3. Rasanya tanggung jawab.

Petugas keamanan mengijinkan Bang Huda masuk tapi kemudian petugas keamanan tersebut nampak menghubungi seseorang melalui ponselnya.

~

Bang Huda berjalan cepat sampai ia menemukan Bang Asnan berjongkok di samping pintu sembari merokok. Wajahnya sendu, matanya memerah seakan ada yang ia tahan.

"Mana Ayu??" tanya Bang Huda menarik kerah pakaian Bang Asnan.

Pria itu hanya lemah dan terdiam.

"Mana Ayuuuuuu..????????" Bang Huda mengulang lagi pertanyaan nya.

"Di dalam Bang.." jawab Bang Asnan tak bertenaga.

"B******n kau Asnan, kalau sampai ada apa-apa sama Ayu, nyawamu sebagai gantinya..!!!!!!!" Bang Huda begitu marah sampai membanting tubuh Bang Asnan begitu saja.

Secepatnya Bang Huda mendobrak pintu kamar yang ia duga pasti ada Ayu di dalamnya.

braaakk..

Pintu terbuka lebar, ada seorang bandot tua sedang mengapit ayu, tangannya sudah bermain di sela paha Ayu dan menciumi istri Bang Huda itu.

Darah Bang Huda mendadak panas dan merangkak naik hingga ke ubun-ubun.

"Tua bangka bau tanah, kau apakan istriku?????" Bang Huda menarik pria tersebut dan kalap menghajarnya hingga babak belur.

"Abang.. sudah Bang, saya minta maaf. Orang itu tidak tau apa-apa" Bang Asnan berusaha melerai perkelahian yang ia timbulkan sendiri.

"Bacotmu minta maaf, kamu tau siapa yang sudah kamu buat celaka???" bentak Bang Huda tidak terima.

Tanpa mereka berdua sadari.. pria tua tersebut mengambil pisau dan berusaha menghujamkan pada Bang Huda dan suami Ayu itu menyadarinya, hanya saja karena emosinya yang tidak stabil, ia salah mengambil posisi untuk menghindar hingga pisah tersebut menggores sisi perut Bang Huda.

"Astagaa.. Abaang..!!!" Bang Asnan panik dan berusaha membantu Bang Huda tapi Bang Huda menampar pipinya dengan keras.

plaaaaakkk..

"Cepat kejar dia..!!!!!!!" perintah Bang Huda.

Bang Asnan pun segera mengejar pria tersebut.

Bang Huda berusaha keras untuk tetap stabil, ia menghampiri Ayu. Hatinya sungguh pedih hingga tak dapat menahan laju titik air mata yang tumpah. Tangannya mengepal kuat, ia menghamburkan segala barang di atas nakas hingga jatuh berhamburan. Batinnya teriris pedih, ia merasa gagal menjaga Ayu sampai harus terjadi tragedi seperti ini.

Bang Huda segera membenahi letak pakaian Ayu kemudian menyelimuti istri kecilnya. Bang Huda memeluknya erat, rasanya sungguh sakit hingga nafasnya terasa sesak.

:

Pria tua tersebut sudah ditemukan, Bang Huda kembali menghajarnya tanpa ampun hingga Bang Langsang dan Bang Khaja datang ke cafe tersebut.

Bang Langsang dan Bang Khaja melihat Ayu tertidur pulas di atas ranjang. Mereka melihat Bang Huda sudah tak karuan berkelahi dengan pria tua.

"Sudah.. pria ini bisa mati..!!" Bang Khaja menarik lengan Bang Huda.

"Kenapa Ayu ada disini?? Kamu bertengkar sama dia??" Bang Langsang tersulut emosi tapi sekuatnya masih berusaha menahan amarahnya.

Bang Huda sudah hampir kelepasan mencabut pistol tapi Bang Khaja segera memelintir tangan Bang Huda. "Tenangkan dulu emosimu Hudaa..!!!!" kata Bang Khaja kemudian menendang belakang lutut Bang Huda agar adik iparnya itu bisa di tenangkan.

...

Papa Ares menghajar Bang Huda habis-habisan karena memang Bang Huda masih di bawah kepemimpinan nya. Bang Asnan tak luput dari tindakan Papa Ares, hanya saja laporan terberat mengarah pada Kapten Huda.

"Bisa-bisanya berkelahi di cafe, mengumbar identitas dan membawa senjata api. Pelanggaranmu sangat berat Huda, apalagi perkelahian ini karena memperebutkan perempuan. Masih belum puas kamu sama keponakan saya sampai harus berebut l***e dengan pria tua?????" bentak Papa Ares.

"Siap salah..!!" jawab Bang Huda mengerang menggelinjang kesakitan di taman belakang rumah Papa Ares.

"Malu sama pangkatmu.. seharusnya kamu memberikan contoh untuk anggotamu, bukan malah memberikan pemikiran negatif di masyarakat. Kamu lihat itu, istrimu sampai mabuk karena ulahmu. Apa mungkin dia kecewa sama kamu????" kata Papa Ares menyayangkan kejadian ini.

Ayu masih setengah sadar, tapi jelas ia melihat Bang Huda mendapat hukuman keras dari Papa Ares. Om yang sangat menyayangi nya seperti Papanya menyayanginya. Matanya berkaca-kaca melihat Bang Huda mendapat hukuman tapi ia pun tak sepenuhnya mengingat apa yang sudah terjadi. Yang ia tau keributan besar sudah terjadi di rumahnya.

Papa Ranggi pun akhirnya tak sanggup lagi menahan amarahnya, agaknya ia menyadari tidak sepenuhnya kesalahan Bang Huda karena ia tau betul kelakuan putrinya.

"Sudah Res, ini pasti juga karena Ayu masih belum bisa lepas dari dunia malam. Memang seharusnya anak ini di hajar. Mungkin karena kelakuannya yang tidak hormat dengan suami sampai Huda harus mencari perempuan lain untuk melampiaskan hasratnya" karena terlalu terbawa emosi, Papa Ranggi melepas ikat pinggangnya kemudian melecutkan di punggung Ayu sampai Ayu jatuh tersungkur dan sekali lagi Ayu harus merasakan sapaan dari ikat pinggang sang Papa.

"Papaaa.. jangan Pa..!!!" Bang Huda merangkak memeluk Ayu.

"Ampuun Pa, Ayu minta maaf..!!"

Bang Khaja dan Bang Langsang tak sanggup melihat adik kecilnya mendapatkan hukuman dari sang Papa.

"Minggir kamu Huda, biar Papa beri pelajaran untuk Ayu..!!!" kata Papa Ranggi dengan suara khasnya.

"Saya suaminya Pa, hukum saya saja..!! kalau istri saya salah.. biar saya yang menghukumnya. Saya yang salah, saya yang kurang waspada sampai Ayu lepas dari pengawasan saya." suara Bang Huda tak kalah kerasnya. "Ini aib istri saya Pa, biar saya yang menelan kejadian ini dan saya akan selesaikan. Semua tidak seperti yang Papa sangka dan hari ini saya tidak menemui perempuan lain. Saya hanya berniat menjemput istri saya pulang. Itu saja..!!"

Papa Ranggi hampir tak sanggup berkata apapun. Hatinya tertampar ribuan kali rasa sakit. Ia harus menyadari.. putri kecilnya kini bukanlah menjadi miliknya lagi, putri kecilnya sudah ada yang memiliki, seorang pria yang rela mempertaruhkan nyawanya untuk gadis kecil kesayangannya.

"Ayu masih terlalu kecil untuk kamu Le, kalau kamu tidak mau melanjutkan semuanya.. Papa pasrah. Papa tau putri Papa banyak kurangnya. Papa ikhlas kalau kamu mau mengembalikan Ayu pada Papa"

Tangan Bang Huda masih mengusap punggung Ayu, ia pun masih mendekap erat istri kecilnya. "Sekarang Abang pasrahkan sama kamu dek. Sekuat-kuatnya Abang mempertahankan kamu, kalau hatimu tidak mau terbuka untuk Abang.. Abang mau bilang apa. Abang menikahi mu bukan tanpa alasan. Kamu mau nggak manut opo jare bojo??" tanya Bang Huda. "Mas Huda nggak akan galak, asalkan kamu manut ndhuk..!! Kalau nggak nurut sakit sendiri to" bujuk Bang Huda beralih membelai rambut Ayu melupakan rasa sakit tak karuan mendera tubuhnya.

"Ayu nggak mau nikah, Ayu mau jadi tentara dulu..!!" jawab Ayu melemah.

"Iya.. iya dek. Kita tutup dulu statusmu. Abang ijinkan kamu daftar jadi tentara..!!" kata Bang Huda kembali membujuk Ayu meskipun persentase janji itu sudah bisa tertebak jelas alur kenyataannya.

"Halah.. lambe boyo.. Semoga saja keponakanku nggak salam metal di perut Mamanya" gerutu Bang Langsang sama sekali tak percaya ucap Bang Huda.

Bang Khaja tersenyum sengit. "Janji palsu" ucapnya tak kalah gemas.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

kavena ayunda

kavena ayunda

ayuu kayak.pelacurr aja lama2 tolol

2023-04-02

1

NaraY_Kamanatha

NaraY_Kamanatha

bisakah di perbaiki setiap tata bahasanya🙏

2022-11-18

2

amalia gati subagio

amalia gati subagio

hadeh tentara jalang? bener salah asuhan

2022-11-18

1

lihat semua
Episodes
1 1. Istriku.
2 2. Prahara awal rumah tangga.
3 3. Rasanya tanggung jawab.
4 4. Huru hara.
5 5. Keributan pengantin baru.
6 6. Wajar saja.
7 7. Terombang ambing perasaan.
8 8. Meluapkan amarah.
9 9. Sebuah pelajaran berharga.
10 10. Tragedi Masa lampau.
11 11. Karena sebuah alasan.
12 12. Hari baru bersama mu.
13 13. Hari keberangkatan.
14 14. Tempat tugas yang baru.
15 15. Antara aku dan kamu.
16 16. Mendekati kamu.
17 17. Acara malam.
18 18. Perkenalan dengan dunia baru.
19 19. Tak disangka.
20 20. Kerja keras.
21 21. Acara kacau.
22 22. Cobaan.
23 23. Menguras tenaga.
24 24. Sisi seorang Ayu.
25 25. Berharap yang terbaik.
26 26. Main perasaan.
27 27. Baikan.
28 28. Huda.
29 29. Tegar.
30 30. Tamu baru.
31 31. Ada ulah.
32 32. Sulit membuktikan.
33 33. Harus di beri pelajaran.
34 34. Hasil bujukan.
35 35. Rusuh lagi.
36 36. Santai saja.
37 37. Membujuk.
38 38. Perjalanan.
39 39. Malam di tujuan.
40 40. Mimpi buruk Bang Huda.
41 41. Jalan-jalan.
42 42. Tak disangka terjadi.
43 43. Perhatian.
44 44. Kenakalan Ayu.
45 45. Godaan terberat.
46 46. Demi baby.
47 47. Trouble maker.
48 48. Dalam kepanikan.
49 49. Ungkapan cinta terdalam.
50 50. Pembawa petaka.
51 51. Pembalasan.
52 52. Yang terpendam lama.
53 53. Bersahabat dengan keadaan.
54 54. Ada drama.
55 55. Hiburan.
56 56. Penyelesaian rasa.
57 57. Gagal romantis.
58 58. Kerusuhan.
59 59. Ribut nggak jelas.
60 60. Ingin terlihat tangguh.
61 61. Menguraikan rasa.
62 62. Suami waspada.
63 63. Berita buruk.
64 64. Untuk kesayangan.
65 65. Masalah hati.
66 66. Berujung prahara.
67 67. Hasil perbuatan.
68 68. Pasca kelahiran.
69 69. Perjuangan.
70 70. Sigap bertindak.
71 71. Rasa dari Bang Huda.
72 72. Perkara sulit.
73 73. Situasi tidak kondusif.
74 74. Keputusan.
75 75. Coklat sial.
76 76. Mulai cemburu.
77 77. Hasilnya.
78 78. Istriku tersadis.
79 79. Namanya pengalaman.
80 80. Celaka tak di duga.
81 81. Trouble maker jilid 2.
82 82. Rayuan di balik kekacauan.
83 83. Gagal jadi.
84 84. Gagal lagiiiiiii.
85 85. Penantian.
86 86. Kelegaan.
87 87. Keluarga yang tenang.
88 88. Ulah beda tipis.
89 89. Kasih yang begitu besar.
Episodes

Updated 89 Episodes

1
1. Istriku.
2
2. Prahara awal rumah tangga.
3
3. Rasanya tanggung jawab.
4
4. Huru hara.
5
5. Keributan pengantin baru.
6
6. Wajar saja.
7
7. Terombang ambing perasaan.
8
8. Meluapkan amarah.
9
9. Sebuah pelajaran berharga.
10
10. Tragedi Masa lampau.
11
11. Karena sebuah alasan.
12
12. Hari baru bersama mu.
13
13. Hari keberangkatan.
14
14. Tempat tugas yang baru.
15
15. Antara aku dan kamu.
16
16. Mendekati kamu.
17
17. Acara malam.
18
18. Perkenalan dengan dunia baru.
19
19. Tak disangka.
20
20. Kerja keras.
21
21. Acara kacau.
22
22. Cobaan.
23
23. Menguras tenaga.
24
24. Sisi seorang Ayu.
25
25. Berharap yang terbaik.
26
26. Main perasaan.
27
27. Baikan.
28
28. Huda.
29
29. Tegar.
30
30. Tamu baru.
31
31. Ada ulah.
32
32. Sulit membuktikan.
33
33. Harus di beri pelajaran.
34
34. Hasil bujukan.
35
35. Rusuh lagi.
36
36. Santai saja.
37
37. Membujuk.
38
38. Perjalanan.
39
39. Malam di tujuan.
40
40. Mimpi buruk Bang Huda.
41
41. Jalan-jalan.
42
42. Tak disangka terjadi.
43
43. Perhatian.
44
44. Kenakalan Ayu.
45
45. Godaan terberat.
46
46. Demi baby.
47
47. Trouble maker.
48
48. Dalam kepanikan.
49
49. Ungkapan cinta terdalam.
50
50. Pembawa petaka.
51
51. Pembalasan.
52
52. Yang terpendam lama.
53
53. Bersahabat dengan keadaan.
54
54. Ada drama.
55
55. Hiburan.
56
56. Penyelesaian rasa.
57
57. Gagal romantis.
58
58. Kerusuhan.
59
59. Ribut nggak jelas.
60
60. Ingin terlihat tangguh.
61
61. Menguraikan rasa.
62
62. Suami waspada.
63
63. Berita buruk.
64
64. Untuk kesayangan.
65
65. Masalah hati.
66
66. Berujung prahara.
67
67. Hasil perbuatan.
68
68. Pasca kelahiran.
69
69. Perjuangan.
70
70. Sigap bertindak.
71
71. Rasa dari Bang Huda.
72
72. Perkara sulit.
73
73. Situasi tidak kondusif.
74
74. Keputusan.
75
75. Coklat sial.
76
76. Mulai cemburu.
77
77. Hasilnya.
78
78. Istriku tersadis.
79
79. Namanya pengalaman.
80
80. Celaka tak di duga.
81
81. Trouble maker jilid 2.
82
82. Rayuan di balik kekacauan.
83
83. Gagal jadi.
84
84. Gagal lagiiiiiii.
85
85. Penantian.
86
86. Kelegaan.
87
87. Keluarga yang tenang.
88
88. Ulah beda tipis.
89
89. Kasih yang begitu besar.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!