6. Wajar saja.

"Papa tadi bilang sama aku kalau Ayu nggak cinta sama Bang Huda khan?"

"Bukan nggak cinta, tapi memang masih belum cinta Ka" bisik Papa Juan tanpa sadar ikut menguping.

"Papa tenang saja, tadi sebelum Ayu keluar, aku sudah tambahkan sesuatu ke minumannya. Bang Huda juga nggak tau kalau minuman aku campur pil energi. Pasti sekarang di dalam sedang panas-panasnya." kata Bang Saka.

"Heeh gemblung, dapat darimana kamu obat begituan??? Awas kalau kamu bermasalah sama perempuan di luar sana. Perempuan itu bahaya Saka.. bikin hancur segalanya"

"Papa kira aku anak TK?? Nggak bisa bedakan baik dan buruk??" Bang Saka semakin menempelkan telinganya. "Sudah mulai apa belum sih. Siapa nih yang lambat??" gumamnya.

"Astaga.. jangan sampai Huda hanya garang di luar tapi melempem di dalam" ucap cemas Papa Juan.

"Uugghh.. jadi pengen kawin"

plaaakk..

Papa Juan menampar mulut putranya. "Cari jodoh dulu, nikah, baru kawin..!!"

***

Adzan subuh belum terdengar. Ayu berjalan tertatih dengan di papah Bang Huda menuju kamar. Tepat saat itu Bang Saka pun sudah bangun dari tidurnya. Terlihat wajah dan rambut Bang Huda yang basah segar juga wajah Ayu yang

"Waahh.. Ayu mau di bantu jalan nggak?" goda Bang Saka dengan nada nakal.

"Apa sih kamu, awas..!! Ayu mau jalan" kata Bang Huda.

"Goal nggak Bang?" bisik Bang Saka.

Bang Huda melirik saudara kembarnya dengan gemas. Ingin sekali menghantam bibirnya tapi karena Ayu tidak terlalu peka dengan keadaan, maka ia pun mengurungkan niatnya.

"Bang.. masih sakit" kata Ayu.

Bang Huda segera membawa Ayu ke dalam kamar daripada Bang Saka semakin banyak bicara.

...

Di kantor Markas Bang Huda begitu gelisah. Rasa pening masih kental terasa. Semalam suntuk dirinya tidak bisa tidur bahkan untuk merebahkan tubuhnya saja rasanya pun tak nyaman. Teringat olehnya kejadian semalam. Ia melihat sesuatu di ponselnya yang membuatnya menjadi gelisah, nafasnya tak karuan. Entah apa yang terjadi semalam. Ia seakan tak sanggup mengendalikan diri, 'sangat lapar' dan begitu menginginkan Ayu. Di antara kesadarannya ia masih berusaha keras untuk tidak melakukan hal di luar batas, cemas Ayu syok meskipun ada hak dirinya sebagai suami Ayu.

Semoga Ayu tidak menyadari kejadian semalam dan semua aman sampai waktunya tiba. Nyolek tipis khan nggak dosa.

flashback on..

"Sudah..!! luka kecil saja nangis" Bang Huda sedikit meniup lutut Ayu yang terluka. "Makanya lain kali pakai pakaian yang benar, jangan pakai rok span yang menghalangi langkahmu..!!" Bang Huda kembali merebahkan Ayu perlahan sambil menarik rok Ayu untuk menutupi lutut tapi Ayu menolaknya.

"Jangan Bang.. ini sakit" kata Ayu yang kembali memeluk Bang Huda.

"Ini khan sudah Abang perban. Nggak akan tergores pakaian atau selimut"

"Nggak mau. Jangan..!!"

Bang Huda pun tak memaksa, ia merebahkan Ayu. Kedua pasang mata mereka saling menatap lekat. Detak jantung Bang Huda jadi tak terkendali. "Malam disini dingin. Kalau nggak pakai selimut, kamu bisa menggigil" kata Bang Huda.

"Nggak apa-apa"

***

Benar saja. Tengah malam, lewat jam dua belas, Ayu mulai menggigil kedinginan. Bang Huda yang duduk berjaga di sampingnya jadi ikut bingung, ia menggelar selimut untuk menutupi Ayu tapi Ayu merintih merasakan kakinya yang sakit.

Duuhh.. cita-cita jadi tentara tapi takut lecet, takut sakit. Dasar nona muda. Repot juga kalau kulit kapas begini.

"Abang.. badan Ayu juga sakit." rengek Ayu, mungkin ucapnya juga setengah sadar.

"Mana yang sakit?"

Ayu meraba mencari tangan Bang Huda kemudian mengarahkan ke punggung Ayu.

"Disini??" tanya Bang Huda menekan bagian punggung atas Ayu.

Ayu mengangguk pelan. "Ayo Baang..!!" pinta Ayu dengan manjanya.

Bang Huda mengambil ponsel dan meletakan sedikit jauh darinya kemudian mengambil minyak urut yang tadi ia gunakan untuk memijat kaki Ayu.

"Dek.. kamu sadar nggak?? Ini kamu ya yang minta..!!" ucap Bang Huda memastikan sambil memijat punggung Ayu.

Ayu menggeliat tidak nyaman. Mungkin punggung nya benar terkilir. Bang Huda terus melanjutkan mengurut Ayu sampai gadis itu tiba-tiba berbalik badan. "Yang ini..!!" ucapnya lirih di antara sadar dan tidak sembari menunjuk sisi perut kiri"

"Ini terkilir juga?" tanya Bang Huda.

Ayu kembali mengangguk. Bang Huda mengibaskan kaosnya. Malam ini udara terasa begitu panas, keringatnya bercucuran.

Bang Huda memijat sisi perut Ayu tapi tiba-tiba pikirannya berkelana pada hal lain. Ayu menggeliat hingga pakaiannya tersingkap. Bang Huda menelan ludah dengan kasar, ia mencoba menepis pikiran nakalnya tapi suara rintih kecil Ayu membuatnya tidak tahan.

"Aduuuhh.. kenapa badanku jadi tegang semua." Gumamnya. Bang Huda semakin penasaran. Ia membungkuk mencium kening Ayu, wangi tubuh istrinya membuatnya terpesona, apalagi rambut bersemu coklat membuat istrinya terlihat sangat cantik, ia mencoba mencium pipi Ayu, lembut seperti p****t bayi, masih kurang juga rasa penasarannya.. ia mengarahkan ciuman di bibir Ayu tak di sangka Ayu pun merangkulkan kedua tangan di belakang lehernya, Ayu membalasnya meskipun tidak pintar, tapi respon tubuhnya cukup bagus.

Piye ya, bablas salah.. nggak bablas tapi puyeng.

Nafas Bang Huda semakin tak terkendali, awalnya ia sekedar memeluk Ayu, tapi semakin lama batinnya berontak tak sanggup menahan arus tubuhnya. "Jangan marah ya dek, Abang hanya nyolek sedikit. Janji hanya nyerempet tipis" bisiknya lembut.

flashback off..

"Astagfirullah.." Bang Huda mengusap wajahnya. Ia tau Ayu halal baginya, tapi sikap kucing-kucingan membuat batinnya tertekan dan tersiksa. "Bagaimana kalau Ayu nggak bisa terima kenyataan"

ddrrtt.. ddrrttt.. dddrrtttt..

Suara getar ponsel mengalihkan pikiran Bang Huda. Ternyata Ayu menghubunginya. Bang Huda segera menjawabnya.

"Assalamualaikum.. kenapa dek?"

"Wa'alaikumsalam.. Ayu mau lengkapi berkas persyaratan untuk masuk tentara ya Bang..!!"

"Aduuhh.." Bang Huda memercing cemas, ia mengurut pangkal hidungnya. "Iya dek" jawabnya karena tidak mungkin Bang Huda menolak dengan alasan yang tidak jelas.

Ayu menutup panggilan teleponnya, tanpa kata.. tanpa salam.

Bang Huda menghantam meja kerjanya. "Lailaha Illallah.. pasrah Gustii" gumamnya menata batin yang masih terasa sesak.

...

Rasanya Ayu ingin menangis. Tadinya hanya kaki dan pinggang saja yang sakit, tapi kini sekujur tubuh ikut sakit.

"Kamu kenapa Yu?" tanya Papa Ranggi saat Ayu duduk bersandar di sofa ruang tamu rumah Bang Khaja usai mengantar persyaratan administrasi ke kantor pusat.

"Badan Ayu sakit Pa, semalam Ayu di kejar ayamnya Abang sampai Ayu mimpi di tindih kuda hitam" jawab Ayu.

Bang Khaja yang sedang minum usai pulang kerja rasanya tidak sanggup menelan air tersebut, bahkan Bang Langsang pun hanya melongo sama seperti reaksi Papanya.

"Cuma mimpi. Nggak apa-apa" kata Papa Ranggi menanggapi putrinya.

"Semalam Huda tidur sama Saka?" tanya Bang Khaja.

"Nggak, Abang tidur sama Ayu"

"Aaahh.. jelas kamu di begal dek" kata Bang Khaja.

"Nggak ada begal Bang, Ayu tidur sama Bang Huda"

"Benar khan nggak bisa di percaya.. itu begal pasti sudah kirim anggota satu Batalyon di sekitar lokasi rawan bencana. Kalau laki nggak kuat bisa geger"

Ayu berkedip-kedip mengangguk mendengarkan ucapan kedua Abangnya tapi entah pikirannya paham atau tidak ocehan Abangnya.

Tak lama Bang Huda datang ke rumah Bang Khaja. Tatapan para pria mengarah padanya.

Bang Huda tertegun kemudian melihat kaki hingga tangannya karena merasa mendapat sorotan. "Ada apa? Ada yang salah??" tanya Bang Huda.

"Nggak sih.. tapi....." Bang Khaja pun bingung harus berkata apa dalam situasi ini.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Nurhayati Nia

Nurhayati Nia

🤣🤣🤣🤣 ayuuu ayuu ampunn dah kamu polos bangett sihh

2024-05-07

0

Risma Riskita

Risma Riskita

🤣🤣🤣🤣🤣🤣enk gk ayu tindihan kuda hitam. hadu🤦‍♀️ bng kenapa main kucing2 sih. sbr ayu nanti tau sendri lah kudnya siapa🤭🤭🤭

2023-01-15

0

🌺 £€πD®@ m@£@¥u🌺

🌺 £€πD®@ m@£@¥u🌺

asli ngakak akohh 🤣🤣🤣🤣🤣

2022-09-04

1

lihat semua
Episodes
1 1. Istriku.
2 2. Prahara awal rumah tangga.
3 3. Rasanya tanggung jawab.
4 4. Huru hara.
5 5. Keributan pengantin baru.
6 6. Wajar saja.
7 7. Terombang ambing perasaan.
8 8. Meluapkan amarah.
9 9. Sebuah pelajaran berharga.
10 10. Tragedi Masa lampau.
11 11. Karena sebuah alasan.
12 12. Hari baru bersama mu.
13 13. Hari keberangkatan.
14 14. Tempat tugas yang baru.
15 15. Antara aku dan kamu.
16 16. Mendekati kamu.
17 17. Acara malam.
18 18. Perkenalan dengan dunia baru.
19 19. Tak disangka.
20 20. Kerja keras.
21 21. Acara kacau.
22 22. Cobaan.
23 23. Menguras tenaga.
24 24. Sisi seorang Ayu.
25 25. Berharap yang terbaik.
26 26. Main perasaan.
27 27. Baikan.
28 28. Huda.
29 29. Tegar.
30 30. Tamu baru.
31 31. Ada ulah.
32 32. Sulit membuktikan.
33 33. Harus di beri pelajaran.
34 34. Hasil bujukan.
35 35. Rusuh lagi.
36 36. Santai saja.
37 37. Membujuk.
38 38. Perjalanan.
39 39. Malam di tujuan.
40 40. Mimpi buruk Bang Huda.
41 41. Jalan-jalan.
42 42. Tak disangka terjadi.
43 43. Perhatian.
44 44. Kenakalan Ayu.
45 45. Godaan terberat.
46 46. Demi baby.
47 47. Trouble maker.
48 48. Dalam kepanikan.
49 49. Ungkapan cinta terdalam.
50 50. Pembawa petaka.
51 51. Pembalasan.
52 52. Yang terpendam lama.
53 53. Bersahabat dengan keadaan.
54 54. Ada drama.
55 55. Hiburan.
56 56. Penyelesaian rasa.
57 57. Gagal romantis.
58 58. Kerusuhan.
59 59. Ribut nggak jelas.
60 60. Ingin terlihat tangguh.
61 61. Menguraikan rasa.
62 62. Suami waspada.
63 63. Berita buruk.
64 64. Untuk kesayangan.
65 65. Masalah hati.
66 66. Berujung prahara.
67 67. Hasil perbuatan.
68 68. Pasca kelahiran.
69 69. Perjuangan.
70 70. Sigap bertindak.
71 71. Rasa dari Bang Huda.
72 72. Perkara sulit.
73 73. Situasi tidak kondusif.
74 74. Keputusan.
75 75. Coklat sial.
76 76. Mulai cemburu.
77 77. Hasilnya.
78 78. Istriku tersadis.
79 79. Namanya pengalaman.
80 80. Celaka tak di duga.
81 81. Trouble maker jilid 2.
82 82. Rayuan di balik kekacauan.
83 83. Gagal jadi.
84 84. Gagal lagiiiiiii.
85 85. Penantian.
86 86. Kelegaan.
87 87. Keluarga yang tenang.
88 88. Ulah beda tipis.
89 89. Kasih yang begitu besar.
Episodes

Updated 89 Episodes

1
1. Istriku.
2
2. Prahara awal rumah tangga.
3
3. Rasanya tanggung jawab.
4
4. Huru hara.
5
5. Keributan pengantin baru.
6
6. Wajar saja.
7
7. Terombang ambing perasaan.
8
8. Meluapkan amarah.
9
9. Sebuah pelajaran berharga.
10
10. Tragedi Masa lampau.
11
11. Karena sebuah alasan.
12
12. Hari baru bersama mu.
13
13. Hari keberangkatan.
14
14. Tempat tugas yang baru.
15
15. Antara aku dan kamu.
16
16. Mendekati kamu.
17
17. Acara malam.
18
18. Perkenalan dengan dunia baru.
19
19. Tak disangka.
20
20. Kerja keras.
21
21. Acara kacau.
22
22. Cobaan.
23
23. Menguras tenaga.
24
24. Sisi seorang Ayu.
25
25. Berharap yang terbaik.
26
26. Main perasaan.
27
27. Baikan.
28
28. Huda.
29
29. Tegar.
30
30. Tamu baru.
31
31. Ada ulah.
32
32. Sulit membuktikan.
33
33. Harus di beri pelajaran.
34
34. Hasil bujukan.
35
35. Rusuh lagi.
36
36. Santai saja.
37
37. Membujuk.
38
38. Perjalanan.
39
39. Malam di tujuan.
40
40. Mimpi buruk Bang Huda.
41
41. Jalan-jalan.
42
42. Tak disangka terjadi.
43
43. Perhatian.
44
44. Kenakalan Ayu.
45
45. Godaan terberat.
46
46. Demi baby.
47
47. Trouble maker.
48
48. Dalam kepanikan.
49
49. Ungkapan cinta terdalam.
50
50. Pembawa petaka.
51
51. Pembalasan.
52
52. Yang terpendam lama.
53
53. Bersahabat dengan keadaan.
54
54. Ada drama.
55
55. Hiburan.
56
56. Penyelesaian rasa.
57
57. Gagal romantis.
58
58. Kerusuhan.
59
59. Ribut nggak jelas.
60
60. Ingin terlihat tangguh.
61
61. Menguraikan rasa.
62
62. Suami waspada.
63
63. Berita buruk.
64
64. Untuk kesayangan.
65
65. Masalah hati.
66
66. Berujung prahara.
67
67. Hasil perbuatan.
68
68. Pasca kelahiran.
69
69. Perjuangan.
70
70. Sigap bertindak.
71
71. Rasa dari Bang Huda.
72
72. Perkara sulit.
73
73. Situasi tidak kondusif.
74
74. Keputusan.
75
75. Coklat sial.
76
76. Mulai cemburu.
77
77. Hasilnya.
78
78. Istriku tersadis.
79
79. Namanya pengalaman.
80
80. Celaka tak di duga.
81
81. Trouble maker jilid 2.
82
82. Rayuan di balik kekacauan.
83
83. Gagal jadi.
84
84. Gagal lagiiiiiii.
85
85. Penantian.
86
86. Kelegaan.
87
87. Keluarga yang tenang.
88
88. Ulah beda tipis.
89
89. Kasih yang begitu besar.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!