BAB 7. Istana Bidadari

Di musim gugur tahun ke tiga setelah penobatan permaisuri agung Xiao Yi, untuk pertama kalinya dalam sejarah

perseteruan abadi Niangxi dengan Yanzhie, bala tentara Niang berhasil mengepung kota tua Yuchen dan membuat bala tentara YU milik Yanzhie yang di pimpin langsung oleh panglima muda pangeran kehormatan Yanzhie , Zhao Juren, terdesak tepat pada hari ke tujuh peperangan.

Niangxi mempergunakan dengan baik isu kudeta intern yang terjadi selama beberapa tahun di belakang yang di pimpin oleh ibu Suri Zhao Li Sui dalam upaya merebut tahta. Mereka memasukkan hampir ratusan mata-mata lewat wilayah yang menentang di antaranya, provinsi paling utara Yanzhie yaitu kota kelahiran Xiao Yi, kota Youwu.

Nanxing menggunakan momen pemberontakan itu untuk mempelajari kelemahan dari pertahanan pasukan Yu yang terkenal dari Yanzhie.

Seratusan ribu pasukan berkuda Niang mengepung kota Yuchen dari segala penjuru, belum terhitung pasukan berpedang yang berada di belakangnya. Mereka benar-benar berambisi merebut kota sengketa

yang telah membuat banyak darah tertumpah untuk merebut dan mempertahankannya.

Zhao Juren berusaha mengimbangi pertempuran itu mengandalkan pasukan pemanah terbaiknya, dengan senjata rahasia Yubei, panah bermata racun yang jika tergores sedikit akan melemahkan syaraf korbannya.

Bertahun-tahun Zhao Juren menghadapi pasukan Niang sejak mudanya, dan setiap kali berhadapan dengan jenderal Qin sang pemimpin bala tentara Niang, Juren hampir tak pernah terkalahkan dan Zhao

Juren selalu berhasil memukul mundur semua pasukan jenderal Qin, seperti sekawanan hyena padang rumput di halau singa.

Tetapi Jenderal tua itu telah meninggal dua tahun yang lalu, dan taringnya pun sudah tak ada lagi, tetapi rumor mengatakan jika pasukan Niang di pimpin oleh seorang jenderal yang tak pernah disebutkan namanya. Dia begitu misterius dan kejam, tak ada yang berani berhadapan dengannya bahkan untuk untuk bisa bertemu dengannya adalah hal yang sangat langka. Konon bahkan tak banyak orang yang bisa berbicara langsung dengannya kecuali orang-orang tertentu.

Hanya wakilnya lah yang bisa dengan leluasa bertemu dengannya, orang kepercayaan yang senantiasa ada di dekatnya dan menurut apa yang di ceritakan orang, dia adalah jenderal kesayangan dari Raja Niangxi generasi baru, Nan Chen. Tak ada yang benar-benar bisa mendeskripsikan rupa dari jenderal baru itu, yang orang ketahui hanya dia di panggil jenderal Qui, sosok tanpa perasaan serta berdarah dingin, meski namanya aneh karena

berarti musim gugur. Raja Nan Chen sangat menyayangi jenderalnya itu, bahkan raja itu membangunkan sebuah istana di sebuah pulau kecil ditengah danau pada pinggir selatan kota Nanxing, ibu kota Niangxi. Istana pribadi itu adalah kediaman khusus dari Jenderal Qui, hadiah dari Raja Nanxing. Dan di istana itu, semua pengawal dan pelayannya adalah perempuan. Para pengawalnya adalah pasukan elite khusus bercadar yang terkenal dengan senjata rahasia mereka berupa jarum terbang. Karena istana itu dipenuhi oleh para perempuan, sehingga istana itu di sebut dengan “Istana Tianshi” atau istana bidadari.

Tak ada yang benar-benar bisa keluar masuk dengan leluasa ke istana itu, sehingga tempat itu sungguh seperti misteri. Kadang orang mengatakan, raja Nan Chen terlalu berlebihan mengistimewakan Jenderal Qui itu, sehingga membuat jenderal itu menjadi congkak dan semena-mena. Di gosipkan oleh orang-orang, jenderal Qui ini adalah orang yang suka perempuan, sehingga semua pelayannya adalah para pemuas nafsunya. Tapi itu juga tak ada yang tahu pasti, hanya cerita yang tak tentu asalnya.

“Jika ada yang berani melawan jenderal Qui, berarti sama dengan menentang aku!” Raja Nan Chen bahkan mengatakan hal itu, yang menandakan betapa istimewanya Jenderal Qui itu baginya.

Dan itulah orang yang kini menjadi musuh dari Panglima Zhao Juren, jenderal perang kerajaan Yanzhie.

“Aku sangat ingin bertemu dengannya secara langsung untuk membuktikan omongan besar orang tentangnya.” Tantang Zhao Juren.

Yang Mulia Yan Yue selalu mengutamakan diplomasi dari pada berperang mungkin inilah kelemahannya, suatu kala dia pernah berkata pada Zhao Juren,

"Tak perlu terlalu mencari musuh dengan berlebihan karena satu orang musuhpun tetlalu banyak untuk kita." Kata Yan Yue.

"Dulu, Yang Mulia adalah singa yang di takuti di medan perang. Tak kah Engkau rindu untuk meneriakkan pidatomu tentang semangat seorang ksatria?"

"Juren, tak ada rindu yang sebenarnya saat kita menyadari kemenangan yang kita dapatkan karena banyak darah yang tertumpah demikian banyak. Dulu, aku bangga pulang dengan pedang yang berbau amis tapi sekarang ketika aku menatap wajah anak-anakku, aku menyadari tak sedikit kanak-kanak kehilangan ayahnya dan menjadi piatu ketika perang itu berakhir. Bukankah menjadi terlalu busuk hati kita saat merindukan penderitaan orang lain?" Kalimat itu membekas di hati Zhao Juren.

Tentu saja dia tak akan mengerti perasaan semacam itu, karena dia tak punya orang yang menunggunya di istana besarnya yang sepi, tak ada suara anak-anak yang memanggilnya ayah ketika dia datang. Hati Zhao Juren sesungguhnya lebih dingin dari pedangnya sendiri, dia tak punya tujuan kecuali medan perang.

"Pernahkah Yang Mulia bertemu dengan raja muda Nan Chen itu?"

"Raja Niangxi adalah putra kedua raja Nan yang terdahulu, konon dia bukanlah putra mahkota Niangxi, dia punya seorang kakak laki-laki, tetapi putra mahkota itu sangat lemah dan penyakitan, dia meninggal pada usia sangat muda belum genap 17 tahun karena satu penyakit yang misterius. Putra mahkota Nan meninggal bahkan sebelum di nobatkan menjadi raja. Sehingga Nan Chen naik tahta pada usia yang sangat muda, yaitu 15 tahun saat ayahnya mangkat. Aku tak pernah bertemu muka dengan Nan Chen tetapi..." yang Mulia Yan Yue terlihat memicingkan matanya menatap Zhao Juren lalu melirik pada kasim Chen di sebelahnya. Sang kasim itu tersenyum, dia tahu Yang Mulia ingin dia saja meneruskan cerita selanjutnya karena cerita itu hanyalah serupa gosip ringan para perempuan.

"Menurut cerita, Nan Chen adalah raja yang tampan dan kejam, dia punya selir 77 orang, dia garang di setiap medan perang dan tak mempunyai hati karena kekecewaaannya pada sang permaisuri." Lanjut Kasim gemulai yang setia itu.

"Kenapa dengan permaisurinya?"

"Permaisurinya tak bisa memberikannya putra mahkota." Senyum kasim Chen terkembang seolah begitu bangga, seolah dia adalah kasim yang serba tahu di seluruh dunia ini.

"Tapi, yang terpenting...Raja Nan Chen adalah raja yang tanpa ampun, dia mempunyai ambisi menahlukkan semua pesisir selatan hingga timur dengan begitu dia akan menundukkan Yanzhie dengan mudah, aku hanya ingin duduk bersama dengan Nan Chen untuk membicarakan kembali perjanjian damai, supaya perang yang sesungguhnya tak pernah terjadi. Keinginan Nan Chen yang sebenarnya tak sesederhana karena menginginkan kota tua Yuchen." Pandangan Yang Mulia Yan Yue tampak mengeras menatap ke arah langit.

"Dia menginginkan sesuatu yang lebih besar..."

YANG MULIA RAJA NAN CHEN

Terimakasih telah membaca novel ini💜 Yuk berikan VOTE, LIKE dan KOMEN biar Author tambah rajin menulis💜💜💜

...I LOVE YOU ALL...

Terpopuler

Comments

Nano Angela

Nano Angela

behh koleksi selirnya 77,, itu orang semua kah ??

2024-05-06

0

🎼shanly_keys

🎼shanly_keys

apakah dia jodohnya, ??? waduhhh

2023-06-30

1

HNF G

HNF G

apakah nan chen ingin merebut yanzhi?

2023-02-15

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Sejarah Singkat Yanzhie & Niangxi
2 BAB 2. VISUALISASI
3 BAB 3. Hati Yang Sakit
4 BAB 4. Pertempuran Terakhir
5 BAB 5. Cinta Tak Sampai
6 BAB 6. Berharap Bertemu Ujung
7 BAB 7. Istana Bidadari
8 BAB 8. Perang Hari ke-6
9 BAB 9. NAGA TERLUKA
10 BAB 10. Merebut Gerbang Seorang Diri
11 BAB. 11 Mari Bertarung
12 BAB 12. Salju Di Penghujung Musim Gugur
13 Bab. 13 Seharusnya Tak Begini
14 BAB 14. Membuka Mata
15 BAB.15 Perempuan Bercadar
16 BAB. 16 Di Atas Danau Lima Warna
17 BAB. 17 Tiga Pertanyaan
18 Bab. 18 Puteri Xue Lian
19 BAB 19. Menyelamatkan Dua Muka
20 Bab 20. Berhutang Nyawa
21 Bab. 21 Berkabung di Awal Musim
22 BAB. 22 Berjalan Di Garis Takdir
23 BAB. 23 Sebuah Rahasia di Balik Kisah
24 Bab 24. Mata Sebening Berlian
25 Bab 25. Cinta Yang Tak Terungkap
26 Bab 26. Pulang Kembali
27 Bab 27. Ikan Bakar Guo dan Saus Releng
28 Bab. 28 Sembayang Arwah
29 Bab 29. Tuan Seribu Nyawa
30 Bab 30. Setelah Menghilang
31 Bab. 31 Senja di Atas Lantian
32 Bab 32. Mengemban Misi
33 Bab 33. Menjadi hitam di antara Merah
34 Bab 34. Menjelang Pesta Lentera
35 BAB 35. Tak Bisa Kembali
36 BAB 36. Tujuan Yang Sama
37 BAB 37. Puteri Nan Luoxia
38 BAB 38. Menunggu Bertemu
39 BAB 39. Rindu di Bawah Pohon Liu
40 BAB 40. Tetaplah Di Sini
41 BAB 41. Pesta di Aula Wanxiang
42 BAB 42. Kesepian Dalam Keramaian
43 BAB 43. Tangisan Tanpa Suara
44 BAB 44. Pesta Dalam Kesedihan
45 BAB 45. Cemburu Yang Jahat
46 BAB 46. Menyelundup Masuk Istana
47 BAB 47. Mabuk Sampai Pagi
48 BAB 48. Cinta Dan Kesumat
49 BAB 49. Kabar Buruk
50 BAB 50. Jalan Masuk Ke Istana
51 BAB 51. Sandiwara Di Mulai
52 BAB 52. Pelayan Dapur Istana
53 BAB 53. Hukuman Jasad
54 BAB 54. Bijak Dalam Keraguan
55 BAB 55. Menghayati Peran
56 BAB 56. Pertemuan di Dalam Istana
57 Bab 57. Melayani Sang Puteri
58 BAB 58. Permainan Puteri Nan
59 BAB 59. Perempuan Seribu Wajah
60 BAB 60. Perjamuan Harem
61 BAB 61. Pengumuman di Perhelatan
62 BAB 62. Mencari Jalan Melupakan
63 BAB 62. Kebimbangan
64 BAB.63 Akhirnya Berbicara
65 BAB 64. Sandera Politik
66 BAB 65. Kisah Sedih pangeran Nan Yuhuai
67 Bab 66. Meninggalkan Janji di Gunung Beiyu
68 BAB 67. Bagian Dari Permainan
69 Bab 68. Membenci Dalam Senyum
70 Bab 69. Deburan Aneh
71 BAB 69. Sepenggal Ingatan Dari Masa Lalu
72 BAB 70. Takut Rindu
73 BAB 71. Bersembunyi Dalam Selimut
74 BAB 72. Isi Kepala Yang Kacau
75 BAB 73. Cinta Itu...?
76 Bab 74. Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
77 BAB 75. Tentang Rasa Kehilangan
78 BAB 76. Mimpi-Mimpi Manis
79 BAB 90. MENANGIS DALAM PELUKAN
80 BAB 78. Pulang Sekali Lagi
81 BAB 79. Sama-Sama Hantu
82 BAB 80. Mari Berjanji
83 BAB 81. Permusuhan Yang Aneh
84 BAB 82. KAPAL KARAM
85 BAB 83.TAK PERNAH SAMA
86 BAB 84. BOLEHKAH AKU MENCINTAIMU
87 BAB 85. PERANG BESAR AKAN DI MULAI
88 BAB 86. MENULIS TAKDIR DENGAN DARAH
89 BAB 87. APA YANG KAMU TUNGGU?
90 BAB 88. MATA YANG SAMA
91 BAB 89. BERKACA DI PERMUKAAN TELAGA
92 BAB 90. MENANGIS DALAM PELUKAN
93 BAB 91. KEKACAUAN TIBA-TIBA
94 BAB 92. REMBULAN SEDINGIN ES
95 BAB 93. KUIL YICHEN
96 BAB 94. INGIN BERTEMU ORANG YANG SAMA
97 BAB 95. Mimpi Darah Menggenang
98 BAB 96. Sumpah Meterai Darah
99 BAB 97. Anak Catur Menuju Tahta
100 BAB 98. Tangga Menuju Langit
101 BAB 99. Menikam Jantung Hati
102 BAB 100. Sebelum Jatuh
103 BAB 101. SIAPA YANG MENYANGKA
104 BAB 102. Giok Naga Hijau
105 BAB 103. AKU PULANG
106 BAB 104. Pulang Ke Tempat Yang Di rindukan
107 BAB 105. Hari Perkabungan
108 BAB 106. Menuntaskan Rasa Usang
109 BAB 107. Mengantar Sampai akhir
110 BAB 108. Memilih Jalan Hidup Sendiri
111 BAB 109. Pusaran Takdir
112 BAB 110. Siapa Pengganti Raja?
113 BAB 111. Rumor Jahat dari Istana
114 BAB 112. Kembali Ke Danau Lima Warna
115 BAB 112. Bunga Juhua Musim Gugur
116 BAB 113. Berpisah di Ujung Ngarai
117 BAB 114. Lukisan Terakhir Yuhuai
118 BAB 115. Melepaskan Rindu
119 BAB 116. Di bawah Lentera Redup
120 BAB 117. Aku melamarmu
121 BAB 118. Mencari Xiao Perak
122 BAB 119. Berpura-pura
123 BAB 120. Tak perlu Mengangkat Telunjuk
124 BAB 121. Bangun Setelah Pemakaman
125 BAB 123. Menyembunyikan Rahasia Besar
126 BAB 124. Cinta Mencurangi Takdir
Episodes

Updated 126 Episodes

1
BAB 1. Sejarah Singkat Yanzhie & Niangxi
2
BAB 2. VISUALISASI
3
BAB 3. Hati Yang Sakit
4
BAB 4. Pertempuran Terakhir
5
BAB 5. Cinta Tak Sampai
6
BAB 6. Berharap Bertemu Ujung
7
BAB 7. Istana Bidadari
8
BAB 8. Perang Hari ke-6
9
BAB 9. NAGA TERLUKA
10
BAB 10. Merebut Gerbang Seorang Diri
11
BAB. 11 Mari Bertarung
12
BAB 12. Salju Di Penghujung Musim Gugur
13
Bab. 13 Seharusnya Tak Begini
14
BAB 14. Membuka Mata
15
BAB.15 Perempuan Bercadar
16
BAB. 16 Di Atas Danau Lima Warna
17
BAB. 17 Tiga Pertanyaan
18
Bab. 18 Puteri Xue Lian
19
BAB 19. Menyelamatkan Dua Muka
20
Bab 20. Berhutang Nyawa
21
Bab. 21 Berkabung di Awal Musim
22
BAB. 22 Berjalan Di Garis Takdir
23
BAB. 23 Sebuah Rahasia di Balik Kisah
24
Bab 24. Mata Sebening Berlian
25
Bab 25. Cinta Yang Tak Terungkap
26
Bab 26. Pulang Kembali
27
Bab 27. Ikan Bakar Guo dan Saus Releng
28
Bab. 28 Sembayang Arwah
29
Bab 29. Tuan Seribu Nyawa
30
Bab 30. Setelah Menghilang
31
Bab. 31 Senja di Atas Lantian
32
Bab 32. Mengemban Misi
33
Bab 33. Menjadi hitam di antara Merah
34
Bab 34. Menjelang Pesta Lentera
35
BAB 35. Tak Bisa Kembali
36
BAB 36. Tujuan Yang Sama
37
BAB 37. Puteri Nan Luoxia
38
BAB 38. Menunggu Bertemu
39
BAB 39. Rindu di Bawah Pohon Liu
40
BAB 40. Tetaplah Di Sini
41
BAB 41. Pesta di Aula Wanxiang
42
BAB 42. Kesepian Dalam Keramaian
43
BAB 43. Tangisan Tanpa Suara
44
BAB 44. Pesta Dalam Kesedihan
45
BAB 45. Cemburu Yang Jahat
46
BAB 46. Menyelundup Masuk Istana
47
BAB 47. Mabuk Sampai Pagi
48
BAB 48. Cinta Dan Kesumat
49
BAB 49. Kabar Buruk
50
BAB 50. Jalan Masuk Ke Istana
51
BAB 51. Sandiwara Di Mulai
52
BAB 52. Pelayan Dapur Istana
53
BAB 53. Hukuman Jasad
54
BAB 54. Bijak Dalam Keraguan
55
BAB 55. Menghayati Peran
56
BAB 56. Pertemuan di Dalam Istana
57
Bab 57. Melayani Sang Puteri
58
BAB 58. Permainan Puteri Nan
59
BAB 59. Perempuan Seribu Wajah
60
BAB 60. Perjamuan Harem
61
BAB 61. Pengumuman di Perhelatan
62
BAB 62. Mencari Jalan Melupakan
63
BAB 62. Kebimbangan
64
BAB.63 Akhirnya Berbicara
65
BAB 64. Sandera Politik
66
BAB 65. Kisah Sedih pangeran Nan Yuhuai
67
Bab 66. Meninggalkan Janji di Gunung Beiyu
68
BAB 67. Bagian Dari Permainan
69
Bab 68. Membenci Dalam Senyum
70
Bab 69. Deburan Aneh
71
BAB 69. Sepenggal Ingatan Dari Masa Lalu
72
BAB 70. Takut Rindu
73
BAB 71. Bersembunyi Dalam Selimut
74
BAB 72. Isi Kepala Yang Kacau
75
BAB 73. Cinta Itu...?
76
Bab 74. Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
77
BAB 75. Tentang Rasa Kehilangan
78
BAB 76. Mimpi-Mimpi Manis
79
BAB 90. MENANGIS DALAM PELUKAN
80
BAB 78. Pulang Sekali Lagi
81
BAB 79. Sama-Sama Hantu
82
BAB 80. Mari Berjanji
83
BAB 81. Permusuhan Yang Aneh
84
BAB 82. KAPAL KARAM
85
BAB 83.TAK PERNAH SAMA
86
BAB 84. BOLEHKAH AKU MENCINTAIMU
87
BAB 85. PERANG BESAR AKAN DI MULAI
88
BAB 86. MENULIS TAKDIR DENGAN DARAH
89
BAB 87. APA YANG KAMU TUNGGU?
90
BAB 88. MATA YANG SAMA
91
BAB 89. BERKACA DI PERMUKAAN TELAGA
92
BAB 90. MENANGIS DALAM PELUKAN
93
BAB 91. KEKACAUAN TIBA-TIBA
94
BAB 92. REMBULAN SEDINGIN ES
95
BAB 93. KUIL YICHEN
96
BAB 94. INGIN BERTEMU ORANG YANG SAMA
97
BAB 95. Mimpi Darah Menggenang
98
BAB 96. Sumpah Meterai Darah
99
BAB 97. Anak Catur Menuju Tahta
100
BAB 98. Tangga Menuju Langit
101
BAB 99. Menikam Jantung Hati
102
BAB 100. Sebelum Jatuh
103
BAB 101. SIAPA YANG MENYANGKA
104
BAB 102. Giok Naga Hijau
105
BAB 103. AKU PULANG
106
BAB 104. Pulang Ke Tempat Yang Di rindukan
107
BAB 105. Hari Perkabungan
108
BAB 106. Menuntaskan Rasa Usang
109
BAB 107. Mengantar Sampai akhir
110
BAB 108. Memilih Jalan Hidup Sendiri
111
BAB 109. Pusaran Takdir
112
BAB 110. Siapa Pengganti Raja?
113
BAB 111. Rumor Jahat dari Istana
114
BAB 112. Kembali Ke Danau Lima Warna
115
BAB 112. Bunga Juhua Musim Gugur
116
BAB 113. Berpisah di Ujung Ngarai
117
BAB 114. Lukisan Terakhir Yuhuai
118
BAB 115. Melepaskan Rindu
119
BAB 116. Di bawah Lentera Redup
120
BAB 117. Aku melamarmu
121
BAB 118. Mencari Xiao Perak
122
BAB 119. Berpura-pura
123
BAB 120. Tak perlu Mengangkat Telunjuk
124
BAB 121. Bangun Setelah Pemakaman
125
BAB 123. Menyembunyikan Rahasia Besar
126
BAB 124. Cinta Mencurangi Takdir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!