Bab. 18 Puteri Xue Lian

“Apakah kamu mengenal seorang gadis bernama Xue Lian?”

Mata Hongse langsung membesar, hampir keluar dari rongganya. Dia terkejut bukan alang kepalang mendengar nama itu di sebutkan, sebuah nama yang hanya beberapa orang yang mengetahuinya di dunia ini.

"Apa kamu yang kamu katakan? Dari mana kamu tahu nama itu?" Tanya Lin Hongse tercengang.

Zhao Juren menggedikkan bahunya dan sekali lagi seolah menjawab Lin Honges adalah sebuah pilihan buruk.

“Hei, jangan hanya nyengir begitu! Kamu mengenal Xue Xue? Bagaimana cara kamu mengenalnya?” Pedang yang dipegang Hongse menjadi gemetar.

“Apakah dia memperkenalkan dirinya padamu?” Pertanyaan itu begitu bertubi-tubi, sekatang tak memberi kesempatan Zhao Jure menjawab.

“Ya, dia memperkenalkan dirinya padaku.” Jawab Zhao Juren dengan pias penuh kepuasan seolah baru saja menang atas pertarungan, tentu saja raut wajah Hongse menjadi tegang dan membatu antara terkejut dan tak percaya. Merah hampir membiru.

“Omong Kosong!!!”Umpatnya dengan gusar. Mata pedang itu tidak lagi fokus di leher Zhao Juren. Dirinya di kuasai emosi uang ganjil seolah Zhao Juren telah merebut sesuatu darinya.

"Xue Xue tak akan sembarangan memperkenalkan dirinya pada orang lain." Kalimat itu terdengar dingin, antara marah dan tak yakin.

“Dia benar-benar memperkenalkan dirinya dalam mimpiku, aku berani bersumpah!" Zhao Juren melangkah sedikit, Lin Hongse merangseknya memberi gertakan supaya Zhao Juren tidak melakukan gerakan apapun.

"Bohong!!!" Pekiknya marah.

"Untuk apa aku berbohong? Namanya Xue Lian, seorang puteri cantik yang menjaga Danau lima warna. Dia bahkan mengatakan bahwa dia memegang ujung tali takdir denganku.” Zhao Juren mengucapkannya dengan senyum simpul. Dahinya berkerenyit.

"Dia memegang tali takdirmu?"

"Ya. Tepatnya aku di takdirkan untuknya."

"Hentikan omong kosongmu itu! dia bukan orang yang suka bicara omong kosong seperti itu."

"Ini bukan bohong. Dia mengatakan ini dalam mimpiku."

“Mimpi? Di dalam mimpi?? Hanya dalam mimpi???” Hongse berteriak hampir tergelak mendengar pernyataan Zhao Juren.

Sumpah serapah berhamburan dari ujung bibir Hongse. Dia jelas terlihat lega, setelah itu tawanya memecah ujung senja yang telah berubah menjadi malam itu.

Dan dengan sikap aneh yang tak bisa ditebak, Zhao Juren berdiri pasrah tanpa perlawanan seolah

menunggu kematian menjemputnya.

“Sekarang waktumu tiba tuan Zhao, kamu akan mati bersama omong kosongmu itu! Malam ini aku akan memutuskan tali takdirmu dengan Xue Xueku, bahkan aku tak rela meski itu hanya dalam mimpi!”Hongse merangsek kedepan dengan satu kali lompatan, pedangnya terkibas begitu rupa, dia seakan begitu siap untuk mencabut selembar nyawa milik Zhao Juren yang sama sekali tak menunjukkan minta untuk meladeninya.

Untuk ukuran seorang jenderal tentu saja, Zhao Juren seakan mempermalukan dirinya sendiri karena sedikitpun tak menunjukkan perlawanan.

Zhao  Juren seolah sedang menunggu pedang itu menghantam batang lehernya ataukah lebih tepatnya dia sedang menunggu seseorang melakukan sesuatu untuknya.

Angin pedang itu sampai di kulit leher Zhao Juren yang sedikitpun tak bergerak itu,

“Wusss”

“TRING!!!”

Seseorang melompat dari balik pohon Willow tua menyonsong pedang Lin Hongse dengan sebuah pedang di tangannya. Harum persik yang sangat di kenal oleh Zhao Juren, bau itu menjadi satu-satunya yang akrab dengan penciumannya selama berada di ruangan saat dia terbaring tak berdaya.

“Xue Xue?!” Teriakan Hongse terdengar memecah sunyi.

Dia tampak mengenali benar, siapa perempuan bercadar hitam yang mematahkan serangannya.

“Hongse, lepaskan dia!” Itu adalah suara gadis bercadar hitam dengan sulaman emas yang di dalam antara sadar dan tak sadar Zhao Juren selalu merasa gadis itu berada di dekatnya.

Dia pernah mendengar seseorang memanggilnya dengan dengan nama nona Xue Lian, tepat ketika dia terbangun suatu pagi dan berpura-pura tidur saat mereka masuk.

“Kenapa kamu begitu membelanya, Xue Xue? Dia adalah musuh kita?” Tanya Hongse dalam nada kecewa dan keberatan.

“Aku tidak membelanya.” Jawab perempuan bercadar itu dingin.

“Aku hanya ingin membebaskannya.” Lanjutnya sambil menyingkirkan pedang yang hampir mengenai leher Zhao Juren itu.

“Xue Xue, aku sudah membiarkanmu menyelamatkannya di gerbang Doting tiga bulan yang lalu. Tetapi aku tak pernah rela kamu membiarkannya tetap hidup sekarang apapun alasannya. Setidaknya umumkan dia menjadi tawanan perang kita, Yanzhie pasti tergoncang jika tahu jenderal mereka yang gagah perkasa itu dalam tawanan kita.” Ujar Hongse setengah membujuk.

“Kamu tahu perintah? Aku memerintahkanmu untuk tidak menyentuhnya selama dia berada di tanah Nanxing.”

“Tapi…”

“Hongse, aku tidak suka berdebat, kamu tahu benar tentang itu.”

Zhao Juren sama sekali tak bicara tertapi di mematung di tempatnya berdiri, tanpa suara sedikitpun, telinganya yang tajam itu menangkap semua pembicaraan mereka dan berusaha mencernanya.

"Xue Xue, Yang Mulia Raja Nan tak akan menyukai tindakanmu kali ini. Kamu sudah diluar batas!"

"Jangan membawa Yang Mulia dalam urusan ini." Perempuan bercadar itu melengos.

"Kamu tahu benar hukuman untuk penghianat di Nanxing, Xue Xue?"

"Terimakasih sudah mengingatkan, tetapi aku tidak akan mengubah keputusanku."

“Xue Xue, kenapa kamu menjadi lunak begini? Kakak pasti tidak menyukainya. Kamu akan mendapat masalah jika dia tahu kamu menyembunyikan seorang musuh di istana Tianzhi.”

“Kakak tak akan tahu jika kamu tak berbicara.”

“Xue Xue, ada apa denganmu? Kenapa kamu menjadi lunak seperti ini?”

“Tidak usah banyak bicara Hongse, tinggalkan saja dia. Biarkan dia keluar dari Nanxing dengan caranya entah hidup atau mati. Tetapi, aku tak akan megijinkan pedangmu

mengambil nyawanya!"

Zhao Juren diam-diam tersenyum melihat perdebatan dua orang itu, seolah dia telah memegang pionnya, sekarang dia hanya sedang menikmatinya.

"Xue Xue aku tak akan membuatmu mengulangi kesalahan yang sama." Pedang Lin Hongse di arahkannya langsung menuju dada Zhao Juren dengan kesal yang tak tertahan, tampak dia tak main-main dengan serangannya.

"Trang!"

Perempuan bercadar yang di panggil Xue Xue itu melompat mematahkan serangan Lin Hongse, alhasil mereka berdua terlibat pertarungan di mana Lin Hongse terlihat sangat bernafsu untuk membunuh Zhao Juren tetapi si Xue Xue itu menghalanginya.

Pertarungan itu jelas tidak serius, Lin Hongse sangat berhati-hati dan menahan diri sementara lawannya hanya sekedar bertahan tanpa membalas.

"Astaga, ada apa dengan kalian?" Zhao Juren menatap pertarungan itu seperti pertarungan dua anak kecil memperebutkan mainan.

Dia tak berminat kabur atau terlibat, rasa penasarannya telah membuatnya menjadi aktor yang ulung. Sekarang, Zhao Juren hanya menikmatinya sebagai penonton.

"Xue Xue! Kamu terlalu kekanakan, kamu akan menyesalinya." Teriakan Lin Hongse yang terdengar putus asa itu berbarengan dengan dia melompat ke belakang beberapa langkah.

"Aku tak akan melepaskannya lain kali, ingat itu!!!" Lin Hongse berbalik dan sesaat kemudian dia hilang di balik pohon-pohon, pergi dalam sekelebat.

Terpopuler

Comments

mama yuhu

mama yuhu

😁😁awas pangersn terjebak loh
yg kau lawan itu jendral bukan kaleng kaleng

2023-04-07

1

Elshop

Elshop

penassran...

2023-03-05

0

HNF G

HNF G

xue xue pasti udah kepincut sm kegantengan zhao juren🤭

2023-02-15

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Sejarah Singkat Yanzhie & Niangxi
2 BAB 2. VISUALISASI
3 BAB 3. Hati Yang Sakit
4 BAB 4. Pertempuran Terakhir
5 BAB 5. Cinta Tak Sampai
6 BAB 6. Berharap Bertemu Ujung
7 BAB 7. Istana Bidadari
8 BAB 8. Perang Hari ke-6
9 BAB 9. NAGA TERLUKA
10 BAB 10. Merebut Gerbang Seorang Diri
11 BAB. 11 Mari Bertarung
12 BAB 12. Salju Di Penghujung Musim Gugur
13 Bab. 13 Seharusnya Tak Begini
14 BAB 14. Membuka Mata
15 BAB.15 Perempuan Bercadar
16 BAB. 16 Di Atas Danau Lima Warna
17 BAB. 17 Tiga Pertanyaan
18 Bab. 18 Puteri Xue Lian
19 BAB 19. Menyelamatkan Dua Muka
20 Bab 20. Berhutang Nyawa
21 Bab. 21 Berkabung di Awal Musim
22 BAB. 22 Berjalan Di Garis Takdir
23 BAB. 23 Sebuah Rahasia di Balik Kisah
24 Bab 24. Mata Sebening Berlian
25 Bab 25. Cinta Yang Tak Terungkap
26 Bab 26. Pulang Kembali
27 Bab 27. Ikan Bakar Guo dan Saus Releng
28 Bab. 28 Sembayang Arwah
29 Bab 29. Tuan Seribu Nyawa
30 Bab 30. Setelah Menghilang
31 Bab. 31 Senja di Atas Lantian
32 Bab 32. Mengemban Misi
33 Bab 33. Menjadi hitam di antara Merah
34 Bab 34. Menjelang Pesta Lentera
35 BAB 35. Tak Bisa Kembali
36 BAB 36. Tujuan Yang Sama
37 BAB 37. Puteri Nan Luoxia
38 BAB 38. Menunggu Bertemu
39 BAB 39. Rindu di Bawah Pohon Liu
40 BAB 40. Tetaplah Di Sini
41 BAB 41. Pesta di Aula Wanxiang
42 BAB 42. Kesepian Dalam Keramaian
43 BAB 43. Tangisan Tanpa Suara
44 BAB 44. Pesta Dalam Kesedihan
45 BAB 45. Cemburu Yang Jahat
46 BAB 46. Menyelundup Masuk Istana
47 BAB 47. Mabuk Sampai Pagi
48 BAB 48. Cinta Dan Kesumat
49 BAB 49. Kabar Buruk
50 BAB 50. Jalan Masuk Ke Istana
51 BAB 51. Sandiwara Di Mulai
52 BAB 52. Pelayan Dapur Istana
53 BAB 53. Hukuman Jasad
54 BAB 54. Bijak Dalam Keraguan
55 BAB 55. Menghayati Peran
56 BAB 56. Pertemuan di Dalam Istana
57 Bab 57. Melayani Sang Puteri
58 BAB 58. Permainan Puteri Nan
59 BAB 59. Perempuan Seribu Wajah
60 BAB 60. Perjamuan Harem
61 BAB 61. Pengumuman di Perhelatan
62 BAB 62. Mencari Jalan Melupakan
63 BAB 62. Kebimbangan
64 BAB.63 Akhirnya Berbicara
65 BAB 64. Sandera Politik
66 BAB 65. Kisah Sedih pangeran Nan Yuhuai
67 Bab 66. Meninggalkan Janji di Gunung Beiyu
68 BAB 67. Bagian Dari Permainan
69 Bab 68. Membenci Dalam Senyum
70 Bab 69. Deburan Aneh
71 BAB 69. Sepenggal Ingatan Dari Masa Lalu
72 BAB 70. Takut Rindu
73 BAB 71. Bersembunyi Dalam Selimut
74 BAB 72. Isi Kepala Yang Kacau
75 BAB 73. Cinta Itu...?
76 Bab 74. Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
77 BAB 75. Tentang Rasa Kehilangan
78 BAB 76. Mimpi-Mimpi Manis
79 BAB 90. MENANGIS DALAM PELUKAN
80 BAB 78. Pulang Sekali Lagi
81 BAB 79. Sama-Sama Hantu
82 BAB 80. Mari Berjanji
83 BAB 81. Permusuhan Yang Aneh
84 BAB 82. KAPAL KARAM
85 BAB 83.TAK PERNAH SAMA
86 BAB 84. BOLEHKAH AKU MENCINTAIMU
87 BAB 85. PERANG BESAR AKAN DI MULAI
88 BAB 86. MENULIS TAKDIR DENGAN DARAH
89 BAB 87. APA YANG KAMU TUNGGU?
90 BAB 88. MATA YANG SAMA
91 BAB 89. BERKACA DI PERMUKAAN TELAGA
92 BAB 90. MENANGIS DALAM PELUKAN
93 BAB 91. KEKACAUAN TIBA-TIBA
94 BAB 92. REMBULAN SEDINGIN ES
95 BAB 93. KUIL YICHEN
96 BAB 94. INGIN BERTEMU ORANG YANG SAMA
97 BAB 95. Mimpi Darah Menggenang
98 BAB 96. Sumpah Meterai Darah
99 BAB 97. Anak Catur Menuju Tahta
100 BAB 98. Tangga Menuju Langit
101 BAB 99. Menikam Jantung Hati
102 BAB 100. Sebelum Jatuh
103 BAB 101. SIAPA YANG MENYANGKA
104 BAB 102. Giok Naga Hijau
105 BAB 103. AKU PULANG
106 BAB 104. Pulang Ke Tempat Yang Di rindukan
107 BAB 105. Hari Perkabungan
108 BAB 106. Menuntaskan Rasa Usang
109 BAB 107. Mengantar Sampai akhir
110 BAB 108. Memilih Jalan Hidup Sendiri
111 BAB 109. Pusaran Takdir
112 BAB 110. Siapa Pengganti Raja?
113 BAB 111. Rumor Jahat dari Istana
114 BAB 112. Kembali Ke Danau Lima Warna
115 BAB 112. Bunga Juhua Musim Gugur
116 BAB 113. Berpisah di Ujung Ngarai
117 BAB 114. Lukisan Terakhir Yuhuai
118 BAB 115. Melepaskan Rindu
119 BAB 116. Di bawah Lentera Redup
120 BAB 117. Aku melamarmu
121 BAB 118. Mencari Xiao Perak
122 BAB 119. Berpura-pura
123 BAB 120. Tak perlu Mengangkat Telunjuk
124 BAB 121. Bangun Setelah Pemakaman
125 BAB 123. Menyembunyikan Rahasia Besar
126 BAB 124. Cinta Mencurangi Takdir
Episodes

Updated 126 Episodes

1
BAB 1. Sejarah Singkat Yanzhie & Niangxi
2
BAB 2. VISUALISASI
3
BAB 3. Hati Yang Sakit
4
BAB 4. Pertempuran Terakhir
5
BAB 5. Cinta Tak Sampai
6
BAB 6. Berharap Bertemu Ujung
7
BAB 7. Istana Bidadari
8
BAB 8. Perang Hari ke-6
9
BAB 9. NAGA TERLUKA
10
BAB 10. Merebut Gerbang Seorang Diri
11
BAB. 11 Mari Bertarung
12
BAB 12. Salju Di Penghujung Musim Gugur
13
Bab. 13 Seharusnya Tak Begini
14
BAB 14. Membuka Mata
15
BAB.15 Perempuan Bercadar
16
BAB. 16 Di Atas Danau Lima Warna
17
BAB. 17 Tiga Pertanyaan
18
Bab. 18 Puteri Xue Lian
19
BAB 19. Menyelamatkan Dua Muka
20
Bab 20. Berhutang Nyawa
21
Bab. 21 Berkabung di Awal Musim
22
BAB. 22 Berjalan Di Garis Takdir
23
BAB. 23 Sebuah Rahasia di Balik Kisah
24
Bab 24. Mata Sebening Berlian
25
Bab 25. Cinta Yang Tak Terungkap
26
Bab 26. Pulang Kembali
27
Bab 27. Ikan Bakar Guo dan Saus Releng
28
Bab. 28 Sembayang Arwah
29
Bab 29. Tuan Seribu Nyawa
30
Bab 30. Setelah Menghilang
31
Bab. 31 Senja di Atas Lantian
32
Bab 32. Mengemban Misi
33
Bab 33. Menjadi hitam di antara Merah
34
Bab 34. Menjelang Pesta Lentera
35
BAB 35. Tak Bisa Kembali
36
BAB 36. Tujuan Yang Sama
37
BAB 37. Puteri Nan Luoxia
38
BAB 38. Menunggu Bertemu
39
BAB 39. Rindu di Bawah Pohon Liu
40
BAB 40. Tetaplah Di Sini
41
BAB 41. Pesta di Aula Wanxiang
42
BAB 42. Kesepian Dalam Keramaian
43
BAB 43. Tangisan Tanpa Suara
44
BAB 44. Pesta Dalam Kesedihan
45
BAB 45. Cemburu Yang Jahat
46
BAB 46. Menyelundup Masuk Istana
47
BAB 47. Mabuk Sampai Pagi
48
BAB 48. Cinta Dan Kesumat
49
BAB 49. Kabar Buruk
50
BAB 50. Jalan Masuk Ke Istana
51
BAB 51. Sandiwara Di Mulai
52
BAB 52. Pelayan Dapur Istana
53
BAB 53. Hukuman Jasad
54
BAB 54. Bijak Dalam Keraguan
55
BAB 55. Menghayati Peran
56
BAB 56. Pertemuan di Dalam Istana
57
Bab 57. Melayani Sang Puteri
58
BAB 58. Permainan Puteri Nan
59
BAB 59. Perempuan Seribu Wajah
60
BAB 60. Perjamuan Harem
61
BAB 61. Pengumuman di Perhelatan
62
BAB 62. Mencari Jalan Melupakan
63
BAB 62. Kebimbangan
64
BAB.63 Akhirnya Berbicara
65
BAB 64. Sandera Politik
66
BAB 65. Kisah Sedih pangeran Nan Yuhuai
67
Bab 66. Meninggalkan Janji di Gunung Beiyu
68
BAB 67. Bagian Dari Permainan
69
Bab 68. Membenci Dalam Senyum
70
Bab 69. Deburan Aneh
71
BAB 69. Sepenggal Ingatan Dari Masa Lalu
72
BAB 70. Takut Rindu
73
BAB 71. Bersembunyi Dalam Selimut
74
BAB 72. Isi Kepala Yang Kacau
75
BAB 73. Cinta Itu...?
76
Bab 74. Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
77
BAB 75. Tentang Rasa Kehilangan
78
BAB 76. Mimpi-Mimpi Manis
79
BAB 90. MENANGIS DALAM PELUKAN
80
BAB 78. Pulang Sekali Lagi
81
BAB 79. Sama-Sama Hantu
82
BAB 80. Mari Berjanji
83
BAB 81. Permusuhan Yang Aneh
84
BAB 82. KAPAL KARAM
85
BAB 83.TAK PERNAH SAMA
86
BAB 84. BOLEHKAH AKU MENCINTAIMU
87
BAB 85. PERANG BESAR AKAN DI MULAI
88
BAB 86. MENULIS TAKDIR DENGAN DARAH
89
BAB 87. APA YANG KAMU TUNGGU?
90
BAB 88. MATA YANG SAMA
91
BAB 89. BERKACA DI PERMUKAAN TELAGA
92
BAB 90. MENANGIS DALAM PELUKAN
93
BAB 91. KEKACAUAN TIBA-TIBA
94
BAB 92. REMBULAN SEDINGIN ES
95
BAB 93. KUIL YICHEN
96
BAB 94. INGIN BERTEMU ORANG YANG SAMA
97
BAB 95. Mimpi Darah Menggenang
98
BAB 96. Sumpah Meterai Darah
99
BAB 97. Anak Catur Menuju Tahta
100
BAB 98. Tangga Menuju Langit
101
BAB 99. Menikam Jantung Hati
102
BAB 100. Sebelum Jatuh
103
BAB 101. SIAPA YANG MENYANGKA
104
BAB 102. Giok Naga Hijau
105
BAB 103. AKU PULANG
106
BAB 104. Pulang Ke Tempat Yang Di rindukan
107
BAB 105. Hari Perkabungan
108
BAB 106. Menuntaskan Rasa Usang
109
BAB 107. Mengantar Sampai akhir
110
BAB 108. Memilih Jalan Hidup Sendiri
111
BAB 109. Pusaran Takdir
112
BAB 110. Siapa Pengganti Raja?
113
BAB 111. Rumor Jahat dari Istana
114
BAB 112. Kembali Ke Danau Lima Warna
115
BAB 112. Bunga Juhua Musim Gugur
116
BAB 113. Berpisah di Ujung Ngarai
117
BAB 114. Lukisan Terakhir Yuhuai
118
BAB 115. Melepaskan Rindu
119
BAB 116. Di bawah Lentera Redup
120
BAB 117. Aku melamarmu
121
BAB 118. Mencari Xiao Perak
122
BAB 119. Berpura-pura
123
BAB 120. Tak perlu Mengangkat Telunjuk
124
BAB 121. Bangun Setelah Pemakaman
125
BAB 123. Menyembunyikan Rahasia Besar
126
BAB 124. Cinta Mencurangi Takdir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!