10. Tragedi Masa lampau.

Bang Huda menyembunyikan pistolnya saat Bang Pratama datang ke ruangan. Wajah Bang Huda terasa datar, saat itu Bang Saka masuk bersama Bang Langsang.

:

Bang Pratama membuang nafas panjang.Ia menatap raut wajah Bang Huda. "Hudaa, ini calon bayimu.............."

Bang Huda resah, batinnya seakan tak siap mendengar kabar dari Bang Pratama. Bang Huda mengambil pistol di belakang pinggangnya dan segera pergi dari kamar Ayu.

"Heehh Huda.. mau kemana kamu..??" tegur Bang Langsang melihat Bang Huda membawa pistol.

"Ayo ikuti Lang, dia pasti mau menemui Asnan..!!"

Bang Pratama sampai ternganga, pasalnya beliau baru saja akan mengabarkan bahwa calon bayi Bang Huda masih bisa di selamatkan.

~

"Sabaar Huda.. kalau kamu begini, siapa yang akan jaga Ayu..!!" kata Bang Langsang.

"Asnan harus mati di tanganku..!!!" pekik Bang Huda.

"Duduk dan jelaskan pelan-pelan..!!!" Bang Langsang sampai harus menyergap Bang Huda agar adik iparnya itu lebih tenang. "Aku janji tidak akan ikut campur urusan rumah tangga mu, aku hanya butuh tau apa yang terjadi di antara kalian. Aku ini Abangnya Ayu..!!!!!"

"Asnan memeras adikmu seratus lima puluh juta rupiah, menjual adikmu pada bandot tua dengan dalih untuk tambahan biaya nikah bersama Ayu, kemarin aku memergoki Asnan membawa Ayu ke rumah tua di puncak bukit kota sebelah dan dia membujuk Ayu untuk tidur dengannya" jawab Bang Huda masih merasa panas mengingat ulah Asnan.

"Apa??? Hal sebesar ini kau simpan sendiri??????" bentak Bang Langsang.

"Aku tidak mau berdebat denganmu Langsang. Aku mau menemui Asnan, biar kuremukan badannya.. akan kukirim dia ke liang lahat...!!!" Bang Huda pun tak kalah kerasnya.

"Astagaaa.. bisa tidak kalian lebih tenang??? Apa gunanya berdebat.. ada yang harus kalian pikirkan..!!!!" tegur Bang Saka.

Bang Langsang mendekati Bang Huda lalu mengambil pistol di tangannya. "Saka benar.. Ayu butuh kamu. Kamu harus bisa membujuk Ayu, berusahalah mengambil hatinya kembali..!!"

Baru saja Bang Huda sedikit tenang, ada panggilan telepon masuk dari Madya.

"Ada apa??"

"Selamat siang Dan, ijin melaporkan.. Ibu tidak ada di tempat. Saya sekilas sempat melihat ibu bersama Pak Asnan keluar dari rumah sakit"

"Apa saja kerja kalian????????"

Mendengar suara Bang Huda yang meninggi.. Bang Langsang dan Bang Saka bisa menebak ada sesuatu yang tidak beres.

...

Sepanjang jalan Bang Huda tidak bisa berkonsentrasi. Tangannya mengepal memendam rasa geram pada Asnan.

"Cepat sedikit Saka..!!!!!!"

"Ini sudah cepat Bang."

"Kali ini aku tidak akan biarkan dia lolos. Tak ada ampun lagi untuk Asnan" ujar bang Huda berbumbu dendam.

"Kemana arahnya???" tanya Bang Langsang ikut cemas.

"Beauty Lady..!!" jawab Bang Huda.

"B*****t betul si Asnan. Mau cari mati dia rupanya" Bang Langsang mengepalkan tangan dengan kuat.

...

Melewati penjagaan keamanan.. Bang Huda tidak peduli apapun lagi, bersama dengan Bang Langsang ia menerobos barisan keamanan dan meninggalkan Bang Saka bernegosiasi dengan kepala pihak keamanan club malam.

Benar saja, Ayu sedang duduk menghisap rokoknya dan sudah teler karena Bang Asnan terus mencekoki minuman.

Bang Huda langsung menghampiri Bang Asnan dan memberikan bogem mentah.

buugghhhhh..

"Kau mau mati sekarang????" Bang Huda terus menghantam membabi buta sampai akhirnya Bang Asnan buka suara.

"Ayu harus menerimanya. Dia harus menanggung dosa leluhur" kata Bang Asnan tersenyum sinis.

"Apa maksudmu Asnan. Tanyakan pada Opanya.. Opa Rico. Siapa wanita yang pernah di sakitinya..!!"

Bang Langsang menyergap Bang Asnan. "Kita selesaikan bersama. Cukup kau membuat ulah..!!" bentak Bang Langsang.

...

Ayu terus muntah hebat sampai tak sanggup menyangga tubuhnya sendiri. Cukup lama Bang Huda menemani Ayu di dalam kamar mandi rumah sakit.

"Apa masih pusing? Mana yang sakit?" tanya Bang Huda cemas.

"Ayu nggak mau bayi ini.. singkirkan dia" gumam Ayu.

Bang Huda tak sampai hati mendengarnya. Ia menciumi wajah Ayu. "Tolong jangan beri Abang pilihan seperti itu sayang. Lebih baik kamu bunuh Abang daripada kamu meminta Abang untuk membuang anak kita"

:

Opa Rico sudah datang bersama Oma Jihan. Opa membelai rambut Ayu kemudian menepuk pundak Bang Huda. Opa Rico duduk di hadapan Asnan. "Sampai kapan kalian akan hidup seperti ini. Sudah banyak korban. Oma Jihan, sekarang malah turun ke Ayu." kata Opa Rico. "Apa kabarmu le? Bagaimana Oma Alisa?"

"Oma sehat dan tetap sendiri karena Opa tidak menikahinya" jawab Asnan.

"Ada banyak hal di dunia ini yang tidak seluruhnya kita ketahui, termasuk asal usul. Kamu.. saya akui memiliki garis keturunan Opa, tapi.. tidak dengan jalan yang semestinya." suara Opa tercekat mengingat masa lalunya.

"Maksud Opa???" Bang Khaja yang ikut berada disana tak mengerti maksud Opanya.

"Oma Alisa mengandung ibumu benar adalah dari Opa, kecanggihan teknologi membuat segalanya bisa terjadi. Kata lainnya di jebak. Opa dan Oma Jihan pernah hampir berpisah karena hal ini.. Opa harap kita sudahi semuanya. Ada nyawa kecil yang butuh perhatian. Kamu adalah kakak Ayu juga, tidak kasihan kah kamu sama calon bayi kecil itu?"

Bang Asnan menunduk pilu, sungguh ia tidak banyak tau soal hidupnya. Yang ia tau Oma buyut ( Oma Diana ) hanya menebar dendam dalam hatinya. "Saya.. minta maaf" ucapnya pelan. "Saya sengaja memacari Ayu hanya untuk membuatnya susah. Sekarang saya sudah tau keadaannya. Saya akan bertanggung jawab atas semua kekacauan yang saya timbulkan"

Bang Huda tak bisa menerimanya begitu saja. "Tanggung jawab soal apa??? Calon anakku hampir celaka karena kamu Asnan. Saya akan membuatmu mendekam dalam jeruji besi..!!!" ancam Bang Huda.

"Tunggu..!!!!" pintu terbuka lebar, ada seorang wanita tua renta berjalan memakai tongkat di bantu seorang wanita tua.

Wanita itu memukulkan tongkatnya pada Bang Huda. "Kau jangan ikut campur urusan ku..!!" bentak wanita itu.

"Mamaa.." Opa Rico kaget melihat Mamanya berada disana.

"Kenapa? Kamu kaget melihat Mama masih hidup?? Akibat kau tidak menurut apa kata Mama.. Alisa jadi menderita. Sekarang kau rasakan akibat dari penolakanmu menikahi Alisa" kata Oma Diana.

"Kita sudah tua ma, tidak perlu memikir dunia lagi."

"Dunia mu hanya Jihan saja. Wanita serakah yang hanya ingin hartamu" teriak Oma buyut.

Bang Huda yang sudah pusing memikirkan Ayu, tak bisa lagi mengontrol emosinya. Ia merebut tongkat Oma buyut lalu mematahkannya, tak cukup dengan itu.. Bang Huda menghantam kursi hingga pecah membuat Oma buyut kaget setengah mati. "Kamu otak yang membuat anak istriku celaka. Pergi kau dari sini tua bangka. Hartamu hanya kain kafan..!!!!!"

Seketika itu juga Oma buyut gemetar, nafasnya sesak, ia begitu ketakutan melihat Bang Huda. Oma buyut ambruk membuat seisi kamar ribut tak karuan.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Novi Lyani

Novi Lyani

tokoh ayu disini bener" menguras emosi pembaca 😌...tp aku selalu syuka kisah pak tentara

2024-06-08

0

Nurhayati Nia

Nurhayati Nia

lanjuttt thorr

2024-05-09

0

fent

fent

mungkin Asnan ini adalah doa pak Subrata yg terkabul,Krn kan Asnan ini msh keturunan opa Rico yaa,klo gak slh dl pak Subroto prnh blng klo slh satu anakmu(anaknya bang Rico/keturunan bang Rico)hrs mewarisi darah pak subroto,JD Asnan ini mewarisi sifat pak Subroto(ayah opa Rico),btl gak sih Thor🤔

2022-07-10

4

lihat semua
Episodes
1 1. Istriku.
2 2. Prahara awal rumah tangga.
3 3. Rasanya tanggung jawab.
4 4. Huru hara.
5 5. Keributan pengantin baru.
6 6. Wajar saja.
7 7. Terombang ambing perasaan.
8 8. Meluapkan amarah.
9 9. Sebuah pelajaran berharga.
10 10. Tragedi Masa lampau.
11 11. Karena sebuah alasan.
12 12. Hari baru bersama mu.
13 13. Hari keberangkatan.
14 14. Tempat tugas yang baru.
15 15. Antara aku dan kamu.
16 16. Mendekati kamu.
17 17. Acara malam.
18 18. Perkenalan dengan dunia baru.
19 19. Tak disangka.
20 20. Kerja keras.
21 21. Acara kacau.
22 22. Cobaan.
23 23. Menguras tenaga.
24 24. Sisi seorang Ayu.
25 25. Berharap yang terbaik.
26 26. Main perasaan.
27 27. Baikan.
28 28. Huda.
29 29. Tegar.
30 30. Tamu baru.
31 31. Ada ulah.
32 32. Sulit membuktikan.
33 33. Harus di beri pelajaran.
34 34. Hasil bujukan.
35 35. Rusuh lagi.
36 36. Santai saja.
37 37. Membujuk.
38 38. Perjalanan.
39 39. Malam di tujuan.
40 40. Mimpi buruk Bang Huda.
41 41. Jalan-jalan.
42 42. Tak disangka terjadi.
43 43. Perhatian.
44 44. Kenakalan Ayu.
45 45. Godaan terberat.
46 46. Demi baby.
47 47. Trouble maker.
48 48. Dalam kepanikan.
49 49. Ungkapan cinta terdalam.
50 50. Pembawa petaka.
51 51. Pembalasan.
52 52. Yang terpendam lama.
53 53. Bersahabat dengan keadaan.
54 54. Ada drama.
55 55. Hiburan.
56 56. Penyelesaian rasa.
57 57. Gagal romantis.
58 58. Kerusuhan.
59 59. Ribut nggak jelas.
60 60. Ingin terlihat tangguh.
61 61. Menguraikan rasa.
62 62. Suami waspada.
63 63. Berita buruk.
64 64. Untuk kesayangan.
65 65. Masalah hati.
66 66. Berujung prahara.
67 67. Hasil perbuatan.
68 68. Pasca kelahiran.
69 69. Perjuangan.
70 70. Sigap bertindak.
71 71. Rasa dari Bang Huda.
72 72. Perkara sulit.
73 73. Situasi tidak kondusif.
74 74. Keputusan.
75 75. Coklat sial.
76 76. Mulai cemburu.
77 77. Hasilnya.
78 78. Istriku tersadis.
79 79. Namanya pengalaman.
80 80. Celaka tak di duga.
81 81. Trouble maker jilid 2.
82 82. Rayuan di balik kekacauan.
83 83. Gagal jadi.
84 84. Gagal lagiiiiiii.
85 85. Penantian.
86 86. Kelegaan.
87 87. Keluarga yang tenang.
88 88. Ulah beda tipis.
89 89. Kasih yang begitu besar.
Episodes

Updated 89 Episodes

1
1. Istriku.
2
2. Prahara awal rumah tangga.
3
3. Rasanya tanggung jawab.
4
4. Huru hara.
5
5. Keributan pengantin baru.
6
6. Wajar saja.
7
7. Terombang ambing perasaan.
8
8. Meluapkan amarah.
9
9. Sebuah pelajaran berharga.
10
10. Tragedi Masa lampau.
11
11. Karena sebuah alasan.
12
12. Hari baru bersama mu.
13
13. Hari keberangkatan.
14
14. Tempat tugas yang baru.
15
15. Antara aku dan kamu.
16
16. Mendekati kamu.
17
17. Acara malam.
18
18. Perkenalan dengan dunia baru.
19
19. Tak disangka.
20
20. Kerja keras.
21
21. Acara kacau.
22
22. Cobaan.
23
23. Menguras tenaga.
24
24. Sisi seorang Ayu.
25
25. Berharap yang terbaik.
26
26. Main perasaan.
27
27. Baikan.
28
28. Huda.
29
29. Tegar.
30
30. Tamu baru.
31
31. Ada ulah.
32
32. Sulit membuktikan.
33
33. Harus di beri pelajaran.
34
34. Hasil bujukan.
35
35. Rusuh lagi.
36
36. Santai saja.
37
37. Membujuk.
38
38. Perjalanan.
39
39. Malam di tujuan.
40
40. Mimpi buruk Bang Huda.
41
41. Jalan-jalan.
42
42. Tak disangka terjadi.
43
43. Perhatian.
44
44. Kenakalan Ayu.
45
45. Godaan terberat.
46
46. Demi baby.
47
47. Trouble maker.
48
48. Dalam kepanikan.
49
49. Ungkapan cinta terdalam.
50
50. Pembawa petaka.
51
51. Pembalasan.
52
52. Yang terpendam lama.
53
53. Bersahabat dengan keadaan.
54
54. Ada drama.
55
55. Hiburan.
56
56. Penyelesaian rasa.
57
57. Gagal romantis.
58
58. Kerusuhan.
59
59. Ribut nggak jelas.
60
60. Ingin terlihat tangguh.
61
61. Menguraikan rasa.
62
62. Suami waspada.
63
63. Berita buruk.
64
64. Untuk kesayangan.
65
65. Masalah hati.
66
66. Berujung prahara.
67
67. Hasil perbuatan.
68
68. Pasca kelahiran.
69
69. Perjuangan.
70
70. Sigap bertindak.
71
71. Rasa dari Bang Huda.
72
72. Perkara sulit.
73
73. Situasi tidak kondusif.
74
74. Keputusan.
75
75. Coklat sial.
76
76. Mulai cemburu.
77
77. Hasilnya.
78
78. Istriku tersadis.
79
79. Namanya pengalaman.
80
80. Celaka tak di duga.
81
81. Trouble maker jilid 2.
82
82. Rayuan di balik kekacauan.
83
83. Gagal jadi.
84
84. Gagal lagiiiiiii.
85
85. Penantian.
86
86. Kelegaan.
87
87. Keluarga yang tenang.
88
88. Ulah beda tipis.
89
89. Kasih yang begitu besar.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!