Pendiri Yayasan.

Mereka bertiga keluar dari rumah makan itu dan berjalan menuju suatu arah.

"Ini semua salahmu." Hua Qinyin berkata dengan tidak senang. Menuduh Sheng Feng atas semua yang dia alami.

"Kenapa kau menyalahkanku?!"

"Karena wanita selalu benar." Hua Qinyin dengan percaya diri, seakan ini semua adalah kebenaran.

"Ah...."

Mendengar itu Sheng Feng hanya bisa terdiam dan tidak bisa bicara apa-apa. Seakan semua argumen tidak berguna di hadapanya kata-kata itu.

'Karena wanita selalu benar, omong kosong apa itu.' cerutu Sheng Feng dalam hati.

"Jika kau bukan teman Xia Xiao, aku sudah lama menghajarmu. Menyebalkan." kata Hua Qinyin kepada Sheng Feng.

Sheng Feng hanya membalas.

"Ya aku juga, kalau saja kau bukan teman Xia Xiao aku sudah lama memukul bokong mu."

Mendengar itu Hua Qinyin berhenti berjalan dan perlahan berbalik menatap Sheng Feng. Matanya sedikit menyengit.

"A a apa yang kau katakan?" kata Hua Qinyin. Kepalanya merah mungkin karena terlalu marah atau karena malu tidak ada yang tau.

"Ah, Aku hanya bercanda." kata Sheng Feng ketakutan.

"Sudah cukup jangan bertengkar terus." Xia Xiao memisakan mereka berdua.

Mereka mulai tenang dan berjalan lagi.

"Kenapa kau mengikuti kami." Tanya Hua Qinyin dengan dingin.

"Ah ya kenapa aku mengikutimu? Emm boleh aku tanya sesuatu apa kau tau soal Kolam Qi Sejati?"

Mendengar itu Hua Qinyin langsung berhenti dan berdiri dengan kaku.

"Da...dari mana kau mendengarnya. "Dia bertanya dengan suara bergetar. Dan tampa memalingkan muka ke Sheng Feng di belakangnya, tidak ada yang atau ekpresi apa yang dia gunakan saat ini.

Melihat reaksi itu Sheng Feng bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa sikapnya tiba-tiba berubah?

"Kau tidak apa-apa Qinyin?"Melihat Hua Qinyin seperti itu Xia Xiao mendekati Hua Qinyin dan mengelus pundaknya.

"Dari mana kau mendengarnya." Dia bertanya lagi.

Alhasil Sheng Feng memberi tau nya tentang kelompok pemburu Black Beard yang menemukanya di gunung Beast Hantu.

Setelah mendengar ini Hua Qinyin langsung lari menuju ke arah tertentu. Melihat Hua Qinyin lari tampa mengatakan apapun Xia Xiao mengikutinya.

'Tunggu kau belum menjawab pertanyaan ku.' Karena pertanyaan nya belum terjawab Sheng Feng pun juga mengejarnya.

***

Di Sekte Bunga Giok.

Di bawah pohon persik. Dengan daun yang rimbun membuatnya sangat nyaman untuk berteduh. 2 orang duduk di sana dan ada meja kecil di antara meteka berdua. Dan teko teh kecil di sajikan di atasnya.

orang itu seperti seorang pria muda dengan baju hitam bermotif beruang. Dia adalah Su Ming.

Dan yang lain siapa lagi kalo bukan Hua Qiu sang bunga suci.

"Kenapa penatua Ye kemari?" Tanya Su Ming kepada Hua Qiu. Sesaat setelah dia datang dia menemukan penatua Ye tiba di sini dan membicarakan sesuatu jadi dia harus menunggu sebelum bisa bicara dengan Hua Qiu.

Penatua Ye seperti menekan sesuatu dan mengancam Hua Qiu. Ini benar-benar aneh menurut Su Ming kenapa seorang penatua saja bisa mengancam Master Sekte?

"Ini bukan urusanmu." Katanya dengan dingin.

"Ah, baiklah." Su Ming menyerah.

"Apa yang kau ingin kan." Kata Hua Qiu acuh-takacuh seperti tidak ingin basa-basi dengan omong kosong dan menuntut ke intinya.

Melihat sikap Hua Qiu dia hanya mengatakan niatnya " Saya ingin meminta bantuan Sekte anda."

"Bantuan apa?"

"Aku melihat hubungan kakak Mo dengan anda cukup baik. Dia biasanya berkunjung kemari sesekali." Kata Su Ming. Dia biasanya melihat Zhang Mo pergi ke Sekte Bunga Giok untuk bicara.

Entah apa yang mereka bicarakan namun master Sekte Hua Qiu sangat menghormatinya. Jadi dia mencoba meminta bantuan untuk menolong Zhang Mo.

"Apa yang coba kau katakan." Dia sangat tidak nyaman dengan omong kosong Su Ming. Apa? Hubungan?

"Itu saat kami pergi berburu kami bertemu dengan mayat hidup yang kuat. Kak Mo menyuruh aku dan yang lain melarikan diri dan dia mengulur waktu, aku tidak tau berapa jimat kuning yang ia miliki. Tapi aku berasumsi dia tidak akan bertahan lama. Jadi aku meminta dengan tulus kepada Master Sekte Hua untuk menolong kakak Mo aku tidak ingin dia mati." katanya dengan tulus.

"Jika senior Mo saja tidak bisa mengatasinya maka sekte ku tidak bisa berbuat apa-apa." Kata Hua Qiu dengan tenang.

" Apa maksudnya?"

" Tentu saja dia harus menggunakan kekuatan aslinya." Kata Hua Qiu melihat Su Ming sampai ke sini untuk meminta tolong kepadanya untuk Zhang Mo. Dia pasti orang yang setia pada Zhang Mo jadi tidak masalah untuk memberi tau rahasia Zhang Mo.

" Kekuatan asli?" tanya Su Ming dengan bingung.

"Ya bahkan jika Sekte Bunga Giok dan Sekte Pedang Naga bersatu untuk memusnakanya, aku yakin kita yang akan hancur."

"Apa kakak Mo sekuat itu?"

"Tentu saja."

"Lalu kenapa dia tidak menggunakanya sejak awal dan membuat rekan kita terbunuh."

"Dia pasti punya alasanya sendiri."

Su Ming merenung.

'tidak heran dia sangat tenang.'

'Selain itu dia sudah tau di ranah apa mungsu saat aku bertanya, harusnya itu hal yang sulit untuk memprediksi secara akurat ranah mungsu saat ranah dia saja masih rendah.'

'Selain itu pada saat terahir kali aku melihat dia di serang zombie itu dan menangkisnya dengan tombak, bukanya tombak itu tidak patah sepertih tameng rekannya yang lain.'

'Hemm semuanya jadi masuk akal.'

***

Di dalam gua di Gunung Beast Hantu.

Zhang Mo berdiri dengan baju compang-camping karena dia di pukul sampai menghancurkan batu. Dia menagkis pukulan namun tetap saja dia terlempar. Perlahan meregangkan tubuhnya. Sedikit senyum muncul di wajahnya.

"Hehehe, aku akan membiarkanmu beristirahat dengan tenang Hua Cengzan."

Sambil berjalan perlahan aura dan energi di sekitar meningkat.

Pratisi qi lapisan pertama.

Pratisi qi lapisan ke2.

Pratisi qi lapisan ke3.

Pratisi qi lapisan ke4.

Terus meningkat sampai puncaknya.

Pratisi qi lapisan ke10.

Tidak berhenti di situ saja auranya terus meningkat sampai membuat kerikil kecil dan debu-debu terbang menjauinya. Bahkan zombie itu hanya bisa berlutut. Meningkat lagi dan lagi sampai.

Pendiri Yayasan tahap awal.

Pendiri Yayasan tahap menengah.

Pendri Yayasan tahap ahkir.

"Ya ini sangat menyegarkan, sudah lama aku tidak merasakan ini." Dia sudah lama menyegel kultivasinya dan dan sekarang dia sudah melepasnya. Ini benar-benar seperti lepas dari belenggu.

Dia bagaikan burung rajawali yang di kurung di sangkar dan sekarang bisa menghirup udara bebas karena terlepas dari belenggu dan siap memangsa.

Dia perlahan mendekati Hua Cengzan dan dengan tangan kosong dia langsung menembus dada Hua Cengazan. Hua Cengzan perlahan menurup mata sedikit kesenangan dari tatapanya karena sudah di bebaskan dari penderitaan ini.

Tidak ada perlawanan sedikit pun. Hua Cengzan bahkan kesulitan untuk bergerak. Ini seperti mengambil permen dari seorang anak kecil. Benar-benar mudah.

Perlahan membaringkan mayat Hua Cengzan dan dia menatap ke arah Kolam Qi Sejati dan bergumam.

"Seharusnya tidak jauh dari sini."

Berjalan keluar dari gua dengan tenang. Setelah sampai keluar gua dia terbang menuju ke arah tertentu.

***

Terpopuler

Comments

Kang Comen

Kang Comen

hmmm
iya

2022-11-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!