Hua Qinyin masih tetap bermain dengan gunung Xia Xiao dengan wajah yang tergila-gila.
Xia Xiao yang dari tadi mengerang mulai kelelahan. Dia menjadi sangat lemas.
"Hei Qinyin apakah kau tidak terlalu kasar padanya."
Perkataan dari Hua Qiu yang tiba-tiba membuat Hua Qinyin berhenti. Wajahnya menjadi kaku. Apakah aku benar-benar terlalu berlebihan? Aku memukulnya dengan cukup keras, membuat dia seperti akan mati kapan saja. Namun jika bukan karena dia yang memulai duluan, aku tidak akan melakukan itu. Dia langsung membuang pikiran acak itu.
"Dia layak mendapatkannya." Hua Qinyin dengan tangan di silangkan di dada sambil membuang muka. Dia seperti gadis kecil yang tidak mau kalah.
Melihat Hua Qinyin yang berhenti memainkannya. Xia Xiao berjuang untuk bergerak dan mendorongnya menjauh. Dia langsung pergi ke sudut kolam Dengan nafas yang terengah-engah dia bersandar di sudut kolam sambil menatap Hua Qinyin dengan penuh dendam.
Hua Qinyin tidak memperhatikan ini yang membuat Xia Xiao menjadi lebih kesal.
Setelah memainkan nya lalu dia mengabaikan nya begitu saja? Apakah ini perasaan di campakan? Aku harus lebih waspada di masa depan.
"Apakah kau tidak pernah berpikir untuk meminta maaf?" Menatap Hua Qinyin dengan serius.
Hua Qinyin ingin menatakan 'Tidak'. Namun kata itu tersendak di tenggorokan yang. membuatnya terdiam.
Apakah aku harus minta maaf? Bukankah semua itu salahnya? Kenapa harus aku?
Tiba-tiba dia mengingat wajah Sheng Feng yang terlihat sangat putus asa dengan darah yang mengalir dari dudut mulutnya. entah bagaimana ini membuatnya sedikit sedih.
Lalu dia tiba-tiba mengingat lagi ketika Sheng Feng meminta maaf padanya dengan nada sedih dan berbalik begitu saja. Lalu berjalan dengan kaki yang pincang.
"Apakah aku benar-benar berlebihan?" Gumamnya.
Sampai beberapa waktu Hua Qinyin tidak mengatakan apapun. Dia hanya merenung apa yang dia lakukan. Suasana menjadi hening dan mereka hanya berendam tampa mengatakan apapun.
Setelah beberapa jam Hua Qiu keluar dari kolam dan berpakaian. Melihat ini mereka mulai mengikuti.
"Jika kamu tidak mau minta maaf maka itu adalah pilihan mu."Hua Qiu mengatakan itu dengan senyum. Hal ini membuat kecanggungan dan keheningan menjadi sedikit hilang.
Perlahan mereka bertiga keluar dari gua itu. Setelah sampai di luar gua mereka tidak menemukan apapun.
"Jadi kemana perginya orang-orang?" Xia Xiao mengatakan itu dengan wajah bingung.
"Aku tidak tau." Hua Qiu menjawabnya.
"Kakak, bagaimana kalo nanti ada monster beast yang kemari?" Hua Qinyin dengan wajah gugup.
"Senior Mo bukan orang bodoh. Dia pasti sudah mengusir semua yang di sekitar sini." Hua Qiu dengan tenang menenangkan kegugupan mereka.
"Kalo begitu tunggu saja mereka kembali." Hua Qiu mengatakan itu sebelum dia mencari tempat yang nyaman untuk duduk dan menstabilkan qi sejati yang telah dia serap.
Mereka berdua mulai mengikuti apa yang di lakukan Hua Qiu.
...
..
.
"A-aduuuuh." Sheng Feng berteriak kesakitan sambil memegangi punggungnya.
Entah kenapa dia masih hidup. Dia jatuh dari ketinggian 20 meter namun yang lebih mengerikan lagi. Dia tergelinding sampai bawah. Pusat dari cekungan itu. Ini bukan jurang namun cekungan semakin ketengah semakin dalam.
Jika di lihat dari atas Cekungan itu terlihat seperti hasil dari kejatuan meteor. Jadi dia berguling tampa henti sambil menabrak bebatuan yang membuatnya sangat kesakitan.
Sekarang dia berada di pusat lingkaran. Dengan baju robek-robek dan badan penuh luka. Dia bebaring terlentang menghadap ke arah langit biru. tatapan seakan melintasi langit dan melihat bintang-bintang. Dengan wajah kosong dia merenung.
Apakah aku belum mati? Tunggu, tidak mungkin jatuh dan terguling seperti itu masih hidup?
Huh, kenapa rasanya beberapa hari ini terasa sangat berat? Sepertinya kesialan berdatangan tampa di undang! Ini membuatku lelah secara fisik maupun mental. Jika dunia ini adalah novel, aku akan mengutuk penulis itu sampai ke intinya. Bagaimana mungkin dia membuat karakter utama dengan penuh kelemaan seperti ini. Tidak kah biasanya manga isekai memiliki Mc yang over power dan di temani harem kemanapun dia pergi?
Karena banyak kejadian yang tidak terduga beberapa hari ini membuat otaknya sedikit frutasi bahkan sampai berpikir hal-hal yang tidak benar.
Setelah puas mengutuk siapapun yang bisa dia kutuk. Bebannya jadi sedikit hilang. Kepalanya menjadi ringan. dan dia bisa bernafas dengan lega.
Lalu dia mengangkat tangan kanannya yang masih memegang botol.
Mungkinkah air ini membuatku sedikit lebih kuat dari manusia normal, jadi aku tidak mati saat terjatuh?
Dia menghela nafas berat lalu meminum air itu lagi. Secara bertahap lukanya mulai sembuh. Meskipun tubuhnya masih terlihat lemah dan kurus namun itu terlihat sedikit lebih kokoh dari pada sebelumnya.
Dia perlahan bangun. Dalam posisi duduk Dia melihat sekeliling. Yang dia temukan hanyalah bebatuan yang tidak rata. Namun ini benar-benar terlihat seperti cekungan. Dan dia sekarang berada di pusat cekungan tersebut.
Dia mulai duduk dengan benar. Lalu dia melihat di sampingnya ada sesuatu. Itu terlihat seperti tengkorak kepala manusia.
Aneh sekali kenapa cuma kepala saja? apakah ada yang perna mati di sini?
Meskipun ini dinyatakan sebagai zona terlarang, namun tidak sedikit orang yang masuk ke tempat ini. Karena banyak ramuan obat. Bahkan mungkin tingkat bumi peringkat atas.
herbal di bagi menjadi biasa, bumi, langit, surgawi, misterius. Ini juga berlaku untuk tingkatan Artefak dan juga biji berharga.
Namun ada juga yang namanya harta karun misterius. Itu adalah harta alam yang tercipta karena kondisi tertentu. Contohnya ya Kolam Qi Sejati atau Sumber Qi Sejati.
Namun sesuatu yang aneh dan tidak terduga tiba-tiba terjadi. tengkorak itu bergetar, lalu mata tengkorak itu menatap ke arah Sheng Feng yang membuatnya merasa ketakutan.
Melihat ini Sheng Feng merenung. Apakah ini kejadian sial lainnya?
Seperti tidak memperdulikan kesensaraan Sheng Feng mata kiri tengkorang itu mulai berkilau dengan cahaya merah darah. Kemudian cahaya itu melesat menuju ke arah Sheng Feng dan menghilang di dahinya.
Sheng Feng bergetar. Dia merasakan tubunya di penuhi dengan rasa sakit. Kepalanya sakit seperti akan terbelah kapan saja. Setiap inci tubuhnya menjerit seperti semua kulitnya terkelupas. Tulang-tulangnya berdenyit seakan retak dan hancur. Namun yang membuatnya tidak mengerti adalah tubunya dalam kondisi yang baik-baik saja. Dia menjerit penuh dengan rasa sakit yang membuat lolongan bernada tinggi keluar.Burung-burung yang mendengar suara mengerikan langsung itu terbang kelangit.
Sheng Feng tidak tau berapa lama dia berjuang yang jelas satu menit saat ini terasa seperti 100 tahun. Apa ini siksaan di neraka?
Setelah hampir 3 jam dia berjuang melawan rasa sakit. Dia muntah seteguk darah. Ahkirnya dia secara perlahan menutup mata. Dan kehilangan kesadaran.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Buang Sengketa
semoga konsisten
2022-07-18
1
NAH
Ceritanya sangat menarik, Semangat terus thor.
Jika berkenan support juga novel kami yang berjudul "Bubble Gum".
Terimakasih
2022-07-18
2