Mendengar apa yang Hua Qiu katakan Sheng Feng dan Su Ming pun merinding ketakutan.
Saat terus berpikir Hua Qiu ahkirnya mengingat Zhang Mo.
"Ya." Dia berteriak senang.
Mengagetkan Sheng Feng dan Su Ming yang ketakutan. Mereka melompat ke belakang seperti kucing yang ekornya terinjak.
"Senior, bisakah kau membantuku untuk berendam di Kolam Qi Sejati itu?" Tanya Hua Qiu kepada Zhang Mo.
Zhang Mo hanya mengatakan "tidak perlu kawatir di kolam itu tidak ada yang aneh, Namun."
"Namun."
Mereka bertiga menelan ludah mereka, Menunggu apa yang akan di katakan Zhang Mo.
"Namun jangan pergi jauh ke dalam hutan."
"Aku telah menyelidikinya sumber mayat hidup itu berada jauh di hutan, selama kalian tidak ke sana akan baik-baik saja dan aku akan ikut untuk berjaga-jaga." Lanjutnya.
"Aku merasa aman jika kak Mo ikut." kata Su Ming.
"Aku juga." Shang Feng ikut-ikutan.
"Jadi kapan kita berangkat." tanya Hua Qiu menatap ke arah Zhang Mo.
"Kita harus berangkat besok sebelum berita ini menyebar. Jika tidak, kita tidak akan memiliki kesempatan." Zhang Mo berkata dengan serius.
"Siapa yang bisa menyebarkan berita ini?" tanya Hua Qiu.
"Entah itu orang lain atau mantan kelompok Black Beard itu pasti akan menyebar cepat atau lambat lagi pula tidak semua orang di Black Beard setia padaku." Zhang Mo berkata dengan tenang.
"Kak kenapa kau bilang kita tidak punya kesempatan. bukankah kau cukup kuat?" tanya Su Ming kebingungan. Jika ada yang menghalangi bukankah lebih mudah di hajar saja.
"Ya, bukankah orang yang mengincar kolam itu paling cuma di bawah pratisi qi." tambah Sheng Feng. Dia juga berpikir sama dengan apa yang di pikirkan Su Ming. Dia sudah tau kekutan Zhang Mo yang sangat kuat setelah bertanya dengan Su Ming.
Hua Qiu juga menatap dengan tatapan ingin tau.
"Jika kolam itu muncul maka sesuatu yang ratusan kali lebih berharga juga muncul."
Mendengar ini ketiganya matanya bersinar. Jadi ada sebuah harta yang luar biasa. Jika ada hal seperti itu bukankah akan ada banyak kekuatan yang mengincarnya. Jika kita mendapatkan duluan.
Seperti bisa membaca pikiran mereka, Zhang Mo mengatakan.
"Jangan pernah mencarinya kalo kalian tidak ingin bernasib sama seperti Hua Cengzan. Sepertinya Hua Cengzan berencana mendapatkan itu namun berahkir seperti ini." lalu berjalan pergi.
Mendengar ini mereka bertiga menelan ludah sambil merasakan ketakutan.
Melihat Zhang Mo pergi Su Ming dan Sheng Feng mengikutinya. Hua Qiu berdiri di sana selama beberapa waktu lalu pergi. Dia bersiap untuk pemakaman ayah nya.
***
Di jalan tengah kota penuh dengan orang-orang yang mengalir memenuhi jalan. Mereka bertiga berjalan berdampingan.
Tiba-tiba perut Sheng Feng berbunyi.
"Baikalah kita pergi ke bar kali ini aku yang traktir makan sepuasnya." Kata Zhang Mo bersemangat dan mengangkat satu tangan.
"Baik!" Teriak Sheng Feng dan Su Ming bersamaan sambil mengangkat tangan juga.
Sesampainya di sebuah bar mereka duduk di meja berhadapan memesan beberapa botol anggur dan daging.
Karena penasarannya Su Ming ahkirnya menanyakan " Kak Mo kenapa nama Hua Cengzan itu tidak perna terdengar? Padahal dia adalah Master Pratisi Qi?
"Oh dia? Dia seharusnya menjadi master sekte namun bocah itu adalah orang yang gila kultivasi kerjaanya hanya berkultivasi dan berkultivasi maka dari itu hanya orang tertentu yang tau. Seperti Sekte Pedang Naga."
"Begitu ya, jadi jika Sekte Pedang Naga tau soal kematianya bukankah Sekte Bunga Giok sedang dalam kesulitan."
Su Ming mengingat lagi saat datang ke Sekte Buang Giok dia melihat master sekte di rendakan oleh penatua belaka.
Jadi begitu keseimbangan kedua sekte runtuh jadi Sekte Pedang Naga Berusaha menguasai Sekte Bunga Giok.
"Melihat hubungan baik Kakak Mo dengan Sekte Bunga Giok apakah Kakak tidak berpikir untuk membantunya?" tanya Su Ming lagi.
"Itu buka urusanku" Jawab Zhang Mo.
"Tapi Kak Mo tidak membiarkanya begitu saja, bukan?"
"Ya gadis itu harus menyelesaikanya sendiri, Aku akan membantunya mencapa pratisi qi mungkin itu sudah cukup."
"Kenapa kamu tidak ingin terlibat langsung."
"Aku tidak terlalu suka terlibat dalam masalah, terutama masalah politik. Sebagai seorang pembudidaya selama anda bisa menaikan kekuatan anda itu adalah hal yang paling menyenangkan. maka dari itu Hua Cengzan sangat suka berkultivasi."
"Bukankah membosankan jika hanya berkulrivasi saja seumur hidup. Tidak ada hiburang sama sekali." Sheng Feng tiba-tiba berkata.
Mendengar ini Zhang Mo terdiam lalu mengatakan.
"Tidak, tentu saja dia punya hobi lain."
"Apa itu?" Mereka berdua penasaran.
"Dia biasanya pergi ke bar untuk mabuk dan pergi ke rumah bordi bersamaku." dia mengatakan itu lalu tertawa terbahak-bahak.
hahahhhahha.
"Apa?" mereka berdua kaget.
Dalam pikiran Su Ming.
'Apakah ini alasan kenapa dia sering pergi ke sekte bunga dan pulang sangat larut'
Dalam pikiran Sheng Feng.
'Apakah ini dunia orang dewasa'
'meski aku dulu pernah dewasa'
"Hei jangan kaku begitu kalian sudah dewasa, Kau harus mencobanya sesekali." Dia berbicara dengan nada menarik perhatian seolah-olah papan iklan.
Sambil memakan daging Sheng Feng bertanya "Kak, kenapa kau membubarkan Black Beard."
"Bukan apa-apa seperti seperti yang aku katakan tadi mereka bukan sepenuhnya bawahanku, jadi jika berita itu menyebar maka kota Qing ini akan di datangi banyak sekali ahli. Ya aku tidak suka keramaian." jawabnya dengan santai.
"Jadi maksudnya kakak akan pergi dari kota ini?" Su Ming memahami poinnya dan menanyakanya.
"Benar."
"Kalo begitu aku ikut."
"Aku juga."
"Kenapa kau ikut-ikutan?"
"Bukankah kau yang mengikutiku duluan?"
"omong-kosong apa itu?"
Melihat mereka ribut lagi Zhang Mo mengatakan.
"Tidak perlu terburu-buru kalian bisa memutuskan ketika waktunya tiba. Terkadang menjadi diri sendiri adalah yang terbaik." Dengan tersenyum lalu minum lagi.
mereka minum sampai malam dan Sheng Feng kembali ke penginapan menunggu hari esok.
...
Keesokkan harinya
Semua berkumpul di gerbang kota diantaranya ada Zhang Mo, Su Ming, Sheng Feng, Hua Qiu, Hua Qinyin, dan Xia Xiao.
"Baiklah semuanya ayo pergi." Sheng Feng berteriak bertindak seperti seorang pemimpin. Lalu berjalan kedepan duluan.
Zhang Mo, Hua Qiu, dan Su Ming mengikutinya di belakang. dia tidak perduli dengan sikap Sheng Feng.
Hua Qinyin di belakang melihat Sheng Feng. Tiba-tiba dia mengingat Sheng Feng memeluknya tadi sore. Wajahnya sedikit memerah karena malu. Dia menjadi tidak senang.
"Sejak kapan orang mesum itu jadi orang aneh." Kata Hua Qinyin dia sedikit tidak senang dengan perilaku Sheng Feng yang memeluknya tadi sore. Dan sekarang dia bersikap begitu angku seperti tak terjadi apa-apa. Dia menjadi benar-benar tidak senang. Lalu setelah melihat Sheng Feng bersikap seoerti pemimpin. Ketidak senangan itu memuncak sampai batas. Dia memelototi Sheng Feng seperti ingin memakannya hidup-hidup.
"Kenapa pria lemah itu memimpin yang memimpin, lagi pula aku lebih kuat darinya.'"
"Tidak perlu mempermasalahkan hal-hal kecil." Xia Xiao menarik lengan Hua Qinyin yang enggan untuk pergi bersama Sheng Feng.
Jadi mereka berdua mulai menyusul yang lainnya.
mereka sekelompok berjalan menelusuri hutan di Gunung Beast Hantu. Banyak beast yang mereka temui di jalan namun itu dengan mudah di kalahkan oleh Zhang Mo. Membuat mereka kagum dengan kehebatan Zhang Mo. Dia mengalakan semua Beast itu menggunakan tangan kosong dengan santai. Membuat Sheng Feng berfikir 'seharusnya julukan Sang Tombak Darah itu salah'
'Ya harusnya dia disebut sang psikopat tangan kosong'
Tidak butuh waktu lama mereka ahkirnya sampai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Kaisar Tampan
kak aku udah mampir ni
bantu dukung karyaku juga iya
simpanan brondong tampan
terima Kasih
2022-07-13
2