MY LORD HELP ME
Hiduplah di sebuah kota kecil sepasang suami istri yang baru saja menikah, Seperti pengantin baru pada umum nya Sulaiman dan Dinda mengarungi hari nya penuh kebahagian namun kesalahan Dinda terlalu percaya dan memanjakan Sulaiman, Pastinya hal itu menjadi sebuah cela bagi Sulaiman untuk melanjutkan kebiasaan nya untuk berkumpul dengan teman nya hingga larut malam.
Bahkan hingga detik ini kebiasaan Sulaiman tidak berubah juga meski sudah mengetahui istri nya sedang mengandung anak mereka, Malam ini Dinda sapaan akrab nya baru saja pulang dari pasar untuk membantu Ibu nya yang memiliki toko kain.
" Kamu dari mana, Malam begini baru pulang?"
Tanya Sulaiman yang sedang duduk di teras rumah nya.
" Aku dari pasar membantu Ibu ku,"
Jawab Dinda dengan tatapan lelah melangkah masuk kedalam rumah kontrakan nya.
" Buat kan aku kopi, Dasar istri tidak berguna!"
Teriak Sulaiman sambil memainkan hp di tangan nya.
Hal itu sudah seperti makanan sehari-hari mendapat hinaan dan cacian dari Sulaiman suami pilihan nya, Menjerit rasa di dalam hati Dinda menjalani hidup dengan seorang lelaki yang kasar dan sangat egois, Ingin pergi tidak mungkin sebab kondisi nya saat ini sedang hamil besar.
ingin bercerita dengan keluarga juga tidak mungkin sebab bagaimana pun juga Sulaiman adalah lelaki pilihan nya sendiri dan waktu itu begitu banyak yang mengingatkan diri nya agar tidak menikah dengan Sulaiman namun Dinda di buta kan oleh manis nya cinta sesaat hingga hal itu terjadi.
Kini yang mampu di lakukan oleh Dinda hanya diam menahan rasa perih yang di alami nya, Sampai kapan kah Dinda harus menerima hinaan dan prilaku kasar dari suami nya, Setelah selesi Dinda membuatkan kopi untuk Sulaiman segera lah ia mengantarkan ke teras depan di mana Sulaiman sedang duduk.
Karena Dinda kelelahan dan tekanan darah nya cukup rendah maka kepala nya merasa pusing sehingga diri nya hampir saja terjatuh saat akan meletak kan kopi di atas meja, Pasti nya hal tersebut membuat Sulaiman terkejut namun Sulaiman terkejut bukan karena istri nya akan jatuh melain kan di kejutkan oleh kopi panas tumpah sedikit di lengan Sulaiman.
" Aooo ... Panas, SENGAJA KAMU YA INGIN MENYIRAM KU DENGAN AIR KOPI PANAS ITU DIN!"
Teriak Sulaiman sambil bangkit dari duduk dan mendorong kening istri nya menggunakan jari telunjuk.
" Maaf Bang, Aku tidak sengaja, itu tadi kepala ku terasa pusing jadi aku ..."
Jawab Dinda dengan tatapan sedih.
" ALASAN SAJA KAMU, Semenjak kamu sering ke pasar aku lihat semakin berani kamu menjawab ucapan ku!"
Ucap Sulaiman dengan nada emosi dan tatapan sinis kepada Dinda.
" Tidak Bang, Aku tidak pernah melawan ucapan suami ku, Jadi jangan larang aku pergi kepasar untuk membantu Ibu ku Bang,"
Jawab Dinda dengan nada sedikit merengek memohon kepada Sulaiman suami nya.
" Baik aku tidak melarang mu tapi kamu juga jangan melarang ku untuk bersama teman-teman ku,"
Ucap Sulaiman dengan dagu yang di angkat seolah diri nya sudah benar.
" Baik Bang, Aku tidak akan menanyakan lagi apa yang kamu laku kan hingga pulang pagi hari dan aku tidak akan pernah protes lagi,"
Jawab Dinda dengan mata yang berkaca-kaca.
" Anak pintar, Sekarang cepat masak sana aku sudah lapar!"
Bentak Sulaiman sambil melepaskan pegangan Dinda di lengan nya.
Kemudian Dinda pun mencoba menguatkan tubuh nya melangkahkan kaki nya dengan sesekali mengelus perut nya yang semakin membesar serta sesekali meringis menahan sakit di perut nya di karena gerakan bayi di dalam perut nya bergerak aktif.
Dinda pun melanjutkan pekerjaan rumah yang baru saja di mulai nya, Dari mencuci baju, memasak, membersihkan rumah, mencuci piring semua di lakukan nya sendiri dan semua itu baru saja selesai jam 2 dini hari, Semua itu di lakukan Dinda dengan ikhlas karena ia berfikir ini lah pilihan ku dan aku juga harus bertanggung jawab dengan pilihan nya sendiri.
Setelah selesai semua lalu Dinda pun mengambil nasi sebab di rasakan perih perut nya dan badan nya gemetar karena lapar, Sebenar nya saat itu Dinda ingin sekali makan bersama suami nya namun hingga jam 02.45 dini hari suami nya belum pulang juga.
Sudah lah aku makan duluan, Sampai jam segini Bang Sulaiman belum pulang juga, Apakah lebih penting teman-teman nya di banding aku istri nya yang sedang mengandung anak nya, Tapi bila aku bertanya dia pasti marah besar nanti.
Bergumam lah dalam hati Dinda sambil menikmati makanan di hadapan nya dan sesekali melihat kearah jam dinding yang terus berdetak dan berjalan, Di sisi lain ada Sulaiman bersama teman-teman nya di sebuah club malam sedang tertawa lepas.
" Man ... Enak sekali hidup mu, Sudah mendapat kan istri seperti Dinda yang cantik, baik juga penyabar,"
Ucap Baharudin dengan tertawa lepas.
" Pasti lah Din, Istri itu bagaimana sikap kita nya saja sebenar nya,"
Jawab Sulaiman sambil meletakkan gelas di atas meja.
" Maksud mu Man?"
Tanya Rudi sambil memegang stik bilyard.
" Maksud ku begini Rud, Kita menjadi suami jangan mau di atur dengan istri tapi kita lah sebagai kepala rumah tangga yang mengatur istri dan kalau dia melawan kita tinggal kan saja, Gampang kan?"
Jawab Sulaiman diiringi senyum licik.
" Iya enak kalau model istri nya seperti istri mu, Coba kalau model istri nya seperti istri ku pasti kamu juga tidak akan kuat Man,"
Ucap Baharudin sambil menghisap rokok nya.
" Kamu saja terlalu lembek sikap nya coba sesekali kamu tegas ke istri mu pasti dia takut juga kamu tinggal kan."
Jawab Sulaiman diiringi senyum sinis.
Saat itu beberapa teman Sulaiman menertawakan wajah Burhanudin yang terlihat lucu di saat ia sedih mengenang perkataan istri nya yang sangat menyakiti perasaan nya disaat marah kepada nya berbeda dengan Sulaiman yang terjadi ia lah yang lebih sering marah dan melontar kan kaliamat yang tidak pantas kepada Dinda istri nya.
Lalu apakah Dinda mengetahui apa yang dilakukan suami nya di luar sana atau kah sebenarnya Dinda sudah mengetahui tabiat suami nya sejak dahulu namun ia lebih memilih diam dan apa sebenar nya yang membuat Dinda bertahan hingga detik ini dengan Sulaiman suami nya yang kasar dan tidak pernah menghargai nya sebagai seorang istri?
Ikuti terus kisah perjalanan rumah tangga Dinda apakah akan bisa bertahan atau kah kandas di tengah jalan, Temukan jawaban nya hanya di MY LORD HELP ME dan jangan pernah bosan untuk selalu mendukung author agar semangat nulis nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
Ria Rahman
𝗄𝗎 𝖿𝗂𝗄𝗂𝗋 𝗁𝖺𝗇𝗒𝖺 𝖺𝖽𝖺 𝖽𝗂𝖽𝗎𝗇𝗂𝖺 𝗇𝗒𝖺𝗍𝖺 𝗌𝗎𝖺𝗆𝗂 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗄𝖺𝗌𝖺𝗋 𝗍𝖾𝗋𝗇𝗒𝖺𝗍𝖺 𝖽𝗂 𝗇𝗈𝗏𝖾𝗅 𝗃𝗎𝗀𝖺 𝖺𝖽𝖺
2024-09-14
1
Zidan Malik Ibrahim
waduh, suaminya kejam betul😥😥😥
2023-01-24
1
💜⃞⃟𝓛 ༄༅⃟𝐐🇺𝗠𝗠𝗜ᵈᵉʷᶦ㊍㊍❣️
suami seperti ini yg harus nya di kasih sianida, di kasih hati minta ampela, coba kalo Minta daging nya, gaje kan komen nya 😂😂😂✌️✌️
2022-08-03
2