Di ruangan abu-abu tampa batas. Sheng Feng melayang di kehampaan seperti prau kecil di tenga lautan. Ini adalah alam bawah sadar Sheng Feng namun dia masih merasakan rasa sakit sebelumnya.
"Parjuangan yang cukup bagus!" Tiba-tiba suara tua terdengar.
Melihat ke depan ke arah sumber suara. Sheng Feng menemukan seorang pria tua dengan rambut penuh uban. Tubuhnya kurus namun matanya sejernih rembulan. Mata kanannya biasa saja namun mata kirinya berwarna hitam pekat dengan pupil mata merah bersinar seperti hewan buas. Senyum terpancar di wajahnya yang kuno.
Akan tetapi senyum itu malah membuat Sheng Feng merinding ketakutan.
"Si-siapa kamu?" Sheng Feng bertanya dengan tubuh yang gemetar.
"Tidak penting siapa aku, yang jelas menyerah saja dan serahkan tubuhmu." Pria tua itu mengangkat tangan ketas dengan ringan. Tiba-tiba kehampaan begetar, dan sebuah gelombang terlihat dengan mata telanjang. Seluru ruangan bergoyang. Sheng Feng bagaikan prau kecil diatas lautan namun sekarang lautan itu dipenuhi badai dan ombak.
Tiba-tiba kepala nya mulai merasa sakit. Sakit yang luar biasa. Ini seperti yang di rasakan beberapa waktu yang lalu.
"Ahhhhh" Sheng Feng berteriak tubuhnya mengigil.
Melihat Sheng Feng yang masih bisa melakukan perlawanan hanya membuat Hantu tua itu semakin bersemangat.
Dia tidak berhenti malah mengguncang lebih keras membuat rasa sakit yang di derita Sheng Feng bertambah 2 kali lipat.
Sheng Feng hanya berteriak lagi dan lagi sambil mengeliat seperti cacing yang kepanasan.
Apakah aku akan benar-benar mati kali ini?
Setelah tidak tau berapa lama waktu telah berlalu. Dia seperti merasa bertahun-tahun di bawah rasa sakit yang luar biasa. Semakin lama rasa sakit semakin melemah Dan ruang hampa yang terguncang perlahan mulai tenang.
"Bagus." gumam Pak Tua itu terlihat senang.
Karena di liputi kemarahan Sheng Feng membayangkan pak tua itu di makan ular besar.
Secara tiba-tiba seekor ular yang di bayangkan oleh Sheng Feng muncul di kekosongan. Ular itu menggeliat dan melesat menuju ke arah hantu tua itu. Ular itu melilit nya berniat memakan nya. Sheng Feng menyadari sesuatu.
Jadi ini alam bawah sadarku jadi semua yang ada di sini ada di bawah kendaliku!?
"Mati kau pak tua sialan."
Secara perlahan ular itu melilit Hantu tua itu lebih keras dan ingin melahap jiwanya. Jiwa Hantu tua itu berkedip seperti akan musnah. Namun anehnya Hantu tua itu tetap tenang seperti tidak terjadi apa-apa.
"Jiwa yang berengkarnasi ya, hemm menarik." kata pak tua itu cukup keras dengan nada kagum. Menatap Sheng Feng dengan senyum hangat seperti dia ahkirnya menemukan sesuatu.
Mendengar apa yang di katakan hantu tua itu Sheng Feng terkejut dan berhenti menekannya.
Apa dia baru saja mangatakan aku orang yang berengkarnasi? kenapa dia tau?
Faktanya tidak ada yang mengetahui kalo dia berengkarnasi dan juga Sheng Feng tidak perna membahas hal itu. Kenapa hantu sialan itu mengetahui nya. Dia pasti bukan orang biasa.
"Siapa sebenarnya kamu?" Sheng Feng menanyakan itu lagi.
"Bukankah aku sudah mengatakanya? Kau tidak perlu tau siapa aku." Hantu tua itu.
"Apakah kau dalam kondisi untuk bernegosiasi? aku bisa membunuhmu sekarang."
"Kau terlalu naif nak, Bahkan jika kau melenyapkan jiwa ku aku tidak akan mati semudah itu." Katanya dengan acuh takacuh.
Apa maksudnya?
Sheng Feng jadi merasa tertekan. Namun dia tau perkataan orang tua itu tidak main-main. Mengetahui fakta bahwa dia adalah Jiwa yang berengkarnasi saja sudah membuat Sheng Feng waspada. Itu berarti dia bukan orang sembarangan. Kalo dia tidak bisa membunuhnya setelah menghancurkan jiwanya, bukankah dia memprovokasi mungsu yang kuat.
"Kalau begitu darimana kau tau aku jiwa yang berengkarnasi." tanyanya
"Mudah saja, faktanya jiwa yang berengkarnasi memiliki ketahanan yang lebih kuat dari orang biasa. Aku telah mengguncang lautan pengetahuan mu selama 1 minggu namun kau masih bisa bertahan." Jawab Pak tua itu.
Lautan pengetahuan? Satu minggu?
Melihat Sheng Feng yang kebingungan dia menjelaskan " Lautan pengetahuan adalah tempat untuk menyimpan kekutan jiwa. Hampir sama dengan Temoat untuk menyimpan qi yang di sebut Lautan Qi. kau bahkan belum berkultivasi jadi tidak tau apa-apa."
Tiba-tiba Sheng Feng ingat jika dia tidak memiliki bakat. Jika yang ia temui kali ini adalah seorang Master yang kuat mungkin dia bisa membantunya..
"Apa kau bisa meningkatkan bakat seseorang" tanya Sheng Feng dengan malu-malu.
"Hahaha lucu sekali, kau ingin belajar beladiri atau kultivasi?"
"Apa ada bedanya?"
"Tentu saja ada bedanya, jika kau belajar beladiri maka kau hidup dalam pertaruan. Kau hidup dalam genangan darah. Dan mencapai puncak dengan cara mendaki gunung mayat. entah itu mungsuh maupun teman. Setiap detik dalam hidupmu akan menjadi pertaruan antara kau hidup ataupun mati. Jika anda tidak ingin bertaruh lebih baik anda menyerah. Hei, bukankah semua orang suka judi?" Mengatakan itu sambil tersenyum. lalu dia melanjurkan.
"Dan, sedangkan kalau kau hanya berkultivasi. kau hidup dalam kehampaan, kekosongan, dan kesepian. jalan yang anda ambil adalah jalan pengasingan. Namun orang yang bisa mencapai jalan ini harus memiliki bakat yang luar biasa. entah itu bakat fisik, maupun bakat dalam pemahaman tentang jalan. maka dari itu orang yang melalui jalan ini hanya sedikit."
"Kenapa?" tanya Sheng Feng.
"Tidak semua orang bisa memahami sesuatu hanya dengan kata-kata. Terkadang anda butuh pertarung dengan orang lain untuk memahami dao surgawi. Walau pun dia dibimbing oleh master yang hebat. Tetap saja, Guru terbaik adalah pengalamannya sendiri. Mau bagaimanapun yang namanya bakat bukan cuma tubuh fisik namun juga pemahaman. Maka dari itu ada istilah mendapatkan pencerahan, itu adalah orang yang mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang jalan surgawinya sendiri sehingga dia dapat menerobos kemacetan." jelasnya.
"Kau tau kenapa aku mengatakan ini?" tanya Hantu tua itu.
"Ya kenapa kau mengatakan semua itu padaku?" Sheng Feng bertanya dengan heran.
"Aku sudah menguji banyak orang namun kebanyakan dari mereka akan mati selama 3 hari paling lama. Bahkan ada yang memilih untuk bunuh diri karena tidak kuat menahan siksaan. Dan kau bertahan selama 1 minggu itu menanda kan jiwamu lebih kuat dari orang lain." katanya dengan senyum.
"Jadi ini semua ujian?"
"Ya."
Tidak masuk akal. pikir Sheng Feng.
"Apa sebenarnya tujuanmu?"
"Mencari seorang penerus dan sekaligus membantuku." jawabnya sengan jujur.
"Penerus?"
"Jadi apakah kau ingin meneruskan jalanku?"
"Mewarisi jalan mu?" Sheng Feng bingung.
"Jalan adalah sebuah prinsip dan pondasi seorang kulivator."
"Jalan apa yang aku warisi?" Sheng Feng malah bertanya balik.
"Jalan 'kematian'."
Setelah mendengar ini Sheng Feng menggigil ketakutan. Apa? Dari namanya saja sudah sangat mengerikan? Dan dari metodenya tadi untuk mencari penerus tadi. bukankah itu terlalu menyeramkan?
"Aku menguji dengan metode yang kejam bukan tampa alasan." kata Hantu tua itu.
"Apa alasannya?"
"Setelah kau bangun kau akan tau sendiri. Jadi kau ingin mewarisi jalanku atau tidak?" Desak Hantu tua itu tidak sabar.
"Bagaimana jika tidak? dan bagaimana jika iya?" Sheng Feng menanyainya balik. Apakah aku akan di bunuh jika menolak.
"Itu keputusanmu aku tidak akan perduli. Jika kau menolaknya itu akan sangat di sayangkan, aku tidak memaksa. Namun jika kau menerimanya marih kita buat kesepakatan." katanya dengan tenang.
Ini seharusnya menjadi sebuah kesempatan yang baik. bagaimana mungkin Sheng Feng menolaknya. Kapan lagi dia akan mendapatkan guru. Dia bahkan di tolak masuk Sekte. Jadi dia mengatakan.
"Baiklah."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments