BAB. 16 Di Atas Danau Lima Warna

Kabut di atas cakrawala dengan perlahan bergerak, warna membaur di batas barat, sejumlah burung layang-layang yang sedang pulang bermigrasi dari selatan menuju utara tampak seperti noda bergerak di pandangan Zhao Juren.

Mimpinya yang aneh ini seperti begitu nyata, tangan Zhao Juren terulur ke atas, rasanya dia ingin sekali menggapainya.

“Astaga mimpi ini indah sekali, seperti langit senja terakhir di utara Yanzhie yang pernah kulihat dulu kala, ketika aku membuntuti Xiao Yi ke Yalu, saat dia melakukan misi menyembuhkan seorang selir raja bernama Yuan itu…” Zhao Juren membatin dalam hati, fikirannya melayang-layang.

Suara burung bangau yang berkaok begitu dekat di telinga Zhao Juren. Begitu dekat dan lama kelamaan menjadi riuh. Zhao Juren mengerjapkan matanya, mana mungkin di dalam mimpi ada suara senyata ini?

Saat dia menggeliat seketika tempatnya berbaring seakan oleng dan Zhao Juren sadar jika dia benar-benar sedang terbangun. Hanya saja sekarang dia terbangun di dalam sebuah perahu kecil. Tubuhnya terasa masih sedikit

berat, dia belum sepenuhnya pulih benar. Zhao Juren tak tahu ada senjata rahasia dengan racun sedemikian mematikannya, bahkan ketika menancap di tengkuknya, hampir seluruh tenaganya hilang terserap jarum itu.  Yang pernah di dengarnya hanya tiga racun yang sangat mematikan di dunia dan paling terkenal dari sepanjang utara menuju selatan, yaitu racun lili es dari utara, racun embun beku dari lembah Ping Yuan dan racun kelabang hijau dari pesisir selatan. Dia yakin, salah satu racun itu  mengenainya.

 “Kaok…!” Bangau hitam lewat samping perahunya, menyadarkan Zhao Juren yang masih setengah linglung.

 Zhao Juren berpegang dengan sigap pada bibir perahu yang anya seukuran tubuhnya ini, lalu bangun dengan perlahan. Menyeimbangkan perahunya yang oleng ke kiri dan ke kanan. Karena berat tubuhnya yang membeban perahu tak seimbang.

 “Baru kali ini aku melihat ada bangau hitam. Di atas Yubei mereka biasanya hanya lewat saja, tetapi sekarang aku bahkan hampir bisa menyentuh mereka.” Zhao Juren bergumam.

 Matanya segera tertuju pada sekawanan burung bangau hitam yang sedang berenang tidak jauh dari perahunya. Dan pesona itu bukan satu-satunya yang membuat Zhao Juren langsung mengucek matanya, dia sekarang berada

di sebuah danau yang memiliki air sebening kristal, ketika Zhao Juren melongok, dia seakan bisa melihat dasar danau itu dengan sangat jelas. Dasar danau ini memiliki warna biru muda seperti topaz tetapi bersemburat jingga karena pantulan langit senja. Dan anehnya seolah setiap beberapa detik berubah warna, permukaannya bahkan seperti cermin ketika sinar matahari jatuh ke permukaan danau, warna airnya akan berubah menjadi hijau muda kemudian berangsur menjadi tua, atau kadang-kadang kuning muda dan berakhir pada merah jingga.

“Tempat apakah ini? Kenapa tempat ini begitu asing sekaligus indah, rasanya aku pernah melihatnya dalam mimpi…seperti dalam mimpi anak-anak…”

Setiap jengkal di tanah Yanzhie pernah di tapaki Zhao Juren dan dia tak pernah tahu ada tempat seindah

ini di Yanzhie. Zhao Juren tanpa sadar berdecak kagum pada pemandangan yang tertera di depan matanya.

Ketika dia melayangkan pandangnya ke depan, di kejauhan dia melihat bangunan hitam pada sebuah pulau yang di kelilingi hutan persik, istana itu berada di dataran tertingginya. Tapi tempat itu terlihat puluhan bahkan ratusan li dari tempatnya kini. Begitu jauh dan sulit untuk di capai. Bangunan itu terkesan misterius dan juga menyimpan sejuta rahasia.

Langit diatas jelas mengatakan, sekarang adalah awal musim semi, dia sejenak terpaku. Bukankah dia terakhir melihat dunia dalah di awal musim dingin? Mengapa waktu berlalu begitu cepat bahkan dia tak

menyadarinya. Berapa lamakah dia terbaring di dalam ruangan itu, paling tidak mungkin selama beberapa purnama, sehingga melewati satu musim begitu saja.

Ketika dia menoleh kebelakang, Zhao Juren menyadari perahunya tidak jauh dari daratan.  Dan sejenak

Zhao Juren terpaku, menatap daratan di belakangnya, tepi danau itu begitu berwarna. Tanahnya seperti berundak membentuk bukit, dan pohon-pohon berbaris besar kecil berdiri dengan rantingnya yang berwarna-warni. Di penghujung musim dingin pemandangan seperti itu sangat langka di Yanzhi, jika ada bunga-bunga yang melekat di rantingnya. Sekarang, yang terlihat di sana pucuk-pucuk muda terlihat merekah, ujung-ujungnya meneteskan salju terakhir yang berubah menjadi air berwarna keperakan tertimpa cahaya matahari sore.

“Apakah aku benar-benar berada di surga ataukah tempat ini adalah halusinasiku?” Zhao Juren menoleh ke samping kananya ada sebuah pengayuh dari kayu pipih yang berwarna cokelat tua dan di samping kirinya pedangnya.

Zhao Juren segera menyadari dirinya memang  benar masih hidup, karena kain yang membungkus pedangnya itu berbau bunga persik, seperti bau perepuan bercadar yang terakhir kali di lihatnya. Sebelum dia menghirup aroma dupa wangi dan terlelap dengan nyenyaknya.

 Zhao Juren sejenak menatap ragu pada istana yang seperti bayang-bayang di tengah pulau pada kejauhan kemudian menoleh pada daratan yang tak lebih dari belasan depa dari perahunya mengayuh perahunya menuju ke tepian, dia tahu sebentar lagi gelap, tak mungkin baginya terpaku pada pesona danau yang kini warnanya berubah dari merah darah menjadi perlahan gelap penuh misteri.

  Burung-burung kecil mementang sayap, terbang rendah di atas pinggiran sungai, jari kaki mereka menyentuh kiambang hijau, menimbulkan riak air dan gelombang dari kayu pengayuh Zhao Juren segera membuat burung-burung itu ketakutan dan terbang menuju hutan bunga di tepian sungai.

 Akhirnya, tak sampai setengah sepeminum teh, Zhao Juren mencapai pinggir sungai itu. Setelah menyampir pedangnya ke balik jubahnya yang berwarna hitam keperakan, Zhao Juren melompat ke atas daratan. Dia tak tahu kenapa dia mengenakan pakaian gelap seperti ini, warna yang tak pernah di sukai Zhao Juren jika harus jujur karena itu mengingatkannya pada jubah Jiu Fei yang berlumuran darah saat berada dalam pelukannya.

 Baru saja kakinya menyentuh tanah,

"Sreeet…!”

sebuah pedang menodongnya, sosok jubah hijau yang sangat di ingatnya. Pada pertarungan terakhirnya, pria tampan dengan wajah bersih dan rambut panjang pada bagian belakang telinganya seperti dikepang kecil-kecil khas daerah selatan, pria itu menatapnya dengan tatapan penuh kebencian.

 “Aku sudah menyangka, kita akan bertemu lagi tuan Zhao. Kamu tak tahu, berapa lama aku sudah menunggumu di sini.” tanyanya dengan suara yang begitu dingin.

 “Kamu…?” Zhao Juren ingat benar, laki-laki ini yang membokongnya dengan sebuah senjata rahasia, jarum beracun, membuatnya tak sadar bahkan hampir mati.

 “Aku hampir putus asa, aku menunggumu begitu lama tetapi penantianku sungguh tak sia-sia. Aku benar-benar tak bisa tidur sebelum mengambil nyawamu dengan pedangku sendiri!” Ucapan itu terdengar menyimpan geram yang tak terkatakan.

Terpopuler

Comments

mama yuhu

mama yuhu

next

2023-04-07

0

Dewi Kania

Dewi Kania

kalo visual bangau bukan seperti yg ditampilkan. Yg author share sepertinya itu angsa..

2023-01-09

0

Winarti 151

Winarti 151

mgkinkh jodohnya jendrall Qiu..

2022-08-04

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Sejarah Singkat Yanzhie & Niangxi
2 BAB 2. VISUALISASI
3 BAB 3. Hati Yang Sakit
4 BAB 4. Pertempuran Terakhir
5 BAB 5. Cinta Tak Sampai
6 BAB 6. Berharap Bertemu Ujung
7 BAB 7. Istana Bidadari
8 BAB 8. Perang Hari ke-6
9 BAB 9. NAGA TERLUKA
10 BAB 10. Merebut Gerbang Seorang Diri
11 BAB. 11 Mari Bertarung
12 BAB 12. Salju Di Penghujung Musim Gugur
13 Bab. 13 Seharusnya Tak Begini
14 BAB 14. Membuka Mata
15 BAB.15 Perempuan Bercadar
16 BAB. 16 Di Atas Danau Lima Warna
17 BAB. 17 Tiga Pertanyaan
18 Bab. 18 Puteri Xue Lian
19 BAB 19. Menyelamatkan Dua Muka
20 Bab 20. Berhutang Nyawa
21 Bab. 21 Berkabung di Awal Musim
22 BAB. 22 Berjalan Di Garis Takdir
23 BAB. 23 Sebuah Rahasia di Balik Kisah
24 Bab 24. Mata Sebening Berlian
25 Bab 25. Cinta Yang Tak Terungkap
26 Bab 26. Pulang Kembali
27 Bab 27. Ikan Bakar Guo dan Saus Releng
28 Bab. 28 Sembayang Arwah
29 Bab 29. Tuan Seribu Nyawa
30 Bab 30. Setelah Menghilang
31 Bab. 31 Senja di Atas Lantian
32 Bab 32. Mengemban Misi
33 Bab 33. Menjadi hitam di antara Merah
34 Bab 34. Menjelang Pesta Lentera
35 BAB 35. Tak Bisa Kembali
36 BAB 36. Tujuan Yang Sama
37 BAB 37. Puteri Nan Luoxia
38 BAB 38. Menunggu Bertemu
39 BAB 39. Rindu di Bawah Pohon Liu
40 BAB 40. Tetaplah Di Sini
41 BAB 41. Pesta di Aula Wanxiang
42 BAB 42. Kesepian Dalam Keramaian
43 BAB 43. Tangisan Tanpa Suara
44 BAB 44. Pesta Dalam Kesedihan
45 BAB 45. Cemburu Yang Jahat
46 BAB 46. Menyelundup Masuk Istana
47 BAB 47. Mabuk Sampai Pagi
48 BAB 48. Cinta Dan Kesumat
49 BAB 49. Kabar Buruk
50 BAB 50. Jalan Masuk Ke Istana
51 BAB 51. Sandiwara Di Mulai
52 BAB 52. Pelayan Dapur Istana
53 BAB 53. Hukuman Jasad
54 BAB 54. Bijak Dalam Keraguan
55 BAB 55. Menghayati Peran
56 BAB 56. Pertemuan di Dalam Istana
57 Bab 57. Melayani Sang Puteri
58 BAB 58. Permainan Puteri Nan
59 BAB 59. Perempuan Seribu Wajah
60 BAB 60. Perjamuan Harem
61 BAB 61. Pengumuman di Perhelatan
62 BAB 62. Mencari Jalan Melupakan
63 BAB 62. Kebimbangan
64 BAB.63 Akhirnya Berbicara
65 BAB 64. Sandera Politik
66 BAB 65. Kisah Sedih pangeran Nan Yuhuai
67 Bab 66. Meninggalkan Janji di Gunung Beiyu
68 BAB 67. Bagian Dari Permainan
69 Bab 68. Membenci Dalam Senyum
70 Bab 69. Deburan Aneh
71 BAB 69. Sepenggal Ingatan Dari Masa Lalu
72 BAB 70. Takut Rindu
73 BAB 71. Bersembunyi Dalam Selimut
74 BAB 72. Isi Kepala Yang Kacau
75 BAB 73. Cinta Itu...?
76 Bab 74. Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
77 BAB 75. Tentang Rasa Kehilangan
78 BAB 76. Mimpi-Mimpi Manis
79 BAB 90. MENANGIS DALAM PELUKAN
80 BAB 78. Pulang Sekali Lagi
81 BAB 79. Sama-Sama Hantu
82 BAB 80. Mari Berjanji
83 BAB 81. Permusuhan Yang Aneh
84 BAB 82. KAPAL KARAM
85 BAB 83.TAK PERNAH SAMA
86 BAB 84. BOLEHKAH AKU MENCINTAIMU
87 BAB 85. PERANG BESAR AKAN DI MULAI
88 BAB 86. MENULIS TAKDIR DENGAN DARAH
89 BAB 87. APA YANG KAMU TUNGGU?
90 BAB 88. MATA YANG SAMA
91 BAB 89. BERKACA DI PERMUKAAN TELAGA
92 BAB 90. MENANGIS DALAM PELUKAN
93 BAB 91. KEKACAUAN TIBA-TIBA
94 BAB 92. REMBULAN SEDINGIN ES
95 BAB 93. KUIL YICHEN
96 BAB 94. INGIN BERTEMU ORANG YANG SAMA
97 BAB 95. Mimpi Darah Menggenang
98 BAB 96. Sumpah Meterai Darah
99 BAB 97. Anak Catur Menuju Tahta
100 BAB 98. Tangga Menuju Langit
101 BAB 99. Menikam Jantung Hati
102 BAB 100. Sebelum Jatuh
103 BAB 101. SIAPA YANG MENYANGKA
104 BAB 102. Giok Naga Hijau
105 BAB 103. AKU PULANG
106 BAB 104. Pulang Ke Tempat Yang Di rindukan
107 BAB 105. Hari Perkabungan
108 BAB 106. Menuntaskan Rasa Usang
109 BAB 107. Mengantar Sampai akhir
110 BAB 108. Memilih Jalan Hidup Sendiri
111 BAB 109. Pusaran Takdir
112 BAB 110. Siapa Pengganti Raja?
113 BAB 111. Rumor Jahat dari Istana
114 BAB 112. Kembali Ke Danau Lima Warna
115 BAB 112. Bunga Juhua Musim Gugur
116 BAB 113. Berpisah di Ujung Ngarai
117 BAB 114. Lukisan Terakhir Yuhuai
118 BAB 115. Melepaskan Rindu
119 BAB 116. Di bawah Lentera Redup
120 BAB 117. Aku melamarmu
121 BAB 118. Mencari Xiao Perak
122 BAB 119. Berpura-pura
123 BAB 120. Tak perlu Mengangkat Telunjuk
124 BAB 121. Bangun Setelah Pemakaman
125 BAB 123. Menyembunyikan Rahasia Besar
126 BAB 124. Cinta Mencurangi Takdir
Episodes

Updated 126 Episodes

1
BAB 1. Sejarah Singkat Yanzhie & Niangxi
2
BAB 2. VISUALISASI
3
BAB 3. Hati Yang Sakit
4
BAB 4. Pertempuran Terakhir
5
BAB 5. Cinta Tak Sampai
6
BAB 6. Berharap Bertemu Ujung
7
BAB 7. Istana Bidadari
8
BAB 8. Perang Hari ke-6
9
BAB 9. NAGA TERLUKA
10
BAB 10. Merebut Gerbang Seorang Diri
11
BAB. 11 Mari Bertarung
12
BAB 12. Salju Di Penghujung Musim Gugur
13
Bab. 13 Seharusnya Tak Begini
14
BAB 14. Membuka Mata
15
BAB.15 Perempuan Bercadar
16
BAB. 16 Di Atas Danau Lima Warna
17
BAB. 17 Tiga Pertanyaan
18
Bab. 18 Puteri Xue Lian
19
BAB 19. Menyelamatkan Dua Muka
20
Bab 20. Berhutang Nyawa
21
Bab. 21 Berkabung di Awal Musim
22
BAB. 22 Berjalan Di Garis Takdir
23
BAB. 23 Sebuah Rahasia di Balik Kisah
24
Bab 24. Mata Sebening Berlian
25
Bab 25. Cinta Yang Tak Terungkap
26
Bab 26. Pulang Kembali
27
Bab 27. Ikan Bakar Guo dan Saus Releng
28
Bab. 28 Sembayang Arwah
29
Bab 29. Tuan Seribu Nyawa
30
Bab 30. Setelah Menghilang
31
Bab. 31 Senja di Atas Lantian
32
Bab 32. Mengemban Misi
33
Bab 33. Menjadi hitam di antara Merah
34
Bab 34. Menjelang Pesta Lentera
35
BAB 35. Tak Bisa Kembali
36
BAB 36. Tujuan Yang Sama
37
BAB 37. Puteri Nan Luoxia
38
BAB 38. Menunggu Bertemu
39
BAB 39. Rindu di Bawah Pohon Liu
40
BAB 40. Tetaplah Di Sini
41
BAB 41. Pesta di Aula Wanxiang
42
BAB 42. Kesepian Dalam Keramaian
43
BAB 43. Tangisan Tanpa Suara
44
BAB 44. Pesta Dalam Kesedihan
45
BAB 45. Cemburu Yang Jahat
46
BAB 46. Menyelundup Masuk Istana
47
BAB 47. Mabuk Sampai Pagi
48
BAB 48. Cinta Dan Kesumat
49
BAB 49. Kabar Buruk
50
BAB 50. Jalan Masuk Ke Istana
51
BAB 51. Sandiwara Di Mulai
52
BAB 52. Pelayan Dapur Istana
53
BAB 53. Hukuman Jasad
54
BAB 54. Bijak Dalam Keraguan
55
BAB 55. Menghayati Peran
56
BAB 56. Pertemuan di Dalam Istana
57
Bab 57. Melayani Sang Puteri
58
BAB 58. Permainan Puteri Nan
59
BAB 59. Perempuan Seribu Wajah
60
BAB 60. Perjamuan Harem
61
BAB 61. Pengumuman di Perhelatan
62
BAB 62. Mencari Jalan Melupakan
63
BAB 62. Kebimbangan
64
BAB.63 Akhirnya Berbicara
65
BAB 64. Sandera Politik
66
BAB 65. Kisah Sedih pangeran Nan Yuhuai
67
Bab 66. Meninggalkan Janji di Gunung Beiyu
68
BAB 67. Bagian Dari Permainan
69
Bab 68. Membenci Dalam Senyum
70
Bab 69. Deburan Aneh
71
BAB 69. Sepenggal Ingatan Dari Masa Lalu
72
BAB 70. Takut Rindu
73
BAB 71. Bersembunyi Dalam Selimut
74
BAB 72. Isi Kepala Yang Kacau
75
BAB 73. Cinta Itu...?
76
Bab 74. Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
77
BAB 75. Tentang Rasa Kehilangan
78
BAB 76. Mimpi-Mimpi Manis
79
BAB 90. MENANGIS DALAM PELUKAN
80
BAB 78. Pulang Sekali Lagi
81
BAB 79. Sama-Sama Hantu
82
BAB 80. Mari Berjanji
83
BAB 81. Permusuhan Yang Aneh
84
BAB 82. KAPAL KARAM
85
BAB 83.TAK PERNAH SAMA
86
BAB 84. BOLEHKAH AKU MENCINTAIMU
87
BAB 85. PERANG BESAR AKAN DI MULAI
88
BAB 86. MENULIS TAKDIR DENGAN DARAH
89
BAB 87. APA YANG KAMU TUNGGU?
90
BAB 88. MATA YANG SAMA
91
BAB 89. BERKACA DI PERMUKAAN TELAGA
92
BAB 90. MENANGIS DALAM PELUKAN
93
BAB 91. KEKACAUAN TIBA-TIBA
94
BAB 92. REMBULAN SEDINGIN ES
95
BAB 93. KUIL YICHEN
96
BAB 94. INGIN BERTEMU ORANG YANG SAMA
97
BAB 95. Mimpi Darah Menggenang
98
BAB 96. Sumpah Meterai Darah
99
BAB 97. Anak Catur Menuju Tahta
100
BAB 98. Tangga Menuju Langit
101
BAB 99. Menikam Jantung Hati
102
BAB 100. Sebelum Jatuh
103
BAB 101. SIAPA YANG MENYANGKA
104
BAB 102. Giok Naga Hijau
105
BAB 103. AKU PULANG
106
BAB 104. Pulang Ke Tempat Yang Di rindukan
107
BAB 105. Hari Perkabungan
108
BAB 106. Menuntaskan Rasa Usang
109
BAB 107. Mengantar Sampai akhir
110
BAB 108. Memilih Jalan Hidup Sendiri
111
BAB 109. Pusaran Takdir
112
BAB 110. Siapa Pengganti Raja?
113
BAB 111. Rumor Jahat dari Istana
114
BAB 112. Kembali Ke Danau Lima Warna
115
BAB 112. Bunga Juhua Musim Gugur
116
BAB 113. Berpisah di Ujung Ngarai
117
BAB 114. Lukisan Terakhir Yuhuai
118
BAB 115. Melepaskan Rindu
119
BAB 116. Di bawah Lentera Redup
120
BAB 117. Aku melamarmu
121
BAB 118. Mencari Xiao Perak
122
BAB 119. Berpura-pura
123
BAB 120. Tak perlu Mengangkat Telunjuk
124
BAB 121. Bangun Setelah Pemakaman
125
BAB 123. Menyembunyikan Rahasia Besar
126
BAB 124. Cinta Mencurangi Takdir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!