18. Perkenalan dengan dunia baru.

"Mohon ijin memperkenalkan diri, Saya Kapten Cakra Taksaka Mandala, menjabat sebagai Danki A, maaf kali ini saya belum membawa istri karena Surat Ijin Memeluk belum jadi. Kurang lebih satu bulan lagi saya perkenalkan secara resmi, tapi kalau memang sudah tidak sabar ingin melihat barang antik 'peninggalan purbakala' tersebut, silakan mampir ke rumah saya. Insya Allah, tidak akan saya buka kan pintu kecuali ijin dengan saya" kata Bang Saka datar namun dari raut wajahnya terlihat sangat menjengkelkan.

Seluruh anggota riuh renyah mendengar percakapan dari Kapten Saka. Komandan pun meminta Bang Huda memperkenalkan diri.

"Kapten Huda.. silakan..!!" perintah komandan pusat bagian daerah setempat.

"Siap..!!" Bang Huda sedikit menegakan punggung kemudian membantu Ayu untuk berdiri. Tak sedikit pun Bang Huda meninggalkan atau mendahului sang istri, melangkah berjalan maju pun Bang Huda selalu mendekap pinggang Ayu.

"Mohon maaf Komandan, senior, dan rekan semua. Harap maklum kalau Kapten Saka punya barang peninggalan purbakala, saya malah kemana-mana harus menenteng barang pecah belah. Berat ya Dan harus tanggung jawab karena saya sudah tanam tunas dan tinggal tunggu panen" Bang Huda mulai membuka kata-katanya. "Ijin memperkenalkan diri. Saya Kapten Cakra Huda Mandala. Terpaksa kembar muka dengan Kapten Saka. Sejak dalam kandungan, kami sudah saling menolak tapi beliau ngeyel tetap memaksa hidup satu ransel bersama saya"

Komandan tak hentinya tertawa sampai wajahnya memerah, entah kenapa Para Danki baru ini seakan tidak bisa akur.

"Saat ini saya menjabat sebagai Danki C yang baru. Ijin Komandan, Ibu ketua.. perkenalkan juga di sebelah saya ini Masayu Tibra Layu. Sementara dia masih berbahagia karena menjadi satu-satunya wanita dalam hati saya."

"Sementara Om???" tanya Ibu ketua.

"Siap.. Saya tidak janji, kalau saya dapat peri kecil.. otomatis cinta saya akan terbagi" jawab Bang Huda.

"Ooohh.. saya kira Om Huda punya niat kami lagi" ledek Ibu ketua.

"Siap.. tidak berani. Satu ibu Danki ini saja. Jujur saya akui wanita cantik di dunia ini sangatlah banyak dan membuat saya terkesima. Tapi satu ibu Danki ini saja yang buat kepala saya mau pecah rasanya. Sudah membuat saya terlena dan hampir gila." jawab Bang Huda.

Tepuk tangan para anggota semakin membuat ramai seisi ruangan.

"Masih hampir Bang, belum gila" kata Bang Saka.

"Alhamdulillah saya sudah tobat" jawab Bang Huda.

Acara perkenalan pun hangat hingga akhirnya mereka duduk dan berbincang akrab bersama.

:

Tak lama melangkah di dalam ruangan seorang wanita bertubuh indah melangkah dengan anggun. Dia adalah Nadia.. mantan kekasih Bang Huda yang juga merupakan istri Wadanyon.. senior Bang Huda.

"Maaf saya datang terlambat. Tadi ada perlu sebentar.." ucapnya.

Nadia tak sengaja beradu pandang dengan Bang Huda kemudian saling membuang pandangan. "Selamat siang Om Huda, Mbak Ayu" sapa Nadia.

"Siang Mbak" jawab Bang Huda lebih netral.

"Selamat siang Mbak Nadia.. salam kenal" Ayu mengembangkan senyumnya. Ia paham betul Bang Huda benar-benar menjaga perasaannya.

"Ayo sini dek, kita ngobrol sama-sama..!!" ajak Mbak Nadia.

Bang Huda sementara masih sibuk dengan ponselnya karena memantau kegiatan lapangan di kompinya.

"Cieeeee.. mantan Abang cantik juga ya" bisik Ayu dengan senyumnya.

Bang Huda pun tersenyum menyeringai. "Kau pasti akan jantungan juga sebentar lagi" kata Bang Huda tersenyum penuh arti.

"Selamat siang.. maaf saya telat" kata seseorang yang suaranya tak asing di telinga Ayu.

Seketika kedua pasang bola mata Ayu beradu pandang dengan seorang pria disana. Keduanya pun saling menepis pandangan.

"Ehm.. istri dari??" tanya Mayor Anggara.

"Istri dari Kapten Huda"

Bang Anggara mengangguk. "Silakan di lanjutkan ngobrolnya dengan ibu-ibu yang lain. Bang Anggara mempersilakan Ayu duduk kemudian dirinya sendiri mengambil duduk tepat di samping Bang Huda.

"Berarti Ayu sekarang usia sembilan belas ya?" tanya Bang Anggara pada Bang Huda.

"Siap Bang, Masih ranum-ranum nya" jawab Bang Huda tenang tapi sarat akan makna yang menunjukkan bahwa ia tidak menyesal dan sangat bersyukur memiliki Ayu dalam hidupnya.

Bang Anggara menepuk bahu Bang Huda. "Selamat atas pernikahan kalian, semoga bahagia selalu"

"Siap Bang, terima kasih"

"Bang, aku juga nguping. Kasih selamat juga donk..!!" sambar Bang Saka.

"Lho.. kamu juga pengajuan nikah?" tanya Bang Anggara.

"Siap.. belum Bang, kalau kawin sudah"

"Wooo.. semprul..!!!!!" Bang Anggara menjitak ubun-ubun Bang Saka.

Bang Huda tersenyum kecut saat menyadari Bang Anggara masih sesekali melirik istri kecilnya.

Ayu santai saja, tapi hatiku yang panas.

...

Mbak Nadia duduk di samping Ayu usai kegiatan kantor.

"Kamu lagi isi ya dek?" tanya Mbak Nadia.

"Iya Mbak, Alhamdulillah"

"Selamat ya, Papa Juan sekeluarga sehat?"

"Alhamdulillah Papa, Mama sekeluarga sehat Mbak." jawab Ayu.

"Sakinah mawadah dan warahmah untuk rumah tanggamu dan Abang ya..!!" ucap Mbak Nadia. "Cepatlah punya momongan. Jangan pernah di tunda, karena kalau Tuhan tida segera mengabulkan.. jadinya akan lama seperti Mbak" kata Mbak Nadia.

"Ayu sedang hamil mbak Ini lima minggu"

"Waahh.. syukurlah, Abang pasti senang sekali"

Ayu terdiam.. Dirinya mengingat kejadian beberapa hari yang lalu. Suaminya berusaha keras mempertahankan bayinya. "Iya Mbak, Abang senang sekali. Kadang sampai protektif karena terlalu sayang sama anak ini"

...

Bang Huda dan Ayu banyak terdiam di rumah. Mereka duduk di sofa yang sama tapi hati mereka saling tidak tenang.

"Mbak Nadia cantik ya Bang..!!" Ayu membuka percakapan di antara mereka.

"Sekarang Bang Anggara juga jauh lebih gagah" jawab Bang Huda.

"Apa ini maksudnya Abang menyodorkan Ayu ke Bang Anggara??" tanya Ayu.

"Apa kamu juga sedang mengingatkan apa yang pernah terjadi antara Abang dan Nadia??"

Mereka berdua kembali duduk bersandar mengurai ketegangan.

"Ayu nggak bermaksud begitu."

"Abang juga nggak" kata Bang Huda.

"Kalau dulu orang tua Bang Anggara menyetujui hubungan Ayu dan Bang Anggara, mungkin sekarang Ayu masih bersama Bang Anggara." ucap Ayu. "Kalau Abang???"

"Karena Abang tidak punya pekerjaan tambahan, tidak seperti Bang Anggara" jawab Bang Huda.

"Apa orang tua Mbak Nadia nggak tau kalau Abang punya........"

"Sudah.. jangan di bahas..!! Posisimu dan Nadia sama-sama tidak tau tentang hal ini dan memang sengaja Abang rahasiakan"

"Hmmmm.. Bang.. Seandainyaaa.. Mbak Nadia menginginkan Abang kembali, apa Abang mau kembali padanya?" tanya Ayu.

"Kalau Bang Anggara minta kembali padamu.. apa kamu mau???"

"Kenapa sih Abang selalu membalikan ucapan Ayu????"

"Karena Abang sudah merayu pada Zat Yang Penuh Cinta dalam sepertiga malam untuk membuka kan pintu hatimu. Namamu dan dirimu sudah masuk dalam do'aku." jawab Bang Huda begitu lirih nyaris tak terdengar.

"Apa Bang?????"

"Kamu ini selalu nggak dengar apa yang Abang bilang. Nggak ada siaran ulang..!!!!"

"Ayo lah Bang, Ayu mau dengar..!!" rengek Ayu menarik lengan Bang Huda sampai akhirnya Ayu berpindah posisi duduk di paha Bang Huda. "Ayu bilang, Ayu mau dengar..!!!!!!!"

"Malas aahh.. makanya dengar orang bicara..!!" ucap kesal Bang Huda.

Ayu mengarahkan wajah Bang Huda agar menatapnya. Namun tenaganya tak sanggup mengarahkan Bang Huda. "Wahai Zat Yang Penuh Cinta.. tolong sampaikan sama suamiku ini.. dia berhasil melunakan hatiku" kata Ayu dengan jengkel.

Bang Huda pun tenang, ia memalingkan wajahnya menyimpan rasa salah tingkah. Ayu beranjak dari posisinya tapi Bang Huda menahannya.

"Kangmas mu ora butuh basa basi, pokoke langsung resepsi. Sat set nyuwun ngadep marang Gusti.. kulo nyuwun ragile pak Ranggi" kata Bang Huda menimpali menahan Ayu yang ingin kabur darinya.

"Kurang ajar..!!"

"Kalau nggak kurang ajar, ya sampai sekarang belum dapat di kuncung" ucap Bang Huda terus menggoda Ayu.

"Abaaaaang..!!" pekik Ayu karena Bang Huda menyergapnya tanpa ampun.

"Aawwh.." tiba-tiba Bang Huda berhenti sejenak.

"Abang kenapa??" tanya Ayu cemas.

"Sesak dek, separuh nafasku mampir ke kamu" jawab Bang Huda.

"Ya Tuhaaan.. dari mana lah Abang belajar gombal" protes Ayu.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Nurhayati Nia

Nurhayati Nia

dasarrr ni kembar tentara terkamprett tergokill 😂😂😂

2024-05-09

0

Qia'badR⃟i 💤

Qia'badR⃟i 💤

jadi kangen sama ayah rama😙🤣

2022-09-14

1

Tiffany_Afnan

Tiffany_Afnan

halah bang.. gombal mukio... purun tk tapuk mesra ! 😋🤭

2022-07-15

2

lihat semua
Episodes
1 1. Istriku.
2 2. Prahara awal rumah tangga.
3 3. Rasanya tanggung jawab.
4 4. Huru hara.
5 5. Keributan pengantin baru.
6 6. Wajar saja.
7 7. Terombang ambing perasaan.
8 8. Meluapkan amarah.
9 9. Sebuah pelajaran berharga.
10 10. Tragedi Masa lampau.
11 11. Karena sebuah alasan.
12 12. Hari baru bersama mu.
13 13. Hari keberangkatan.
14 14. Tempat tugas yang baru.
15 15. Antara aku dan kamu.
16 16. Mendekati kamu.
17 17. Acara malam.
18 18. Perkenalan dengan dunia baru.
19 19. Tak disangka.
20 20. Kerja keras.
21 21. Acara kacau.
22 22. Cobaan.
23 23. Menguras tenaga.
24 24. Sisi seorang Ayu.
25 25. Berharap yang terbaik.
26 26. Main perasaan.
27 27. Baikan.
28 28. Huda.
29 29. Tegar.
30 30. Tamu baru.
31 31. Ada ulah.
32 32. Sulit membuktikan.
33 33. Harus di beri pelajaran.
34 34. Hasil bujukan.
35 35. Rusuh lagi.
36 36. Santai saja.
37 37. Membujuk.
38 38. Perjalanan.
39 39. Malam di tujuan.
40 40. Mimpi buruk Bang Huda.
41 41. Jalan-jalan.
42 42. Tak disangka terjadi.
43 43. Perhatian.
44 44. Kenakalan Ayu.
45 45. Godaan terberat.
46 46. Demi baby.
47 47. Trouble maker.
48 48. Dalam kepanikan.
49 49. Ungkapan cinta terdalam.
50 50. Pembawa petaka.
51 51. Pembalasan.
52 52. Yang terpendam lama.
53 53. Bersahabat dengan keadaan.
54 54. Ada drama.
55 55. Hiburan.
56 56. Penyelesaian rasa.
57 57. Gagal romantis.
58 58. Kerusuhan.
59 59. Ribut nggak jelas.
60 60. Ingin terlihat tangguh.
61 61. Menguraikan rasa.
62 62. Suami waspada.
63 63. Berita buruk.
64 64. Untuk kesayangan.
65 65. Masalah hati.
66 66. Berujung prahara.
67 67. Hasil perbuatan.
68 68. Pasca kelahiran.
69 69. Perjuangan.
70 70. Sigap bertindak.
71 71. Rasa dari Bang Huda.
72 72. Perkara sulit.
73 73. Situasi tidak kondusif.
74 74. Keputusan.
75 75. Coklat sial.
76 76. Mulai cemburu.
77 77. Hasilnya.
78 78. Istriku tersadis.
79 79. Namanya pengalaman.
80 80. Celaka tak di duga.
81 81. Trouble maker jilid 2.
82 82. Rayuan di balik kekacauan.
83 83. Gagal jadi.
84 84. Gagal lagiiiiiii.
85 85. Penantian.
86 86. Kelegaan.
87 87. Keluarga yang tenang.
88 88. Ulah beda tipis.
89 89. Kasih yang begitu besar.
Episodes

Updated 89 Episodes

1
1. Istriku.
2
2. Prahara awal rumah tangga.
3
3. Rasanya tanggung jawab.
4
4. Huru hara.
5
5. Keributan pengantin baru.
6
6. Wajar saja.
7
7. Terombang ambing perasaan.
8
8. Meluapkan amarah.
9
9. Sebuah pelajaran berharga.
10
10. Tragedi Masa lampau.
11
11. Karena sebuah alasan.
12
12. Hari baru bersama mu.
13
13. Hari keberangkatan.
14
14. Tempat tugas yang baru.
15
15. Antara aku dan kamu.
16
16. Mendekati kamu.
17
17. Acara malam.
18
18. Perkenalan dengan dunia baru.
19
19. Tak disangka.
20
20. Kerja keras.
21
21. Acara kacau.
22
22. Cobaan.
23
23. Menguras tenaga.
24
24. Sisi seorang Ayu.
25
25. Berharap yang terbaik.
26
26. Main perasaan.
27
27. Baikan.
28
28. Huda.
29
29. Tegar.
30
30. Tamu baru.
31
31. Ada ulah.
32
32. Sulit membuktikan.
33
33. Harus di beri pelajaran.
34
34. Hasil bujukan.
35
35. Rusuh lagi.
36
36. Santai saja.
37
37. Membujuk.
38
38. Perjalanan.
39
39. Malam di tujuan.
40
40. Mimpi buruk Bang Huda.
41
41. Jalan-jalan.
42
42. Tak disangka terjadi.
43
43. Perhatian.
44
44. Kenakalan Ayu.
45
45. Godaan terberat.
46
46. Demi baby.
47
47. Trouble maker.
48
48. Dalam kepanikan.
49
49. Ungkapan cinta terdalam.
50
50. Pembawa petaka.
51
51. Pembalasan.
52
52. Yang terpendam lama.
53
53. Bersahabat dengan keadaan.
54
54. Ada drama.
55
55. Hiburan.
56
56. Penyelesaian rasa.
57
57. Gagal romantis.
58
58. Kerusuhan.
59
59. Ribut nggak jelas.
60
60. Ingin terlihat tangguh.
61
61. Menguraikan rasa.
62
62. Suami waspada.
63
63. Berita buruk.
64
64. Untuk kesayangan.
65
65. Masalah hati.
66
66. Berujung prahara.
67
67. Hasil perbuatan.
68
68. Pasca kelahiran.
69
69. Perjuangan.
70
70. Sigap bertindak.
71
71. Rasa dari Bang Huda.
72
72. Perkara sulit.
73
73. Situasi tidak kondusif.
74
74. Keputusan.
75
75. Coklat sial.
76
76. Mulai cemburu.
77
77. Hasilnya.
78
78. Istriku tersadis.
79
79. Namanya pengalaman.
80
80. Celaka tak di duga.
81
81. Trouble maker jilid 2.
82
82. Rayuan di balik kekacauan.
83
83. Gagal jadi.
84
84. Gagal lagiiiiiii.
85
85. Penantian.
86
86. Kelegaan.
87
87. Keluarga yang tenang.
88
88. Ulah beda tipis.
89
89. Kasih yang begitu besar.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!