5. Keributan pengantin baru.

"Pa, Abang Huda khan mengijinkan Ayu untuk daftar masuk jadi tentara, kira-kira baiknya pernikahan Ayu ini dibatalkan, di tunda atau di rahasiakan saja?" tanya Ayu pada Papa Ranggi.

Papa Ranggi sampai melotot mendengar pertanyaan putrinya yang masih meminta masuk jadi tentara wanita.

Papa Juan pun sampai menelan ludah mendengar pertanyaan konyol menantunya.

"Terserah apa kata Bang Huda saja" jawab Papa Ranggi yang kini tidak mungkin melangkahi keputusan Bang Huda sebagai suami Ayu.

"Nanti saja, kalau kamu sudah kasih Abang anak.. baru daftar jadi tentara" kata Bang Huda.

"Oohh.. jadi masih bisa khan ya" Ayu pun berwajah tenang seakan tiada beban. "Ya sudah hamil sekarang saja Bang biar cepat"

Bang Huda yang sedang minum teh sampai tersedak mendengar celotehan permintaan Ayu yang terdengar begitu mudah terucap. "Minta hamil seperti minta donat kamu ini, sekali pesan langsung ada" gerutu Bang Huda.

Bang Saka yang awalnya hanya mesam mesem mesum jadi tertawa terbahak mendengar permintaan Ayu.

"Sanggup nggak Bang?? Apa butuh perwakilan di medan tempur??" ledek Bang Saka.

"Bisa diam nggak kamu????" Bang Huda kesal sekali mendengar Bang Saka yang seakan menaruh perhatian lebih pada Ayu.

"Jangan-jangan.. Abang belum sempat nyolek bini" tebak Bang Saka.

Bang Huda semakin kesal sampai melempar bantal sofa ke wajah Bang Saka. "Pergi dari sini..!!" pekik Bang Huda.

...

Bang Huda merokok di belakang rumahnya. Teringat ucapan saudara kembarnya.. kecil tapi cukup menyentil perasaan. Memang benar ia belum pernah berdekatan dengan Ayu karena ia masih memberi waktu pada Ayu untuk beradaptasi mengenal dirinya.

"Sebenarnya kamu benar cinta sama Ayu atau tidak?" tegur Papa Juan.

"Sudah menikah masa nggak cinta sih Pa" kata Bang Huda.

"Papa lihat Ayu masih ragu sama kamu. Bibit cintanya belum ada. Ayu juga masih terlalu kecil untuk kamu nikahi"

Bang Huda tersenyum sambil menghamburkan asap rokok ke sembarang arah. "Punya daun muda tuh rasanya luar biasa Pa" Bang Huda memasang tampang nakalnya.

"Huusshh.. Papa serius Huda. Ayu belum kamu apa-apakan khan?" tanya Papa Juan.

"Papa dengar sendiri Ayu bilang apa"

"Kamu benar-benar suka ngintip Ayu????" tanya Papa memperjelas.

Bang Huda jadi tertawa mendengar kepanikan Papanya. "Paa.. Papaa.. kalau aku sih lebih baik langsung tancap gas daripada ngintip. Rugi pa sama-sama dosanya."

"Jangan ngawur kamu Huda..!!!!"

"Nggak Pa, masa Papa nggak percaya sama aku sih" kata Bang Huda.

"Papa itu sulit membedakan kamu serius atau tidak, dari kecil kamu suka berulah Huda. Pokoknya Papa nggak mau kalau kamu sampai buat masalah sampai Mamamu nangis lagi.. !!" pesan Papa Juan.

"Aku ngerti Pa, tenang saja..!!"

...

Di saat seluruh keluarga sedang bersantai, Ayu bingung mondar-mandir di belakang rumah. Ayu sudah berusaha dekat dengan keluarga Bang Huda dan ternyata pihak keluarga Bang Huda pun menyambutnya dengan baik, tapi ia merasa salah tingkah karena merasa status nya hanya istri di atas kertas.

~

"Istrimu dimana?" tanya Papa Juan.

"Di belakang Pa" jawab Bang Huda yang masih sibuk dengan informasi di ponselnya.

"Jemput dulu, mungkin nggak enak sama Papa dan Mama" kata Mama Sasti.

Bang Huda beranjak dari posisinya dan berjalan menuju belakang rumah.

~

"Papa Mama sudah tidur Bang?" tanya Ayu.

"Belum" jawab Bang Huda.

"Papa Mama tidur di kamar tengah ya Bang, Ayu pulang ke rumah Bang Langsang atau Bang Khaja saja"

"Kamu tidur di kamar depan sama Abang"

"Iihh nggak mau, Ayu nggak biasa tidur ada laki-laki. Lebih baik Ayu tidur di ruang tengah" kata Ayu.

Mata Bang Huda langsung membulat besar. "Kamu mau tidur sama Saka?????"

"Itu lebih baik daripada tidur sama Abang" jawab Ayu.

"Kamu tidur sama Abang atau bareng satu kandang sama si Bruno??" ancam Bang Huda memonyongkan bibir menunjuk ayam jago Bangkok kesayangannya.

"Nggak pilih semua"

Bang Huda menjentikkan jarinya. "Brunoo..!!! Kejar Ayu..!!!!!!!"

Bruno seakan mengerti perintah tuannya, ia langsung berlari menerjang Ayu.

"Baang.. Abaaaaang..!!!!!!!" Ayu berteriak sampai akhirnya berlari kesana kemari karena Bruno mengincarnya.

Bang Huda tak peduli, ia malah menyulut rokok dan hanya melihat Ayu berlari menghindari si Bruno. "Terus Bruno.. Hajaaarr..!!!"

Bruno pun menyambar, menerkam Ayu dan mematuk kepala Ayu hingga Ayu terjungkal dan berguling-guling di halaman belakang.

"Hwaaaaa.." pekik Ayu ketakutan.

"Cukup Bruno..!!" Bang Huda menghentikan Bruno karena tau Ayu baru saja jatuh tersungkur.

Mendengar perintah tuannya Bruno segera kembali masuk ke kandangnya.

Sambil tetap mengapit rokoknya Bang Huda menghampiri Ayu lalu berjongkok di hadapan istri kecilnya yang gemetar menangis sesenggukan. "Tidur sama Abang atau sama Bruno?" tanya Bang Huda kemudian menghisap rokoknya.

"Sama Abang" jawab Ayu lirih.

"Berdiri..!!!!" perintah Bang Huda. Asap pun bertebaran di sekitar wajah Ayu.

Ayu mencoba berdiri tapi kakinya terkilir dan terluka. Bang Huda tau Ayu pasti kesakitan tapi Bang Huda ingin Ayu meminta tolong padanya. Ia pun berdiri. "Cepat..!!"

"Nggak bisa" jawab Ayu.

Bang Huda bergerak meninggalkannya tapi Ayu meraih tangan Bang Huda sampai tidak sengaja tangannya sendiri tersulut rokok. "Aaawwhh.." Ayu mengibaskan tangannya.

"Kamu mau tetap disini????"

"Ayu nggak bisa berdiri Bang, tolong..!!" ucap Ayu lirih.

Bang Huda membuang sisa puntung rokok kemudian mengangkat Ayu. Mungkin karena lelah berkejar-kejaran dengan Bruno, Ayu bersandar pasrah di bahu Bang Huda sampai pria itu mengangkatnya ke dalam rumah.

~

Ayu masih memercing kesakitan saat Bang Huda mengajaknya mencuci kaki ke kamar mandi sebelum masuk ke dalam kamar.

"Ayu mau p***s dulu. Abang keluar..!!" pinta Ayu.

"Ya sudah cepat, Abang temani..!!"

"Nggak mau.."

"Brunooooo..!!!!!" panggil Bang Huda lagi.

Mau tidak mau Ayu segera berjongkok, Bang Huda tau seberapa besar kekuatan imannya, ia segera mengalihkan pandangan.

~

"Ayu kenapa? Suara ribut apa tadi?" tanya Papa Juan.

"Nggak ada apa-apa" jawab Bang Huda kemudian masuk ke dalam kamar.

Perlahan Bang Huda membaringkan Ayu di dalam kamar.

"Itu masih Bruno, belum si Mex. Jadi jangan bertingkah" kata Bang Huda.

Bang Huda membongkar tas ransel dan mencari obat-obatan di kotak P3K kemudian mengambil perban, iodine, kain kasa dan minyak urut.

Pertama Bang Huda meneteskan iodine pada kain kasa lalu mengusap lembut pada luka Ayu. Terdengar suara Ayu mendesis merasakan perih, tangannya sampai mencengkeram lengan Bang Huda. "Sakit Bang, pelan-pelan. Lebih lembut ya" pinta Ayu.

"Iya.. Abang pelan-pelan. Tutup mata saja.. kamu tau beres" kata Bang Huda.

"Aduuuhh Abaaang..!!!" pekik Ayu karena iodine di tangan Bang Huda tidak sengaja menetes di kakinya.

~

Tak menyangka di luar daun pintu kamar ada sepasang telinga yang penasaran dengan aktivitas pengantin baru di dalam kamar.

"Heehh Saka.. buat apa kamu disitu??" tegur Papa Juan.

"Hsssttt.. pelankan suara Papa. Bang Huda sedang transfer tenaga dalam. Melatih ilmu Kanuragan" jawab Bang Saka.

"Astaga Saka.. pergi dari situ. Bujangan jangan mau tau urusan begitu. Bisa sawan" kata Papa Juan.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Nurhayati Nia

Nurhayati Nia

😅😅😅😅😅 sumpahh thor aku ngakakk teross bacanya

2024-05-07

0

Haryani Ani

Haryani Ani

hahaha 😂😂😂
ternyata Bruno itu ayam jago jantan punya bang Huda...kalo Mex...jenis apa tuh...bebek,soang atau...

2022-08-10

2

Aisyah Serina Nadya

Aisyah Serina Nadya

ha.... adik kembar bng ny kepoin kamar pengantin he... lucu

2022-08-05

3

lihat semua
Episodes
1 1. Istriku.
2 2. Prahara awal rumah tangga.
3 3. Rasanya tanggung jawab.
4 4. Huru hara.
5 5. Keributan pengantin baru.
6 6. Wajar saja.
7 7. Terombang ambing perasaan.
8 8. Meluapkan amarah.
9 9. Sebuah pelajaran berharga.
10 10. Tragedi Masa lampau.
11 11. Karena sebuah alasan.
12 12. Hari baru bersama mu.
13 13. Hari keberangkatan.
14 14. Tempat tugas yang baru.
15 15. Antara aku dan kamu.
16 16. Mendekati kamu.
17 17. Acara malam.
18 18. Perkenalan dengan dunia baru.
19 19. Tak disangka.
20 20. Kerja keras.
21 21. Acara kacau.
22 22. Cobaan.
23 23. Menguras tenaga.
24 24. Sisi seorang Ayu.
25 25. Berharap yang terbaik.
26 26. Main perasaan.
27 27. Baikan.
28 28. Huda.
29 29. Tegar.
30 30. Tamu baru.
31 31. Ada ulah.
32 32. Sulit membuktikan.
33 33. Harus di beri pelajaran.
34 34. Hasil bujukan.
35 35. Rusuh lagi.
36 36. Santai saja.
37 37. Membujuk.
38 38. Perjalanan.
39 39. Malam di tujuan.
40 40. Mimpi buruk Bang Huda.
41 41. Jalan-jalan.
42 42. Tak disangka terjadi.
43 43. Perhatian.
44 44. Kenakalan Ayu.
45 45. Godaan terberat.
46 46. Demi baby.
47 47. Trouble maker.
48 48. Dalam kepanikan.
49 49. Ungkapan cinta terdalam.
50 50. Pembawa petaka.
51 51. Pembalasan.
52 52. Yang terpendam lama.
53 53. Bersahabat dengan keadaan.
54 54. Ada drama.
55 55. Hiburan.
56 56. Penyelesaian rasa.
57 57. Gagal romantis.
58 58. Kerusuhan.
59 59. Ribut nggak jelas.
60 60. Ingin terlihat tangguh.
61 61. Menguraikan rasa.
62 62. Suami waspada.
63 63. Berita buruk.
64 64. Untuk kesayangan.
65 65. Masalah hati.
66 66. Berujung prahara.
67 67. Hasil perbuatan.
68 68. Pasca kelahiran.
69 69. Perjuangan.
70 70. Sigap bertindak.
71 71. Rasa dari Bang Huda.
72 72. Perkara sulit.
73 73. Situasi tidak kondusif.
74 74. Keputusan.
75 75. Coklat sial.
76 76. Mulai cemburu.
77 77. Hasilnya.
78 78. Istriku tersadis.
79 79. Namanya pengalaman.
80 80. Celaka tak di duga.
81 81. Trouble maker jilid 2.
82 82. Rayuan di balik kekacauan.
83 83. Gagal jadi.
84 84. Gagal lagiiiiiii.
85 85. Penantian.
86 86. Kelegaan.
87 87. Keluarga yang tenang.
88 88. Ulah beda tipis.
89 89. Kasih yang begitu besar.
Episodes

Updated 89 Episodes

1
1. Istriku.
2
2. Prahara awal rumah tangga.
3
3. Rasanya tanggung jawab.
4
4. Huru hara.
5
5. Keributan pengantin baru.
6
6. Wajar saja.
7
7. Terombang ambing perasaan.
8
8. Meluapkan amarah.
9
9. Sebuah pelajaran berharga.
10
10. Tragedi Masa lampau.
11
11. Karena sebuah alasan.
12
12. Hari baru bersama mu.
13
13. Hari keberangkatan.
14
14. Tempat tugas yang baru.
15
15. Antara aku dan kamu.
16
16. Mendekati kamu.
17
17. Acara malam.
18
18. Perkenalan dengan dunia baru.
19
19. Tak disangka.
20
20. Kerja keras.
21
21. Acara kacau.
22
22. Cobaan.
23
23. Menguras tenaga.
24
24. Sisi seorang Ayu.
25
25. Berharap yang terbaik.
26
26. Main perasaan.
27
27. Baikan.
28
28. Huda.
29
29. Tegar.
30
30. Tamu baru.
31
31. Ada ulah.
32
32. Sulit membuktikan.
33
33. Harus di beri pelajaran.
34
34. Hasil bujukan.
35
35. Rusuh lagi.
36
36. Santai saja.
37
37. Membujuk.
38
38. Perjalanan.
39
39. Malam di tujuan.
40
40. Mimpi buruk Bang Huda.
41
41. Jalan-jalan.
42
42. Tak disangka terjadi.
43
43. Perhatian.
44
44. Kenakalan Ayu.
45
45. Godaan terberat.
46
46. Demi baby.
47
47. Trouble maker.
48
48. Dalam kepanikan.
49
49. Ungkapan cinta terdalam.
50
50. Pembawa petaka.
51
51. Pembalasan.
52
52. Yang terpendam lama.
53
53. Bersahabat dengan keadaan.
54
54. Ada drama.
55
55. Hiburan.
56
56. Penyelesaian rasa.
57
57. Gagal romantis.
58
58. Kerusuhan.
59
59. Ribut nggak jelas.
60
60. Ingin terlihat tangguh.
61
61. Menguraikan rasa.
62
62. Suami waspada.
63
63. Berita buruk.
64
64. Untuk kesayangan.
65
65. Masalah hati.
66
66. Berujung prahara.
67
67. Hasil perbuatan.
68
68. Pasca kelahiran.
69
69. Perjuangan.
70
70. Sigap bertindak.
71
71. Rasa dari Bang Huda.
72
72. Perkara sulit.
73
73. Situasi tidak kondusif.
74
74. Keputusan.
75
75. Coklat sial.
76
76. Mulai cemburu.
77
77. Hasilnya.
78
78. Istriku tersadis.
79
79. Namanya pengalaman.
80
80. Celaka tak di duga.
81
81. Trouble maker jilid 2.
82
82. Rayuan di balik kekacauan.
83
83. Gagal jadi.
84
84. Gagal lagiiiiiii.
85
85. Penantian.
86
86. Kelegaan.
87
87. Keluarga yang tenang.
88
88. Ulah beda tipis.
89
89. Kasih yang begitu besar.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!