Bab 20. Berhutang Nyawa

"Aku boleh bertanya satu hal?" Tiba-tiba Xue Xue bertanya, dalam suara tercekat.

"Apa?"

"Apakah kamu benar memimpikan Xue Lian?"

Zhao Juren terpana sejenak, menatap pada perempuan yang tak kalah tajam menatap matanya.

"Kamu percaya pada mimpi?" Zhao Juren balik bertanya.

Xue Xue terdiam, dia tak menjawab pertanyaan Zhao Juren.

"Bagaimana kamu tahu nama Xue Lian itu?"

Sekarang mereka berdua seolah hanya saling melontarkan pertanyaan.

"Maafkan aku..." Akhirnya Zhao Juren memilih untuk jujur.

"Aku tak tahu itu mimpi atau tidak tetapi aku mendengar nama puteri Xue Lian di antara sadar dan tidak." Zhao Juren berucap hati-hati, sedikit merasa tak nyaman melihat perubahan sikap Xue Xue yang terlihat gusar setelahnya.

"Aku tahu, kamu hanya mengarangnya." Dengusnya, terdengar kesal.

"Aku tidak sepenuhnya mengarang..." Zhao Juren menyela.

"Aku memang di takdirkan untuk bertemu denganmu Xue Lian." Kalimat itu di lontarkan oleh Zhao Juren dengan cepat dan percaya diri, membuat Xue Xue melotot padanya.

"Kamu tahu namaku?" Suara Xue Xue seperti tercekat di tenggorokan, seakan tak percaya dengan apa yang di dengarnya.

"Kamu tidak akan di panggil dengan Xue Xue oleh Hongse yang galak itu jika bukan namamu Xue Lian. Dan aku cukup mengenal dari suaramu saja, bukankah waktu satu musim itu sudah cukup lama membuatku mengenalmu? Bahkan aku hampir hapal dengan semua tarikan nafasmu." Zhao Juren berusaha mengamati perubahan wajah perempuan yang berdiri membeku tak jauh dari hadapannya itu. Cadar yang di kenakannya bukan suatu penghalang untuknya tahu, gadis itu sedang terpana padanya.

"Omong kosong!" Xue Xue mendengus sambil membuang muka, dia benar-benar tak bisa menyembunyikan kegusarannya.

"Puteri Xue Lian, aku tak tahu kamu itu siapa, entah puteri dari mana atau mungkin prajurit yang memang terlalu mulia baik hati. Tapi, aku tak perduli lagi, aku memang tak sepantasnya berbicara tak hormat padamu. Setidaknya, aku berhutang nyawa padamu dan untuk itu aku bersumpah untuk membalasnya di hari depan, dengan cara apapun." Zao Juren berucap dengan suara yang lebih hangat.

Xue Xue tak bergeming, dia sungguh mengurungkan niatnya untuk pergi sekarang. Kalimat demi kalimat yang di ucapkan Zhao Juren membuatnya mengurungkan niatnya untuk meninggalkan Zhao Juren.

Angin malam berkesiur, terasa sedikit lebih menyengat kulit. Hawa dingin merasuk tiba-tiba, suasana yang mendadak mencekam itu seharusnya membuat dua orang itu seharusnya memilih untuk segera angkat kaki dari dataran itu.

Tapi, mereka berdua seperti terpaku, kaki mereka seolah melesak sampai ke dasar bumi. Saling menatap dengan aneh, bertukar kerjap.

"Tak perlu merasa berhutang budi." Suara Xue Lian terdengar rendah.

"Aku hanya ingin membalas budi seseorang di masa lalu. Aku tahu kamu telah memperlakukannya dengan baik." Tak pernah Zhao Juren mendengar suara Xue Xue menjadi begitu getir seperti saat ini.

"Siapa? Aku menyelamatkan seseorang? Kapan?" Mata Zhao Juren terbeliak, dia tak tahu bagaimana mungkin dalam hidupnya pernah menyelamatkan seseorang. Selama ini tangannya dipenuhi darah, entah berapa nyawa telah tercerabut dari raga melalui tangannya itu.

Dan ketika Xue Lian mengatakan dia berhutang budi pada Zhao Juren untuk seseorang tentu saja membuatnya tercengang.

"Seseorang yang pernah mengajariku banyak hal di masa lalu. Aku tahu, dia sudah tak lagi hidup, tapi setidaknya satu orang yang ku tahu bersamanya hingga akhir hidupnya adalah anda tuan Zhao." Suara Xue Xue terdengar tajam, mata itu berkaca-kaca.

Zhao Juren baru kali ini merasa tak yakin pada apapun bahkan dia tak bisa menebak siapa orang yang di maksud oleh Xue Xue.

"Aku berharap kamu tidak kecewa nona Xue Lian, mungkin saja kamu salah orang." Zhao Juren terkekeh, suaranya terdengar bimbang.

"Bagaimana aku bisa salah orang, hanya satu orang yang bernama Zhao Juren di Negara Yanzhi. Dan satu-satunya yang mengecewakanku darimu, bahwa Zhao Juren yang menggetarkan Niangxi dengan hanya menyebutkan namanya itu adalah seorang pria ceroboh. Untuk melindungi selembar nyawanya saja dia perlu seirang perempuan melakukannya." Tawa dalam nada mengejek itu terdengar begitu berbeda di telinga Zhao Juren. Baru kali ini, tawa itu terdengar dari balik cadar hitamnya itu.

"Maafkan aku, jika namaku ternyata terlalu besar dari harapanmu, Nona." Tanpa maksud mengelak, Zhao Juren malah menimpali ucapan Xue Xue.

"Bolehkah aku tahu, siapa orang yang begitu berarti bagimu, dan aku telah mencurangi takdir dengan tak sengaja menanam budi pada namanya?" Zhao Juren entah merasa nyaman dengan sikap Xue Xue yang terlihat mudah kesal dan gusar itu, karena di balik sikap yang terlalu blak-blakan sebagai seorang perempuan itu, gadis misterius ini terdengar tulus.

"Jika aku mengatakannya, tidak akan membuatnya hidup dan kembali padaku. Jadi apakah itu penting sekarang?"

"Tentu saja penting, nona Xue Xue. Aku tak bisa menerima pengorbanan seorang perempuan yang sampai detik ini berusaha melindungiku, yang bahkan aku yakin tindakanmu ini mempertaruhkan kepalamu di kaki Raja Nan. Menyembunyikan musuh di tempatnya dan membelanya secara terbuka bukan kejahatan biasa." Zhao Juren menghela nafasnya perlahan.

"Aku harus berterimakasih pada orang itu..." Lanjut Zhao Juren kemudian.

"Dia sudah tak lagi ada di dunia, semua sekarang tak penting lagi." Xue Xue membuang pandangannya dengan jengah. Meski temaram hanya di terangi cahaya bulan sepenggal, tetap saja dia takut Zhao Juren melihat air mata yang tiba-tiba saja ingin keluar dari kelopaknya. Terasa perih menggerayangi sehingga membuatnya berkaca-kaca.

"Nona Xue Xue...?"

"Dia meninggalkanku karena mengejar cintanya." Xue Xue menggigit bibirnya.

"Aku...apakah aku pernah menyelamatkan kekasihmu?" Tanya Zhao Juren setengah melongo.

Xue Xue menggeleng, gerakan kepalanya itu terlihat tak jelas, tetapi matanya berbinar dalam temaram. Zhao Juren yakin dia sedang menangis.

"Atau jangan-jangan kamu mencintai Li Jin ? Tapi...tidak...dia masih hidup saat terakhir kali ku tinggal di perbatasan." Zhao Juren menggeleng dengan cemas, seraut wajah wakilnya Li Jin, berkelebat. Tapi, dia menepisnya kemudian, Li Jin tidak mungkin menjalin hubungan dengan perempuan dari negara Niangxi. Bahkan dia terlalu sibuk untuk mengurus pasukan Yu dan dirinya tentu saja, sedikitpun dia tak pernah mendengar jika Li Jin mencintai seorang perempuan.

"Dia bukan kekasihku!" Xue Xue terdengar memberengut dengan sikap kesal. Sikap alami gadis ini mungkin adalah pemarah dan sedikit manja meski dia seorang perempuan tangguh dan pemberani.

"Lalu?"

"Dia mengejarmu!"

"Hah???"

"Dia mencintaimu!"

"Apa...apa maksudmu?"

"Kak Jiu Fei mencintaimu, tuan Zhao Juren."

"Hah? Jiu...Jiu Fei? Jiu Fei yang mana?" Seketika Zhao Juren menjadi setengah linglung.

"Hanya satu Jiu Fei yang meninggal dalam pelukan kekasihnya, dan yang ku tahu satu-satunya orang yang di cintainya adalah Zhao Juren."

Zhao Juren terkesima, matanya tak berkedip menembus malam, seakan tak percaya dengan apa yang di dengarnya.

Terpopuler

Comments

🎼shanly_keys

🎼shanly_keys

itu juga yg dikatakan yue,... wanita itu tdk mencintainya, ttp dia mencintai org lain...

2023-06-30

1

Dian Vivo

Dian Vivo

apa mungkin dia saudara jiu fei

2023-04-14

0

mama yuhu

mama yuhu

juren terkaget-kaget tuh😁😁

2023-04-07

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Sejarah Singkat Yanzhie & Niangxi
2 BAB 2. VISUALISASI
3 BAB 3. Hati Yang Sakit
4 BAB 4. Pertempuran Terakhir
5 BAB 5. Cinta Tak Sampai
6 BAB 6. Berharap Bertemu Ujung
7 BAB 7. Istana Bidadari
8 BAB 8. Perang Hari ke-6
9 BAB 9. NAGA TERLUKA
10 BAB 10. Merebut Gerbang Seorang Diri
11 BAB. 11 Mari Bertarung
12 BAB 12. Salju Di Penghujung Musim Gugur
13 Bab. 13 Seharusnya Tak Begini
14 BAB 14. Membuka Mata
15 BAB.15 Perempuan Bercadar
16 BAB. 16 Di Atas Danau Lima Warna
17 BAB. 17 Tiga Pertanyaan
18 Bab. 18 Puteri Xue Lian
19 BAB 19. Menyelamatkan Dua Muka
20 Bab 20. Berhutang Nyawa
21 Bab. 21 Berkabung di Awal Musim
22 BAB. 22 Berjalan Di Garis Takdir
23 BAB. 23 Sebuah Rahasia di Balik Kisah
24 Bab 24. Mata Sebening Berlian
25 Bab 25. Cinta Yang Tak Terungkap
26 Bab 26. Pulang Kembali
27 Bab 27. Ikan Bakar Guo dan Saus Releng
28 Bab. 28 Sembayang Arwah
29 Bab 29. Tuan Seribu Nyawa
30 Bab 30. Setelah Menghilang
31 Bab. 31 Senja di Atas Lantian
32 Bab 32. Mengemban Misi
33 Bab 33. Menjadi hitam di antara Merah
34 Bab 34. Menjelang Pesta Lentera
35 BAB 35. Tak Bisa Kembali
36 BAB 36. Tujuan Yang Sama
37 BAB 37. Puteri Nan Luoxia
38 BAB 38. Menunggu Bertemu
39 BAB 39. Rindu di Bawah Pohon Liu
40 BAB 40. Tetaplah Di Sini
41 BAB 41. Pesta di Aula Wanxiang
42 BAB 42. Kesepian Dalam Keramaian
43 BAB 43. Tangisan Tanpa Suara
44 BAB 44. Pesta Dalam Kesedihan
45 BAB 45. Cemburu Yang Jahat
46 BAB 46. Menyelundup Masuk Istana
47 BAB 47. Mabuk Sampai Pagi
48 BAB 48. Cinta Dan Kesumat
49 BAB 49. Kabar Buruk
50 BAB 50. Jalan Masuk Ke Istana
51 BAB 51. Sandiwara Di Mulai
52 BAB 52. Pelayan Dapur Istana
53 BAB 53. Hukuman Jasad
54 BAB 54. Bijak Dalam Keraguan
55 BAB 55. Menghayati Peran
56 BAB 56. Pertemuan di Dalam Istana
57 Bab 57. Melayani Sang Puteri
58 BAB 58. Permainan Puteri Nan
59 BAB 59. Perempuan Seribu Wajah
60 BAB 60. Perjamuan Harem
61 BAB 61. Pengumuman di Perhelatan
62 BAB 62. Mencari Jalan Melupakan
63 BAB 62. Kebimbangan
64 BAB.63 Akhirnya Berbicara
65 BAB 64. Sandera Politik
66 BAB 65. Kisah Sedih pangeran Nan Yuhuai
67 Bab 66. Meninggalkan Janji di Gunung Beiyu
68 BAB 67. Bagian Dari Permainan
69 Bab 68. Membenci Dalam Senyum
70 Bab 69. Deburan Aneh
71 BAB 69. Sepenggal Ingatan Dari Masa Lalu
72 BAB 70. Takut Rindu
73 BAB 71. Bersembunyi Dalam Selimut
74 BAB 72. Isi Kepala Yang Kacau
75 BAB 73. Cinta Itu...?
76 Bab 74. Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
77 BAB 75. Tentang Rasa Kehilangan
78 BAB 76. Mimpi-Mimpi Manis
79 BAB 90. MENANGIS DALAM PELUKAN
80 BAB 78. Pulang Sekali Lagi
81 BAB 79. Sama-Sama Hantu
82 BAB 80. Mari Berjanji
83 BAB 81. Permusuhan Yang Aneh
84 BAB 82. KAPAL KARAM
85 BAB 83.TAK PERNAH SAMA
86 BAB 84. BOLEHKAH AKU MENCINTAIMU
87 BAB 85. PERANG BESAR AKAN DI MULAI
88 BAB 86. MENULIS TAKDIR DENGAN DARAH
89 BAB 87. APA YANG KAMU TUNGGU?
90 BAB 88. MATA YANG SAMA
91 BAB 89. BERKACA DI PERMUKAAN TELAGA
92 BAB 90. MENANGIS DALAM PELUKAN
93 BAB 91. KEKACAUAN TIBA-TIBA
94 BAB 92. REMBULAN SEDINGIN ES
95 BAB 93. KUIL YICHEN
96 BAB 94. INGIN BERTEMU ORANG YANG SAMA
97 BAB 95. Mimpi Darah Menggenang
98 BAB 96. Sumpah Meterai Darah
99 BAB 97. Anak Catur Menuju Tahta
100 BAB 98. Tangga Menuju Langit
101 BAB 99. Menikam Jantung Hati
102 BAB 100. Sebelum Jatuh
103 BAB 101. SIAPA YANG MENYANGKA
104 BAB 102. Giok Naga Hijau
105 BAB 103. AKU PULANG
106 BAB 104. Pulang Ke Tempat Yang Di rindukan
107 BAB 105. Hari Perkabungan
108 BAB 106. Menuntaskan Rasa Usang
109 BAB 107. Mengantar Sampai akhir
110 BAB 108. Memilih Jalan Hidup Sendiri
111 BAB 109. Pusaran Takdir
112 BAB 110. Siapa Pengganti Raja?
113 BAB 111. Rumor Jahat dari Istana
114 BAB 112. Kembali Ke Danau Lima Warna
115 BAB 112. Bunga Juhua Musim Gugur
116 BAB 113. Berpisah di Ujung Ngarai
117 BAB 114. Lukisan Terakhir Yuhuai
118 BAB 115. Melepaskan Rindu
119 BAB 116. Di bawah Lentera Redup
120 BAB 117. Aku melamarmu
121 BAB 118. Mencari Xiao Perak
122 BAB 119. Berpura-pura
123 BAB 120. Tak perlu Mengangkat Telunjuk
124 BAB 121. Bangun Setelah Pemakaman
125 BAB 123. Menyembunyikan Rahasia Besar
126 BAB 124. Cinta Mencurangi Takdir
Episodes

Updated 126 Episodes

1
BAB 1. Sejarah Singkat Yanzhie & Niangxi
2
BAB 2. VISUALISASI
3
BAB 3. Hati Yang Sakit
4
BAB 4. Pertempuran Terakhir
5
BAB 5. Cinta Tak Sampai
6
BAB 6. Berharap Bertemu Ujung
7
BAB 7. Istana Bidadari
8
BAB 8. Perang Hari ke-6
9
BAB 9. NAGA TERLUKA
10
BAB 10. Merebut Gerbang Seorang Diri
11
BAB. 11 Mari Bertarung
12
BAB 12. Salju Di Penghujung Musim Gugur
13
Bab. 13 Seharusnya Tak Begini
14
BAB 14. Membuka Mata
15
BAB.15 Perempuan Bercadar
16
BAB. 16 Di Atas Danau Lima Warna
17
BAB. 17 Tiga Pertanyaan
18
Bab. 18 Puteri Xue Lian
19
BAB 19. Menyelamatkan Dua Muka
20
Bab 20. Berhutang Nyawa
21
Bab. 21 Berkabung di Awal Musim
22
BAB. 22 Berjalan Di Garis Takdir
23
BAB. 23 Sebuah Rahasia di Balik Kisah
24
Bab 24. Mata Sebening Berlian
25
Bab 25. Cinta Yang Tak Terungkap
26
Bab 26. Pulang Kembali
27
Bab 27. Ikan Bakar Guo dan Saus Releng
28
Bab. 28 Sembayang Arwah
29
Bab 29. Tuan Seribu Nyawa
30
Bab 30. Setelah Menghilang
31
Bab. 31 Senja di Atas Lantian
32
Bab 32. Mengemban Misi
33
Bab 33. Menjadi hitam di antara Merah
34
Bab 34. Menjelang Pesta Lentera
35
BAB 35. Tak Bisa Kembali
36
BAB 36. Tujuan Yang Sama
37
BAB 37. Puteri Nan Luoxia
38
BAB 38. Menunggu Bertemu
39
BAB 39. Rindu di Bawah Pohon Liu
40
BAB 40. Tetaplah Di Sini
41
BAB 41. Pesta di Aula Wanxiang
42
BAB 42. Kesepian Dalam Keramaian
43
BAB 43. Tangisan Tanpa Suara
44
BAB 44. Pesta Dalam Kesedihan
45
BAB 45. Cemburu Yang Jahat
46
BAB 46. Menyelundup Masuk Istana
47
BAB 47. Mabuk Sampai Pagi
48
BAB 48. Cinta Dan Kesumat
49
BAB 49. Kabar Buruk
50
BAB 50. Jalan Masuk Ke Istana
51
BAB 51. Sandiwara Di Mulai
52
BAB 52. Pelayan Dapur Istana
53
BAB 53. Hukuman Jasad
54
BAB 54. Bijak Dalam Keraguan
55
BAB 55. Menghayati Peran
56
BAB 56. Pertemuan di Dalam Istana
57
Bab 57. Melayani Sang Puteri
58
BAB 58. Permainan Puteri Nan
59
BAB 59. Perempuan Seribu Wajah
60
BAB 60. Perjamuan Harem
61
BAB 61. Pengumuman di Perhelatan
62
BAB 62. Mencari Jalan Melupakan
63
BAB 62. Kebimbangan
64
BAB.63 Akhirnya Berbicara
65
BAB 64. Sandera Politik
66
BAB 65. Kisah Sedih pangeran Nan Yuhuai
67
Bab 66. Meninggalkan Janji di Gunung Beiyu
68
BAB 67. Bagian Dari Permainan
69
Bab 68. Membenci Dalam Senyum
70
Bab 69. Deburan Aneh
71
BAB 69. Sepenggal Ingatan Dari Masa Lalu
72
BAB 70. Takut Rindu
73
BAB 71. Bersembunyi Dalam Selimut
74
BAB 72. Isi Kepala Yang Kacau
75
BAB 73. Cinta Itu...?
76
Bab 74. Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
77
BAB 75. Tentang Rasa Kehilangan
78
BAB 76. Mimpi-Mimpi Manis
79
BAB 90. MENANGIS DALAM PELUKAN
80
BAB 78. Pulang Sekali Lagi
81
BAB 79. Sama-Sama Hantu
82
BAB 80. Mari Berjanji
83
BAB 81. Permusuhan Yang Aneh
84
BAB 82. KAPAL KARAM
85
BAB 83.TAK PERNAH SAMA
86
BAB 84. BOLEHKAH AKU MENCINTAIMU
87
BAB 85. PERANG BESAR AKAN DI MULAI
88
BAB 86. MENULIS TAKDIR DENGAN DARAH
89
BAB 87. APA YANG KAMU TUNGGU?
90
BAB 88. MATA YANG SAMA
91
BAB 89. BERKACA DI PERMUKAAN TELAGA
92
BAB 90. MENANGIS DALAM PELUKAN
93
BAB 91. KEKACAUAN TIBA-TIBA
94
BAB 92. REMBULAN SEDINGIN ES
95
BAB 93. KUIL YICHEN
96
BAB 94. INGIN BERTEMU ORANG YANG SAMA
97
BAB 95. Mimpi Darah Menggenang
98
BAB 96. Sumpah Meterai Darah
99
BAB 97. Anak Catur Menuju Tahta
100
BAB 98. Tangga Menuju Langit
101
BAB 99. Menikam Jantung Hati
102
BAB 100. Sebelum Jatuh
103
BAB 101. SIAPA YANG MENYANGKA
104
BAB 102. Giok Naga Hijau
105
BAB 103. AKU PULANG
106
BAB 104. Pulang Ke Tempat Yang Di rindukan
107
BAB 105. Hari Perkabungan
108
BAB 106. Menuntaskan Rasa Usang
109
BAB 107. Mengantar Sampai akhir
110
BAB 108. Memilih Jalan Hidup Sendiri
111
BAB 109. Pusaran Takdir
112
BAB 110. Siapa Pengganti Raja?
113
BAB 111. Rumor Jahat dari Istana
114
BAB 112. Kembali Ke Danau Lima Warna
115
BAB 112. Bunga Juhua Musim Gugur
116
BAB 113. Berpisah di Ujung Ngarai
117
BAB 114. Lukisan Terakhir Yuhuai
118
BAB 115. Melepaskan Rindu
119
BAB 116. Di bawah Lentera Redup
120
BAB 117. Aku melamarmu
121
BAB 118. Mencari Xiao Perak
122
BAB 119. Berpura-pura
123
BAB 120. Tak perlu Mengangkat Telunjuk
124
BAB 121. Bangun Setelah Pemakaman
125
BAB 123. Menyembunyikan Rahasia Besar
126
BAB 124. Cinta Mencurangi Takdir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!