Kota Gang Ma.

Zhang Mo berjalan maju, Menerobos sungai orang-orang di jalan. Sheng Feng mengekor di belakang nya.

Mereka sampai di sebuah penginapan. Zhang Mo membuka pintu masuk keruangan VIP. Sheng Feng memiliki ekpresi aneh terpancar di wajahnya.

Tunggu! Apa yang dia rencanakan? Buakankah kita sama-sama laki-laki?

Melihat ekpresi aneh Sheng Feng, Zhang Mo duduk di kursi lalu mengatakan.

"Jangan berpikir yang aneh-aneh."

Sheng Feng pun memperbaiki pikiran nya. Dia masuk menyusul Zhang Mo dan duduk di kursi yang berserbangan dengan nya. Di antara mereka berdua ada sebuah meja dengan ukuran sedang.

Karena ruangan itu adalah ruangan VIP, jadi itu sangat luas. Tentu saja desien interior juga sangant bagus. Ada ranjang besar dan lemari besar. Kursi minimalis bagus dengan ukiran yang indah. Dan juga meja sedang di antara kursi mempunyai motif ukiran yang bagus.

Zhang Mo melambaikan tangan dan pintu kamar itu langsung tertutup. Zhang Mo mengeluarka teh dari cicin ruang lalu menuangkan untuk mereka berdua. Dalam fisi Sheng Feng dia mengeluarkan teko dan gelas dari udara tipis. Yang membuat Sheng Feng berpikir. Apakah dia adalah pesulap?

Zhang Mo menatap Sheng Feng dan mengatakan.

"Jadi apa yang ingin kau ketahi?" Sambil meminum teh secara perlahan.

"Bukan kah aku sudah mengatakanya?" jawab Sheng Feng. Lalu dia juga mengambil teh tersebut dan menciup bau yang sangat harum. Dia mulai meminumnya menbuatnya semakin kaget. Dia merasa ada sesuatu yang mengalir ke tubuhnya lalu membuat perutnya panas. Dan panas itu menyebar ke seluru tubuhnya membuat Sheng Feng menjadi penuh energi. Sheng Feng menatap teh itu dengan kagum.

"Kau benar-benar bisa merasakan Qi Sejati." Meskipun dia sudah tau tadi. Akan tetapi setelah melihatnya secara langsung, dia masih cukup terkejut.

"Lalu kenapa kau butuh herbal?" tanyan nya lagi.

"Tentu saja untuk mengejar puncak beladiri." Faktanya Sheng Feng tidak terlalu memiliki motivasi untuk menuju ke puncak beladiri. Dia menerima permintaan Hantu tua itu juga karena dia ingin belajar beladiri untuk melindungi dirinya.

Dan dimana dunia Ektren itu? dia bahkan tidak tau.

Mendengar jawaban Sheng Feng, Membuat Zhang Mo tercengang jadi dia tidak menanyainya lagi. Akan tetapi saat melihat mata Sheng Feng tidak ada motivasi untuk mencapai itu membuat Zhang Mo meragukannya.

Selain itu dia sering melihat Sheng Feng membantu Nenek tua dan anak-anak. Pada ahkirnya dia hanya bocah yang baik hati. Membuat Zhang Mo menatap Sheng Feng dengan wajah Kawatir.

Melihat ini Sheng Feng malah mengartikan lain.

"Kakak, apakah aku membuat mu kecewa?" tanya Sheng Feng. Apakah kakak mo kecewa karena aku tidak jadi mengikutinya?

"Tidak, itu malah bagus. Bukankah dari pada menjadi ekor harimau lebih baik menjadi kepala ayam. Siapa yang tau ayam itu akan menjadi poenik suatu hari nanti." Mengatakan itu dengan tenang.

Namun malah membuat Sheng Feng bingung.

"Jika kau mengikuti ku, bukan kah pada ahkirnya aku akan melindungi mu." Jelas Zhang Mo. Intinya Zhang Mo mengatakan kalo bagus untuk mencari pengalaman sendiri.

Sheng Feng paham jadi dia mengangguk. Dia harus melalui jalannya sendiri.

"Namun aku hanya kawatir satu hal." kata Zhang Mo.

"Apa?"

"Untuk itu aku akan berpesan padamu. 'Tidak perduli apapun yang terjadi jadilah dirimu sendiri'." kata Zhang Mo dengan samar malah membuat Sheng Feng lebih bingung.

Zhang Mo tidak menjelaskan nya. Hanya mengatakan.

"Kau akan tau saat itu tiba. Yang jelas kau harus mengingatnya dengan baik."

"Seperti yang di katakan Kakak Mo. Saya akan mengingatnya." jawab Sheng Feng dengan sopan.

Zhang Mo mengangguk.

"Baiklah kalau kau sudah memutus kan. Maka aku akan memberi tau mu." Mengataka itu sambil mengeluarkan sebuah Gulungan kertas berwarna coklat dari cincin ruang.

Hal ini membuat Sheng Feng sangat penasaran jadi dia bertanya.

"Kak, barang-barang itu keluar dari mana?"

Zhang Mo memperlihatkan cincin nya lalu mengatakan.

"Ini di namakan cincin ruang. Ini di gunakan kulivator untuk menyimpan barang."

"Wow."

Sheng Feng menatap dengan terkejut seperti melihat hal yang luar biasa.

"Lupakan saja itu, kita kembali ke topik utama."

"Baiklah."

Zhang Mo membuka gulungan kertas itu dan menunjukan gambar suatu pulau besat. pulau itu seperti di bagi menjadi 3 wilayah. dan di sana juga terdapat tiga titik besar dengan warna yang berbeda. menunjukan itu adalah wilaya yang penting.

"Pulau ini di namakan dataran han. di bagi menjadi 3 wilayah yaitu wilayah hijau, Wilaya kuning, dan Wilayah hitam. Semua wilayah di pimpin dan di perintah oleh Kerajaan Muyen. Dan memberi upeti setiap tahun pada kerajaan. Setiap kota juga ada kelompok kusus untuk mengatur kota tersebut. Yang di pimpin oleh Walikota sekaligus menjadi hakim distrik. Dan mereka juga yang bertugas mengirim upeti ke kerajaan"

Mendengar ini Sheng Feng bertanya.

"Kenapa di kota Qing, aku tidak perna melihat wali kota?"

"Karena ini hanya kota yang sangat terpencil. selain itu kekutan pasukan tidak terlalu tinggi. Jadi Sekte Bunga Giok dan Sekte Pedang Naga sudah cukup untuk mentertibkan orang-orang."

Mungkin gara-gara itu juga alasan ke dua sekte selalu perang dingin. pikir Sheng Feng.

"Namun bukan kah Sekte Bunga Giok lebih mendominasi sekarang. Apakah yang menjadi hakim distrik saat ini adalah Sekte Bunga Giok." tanya Sheng Feng karena mengingat ada 2 pratisi qi sekarang.

"Benar." jawab Zhang Mo mengkorfirmasi itu.

"Juga kekuatan dari Sekte Bunga Giok sudah layak di sebut kekutan kelas 3." katanya Zhang Mo lagi.

"Kekuatan kelas 3?" Sheng Feng bingung.

"Ya, kekutan di pulau han di bagi menjadi 4 kekutan. kekuatan teratas tentu saja itu adalah keluarga kerajaan. Dan yang lain adalah kekuatan kelas satu, dua dan tiga."

"Ada 8 keluarga besar juga di kota pusat. dan mereka tergolong damam kelompok kekutan kelas 1. Kalo kekutan tingkat 3 itu seperti Sekte Bunga Giok saat ini."

Sheng Feng mengangguk mengerti.

Lalu Zhang Mo melanjutkan.

"Nah, Posisi kita saat ini di sini." dia menunjuk ke tempat tertentu.

"Wilaya kuning!" Seru Sheng Feng.

"Ya, ini adalah wilaya yang sama dengan ibu kota pusat." Sambil menunjuk titik kuning besar di sana.

Sheng Feng melihat titik kuning itu dan merenung. Jadi titik kuning itu adalah ibu kota pusat.

"Kalo begitu titik yang lain." Sheng Feng bertanya. Pasalnya terdapat tiga titik di situ yaitu berwarna kuning, hijau dan hitam.

Zhang Mo menunjuk ke titik hitam dan berkata.

"Di wilayah hitam. titik hitam itu di sebut 'zona mati'. Selain itu dari wilayah lainnya, wilayah hitam adalah yang paling lemah soal kekuatan tempur."

"Zona mati!" Sheng Feng mengulangi.

Lalu dia menunjuk ke titik berwarna hijau.

"Dan di sini di sebut 'kota ajaib' itu adalah surganya para kulivator dan juga daemon." katanya mengahkiri penjelasan.

Tiba-tiba dia menemukan kata aneh yang di katakan oleh Zhang Mo. 'Daemon?'

"Apa itu daemon?" tanya nya.

"Daemon adalah 'Monster Beast' namun mereka telah mengembangkan kebijaksanaan dan kecerdasan. jadi tidak menggunakan insting." jelasnya.

Sheng Feng sedikit terkejut. ternyata ada banyak hal di dunia ini yang belum dia tau. membuatnya menjadi bersemangat.

Dia menatap ke peta itu dengan penuh semangat. Seperti dia telah menemukan tujuan hidup dia ingin mengelilingi semua wilaya itu. Dan menemuka. hal-hal luar biasa di dunia ini.

Lalu Zhang Mo mengatakan

"Ini dia! kota yang cukup besar, di dekat sini. Di sana banyak kulivator yang cukup kuat. Dan herbal yang kamu cari juga pasti ada di sana." Mengatakan itu sambil menunjuk ke suatu tempat di peta.

Sheng Feng tertarik dan melihat.

"Di mana itu?" tanyanya.

"Tidak terlalu jauh dari sini."

"Apa namanya?"

"Gang Ma."

.

.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!