Ahkirnya Zhang Mo mendarat di suatu tempat. Ini masih di gunung. Jauh di dalam dari gunung Beast Hantu. saat melihat-lihat dia menemukan banyak sekali Monster Beast tingkat pertama tahap awal, tengah dan bahkan tahap ahkir yang tentu saja sekuat pratisi qi lapisan ke 3.
Dan beberapa Monster Beast tingkat 2 yang sekuat pratisi qi lapisan ke 4,5,dan 6. tidak heran Gunung ini di sebut Gunung Beast Hantu. Tunggu dari mana kata hantu berasal apa itu ada hubunganya dengan mayat hidup.
Setelah maju cukup lama dia di serang oleh banyak mayat hidup. Paling kuat dari mayat-mayat itu adalah tingkat 3 pratisi qi. Jadi itu dengan mudah di atasi.
Dia benar-benar penasaran apa yang membuat adanya begitu banyak mayat hidup? Dia terus menuju ke sumber tersebut namun yang dia lihat adalah.
"Ini...."
***
Di Sekte Bunga Giok di bawah pohon.
"Kalo begitu sukurlah." Kata Su Ming sambil mengelus dadanya dengan nada lega. Jika memang Zhang Mo sekuat itu dia tidak perlu kawatir lagi.
"Kalo begitu nona Hua aku akan kembali dulu maaf merepotkanmu." Su Ming bicara dengan sopan.
Hua Qiu hanya mengangguk sambil menuangkan teh untuk dirinya sendiri sebelum meminumnya.
"Oh ya nona Hua mayat hidup yang kita temui sepertinya kakak Mo mengenalinya." Berbalik dan mengatakan apa yang dia baru saja ingat.
Selesai minum masih memegang gelas di tangannya. Hua Qiu menatap Su Ming dengan tatapan yang mengatakan apa hubunganya dengan ku?
"Kak Mo memanggilnya Hua Cengzan, apa kau mengenalinya?" Dia mendengar Zhang Mo memanggil nama itu. Karena dia bermarga Hua jadi dia menanyakan apakah dia dari keluarga Hua. Kenapa aku tidak bisa mendengarnya.
Hua Qiu langsung kaku dengan ekpresi tercengang. Gelas di tangannya jatuh dan pecah begitu saja. Lalu perlahan tatapanya mengandung sedikit kesedian namun dia langsung menenangkan kesedianya lalu merubah tatapannya menjadi tenang.
Hua Qinyin yang sampai di sana dan mendengar ini, langsung berdiri kaku. Tubuhnya sedikit bergetar dan secara tidak sadar air mata menetes dari matanya yang indah. Dia perlahan jatuh dalam posisi berlutut.
Dia tidak ingin menangis. Dia benar-benar tidak ingin. Dia ingin menjadi kuat seperti kakaknya namun itu semua tidak bisa ia lakukan. Dia menggigit bibirnya hingga berdara untuk menenangkan kesedihanya namun dia tidak bisa menahan tangisnya. Dia menangis terseduh-seduh dengan suara kecil.
Sambil meratapi kesedianya. Hanya satu kata yang keluar dari mulutnya.
"A...ayah...."
Ayahnya sudah satu tahun tidak ada kabar. dan ini bena-benar kabar yang tidak ingin dia dengar. Dia sudah sudah berpikir akan hal ini namun dia selalu menolak pemikiran itu. Saat ibunya meninggal dia menangis di pangkuan ayahnya. Sekarang ayah ayahnya telah pergi dia benar-benar sedih. dia merasa kesepian.
Saat melihat gadis itu menangis, Sheng Feng tidak tau harus berbuat apa. Mengingat sifat ceria gadis itu yang mengatakan yang tidak-tidak beberapa menit yang lalu terasa seperti ilusi. Dia mungkin gadis liar dan tidak tau malu tadi. Namun sekarang dia hanya seperti gadis kecil yang kesepian. Meratapi kepergian ayahnya.
Entah kenapa hati kecil Sheng Feng merasa sakit. Dia seperti melihat dirinya sendiri di masa lalu saat dia kehilangan orang tuanya. dan orang tuanya mengorbankan dirinya agar dia bisa lari. Melihat gadis yang berlagak kuat itu menjadi seperti ini dia merasa prihatin.
Perlahan dia menghampiri Hua Qinyin dan menyandarkan kepalanya di dadanya. Lalu sambil mengelus pungungnya dia mengatakan.
"Jika kau sedih dan merasa ingin menagis maka menangis saja, tidak perlu menahanya.Lagi pula tidak akan ada yang menertawakanmu"
Hua Qinyin kaget karena perilaku Sheng Feng tubuhnya sedikit bergetar. Dia mencium aroma Sheng Feng. Namun anehnya dia merasa nyaman bersandar di dada itu. Sambil di dorong oleh kata-kata Sheng Feng dia ahkirnya menangis sejadi-jadinya tampa menahan.
"Xia Xiao bawah dia ke kamarnya!" Hua Qiu memerintakan Xia Xiao untuk membawah Hua Qiu.
Setelah Xia Xiao dan Hua Qinyin pergi dia berbalik ke arah Su Ming dan bertanya.
"Apa yang terjadi?"
"Pikir saja sendiri." jawab Su Ming.
"Oh kau datang kemari, apakah untuk menyelamatkan Kak Mo? Kalau begitu aku ikut." Kata Sheng Feng dengan antusias.
"Kau hanya jadi beban jika ikut."
"Katakan saja kalau kau juga membenciku, sialan."
"Berisik."
Mereka adu mulut selama beberapa waktu. Membuat Hua Qiu pusing
'Aku tuan rumah di sini.'
'Hei, kenapa tidak ada yang menghormatiku.'
Su Ming mungkin meremehkanya. Namun Sheng Feng tau kalau dia hanya menggodanya dan tidak benar-benar membencinya. Su Ming seperti kakak kedua baginya selain Zhang Mo.
Setelah sekian lama.
"Kau terlihat begitu tenang apa kak Zhang Mo sudah baik-baik saja?" tanya Sheng Feng.
"Ya, kata nona Hua dia akan baik-baik saja." jawabnya tenang.
"Nona Hua?" Sheng Feng tidak tau bahwa Zhang Mo biasanya pergi ke Sekte Bunga Giok. Karena dia tinggal di penginapan.
Melihat kedua orang itu ahkirnya mengingatnya. Sudut mata Hua Qiu sedikit menyengit.
'Apa kalian ahkirnya mengingat ku?'
Berusaha menunjukan sikap yang elegan dia sedikit berbatuk kecil dan mengatakan.
"Ya dia akan baik-baik saja."
"Nona Hua kita bertemu lagi." Sheng Feng mulai menyapa Hua Qiu.
"Ah aku ingat kau yang mengikuti seleksi itu kan, tapi aku belum tau namamu." Hua Qiu mengingatnya.
"Ah iya maafkan aku atas ketidak sopanan itu nona Hua, Namaku Sheng Feng."
"Ya salam kenal Sheng Feng."
tiba-tiba terdengar suara dari atas
"Kalian semua di sini?"
Setelah mereka bertiga menengok kearah sumber suara. Dia menemukan itu dalah Zhang Mo dia melayang di udara dan membawah mayat Hua Cengzan di tangan kiri.
Dia perlahan turun seperti bulu. Setelah mencapai tanah dia membaringkan Mayat Hua Cengzan.
Melihat ini sedikit tatapan sedih terlihat di mata Hua Qiu lalu ia memanggil orang untuk menyiapkan pemakaman.
"Terima kasih, senior." kata Hua Qiu.
"Tidak ada masalah." Jawabnya.
Lalu melanjutkan "Kenapa kalian di sini." Sambil menatap Su Ming dan Sheng Feng.
"Oh tadinya aku mau meminta bantuan." jawab Su Ming.
"Em aku, hemm ah ya aku ingin menanyakan soal Kolam Qi Sejati." jawab Sheng Feng. Dia tadinya menanyakan ke Hua Qinyin namun gadis itu tidak menjawab. Jadi dia hanya ingin tau soal kolam qi sejati.
"Kau menemukan kolam qi sejati?" Tanya Hua Qiu bersemangat menatap ke arah Sheng Feng.
"Tunggu tadi aku menanyakan ke Hua Qinyin tentang itu dan dia langsung lari kemari, ada apa?" tanya Sheng Feng. Dia tidak tau kenapa gadis itu tiba-tiba bertingkah aneh.
Hua Qiu berpikir sejenak.
"Ah ha." Dia memukul telapak tangannya pertanda mengingat sesuatu.
"Apa?"
"Satu tahun yang lalu ayahku mengatakan dia menemukan kolam qi sejati, lalu dia menghilang tampa kabar." Hua Qiu menjelaskan.
"Lalu apa itu Kolam Qi Sejati?" Sheng Feng bertanya dengan tidak sabar.
Lalu Su Ming menjelaskan apa yang dia tau.
"Jadi itu bisa membuatku jadi berbakat dan menjadi master qi sejati dalam waktu kurang dari 1 tahun." Sheng Feng berkata dengan penuh semangat. Ahkirnya dia mendapatkan kesempatan.
"Pratisi qi."
"Apa itu pratisi qi?"
Su Ming menjelaskan lagi.
Begitu sampai beberapa waktu Sheng Feng terus bertanya dan Su Ming terus menjawabnya.
Ketika Sheng Feng sangat bersemangat tiba-tiba Hua Qiu memotongnya.
"Percuma saja sebelum kesana ayahku adalah pratisi qi lapisan pertama. Dan dia berahkir seperti ini, apakah kalian berpikir akan mendapatkan kesempatan? Bukankah kalian hanya akan mencari kematian?" kata Hua Qiu dengan kecewa. Faktanya dia juga ingin ke sana supaya punya kesempatan menerobos secepatnya.
Ahkir-ahkir ini Sekte Pedang Naga menekanya. Penatua Ye menyuru untuk menikah cucunya Ye Hou. Itu tentu saja bukan dengan tujuan baik. Mereka ingin mendominasi seluru Kota Qing dan mengusai Sekte Bunga Giok karena dia adalah master sekte. Jadi jika dia dinikahi oleh nya maka Seluru sekte juga di bawah kepemilikanya.
Dan kenapa penatua Ye cukup berani melakukan itu. Tidak lebih dan tidak bukan karena Sekte Pedang Naga mendengar hilangnya Hua Cengzan tampa kabar.
Sebenarnya sekte mereka tidak sepenunya seimbang. Faktanya Sekte Pedang Naga memiliki banyak sekali Penyempurnaan qi. Dan sekte Bunga Giok hanya beberapa. Namun yang membuat seimbang adalah Hua Cengzan yang seorang pratisi qi lapisan pertama.
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Buang Sengketa
melompat2 percakapannya...
2022-07-13
1