"Terima kasih gadis kecil." Sheng Feng berterima kasih ke gadis itu.
"Jangan panggil aku anak kecil, paman." Gadis itu bicara dengan tidak senang.
"Ah, baiklah." Kata Sheng Feng tidak berdaya.
"Lupakan saja, yang terpenting kenapa kau terlibat dengan orang-orang itu?" Tanya gadis itu.
"It, itu mereka menabrakku." Jawab Sheng Feng.
Tiba-tiba pemuda mabuk itu berkata " Qinyin kenapa kau selalu mengganggu kesenanganku."
"Ha ha, Ye Nan kau benar-benar tidak pernah berubah." Kata gadis itu seolah-olah sudah tau kebiasaan Ye Nan.
Pemuda itu berbalik pergi dengan tidak senang dan berkata pada pengawalnya "Ayo kembali."
"Baik." Kata keduanya serentak, dan mengikutinya.
Sheng Feng melihat ke arah perginya pemuda itu sambil bergumam "Siapa sebenarnya mereka?"
"Dia Ye Nan cucu penatua kedua dari Sekte Pedang Naga." tiba-tiba gadis itu menjawab tampa memalingkan muka.
"Apa! apa yang di lakukan di Kota tengah?" Tanya Sheng Feng lagi.
Sekte Pedang Naga terletak di barat yang cukup jauh dari kota tengah. Jika untuk mengurus bisnis bukankah sudah cukup untuk mengirim murid saja.
"Apa kau tidak tau kalo ada pemilian murid baru?" Gadis itu berbalik lalu menatap Sheng Feng seperti melihat orang bodoh, dan bertanya balik.
Ah iya kalau di pikir-pikir tadi ada yang memberi tauku kalo Sekte Pedang Naga dan Buang Giok sedang menyeleksi murid. Tidak heran dia di sini, Mungkin sebagai utusan. Tunggu kenapa gadis itu tau mereka dari Sekte Pedang Naga?
Lalu dia berkata " Jangan bilang kau dari Sekte Bunga Giok." Sambil melihat gaun putinya yang bermotif bunga.
Ternyata tebakannya benar.
"Benar namaku Hua Qinyin sang palawan dan pembasmi kejahatan." Gadis itu berkata dengan bangga sambil berpose aneh.
"Baiklah karena orang jahat sudah di usir sang palawan ini pergi dulu." tambah gadis itu sebelum lari dan pergi.
Sheng Feng pun memutuskan untuk melupakan semuanya dan kembali ke penginapan untuk beristrirahat. Sesampainya di penginapan dia melihat penjaga penginapan yang sedang duduk santai. Dia memberi beberapa koin perak dan pergi kekamar.
Dia membayar kamar setiap bulan. Satu koin emas sama dengan 100 koin perak, sedangkan satu koin perak sama dengan 100 koin perunggu. penginapan ini butuh 20 koin perunggu setiap malam. jadi dia membayar 6 koin perak setiap bulan.
Penginapan ini sangat sederhana. Hanya ada kamar sempit dengan tempat tidur kecil dan satu meja kecil. Juga ada tempa penyimpanan kecil.
Sebenarnya kelompok Black Bear memiliki markas sendiri. Tempat pelatian sendiri dan tentu saja tempat tinggal yang layak. Lebih tepatnya mewah karena Black Bear memiliki banyak bisnis di kota dan tentu saja kekayaan yang tidak sedikit.
Namun Sheng Feng tidak tinggal bersama mereka. Karena Sheng Feng tidak ingin menyusakan terlalu banyak. Selain itu dia tau tidak ada yang perduli padanya kecuali Zhang Mo.Tidak ada yang menganggapnya dalm tim. Dan Zhang Mo pun tidak memaksanya karena dia seorang pemimpin, bukan kakak Sheng Feng jadi dia harus mendengarkan keluan bawahannya.
Maka dari itu Sheng Feng hanya ikut berburu. Dia biasanya di suruh membawah barang bawaan atau menguliti dan mengambil bahan-bahan berharga dari hewan buruan. Itu pun biasanya dia terluka karena tidak sengaja terserang atau jatuh. Maka dari itu kelompok Black Bear tidak menyukainya karena terlalu lemah. Dia digaji beberapa perak sebulan. Ya paling tidak, itu sudah cukup untuk makan dan mencari penginapan yang sederhana. Dia makan daging paling cuma sebulan sekali dan ini yang mebuat tubuhnya kurus karena kurang gizi.
Dia ingin belajar beladiri. Dia ingin meminta Zhang Mo untuk mengajarinya. Namun dia mengurungkan niatnya karena Zhang Mo pasti orang yang sibuk. Jadi dia mencoba belajar sendiri, merabah-rabah sendiri. Dan hasilnya tidak memuaskan.
Maka dari itu setelah dia mendengar bahwa ada perekrutan murid baru dia berpikir akan mencoba untuk berpratisipasi. Munkin dengan dia bergabung sebuah sekte maka dia akan dapat bimbingan jadi lebih mudah untuk belajar.
Setelah memutuskan Sheng Feng kembali ke kamar. Di ruangan yang gelap hanya ada obor sebagai penerang kamar sederhana itu. Dia menyiram obor untuk mematikanya agar tidak terjadi kebakaran saat dia tidur. Setelah itu dia keranjang kecil dan menutup mata.
***
Keesokan harinya setelah bangun dari tidur. Sheng Feng pergi ke toko roti. Setelah kenyang makan roti tawar, Sheng Feng berniat untuk mendaftar menjadi murid sekte untuk belajar seni beladiri.
Setelah sekian lama mencari dan bertanya pada orang sekitar. Ahkirnya dia menemukan tempat penyeleksian yaitu di balai kota.
Dia pun berjalan menuju kesana. Sesampainya di balai kota dia menemukan ada sekitar empat ratusan orang yang berniat mendaftarkan diri. setelah itu dia menemukan seorang dengan seragam sama seperti pengawal yang ia temui di depan toko makanan. Jadi dia tau kalo mereka dari Sekte Pedang Naga.
Sheng Feng mendekatinya dan menanyakan dengan sopan "Maaf senior boleh aku bertanya bagaimana cara mendaftar?"
Orang itu memiliki tubuh sedikit lebih gemuk. Alisnya cukup tebal dan membawa pedang.
Melihat tubuh Sheng Feng yang kurus dia pun sedikit meremekanya. Tetapi karena dia di tugaskan untuk menuntun orang-orang yang ingin mendaftar dia pun menunjukanya "Pergi ke perempuan berpakaian putih di sana, minta saja nomer antrian padanya. sebaiknya kamu tidak berharap terlalu tinggi pada kemampuanmu nak, atau kau akan kecewa, hahaha."
dia tertawa meremekan.
Sheng Feng mengabaikan hinaan itu dan bicara dengan sopan "Terima kasih senior."
Jika anda ingin mencapai hal-hal besar dalam hidup maka abaikan saja.
Lalu pergi menuju perempuan itu. Setelah semakin dekat ahkirnya dia menemukanya. Ah bukankah dia gadis yang tadi malam?
"Hai, kita bertemu lagi cantik." Sheng Feng menyapanya.
"Tidak sopan!"
"Beraninya kau merayu nona di depan umum!"
"Tangkap dia."
Teriak orang-orang berpakaian biru dengan motif bunga sepertinya mereka dari Sekte Bunga Giok.
"Ah tenang dulu." Sheng Feng berusaha menenangkan mereka sambil ketakutan.
Ketika akan tertangkap Hua Qinyin ahkirnya berbicara "Hentikan."
"Tapi nona dia menghina anda." Kata seorang yang telah menangkap Sheng Feng.
"Dia tidak menghinaku dia hanya mengatakan aku cantik, sudah itu saja hentikan semua ini." Kata Hua Qinyin itu dengan tegas.
"Baiklah." Kata mereka sambil melepaskan Sheng Feng.
Lalu Hua Qinyin mendeti Sheng Feng dan bertanya dengan nada ingin tau "Jadi, apakah aku pernah melihatmu?"
Mendengar ini Sheng Feng berteriak dalam hati. Apa apakah dia lupa ingatan? Bukankah baru tadi malam kita bertemu? apakah kepalanya terbentur?
Dia hanya menghela nafas berat. Ya mungkin bukan karena dia hilang ingatan atau semacamnya. Mungkin karena dia tidak memperhitungkanku. Ya mau bagaimana lagi kita kan baru bertemu,pikirnya. dia masih cukup gugup karena orang-orang tadi.Jadi dia menjawab dengan terbata-bata.
" Ti, tidak, aku mungkin salah lihat." Katanya dengan gugup.
"Begitu ya lalu apa yang kau perlukan kemari." Tanya Hua Qinyin lagi.
"No, nomor antrian benar nomor antrian." Jawab Sheng Feng masih gugup.
"Begitu ya." Hua Qinyin segera mengambil sebuah tablet giok dan memberikanya.
"Ini." Tabet giok itu berukuran telapak tangan dengan motif bunga dan pedang. berwarna putih salju. dan tertulis angka 431. Yang mengartikan dia no urut 431.
"Berkumpulah di sana dan menunggu panggilan." Kata Hua Qinyin menunjuk ke arah kerumunan orang yang sedang menunggu.
"Baiklah, Trima kasih." Sheng Feng membungkuk hormat dan segera pergi ke arah kerumunan orang.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Shinju Putra Takagami
ranah kultivasinya terlalu sedikit cuma 3 aja padahal klo d banyakinkan lebih seru.. contohnya ranah - perunggu,perak,emas,prajurit,panglima,raja,kaisar,pertapa,pertapa suci,pertapa agung,legenda, kaisar surgawi.. setiap ranah 1-7( perunggu tahap 7)..sukses y Thor 👍👍 lanjut
2022-07-20
4