pelepasan, fungsinya mempersilahkan pemain pergi dari klub, asalkan ia sanggup membayar nilai yang tercatat dalam klausul pelepasannya itu.

Ness melihat nilai pelepasannya hanya 3 juta euro, dan merasa tak masalah. Ini berlaku untuk kedua pemainnya.

Kemudian Ness melihat buy out clause kosong tidak ada isinya, yang berarti menunggu keputusan dari pihak Ness.

Ness juga tidak keberatan dengan hal ini, karena hitung hitung untuk menancapkan titik awal di Sparta Rotterdam supaya kedepannya dia bisa merekomendasikan pemain lagi.

Ness juga percaya bahwa pemainnya akan bernilai lebih dari 3 juta nantinya ketika mereka sudah terbiasa dengan liga eredivisie, jadi tidak ada masalah tentang semuanya.

Ness juga melihat waktu kontrak selama 5 tahun, namun Ness segera berkata tidak bisa 5 tahun, paling paling 3 tahun. Jika ingin 5 tahun tambahkan gajinya menjadi 15000 euro perminggu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!